Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Memikirkan Injil Yesus Kristus

Renungan Kristen yang Menyentuh Hati; Memikirkan Injil Yesus Kristus

Memikirkan Injil Yesus Kristus

Pembukaan; Oleh Penulis

Arti Injil Yaitu; kabar baik dari Allah pencipta langit dan bumi. Dia yang mencari manusia, Dia yang menjadi manusia untuk menebus manusia dari dosa dan hukuman dosa. Injil inilah dasar dari pengajaran Kekristenan, yang terus diberitakan oleh para Rasul, diperjuangkan hingga kematian menjemput, mati martir.

Ketika memikirkan Injil Yesus Kristus, untuk direnungkan bukan hanya setiap hari, tetapi setiap saat. Di mana perenungan ini haruslah meresap ke dalam hati dan pikiran Anda dan saya. Maka renungan yang benar-benar menyentuh hati, bukan hanya itu, mengubahkan, memberikan kekuatan, pengharapan dan sukacita abadi. Itu adalah Injil Yesus Kristus yang harus direnungkan setiap saat. 

Saya teramat yakin jika saya salah maka terpujilah Tuhan, jika saya benar, marilah kita kembali pada pondasi yang benar di dalam pujian dan kekaguman kita kepada TUHAN. Kekristenan kita hari ini, di mana Anda yang rajin ke gereja setiap minggu, Anda yang bahkan telah melayani dalam ruang lingkup gedung gereja. Tidak benar-benar mengerti Injil, tidak benar-benar menganggap serius Injil bahkan tidak tahu apa yang ada di dalam Injil. 

Bahkan saya yang setiap hari merenungkannya, hampir setiap saat melupakan Injil. Kita harus bertobat dari kemalasan kita membaca Alkitab dengan hati dan pikiran yang tidak berpusat pada Yesus atau tidak merenungkan Injil dan enggan untuk berdoa.

Jika Anda adalah seseorang yang berkali-kali membaca konten saya di dalam blog ini mau pun Facebook saya, berkali-kali menemukan tulisan renungan saya. Doa-doa saya yang menggunakan Alkitab, maka Anda akan menemukan semua itu tidak pernah lepas dari Injil, karena Alkitab adalah Injil, Alkitab adalah makanan yang dihidangkan untuk sebuah pesta megah, bagi jiwa yang bersukacita dan merasakan pelukan kasih Yesus. Di mana Anda dan saya diajak untuk menikmati kekuatan Allah, yaitu Injil Kristus (Roma 1:16-17).

Injil adalah sumber daya kehidupan rohani Kekristenan, tanpa Injil terus diberitakan baik itu kepada orang percaya, kepada orang belum percaya, kepada anak-anak orang Percaya. Di atas mimbar gereja mau pun di rumah tangga di dalam keluarga. Oleh seorang kepala keluarga dan seorang ibu. Maka gereja telah kehilangan pondasi, kehilangan kerendahan hati, kehilangan Kristus, dan kehilangan visi utama dari gereja. 

Injil yang tidak diberitakan sebagai pondasi Kekristenan kita, maka Kekristenan akan berpusat pada kehidupan jemaat, filosofi yang dipengaruhi dunia dan segala hal yang indah berdasarkan pikiran dan perasaan, itulah yang gereja kejar. Ini sangat berbahaya.

Saya menulis, dipanggil untuk kembali membawa pembaca sekalian, kepada Injil Yesus Kristus, saya dipanggil untuk menulis kembali bagaimana Allah saja yang harus diberitakan. Yesus dan salib-Nya saja yang menjadi pusat dari setiap kehidupan orang percaya, Roh Kudus saja yang menjadi penolong yang setia. Dan penyangkalan diri, memikul salib adalah tindakan utama bagi Kekristenan untuk mati atas diri sendiri/kehendak sendiri dan mengikut Yesus, di jalan sepi berdebu bersama Yesus dan hidup melakukan kehendak Allah.

Saudaraku, saya berdoa, kiranya Roh Kudus, bekerja, ketika Anda membaca Injil, merenungkan Injil dan Kristus menjadi pusat kehidupan Anda. Sehingga Anda semakin hari, semakin mengerti apa yang utama dan apa yang harus Anda kerjakan tetapi bukan itu yang utama. Apa yang harus dikejar oleh segenap kekuatan Anda dan keseluruhan sisa umur Anda yang singkat. Anda melakukan sesuatu yang bernilai kekal bersama-sama Yesus yang memberikan kekuatan dan penghiburan melalui Roh Kudus yang ada di dalam Anda.

Ayat Alkitab Injil

1. Semua Manusia Berdosa Berdosa
Roma 3:23 (TB) Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.
Yohanes 3:19 (TB) Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manysua lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.

2. Hukuman Akibat Dosa

Roma 6:23 (TB) Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Roma 5:12 (TB) Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.

3. Hukuman Dosa Ditimpakan Kepada Yesus 

Roma 5:8 (TB) Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.

1 Petrus 3:18 (TB) Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh,

4. Keselamatan Anugerah Allah

Efesus 2:8-9 (TB) Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, Itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.  

Roma 3:24 (TB) dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.

5. Harus Menerima Kristus, Percaya Kepada Yesus Sebagai Tuhan dan Juruselamat 

Yohanes 1:12 (TB) Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.

Wahyu 3:20 (TB) Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada irang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku. 

6. Jaminan Keselamatan

Yohanes 5:24 (TB) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar kepada-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turur dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup. 

1 Yohanes 5:11-12 (TB) Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup. 

Injil Yesus Kristus

Kita masuk ke Injil, konten yang Alkitab beritakan. Saya akan membawa Anda berselancar merenungkan Injil mulai dari Perjanjian Lama. Tetapi sebelum itu, saya mengawali renungan Injil ini melalui Kitab Titus 1:1-3.

