Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tujuan Hidup Orang Kristen; Arah Hidup yang Benar Berpondasi Pada Alkitab

Tujuan Hidup Orang Kristen; Arah Hidup yang Benar Berpondasi Pada Alkitab

Arah Hidup yang Benar Berpondasi Pada Alkitab

Banyak orang tanpa sadar, waktu dan tenaganya habis untuk melakukan kekuatan atau pekerjaan yang merupakan pesanan atau permintaan orang lain, bukan melakukan tugas yang ditetapkan oleh Penciptanya dan melakukan kegiatan yang memuaskan hatinya secara sejati.

Orang yang bekerja keras, rajin dan produktif menurut definisi dunia, belum tentu mencapai tujuan hidup yang telah ditetapkan oleh Tuhan.

Mazmur 49:17 (TB) Sebab pada waktu matinya semuanya itu tidak akan dibawanya serta, kemuliaannya tidak akan turun mengikuti dia.

Sejarah menyatakan bahwa banyak orang mendapatkan kekayaan, kehormatan, kekuasaan dan kenikmatan jasmani, tetapi mengalami ketidakpuasan yang mendalam, merasa tetap sia-sia dan putus asa. Apa yang kurang adalah arah hidup yang benar. Banyak orang yang bekerja keras tetapi tidak dalam arah yang benar.

Arah hidup yang salah membuat seseorang sibuk dengan kegiatan demi kegiatan, mencapai prestasi demi prestasi, tetapi tidak sampai pada tujuan yang sudah ditetapkan oleh penciptanya. Arah hidup kehidupan yang benar adalah kunci kesuksesan seseorang dalam menjalani hidupnya dengan benar, memuaskan Penciptanya dan menghasilkan hal-hal yang kekal. Kepuasan sejati tidak dapat ditemukan di luar Dia.

Beberapa prinsip Firman Tuhan yang perlu kita perhatikan untuk memiliki arah hidup yang benar:

Pengkhotbah 2:24-26 (TB) Tak ada yang lebih baik bagi manusia dari pada makan dan minum dan bersenang-senang dalam jerih payahnya. Aku menyadari bahwa inipun dari tangan Allah. Karena siapa dapat makan dan merasakan kenikmatan di luar Dia? Karena kepada orang yang dikenan-Nya Ia mengaruniakan hikmat, pengetahuan dan kesukaan, tetapi orang berdosa ditugaskan-Nya untuk menghimpun dan menimbun sesuatu yang kemudian harus diberikannya kepada orang yang dikenan Allah. Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.

“Segala sesuatu dan segala usaha adalah Kesia-siaan seperti menjaring angin jika tidak dilakukan dengan rencana Agung Tuhan.”

Yesaya 55:2-3 (TB) Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat. Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh yang Kujanjikan kepada Daud.

“Penggunaan sumber daya menjadi tidak tepat jika kita tidak tahu arah hidup yang benar.”

Kesediaan untuk mendengarkan Firman Tuhan menolong kita mampu menggunakan sumber daya dengan tepat.

  • Baiklah kita hidup tidak bekerja untuk hal-hal yang tidak kekal (Yohanes 6:27).
  • Kehidupan kita, diciptakan/ditetapkan untuk menghasilkan buah yang bernilai kekal (Yohnaes 15:16).
  • Tujuan hidup kita adalah Kristus, hidup hanya untuk Kristus (II Korintus 5:15).
  • Apa yang ada di dunia ini, segala kemegahan dan keindahannya tidak dapat menyelamatkan nyawa manusia (Markus 8:31).
  • Baiklah kehidupan sekarang tidak mengumpulkan harta di dunia tetapi marilah kita hidup untuk taat kepada Kristus mengumpulkan harta di surga. (Matius 6:19-21).

Panggilan kita

“Untuk memperluaskan Injil Yesus Kristus dan Kerajaan-Nya. Mengakar ke dalam suku-suku bangsa. Melalui pelipatgandaan pekerja-pekerja rohani yang hidup dan memuridkan di antara mereka yang terhilang.”

Nilai-nilai Inti kita

1. Hasrat untuk mengenal, mengasihi da menjadi serupa seperti Yesus Kristus.

2. Kebenaran dan kecukupan Firman Tuhan bagi keseluruhan kehidupan.

3. Kuasa Injil yang mampu mengubahkan.

4. Pimpinan dan pemberdayaan Roh Kudus.

5. Iman yang penuh pengharapan dan ketekunan doa yang berakar di dalam janji Allah.

6. Keberhargaan dan nilai setiap pribadi.

7. Kasih dan anugerah yang nyata di antara kita dalam komunitas.

8. Keluarga-keluarga dan jaringan hubungan dalam memuridkan bangsa-bangsa.

9. Hubungan saling bergantung di dalam Tubuh Kristus dalam upaya menyebarluaskan Injil.


Pernyataan Visi Kita

  • Kita menyaksikan adanya pergerakan yang nyata dari Injil, disemangati oleh doa yang berkemenangan, mengalir secara leluasa melalui jaringan-jaringan hubungan dan memancar keluar sampai kepada bangsa-bangsa. Pekerja-pekerja dari kerajaan Allah ada di mana-mana.
  • Hati bagi pribadi secara utuh inilah yang menjadi ciri mereka. Bersuasana anugerah dan belas kasihan untuk meeeka yang lemah-rapuh dan hancur hati. Kesatuan yang penuh pengorbanan dalam menerima perbedaan, kesesuaian dan kepekaan terhadap suatu budaya. Ketergantungan antara satu dengan yang lain sebagai keluarga besar Allah pria dan Wanita yang diubahkan yang beraromakan kerendahan hati dan beraromakan Kristus.
  • Mereka ditandai dengan suatu ketertarikan yang mendalam dengan Alkitab dan ketaatan kepada Alkitab sebagai firman Allah. Mereka mempercayai janji-janji Allah. Baik secara pribadi maupun dalam komunitas yang berpenyerahan, mereka mencari dan mengejar kehendak Allah.
  • Pekerja-pekerja dan pemimpin-pemimpin bermunculan, dengan gairah yang semakin bergelora bagi Yesus Kristus. Mereka mendemonstrasikan iman dan keberanian selagi hidup dan bergerak di antara teman-teman dan keluarga-keluarga mereka. Sebagai orang tua rohani, mereka memberi teladan dalam hal-hal yang alamiah dan makna kehidupan.
  • Orang-orang biasa, dalam berbagai segi kehidupan, dengan sukacita menjalani kehidupan yang utuh. Mereka hidup sebagai ‘insider’ yang terus berbuah di tengah-tengah mereka yang terus terhilang. Ada ketekunan dalam menghadapi kesukaran dan penderitaan. Di seluruh dunia, banyak yang menjadi percaya. Selagi mereka menjadi mantap dalam pemuridan, beberapa dari mereka bertumbuh menjadi sekelompok orang percaya yang menjadi pondasi orang-orang percaya berikutnya. Injil menyebar secara alami dan penuh kuasa, ketika orang-orang percaya membagikan tentang Kristus dari pribadi ke pribadi dan keluarga ke keluarga.
  • Dengan melintasi budaya-budaya masuk ke dalam kota-kota dan suku bangsa yang baru, regu perintisan yang bergerak secara terencana memberitakan dan menghidupi kabar baik dari Yesus Kristus, dalam cara yang sedemikian sehingga komunitas-komunitas yang telah diubahkan berlipatganda. Komunitas-komunitas yang telah diubahkan berlipatganda. Komunitas-komunitas ini membawa sukacita dan pengharapan bagi lingkungan sekitarnya selagi hubungan-hubungan dipulihkan dan keadilan meningkat. Sungguh, yang terhilang dan yang belum terjangkau Injil bergelora dalam hati mereka. Ketika mereka menggerakan Injil masuk ke dalam suku-suku bangsa.
  • Pemimpin-pemimpin yang dikembangkan dan diberdayakan untuk pekerjaan pelayanan Allah, hidup memancarkan suatu pertumbuhan penyerahan kepada keserupaan dengan Kristus. Mereka bergantung pada Roh Kudus. Generasi baru pemimpin-peminpin bermunculan, berakar secara inkarnasi pada konteks lokal dan nasional mereka. Komunitas kepemimpinan Internasional yang memberikan ketajaman fokus, ketepatan arah pelayanan dan semangat pada gerakan mereka. Pemimpin-pemimpin ini secara jelas berpenyerahan pada pengaruh jangka panjang untuk suatu pelayanan generasi ke generasi yang berkelanjutan.

Diambil dari; Handbook Navlead 2022, The Navigator Indonesia