Injil melalui Kitab Titus 1:1-3

Titus 1:1-3 (TB) Dari Paulus, hamba Allah dan Rasul Yesus Kristus untuk memelihara iman orang-orang pilihan Allah dan pengetahuan akan kebenaran seperti yang nampak dalam ibadah kita, dan berdasarkan pengharapan akan hidup yang kekal yang sebelum permulaan zaman sudah dijanjikan oleh Allah yang tidak berdusa, dan yang pada waktu yang dikehendaki-Nya telah menyatakan firman-Nya dalam pemberitaan Injil yang telah dipercayakan kepadaku sesuai dengan penrihan Allah, Juruselamat kita.

Manusia diciptakan berdasarkan gambar Allah yang sempurna, memiliki keinginan untuk berjalan dalam kenikmatan kasih. Persekutuan yang memuaskan jiwa dan Allah menciptakan manusia untuk diri-Nya. Artinya manusia hanya akan puas ketika ia bersekutu dengan Allah yang telah menciptakannya. Pencarian tertinggi manusia, adalah pencarian akan Allah yang mulia, kudus, penuh kasih dan adil secara sempurna. 

Ketika Paulus menjelaskan pembukaan surat kepada anak rohaninya yaitu Titus, hal utama yang harus Titus ketahui adalah tugas dari panggilan Allah kepada mereka. Begitu juga dengan Anda dan saya, kita harus mengerti panggilan kita, yaitu memberitakan kebenaran, memelihara iman umat dengan cara terus berdiri teguh dalam kebenaran Injil dan memberitakannya.

Mengabarkan Injil oleh kuasa Roh Kudus, tanpa ragu, penuh keyakinan, inilah ibadah kita, yaitu persekutuan dengan Injil Yesus Kristus yang ditegakkan dan diberitakan terus. Pemberitaan ini, dimulai dari keluarga kita, pekerjaan kita, di dalam kehidupan bermasyarakat. Di mana Injil benar-benar menjadi gaya hidup Anda dan saya, inilah kehidupan Kekristenan yang kokoh.

Injil ada sebelum dunia dijadikan, sebab Injil adalah Allah itu sendiri, Allah yang Alkitab kabarkan, sebab melalui Alkitablah Allah menyatakan diri-Nya. Sebagai Pribadi mulia yang layak disembah. Maka dari itu, kita harus benar-benar memahami  hal ini, bahwa Injil berasal dari Allah dan Injil adalah Allah itu sendiri yang telah menyatakan diri-Nya kepada manusia yang seharusnya binasa.

Kita akan masuk ke poin-poin Injil, dimulai dari Allah, untuk Allah dan bagi kemuliaan Allah di mana manusia menikmati Allah saja dalam keseharian yang mengasihi sesama sama seperti Kristus mengasihi manusia. Sampai pada kedatangan Kristus yang kedua kali. 

Inilah dasar iman kita, Injil, salib, Yesus Kristus yang telah menjadi sangat hina semua ini jelas Alkitab beritakan. Dan oleh karena kehinaan Kristus berdasarkan kehendak Allah, maka Dia menerima kemuliaan dari Allah, nama-Nya di atas segala nama yang ada di dunia dan hanya Yesus saja yang layak disembah sampai selama-lamanya (Filipi 2:9-11).

Asal mula kehidupan; Allah Pencipta Segalanya

Dalam pencarian manusia, di segala zaman, mencari makna dan asal dari alam semesta, bahkan manusia. Dengan berbagai teori yang diselimuti dengan penelitian Ilmiah. Namun akhirnya semua teori tersebut hanya menjadi bahan pembelajaran yang tidak dapat benar-benar memberikan makna bagi kehidupan, kepuasan bagi jiwa yang kosong dan tidak menyelesaikan masalah terbesar manusia, yaitu kehidupan setelah kematian.

Kitab Kejadian memberikan makna yang sejati, pondasi kuat bagi logika, bahkan perasaan yang seringkali salah. Pondasi yang kuat ini tidak akan pernah runtuh, di segala zaman terbukti keberadaannya pondasi yang Alkitab beritakan. Memberikan suatu makna bagi kehidupan umat manusia, mulai dari kasih kepada sesama sampai pada kematian yang menjemput oleh karena dunia yang telah jatuh ke dalam dosa membenci pondasi ini.

Pondasi ini adalah, “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.” Kejadian 1:1 (TB); “Kemudian Allah berfirman lagi, “Marilah Kita menciptakan manusia menurut rupa Kita, untuk diberi kuasa atas semua binatang lautan, di udara, dan di bumi.” Kejadian 1:26 (FAYH). Pondasi kehidupan adalah Allah yang Maha Kuasa.

Allah Tritunggal yang mulia, menciptakan alam semesta, lalu menciptakan manusia. Ketika Roh Kudus memberikan pengertian kepada Anda, makna terdalam untuk tenggelam di dalam Firman-Nya, maka Anda akan sangat bersyukur, memuji, kagum dan bersukacita oleh kebenaran ini. Inilah pondasi dari ibadah kita, sesuatu kebenaran yang harus setiap hari Anda dan saya kejar untuk hidup dalam kehidupan sehari-hari yang bersekutu dengan Allah saja dan menikmati Allah saja walaupun adalah kehidupan yang paling datar.

Allah yang menciptakan alam semesta, Dialah yang memberikan kepada kita kuasa atas alam semesta. Inilah tujuan kita, untuk melihat kepada Allah melalui ciptaan. Pada dasarnya Injil yang utama, diberitakan di dalam Kitab Suci, memberitahukan kepada Anda dan saya, bahwa kita adalah raja, kita adalah penguasa atas alam semesta. 

Inilah Injil itu, Allah menciptakan kita untuk berkuasa atas ciptaan, agar ciptaan sujud menyembah kita dan kita dapat menyembah Allah yang telah menciptakan segala sesuatu. Menikmati persekutuan bukan hanya dengan Allah yang kudus, manusia akan sangat menikmati juga persekutuan dengan sesama manusia, dengan alam semesta dan memuji dan memuliakan Allah, sebagai kebutuhan tertinggi manusia, sebagai tujuan awal dan akhir kehidupan manusia di dunia ini. Maka Allah dengan jelas berfirman, “manusia diciptakan untuk berkuasa. Atas semua ciptaan lainnya. Inilah Injil Yesus Kristus itu. 

1. Pemberontakan dan hukuman dosa

Keindahan manusia telah rusak, karena Allah yang kudus telah mereka lawan. Saudaraku esensi dari dosa adalah pemberontakan Anda dan saya. Inilah Injil, Injil secara jujur menyatakan bahwa Allah muak dengan manusia yang berdosa, Allah membenci setiap pendosa, Allah yang kudus dan adil membenci setiap penyembahan yang salah, kekaguman yang salah kepada ciptaan. Di mana setiap ciptaan yang seharusnya tunduk kepada manusia, di mana setiap ciptaan lain yang seharusnya dikuasai manusia. 

Namun, karena dosa kini manusia menyembah ciptaan dan membenci pencipta. Saudaraku upah dosa adalah maut. Kematian kekal, ini bukan tentang api yang menyala membakar Anda di dalam kekekalan. Ya ini cukup mengerikan, tetapi ini adalah tentang keterpisahan dari Allah, keterpisahan dari kemuliaan Allah. 

Suatu  keadaan yang membuat Anda merasakan rasa sakit di dunia, perasaan yang hampa, kehidupan yang kesepian, rasa frustasi, pencarian kesenangan namun tidak didapatkan. Dari semua hal yang ada, di mana semua itu justru merusak kehidupan, memberikan rasa sakit yang bertambah-tambah. 

Semua hal aneh ini karena kita telah kehilangan kemuliaan Allah, kita diciptakan untuk kemuliaan, namun kemuliaan itu tidak ada untuk kita, sama seperti haus ada untuk menikmati air segar, namun air itu tidak pernah ada di hadapan Anda. Rasa haus ini, akan terus terjadi hingga kekekalan, ketika manusia tidak mendapatkan Sang Air hidup.

Betapa mengerikan dosa, kita harus memikirkan hal ini! Betapa banyaknya umat manusia hari ini, yang terlihat baik-baik saja.  Tetapi sebenarnya mereka sedang mencari Air Hidup, mereka sedang kehausan, mereka sedang mencari Kemuliaan yang untuk itu, manusia diciptakan. Saudaraku, inilah tugas Anda dan saya yang telah merasakan nikmatnya Air Hidup, yaitu Injil, kitalah saluran Air untuk umat manusia yang Haus, kitalah yang harus memberitakan Injil kepada mereka, membawa hidup kita sebagai pipa yang besar, tanpa ragu, penuh kasih, dengan cinta yang sama seperti kasih Yesus.

Ketika Anda ada di dalam dunia ini, kita dikandung di dalam dosa (Mazmur 51:5), kita ada di dalam kematian kekal (Efesus 2:1). Dosa menjadikan segala hal kacau, manusia yang menyembah ciptaan dan terus mencari kesenangan dari apa yang telah diciptakan.

Manusia mencari tujuan hidup dalam kesesatan, manusia berjuang dengan cara mengandalkan manusia. Pengandalan ini diperlihatkan oleh Allah, ketika bangsa Israel mencari kemenangan dengan cara mengandalkan bangsa Mesir. Yesaya 31:1 “Celakalah orang-orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda, yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak, dan kepada pasukan berkuda yang begitu besar jumlahnya, tetapi tidak memandang kepada Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tidak mencari TUHAN."

Kita yang telah jatuh ke dalam dosa, ketika Adam dan Hawa hendak ditemui Allah, mereka berlari dan bersembunyi, manusia yang telah ada di dalam kematian kekal, mereka tidak menginginkan Allah, mereka kehilangan kemuliaan, karena mereka lebih memilih yang tidak mulia. Hidup dalam kesesatan sejak dalam kandungan ibu mereka. Demikianlah dosa telah menjalar kepada semua orang oleh karena dosa satu orang. 

Allah membenci pendosa, Mazmur 5:6 “Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu; Engkau membenci semua orang yang melakukan kejahatan.” Mazmur 11:5 “TUHAN menguji orang benar dan orang fasik, dan Ia membenci orang yang mencintai kekerasan.”

Amsal memberitahukan kepada kita bahwa Allah yang kudus, sangat tidak menyukai dosa, ketika manusia menjadi tuhan atas diri mereka sendiri. manusia mendefinisikan yang benar berdasarkan nada dan irama mereka masing-masing, manusia menjadi aku adalah aku pemilik kehidupanku. Ini adalah kesesatan yang mengerikan.

Tetapi, inilah hal yang cukup mengerikan dari kita Amsal, Amsal 6::16-19.

  • Enam perkara ini yang dibenci oleh TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya:
  • Mata sombong, lidah dusta, tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah,
  • Hati yang membuat rancangan-rancangan yang jahat, kaki yang segera lari menuju kejahatan,
  • Seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan dan yang menimbulkan pertengkaran saudara. 

Celakanya lagi, tidak ada satu pun dari kita yang dapat lepas dari dosa-dosa ini, kita semua telah berdosa. Demikianlah yang kitab Roma jelaskan. Roma 3:10-11, “Seperti ada tertulis: “Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah.”” Pada dasarnya  semua kita telah ada dalam kegelapan dosa, kita telah jatuh ke dalam dosa dan kelamnya murka Allah yang ada di atas semua manusia.

Amsal kembali memberikan penjelasan, bahwa kebenaran manusia tidak ada gunanya, kefasikan manusia adalah kekejian di mata Allah. Bahwa semua kebenaran kita, semua kefasikan hati kita, dibenci oleh Dia yang kudus dan adil. Amsal 17:15 “Membenarkan orang fasik dan mempersalahkan orang benar, kedua-duanya adalah kekejian bagi TUHAN.” 

Sebab semua kebaikan/kesalehan alami Anda dan saya seperti kain kotor di mata Allah (Yesaya 64:6), ini jelas, di dalam bahasa asli/ibrani. Bahwa kebaikan Anda dan saya adalah seperti kain pembalut Wanita yang telah dipakai dan benar-benar tidak berguna. Apakah yang dapat manusia persembahkan kepada Allah selain dosa yang keji, dosa yang mendatangkan murka, dosa yang tidak dapat diampuni hanya karena Anda dan saya berniat baik, sebab kita tidak pernah dapat menjadi benar-benar baik dan benar. 

Maka celakalah kita yang mengira karena, “aku yang baik dan benar” maka Allah memberikan segala rahmat yang besar dan Yesus rela mati di kayu salib, ini adalah Injil palsu yang diberitakan abad ini, bahkan abad-abad lalu, injil palsu yang berpusat pada keberhargaan manusia yang berdosa dan benar-benar layak binasa. 

Baiklah Anda dan saya bertobat dan berbalik dari injil yang Yesus mati karena “Aku berharga”, sebaliknya, kita datang pada Injil yang sejati, karena Anda tidak berharga, Anda dan saya pendosa keji yang sangat layak dibuang ke dalam gelapnya kehidupan tanpa kemuliaan dan tanpa cinta kasih dari Allah, maka Yesus dengan segala rahmat yang besar, Dia yang berharga rela menjadi hina dan dibinasakan di atas kayu salib, untuk mengembalikan kemuliaan yang telah hilang (Roma 3:23). 

Sehingga, Anda dan saya bebas untuk hidup dalam kemuliaan Allah untuk kagum, menikmati Dia, memuji Dia dan terus menginginkan Dia di dalam kematian dosa yang terus terjadi. Oleh Roh Kudus saja yang melahirbarukan Anda dan saya, maka semua kehidupan baru yang indah dan penuh sukacita ini kita dapatkan.

2. Perjanjian Lama memberitakan Injil

Kita masuk ke Injil di Perjanjian Lama, kita harus mengerti dan hidup dalam Kekristenan dengan pemahaman bahwa Alkitab adalah Injil. Ini tentang Allah yang kudus, Allah yang memberikan murka dan rahmat kepada ciptaan-Nya yang se-gambar dengan Dia di mana ciptaan ini adalah manusia yang telah memberontak terhadap Dia yang menciptakan.

Saya sangat bersemangat menjelaskan berita yang indah ini, saya sangat bersemangat untuk sesegera mungkin masuk ke dalam berita bahwa Firman telah menjadi manusia. Namun poin ini akan memberitakan kepada Anda, di mana Injil ada di dalam Perjanjian Lama, keindahan dari Iman Kristen adalah kesatuan utuh yang tidak terpisahkan, sebuah konsep yang mengagungkan satu Pribadi Luar biasa, sebab Dia adalah Allah Manusia yang telah ada sejak di dalam kekekalan. Masuk ke dalam sejarah manusia, mengubahkan orang-orang biasa, yang bodoh, gegabah dan tidak berpendidikan. Untuk menjadi orang-orang yang mengubah dunia dengan kasih abadi dari Roh Kudus yang ada di dalam mereka.

Kapan Injil ini terlihat? Kita dapat melihatnya di Perjanjian Lama, esensi Injil adalah Allah memanggil umat manusia yang sesat. Manusia berdosa yang seharusnya pada waktu itu juga, dibuang ke dalam kebinasaan. Tetapi Rahmat Allah memberitakan kepada Anda dan saya, Adam dan Hawa, melalui Firman Kudus, Mulut Allah secara langsung. Bahwa keturunan dari Wanita itu, akan menghancurkan kepala ular. Dan ular akan meremukkan tumitnya (Kejadian 3:9, 15).

Manusia bertambah banyak, dan dosa semakin menjadi-jadi di dalam dunia, pada akhirnya Allah memusnahkan manusia dengan air bah, tetapi Nuh mendapatkan rahmat di mata Allah (Kejadian 6:8), untuk menyisakan manusia yang akan hidup sebagai umat Allah. Ini Injil, kasih karunia dari Allah, kasih yang sejati dan abadi. Setelah air bah berlalu, manusia kembali bertambah banyak. 

Kita langsung saja masuk ke cerita yang cukup terkenal, di mana cerita ini memberikan kepada kita gambaran tentang Kristus yang meninggalkan sorga untuk menebus pendosa (Kejadian 12:1-3). Abraham, menerima panggilan Allah, meskipun ia tidak tahu mau ke mana, tetapi dia tahu akan ada suatu bangsa yang Allah janjikan dan itu berasal darinya. Bangsa inilah yang akan menerima semua janji Allah, yaitu kerajaan kekal Allah, melalui keturunan Abraham semua bangsa di muka bumi akan menerima berkat.

Tahukah saudara, berkat ini adalah Kristus yang disalibkan itu, Kristus yang menjadi hina untuk menggantikan kehinaan manusia pendosa yang layak binasa. Kabar baik itu dilanjutkan di mana Ishak akan dikorbankan di atas gunung itu, bukankah Yesus dikorbankan secara langsung di atas bukit Golgolta atau bukit tenggorak, di mana yang Ia tanggung adalah semua dosa manusia dan hukuman dosa, murka Allah ditimpakan kepada-Nya.

Perkataan Abraham kepada Ishak inilah yang memberitakan kepada kita, Injil, ketika anaknya bertanya, di manakah korban yang akan disembelih dan dibakar. Lalu Abraham menjawab, Allah yang menyediakan bagi kita (Kejadian 22:1-19), Allah yang akan memberikannya untuk kita, Allah yang memberikan korban yang sempurna, yaitu Kristus yang pada akhirnya disalibkan. Bukankah ini Injil.

Allah yang memanggil Adam dan Hawa, Allah yang memberikan kasih karunia kepada Nuh, Allah memanggil Abraham untuk menjadi bangsa yang besar dan menjadi berkat kepada bangsa lain. Allah menyelamatkan Ishak dari kematian dengan cara memberikan kepada Abraham domba jantan.

Kita dapat melanjutkan cerita Injil di Perjanjian Lama, melalui cerita Yusuf, di mana ia dipanggil untuk menjadi penguasa di Mesir, bukan hanya sekedar untuk menjadi kayak dan sukses. Ada cerita indah dibalik semua kesuksesan Yusuf, ada kabar baik bagi pendosa seperti saudara-saudara Yusuf. Yaitu kehidupan, satu bangsa yang diselamatkan, ini adalah Injil di mana Anda dan saya diselamatkan melalui kematian Yesus, Gereja adalah orang-orang pilihan Allah, maka Yesus mati disalibkan untuk menyelamatkan manusia yang telah menyalibkan Dia. 

Setiap cerita yang memberikan gambaran nyata dari Kristus dan sangat indah bahkan logis. Satu kesatuan utuh dari Alkitab yang tidak terpisahkan. Di mana ini bukanlah hanya cerita moralitas yang harus kita teladani setiap tokohnya. Ini adalah kekuatan Allah  yang menyelamatkan Dia adalah Sang Raja sejati, Nabi sejati, Manusia sejati, Gembala sejati, Tuhan atas semua alam semesta dan umat manusia.

Tulisan ini, akan menjadi buku dengan ratusan halaman, jika saya menjelaskan satu per-satu setiap kejadian di Perjanjian Lama, di mana setiap cerita menunjukkan kepada satu tokoh yaitu Yesus Sang Injil. Maka dari itu kita langsung ke ayat kesukaan saya, di Yesaya 53. Di mana ayat ini selalu menyayat hati saya.

Menunjukkan kehinaan saya secara nyata, kebusukan hati saya, kematian saya yang kekal dan dosa-dosa yang saya benci saat ini, Yesus menerima semua itu dan pada akhirnya  semua itu untuk menyelamatkan setiap orang yang percaya kepada Dia, yang adalah satu-satu-Nya Juruselamat dan satu-satu-Nya Tuhan yang layak menerima semua ketaattan mutlak setiap orang yang mengaku bahwa mereka adalah Kristen.

Saya sangat menganjurkan, Anda tenggelamkan hati dan pikiran Anda melalui ayat di bawah ini (Baca perlahan, diulang-ulang). agar Anda dapat merasakan betapa Injil indah, betapa Injil memberikan kekuatan bagi jiwa. 

Ada pengampunan yang sempurna, ada dosa yang harus dimatikan di dalam diri kita ada masalah terbesar yang harus diselesaikan. Yaitu masalah kita dengan Allah yang kudus, kita telah memberontak dan binasa, tetapi Yesus dibinasakan untuk melepaskan kita dari kebinasaan kekal. inilah Injil, renungkan ini, rasakan ini dan bertobatlah untuk sebuah perubahan yang nyata, untuk semakin serupa dengan Kristus aja.

Yesaya 53:1-12 Terjemahan Firman Allah Yang Hidup (FAYH)  

  • TETAPI, betapa sedikitnya orang yang percaya! Siapa yang mau mendengar? Kepada siapakah TUHAN menyatakan kuasa-Nya?
  • Dalam pandangan TUHAN Ia seperti tunas yang hijau dan lembut, yang tumbuh dari akar di dalam tanah yang kering dan gersang. Tetapi dalam pandangan kita Ia tidak menarik sama sekali, tidak ada keindahan yang membuat kita ingin melihat Dia dan merindukan Dia.
  • Kita memandang hina kepada-Nya dan menolak Dia, Orang yang diliputi kesengsaraan dan mengalami kesakitan serta penderitaan yang paling pahit. Semua orang membuang muka terhadap-Nya dan menghina Dia. Ia tidak masuk hitungan.
  • Namun sebenarnya penyakit kita yang ditanggung-Nya, kesengsaraan kita yang diderita-Nya. Kita mengira bahwa Ia dikutuk Allah dan dihukum karena dosa-dosa-Nya.
  • Padahal Ia ditikam karena segala dosa kita; Ia diremukkan karena segala kejahatan kita. Dia menanggung hukuman supaya kita memperoleh keselamatan; Ia terluka oleh cambukan supaya oleh segala bilur-bilur-Nya kita disembuhkan!
  • Kita semua sesat seperti domba! Kita meninggalkan jalan TUHAN dan memilih jalan sendiri. Namun TUHAN menanggungkan segala kesalahan serta kejahatan kita ke atas Dia!
  • Ia ditindas dan dianiaya, tetapi Ia tidak mengucapkan sepatah kata pun. Ia membisu, seperti anak domba yang dibawa untuk disembelih, seperti induk domba di hadapan para penggunting bulu. Demikianlah Ia bungkam di hadapan orang-orang yang mengutuki-Nya.
  • Melalui penindasan dan suatu pengadilan mereka membawa Dia kepada kematian-Nya. Tetapi siapakah di antara orang-orang pada waktu itu yang menyadari bahwa Ia mati justru karena dosa-dosa mereka dan Ia menderita karena menanggung hukuman mereka?
  • Kematian-Nya seperti seorang penjahat, namun Ia dikubur di dalam pekuburan orang kaya. Tetapi ia tidak pernah melakukan kekerasan, dan tidak pernah mengucapkan kata-kata dusta.
  • Meskipun demikian TUHANlah yang telah merencanakan untuk meremukkan Dia, dan memenuhi Dia dengan dukacita. Tetapi setelah nyawa-Nya dijadikan kurban penebus dosa, Ia akan melihat banyak keturunan-Nya (anak-anak rohani, pewaris-Nya). Ia akan hidup seterusnya dan rencana TUHAN akan berhasil di dalam Dia.
  • Sesudah mengalami kedukaan jiwa Ia akan melihat hasilnya dan akan merasa puas. Hamba-Ku yang benar itu akan menyebabkan banyak orang dibenarkan di hadirat TUHAN, karena Ia akan menanggung segala dosa mereka.
  • Sebab itu Aku akan memberikan kepada-Nya kehormatan yang layak bagi seorang yang perkasa dan agung, karena Ia telah menyerahkan nyawa-Nya ke dalam maut dan (membiarkan diri-Nya) terhitung sebagai orang durhaka. Sesungguhnya Ia menanggung dosa orang banyak, dan menjadi Pengantara yang mendoakan orang-orang yang mendurhaka kepada Allah.

Ketika, saya mempelajari Alkitab, ketika saya menemukan esensi dari Injil di Alkitab. Ketika saya menemukan diri saya ada di dalam alam maut yang dalam, ketika jiwa saya berteriak kencang mencari kebenaran yang dapat memberikan kepuasan bagi pikiran. Maka semua itu saya temukan di dalam Kristus yang telah mati untuk dosa umat manusia. 

Roh Kuduslah yang bekerja di dalam diri manusia, memberikan kuasa untuk melihat Yesus adalah Tuhan dengan segala kuasa, kemuliaan, kekudusan yang membuat hati dan pikiran terkagum-kagum sehingga hanya ingin Dia saja dan melayani Dia saja.

Injil di Perjanjian Lama, memberikan keteguhan, bagi Kekristenan kita, kitab Nabi-nabi seperti kitab Nabi Mikha dengan jelas memberitahukan bahwa Yesus akan lahir di Betleham. Kita akan masuk dari kegenapan itu, di mana Perjanjian Lama memberitakan Yesus yang akan lahir, di Perjanjian Baru kita akan merenungkan Yesus yang telah lahir. Yesus dengan sangat indah memberitahukan hal ini, bahwa Firman menjadi manusia, Firman itu adalah Allah dan Ia saat ini ada bersama-sama dengan kita sebab Dia Allah yang Imanuel.

Penggenapan; Sang Injil Menjadi Manusia

Saya awali poin ini dengan ayat yang sangat populer dan ayat ini dapat menjadi dasar yang baik dan benar dari pujian penyembahan kita kepada Allah. Yohanes 1: 1-2, 14 (TSI) Pada mulanya, sebelum dunia diciptakan, Dia yang disebut Firman sudah bersama dengan Allah. Dan Firman itu juga adalah Allah. Dari permulaan, Dia sudah hidup bersama Allah. Jadi, Firman itu sudah menjadi manusia dan tinggal bersama-sama dengan kita. Sebagian dari kita sudah menyaksikan kemuliaan-Nya – yaitu kemuliaan sebagai Anak satu-satunya dari Bapa. Kita mengenal semua kebaikan hati Allah kepada kita melalui Firman itu, dan Dia sangat kayak untuk dipercaya.

Injil Perjanjian Baru dan keseluruhan Perjanjian Baru adalah Injil, Kabar Baik bagi kita semua. Yesus telah lahir ke dalam dunia, Dia hidup dengan kesempurnaan, Ia taat kepada Allah Bapa dengan kasih yang utuh juga kepada sesama manusia. Yesus memberikan diri-Nya kepada semua orang. Tetapi pada saat yang sama Yesus memberikan diri-Nya untuk melayani dengan kefokusan, yaitu memberikan banyak waktu, banyak tenaga, doa dan pikiran kepada 12 murid-Nya. Keempat Injil sebenarnya telah memberikan kepada Anda dan saya tentang esensi pelayan dan inilah yang akan kita bahas pada poin yang terakhir di dalam poin ini.

Kita akan melihat Injil melalui dan panggilan untuk mengasihi sesama. Karena kasihlah maka Allah turun ke dalam dunia, agar keadilan-Nya yang membinasakan tidak ditimpakan kepada mereka yang percaya kepada Yesus, di mana Yesus yang adalah Tuhan, benar-benar menjadi Tuhan atas kehidupan orang-orang percaya. 

1 Yohanes 4:10-12 (TB) “Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa koya. Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kiya, maka haruslah kita juga salib mengasihi. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.”

Injil itu adalah Anak Allah, jadi siapa yang memiliki Anak, orang tersebut hidup dalam kasih dan mampu mengasihi sesama. Kasih di dalam orang yang telah memiliki Yesus dan Yesus menjadi pemilik kehidupannya. Injil yang telah menjadi manusia, hidup dalam kesempurnaan kasih hingga di atas kayu salib, caci maki tidak keluar dari mulut-Nya.

Di dalam Perjanjian Baru, kegenapan Injil telah terlaksana, di mana Yesus naik ke sorga, Ia mengirimkan Roh Kudus yang menyertai gereja-Nya sampai hari ini, Injil adalah kekuatan Allah, ada Roh Kudus yang terus bekerja di dalam diri orang-orang kudus-Nya, tanpa Roh Kudus, tanpa kelahiran baru oleh Roh Kudus, tanpa pengudusan dan pembenaran oleh Kristus, Anda dan saya tetaplah orang binasa. Tetapi ketika Injil memberitakan, bukan karena Anda dan saya baik tetapi karena kita sangat berdosa dan penebusan yang Yesus  lakukan sempurna maka kita menjadi anak Allah yang dikasihi. Inilah Injil.

Baiklah Injil menjadi dasar dari ucapan syukur kita, dasar dari segala pujian dan penyembahan kita. Kolose 1:13-14 (TB) “Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih; di dalam Di akita memiliki penebusan kita,yaitu pengampunan dosa.”

Dia adalah penebus, bukan hanya itu, kedua poin di bawah akan membawa kita pada Yesus adalah Tuhan. Di mana Dialah yang harus memiliki hidup dan kehendak dan rancangan yang indah atas hidup kita, baiklah kita maju untuk semakin dewasa dan mengerti kehendak Allah.

1. Percaya kepada Dia; Pemberontak menjadi Anak

Percaya kepada Yesus bahwa tidak ada sedikit pun kebenaran di dalam diri Anda, ini adalah panggilan untuk mati bersama-sama dengan Yesus, dengan mengakui. “Ini aku ya Yesus, aku berdosa, aku sesat, aku tidak dapat menyelamatkan diriku dan hanya oleh darah-Mu di mana Engkau mati mencurahkan darah-Mu untuk menyelamatkan aku.” Kolose 2:12 (TB) “karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan  di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.”

Percaya kepada Yesus artinya mati dengan Dia dan hidup dengan Dia, iman kita atas dasar batu karang yang kekal, Allah itu sendiri. Ibrani 11:6 (TB) “Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.”

Melalui poin ini, saya membawa Anda untuk percaya kepada Yesus, hanya melalui Dia saja Anda dilepaskan dari perbudakan dosa (Roma 8:15, 21). Hanya melalui Dia saja pengharapan benar-benar ada, ini adalah pengharapan kekal, ini adalah pengharapan yang memberikan kehidupan baru untuk Anda yang adalah pemberontak menjadi anak Allah (Yohanes 1:12).

Anak Allah yang dikasihi-Nya, dijaga-Nya dan dipelihara-Nya untuk hidup dalam rancangan-Nya. Saudaraku, berdoalah untuk rahmat ini, bukan karena Anda berdoa maka rahmat ini akan hadir ke dalam kehidupan Anda, jika Anda tidak mengerti Injil berdoalah untuk mengerti. Bukan karena Anda berdoa Anda dapat mengerti. Tetapi ini semata-mata kasih karunia, pemberian Cuma-Cuma dari Allah melalui Roh Kudus, membukakan kepada Anda kebenaran yang mengagumkan ini.

Kita pendosa, kita tidak layak menerima kebenaran yang indah ini, kebenaran Injil yang benar-benar menebarkan hati. Tetapi saya terlampau percaya, Rahmat Allah dan Allah akan sangat bersukacita untuk membukakan kebanaran yang memerdekakan ini, ketika Dia berkenan, semuanya berdasarkan diri-Nya, bukan Anda dan saya, maka merendahlah, maka akuilah kita kemah.

Maka sadarlah kita tidak lebih dari hembusan napas yang dapat hilang kapan saja di dunia ini, hanya Yesuslah makna hidup yang sejati dan abadi, karena untuk Dialah Anda dan saya ada, untuk memuji Allah, kagum kepada Allah dan menyembah Dia saat dalam kefanaan sekarang ini dan kekekalan nanti. Percayalah kepada Dia!

2. Panggilan untuk melayani Dia; Mati atas diri sendiri

Sebelum mengikut Yesus, syarata utama adalah menyangkal diri (Lukas 9:23) , artinya tidak mengakui keberadaan diri. Tidak ada kebenaran di dalam diri dan percaya bahkan mengakui bahwa segala hal yang ada pada diri saat ini hanya oleh kasih karunia. Menderita, disalibkan bersama Yesus, dibenci oleh dunia karena memberitakan kebenaran Injil dan yang terpenting juga adalah mengikuti Yesus, artinya melayani jiwa-jiwa untuk dibawa kepada Dia, menjadi murid Yesus adalah mati atas diri sendiri atau tidak samasekali dan hidup dalam kemunafikan seperti injil populer tawarkan.

Injil populer, hanya sampai di titik, Anda percaya Yesus maka Anda akan masuk ke dalam Surga. Semua orang menyukai kabar ini, tetapi tidak semua orang akan menerimanya. Pada saat yang sama, Injil yang sesat, kacau dan berpusat pada manusia. Menyatakan, “Anda percaya kepada Yesus maka masa depan Anda akan cerah seperti yang Anda pikirkan, maka berpikirlah positif ketika Anda percaya kepada Yesus.”

Ini bukan Injil, ini adalah hasil dari keinginan manusia yang telah jatuh ke dalam dosa, ini bukan kabar baik, ini kebohongan yang merasuki Kekristenan kita hari-hari ini.

Kita harus berhati-hati dengan kabar Kekristenan, karena setiap makanan yang Anda kosumsi itulah yang membentuk Anda untuk bertindak. Ada yang mengabarkan Injil hanya menyatakan Yesus akan selalu memberikan yang terbaik bagi Anda, yang terbaik ini tentunya sesuai dengan keinginan dan kerinduan manusia, Yesus sanggup melakukan perkara besar.

Saya lelah dengan injil palsu yang bukan samasekali injil, di mana kita  diajarkan untuk menginginkan berkat lebih dari pada pemberi bekat. Seperti seorang sepasangan kekasih yang pria hanya menginginkan kenikmatan saat berhubungan intim bersama isterinya dan sang isteri hanya menginginkan harta dari sang suami. Bukan pribadi yang diinginkan, bukan hubungan penuh cinta, tetapi kenikmatan semu yang merusak.

Demikianlah injil paslu yang populer yang merusak Kekristenan, sekali lagi saya tekankan. Anda harus berhati-hati dengan segala pengajaran, bahkan setiap Injil yang saya tulis hasil refleksi saya, jika ada yang tidak berpusat pada Yesus dan memuliakan manusia, Anda dapat memberitahukan saya untuk saya bertobat dan kembali ke Injil yang murni dan sejati yang hanya meninggikan Kristus.

Mengapa saya, di poin tentang melayani Kristen, membawa Anda untuk memikirkan tentang Injil yang murni dan sejati dan Injil yang palsu dan merusak. Karena Injil adalah pondasi, salib adalah berita Injil dan penyangkalan diri adalah kehidupan yang menginginkan kehendak Kristus saja.

Ketika Injil yang Anda terima salah dan tidak berpusat pada apa yang Allah inginkan. Maka Anda akan salah mengerti tentang pelayanan. Pelayanan yang Anda kerjakan pasti tentang Anda, tentang kesuksesan Anda, tentang seberapa terkenalnya Anda, tentang seberapa banyak yang Anda kerjakan dan tentang seberapa hebat pencapaian Anda, sehingga Anda dapat bermegah melalui pelayanan Anda, ini adalah buah dari injil palsu yang diberitakan abad ini. Yang saya lihat dan jelas bahwa Kekristenan kita melihat semua ini sebagai sesuatu yang biasa saja dan tidak pernah memikirkan hal ini dengan serius. 

3. Pemberitaan Injil dan Pemuridan

Saudaraku, ketika Injil yang murni merasuki kehidupan Anda, ketika Yesus menjadi pusat kehidupan Anda, maka pelayanan Anda bukanlah tentang Anda. Kita dipanggil untuk menikmati Allah, melalui Kristus kita dapat menikmati kemuliaan Allah, ketika kepuasan dan kepenuhan ini ada di dalam kita, maka kita dapat dengan yakin membagikan Kristus kepada sesama.

Ini adalah melayani orang untuk menjadikan seseorang murid Yesus, mengikut Yesus dengan penuh komitmen dan ketekunan untuk hidup hanya menikmati Kristus dalam persekutuan kasih kepada Allah dan sesama, melalui belajar firman bersama dan doa-doa yang berdasarkan Alkitab. Tanpa Injil yang benar, tidak akan pernah terjadi pelayanan ini, tanpa Roh Kudus, pelayanan ini tidak akan berjalan.

Sama seperti Kristus melayani, demikianlah seharusnya pelayanan yang Anda dan saya lakukan. Saya memikirkan tentang bagaimana Yesus memimpin. Ia penuh ketenangan, tidak tergesa-gesa tetapi semuanya berjalan sesuai dengan rancangan Allah Bapa-Nya. 

Pelayanan pemberitaan Injil dan memuridkan, haruslah mengorbankan segalanya pada diri kita, kita harus mati atas diri sendiri dan hidup untuk kehendak Kristus. Tanpa kematian pada diri sendiri, Injil yang diberitakan bukan berdasarkan Kristus tetapi hikmat kita yang miskin. Dan ini akan melahirkan keangkuhan dan pertentangan.

Pelayanan ini. Bukan berdasarkan apa yang ada pada kita, pelayanan ini adalah milik Allah maka semua itu berdasarkan kuasa Allah, baik seseorang itu bertobat atau tidak, bukanlah tugas kita, tugas kita adalah memberitakan Injil dan membawa jiwa-jiwa yang percaya Yesus bertumbuh bersama. Mempelajari Alkitab secara rutin, berdoa dengan doa yang berdasarkan Alkitab dan belajar terus mencari kehendak Allah.

Ini adalah amanat Agung Yesus Kristus, inilah dasar dari pelayanan, (Matius 28:19-20) ini adalah panggilan untuk memberitakan Injil (Markus 16:15). Membawa orang kepada Kristus, untuk semakin mengenal Dia, bertumbuh dalam Dia dan mengajarkan segala hal yang telah Kristus ajarkan kepada kita, ajaran yang telah dihidupkan. Untuk dibagikan kepada orang-orang yang Anda dan saya layani.

Pelayanan ini bukanlah berdasarkan pekerjaan dan panggilan Anda, tetapi berdasarkan Kristus, berpusat pada Yesus, artinya, apa pun pekerjaan Anda di mana pun Anda berada, baiklah Injil saja yang menjadi kabar yang Anda bawa kepada sekitar Anda, kehidupan Anda menjadi seseorang yang menunjukkan watak Kristus.

Di mana pelayanan bukanlah panggilan orang-orang sekolah teologi, pelayanan kepada sesama, kepada sekitar kita, kepada masyarakat. Ini adalah kehidupan yang menginginkan kehendak Kristus, mati atas keinginan diri, menyangkal diri dan memikul salib. 

Kasih kepada Allah dan sesama manusia, hidup yang tidak lagi berdasarkan diri sendiri, tetapi berdasarkan Kristus untuk menjadi semakin serupa dengan Dia, menjadi milik-Nya dan hidup dalam visi Allah dari Perjanjian Lama hingga hari ini, yaitu membawa jiwa-jiwa kepada Kristus untuk menyembah Allah dan menikmati persekutuan dengan Dia.  

Penerapan praktis dari tulisan ini, saya membawa Anda untuk berdoa, untuk seseorang yang akan Anda layani. Jika Anda seorang suami, bawalah istri Anda untuk belajar Firman Allah bersama-sama. Jika Anda seorang istri bawalah suami dan anak-anak Anda belajar Firman. Jika Anda seorang anak muda, berdoalah untuk kawan seiman yang dapat dibawa bertumbuh bersama untuk belajar Firman. Sampai Anda mengerti bahwa Injil harus diberitakan kepada kawan-kawan Anda yang tidak seiman.

Saya sangat-sangat mengharapkan Anda melakukannya dan ini juga harapan Allah tentunya, sama seperti doa Paulus di Efesus 1:19-21 dan Efesus 4:13. Yaitu kehidupan yang berpusat pada Kristus, melayani Kristus dan meninggikan Kristus dalam kesatuan hati dan komunitas bersama-sama murid-murid Kristus yang telah mati atas kehendak diri sendiri dan memperjuangkan pelayanan Kristus.

Posting Komentar untuk "Memikirkan Injil Yesus Kristus"