Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Kolose 3:5-7 Bagaimana Seharusnya Saya Hidup?

Renungan Kolose 3:5-7 Bagaimana Seharusnya Saya Hidup?


Ayat Alkitab Kolose 3:5-7

Judul Renungan; Bagaimana Seharusnya Saya Hidup?

Kolose 3:5-7 (TB) Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka]. Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.

Perbudakan yang terjadi atas manusia begitu nyata, ini perbudakan hati dan pikiran, di mana kita selalu mengarahkan hidup kita dan tindakan kita bukan pada tujuan kita ada dan hidup di dalam dunia. Dosa adalah perbudakan yang membinasakan, merusak tatanan dunia dan memisahkan kita dari kemuliaan Allah.

Ketika kita menyadari fakta ini, seharusnya kebencian yang timbul di dalam diri kita terhadap dosa sangatlah mendalam. Kebencian yang membawa kita pada perjuangan untuk mematikan dosa secara serius di dalam diri kita, membawa kita pada perjuangan untuk tidak bermain-main dalam hidup tetapi menganggap serius akan dosa.

Di dalam kasih karunia kita dimampukan untuk melakukan apa yang benar, apa yang suci, apa yang kudus dan apa yang berkenan kepada Allah Bapa. Inilah tujuan dari kematian dan kebangkitan Yesus dan memanggil kita untuk benar-benar percaya atau berpenyerahan kepada Dia.

Ketika tujuan hidup orang Kristen adalah surga

Kita dipanggil bukan untuk yang cemar, jika beberapa orang di muka bumi ini tersesat dengan pengertian bahwa tujuan hidup adalah keselamatan/surga. Maka tujuan hidup Kekristenan sejati adalah taat pada Allah, hidup kudus, hidup suci dan melakukan rencana Allah atas kehidupan. Seperti yang Paulus jelaskan di dalam Kolose 3:5-7.

Charles Spurgeon menjelaskan, “Terlalu banyak yang menganggap enteng dosa, dan oleh karena itulah menganggap enteng Sang Juru Selamat.” Inilah kehidupan dunia, bahkan di dalam Kekristenan, tidak jarang kita menemukan orang-orang yang masih diperbudak oleh dosa dan ia mencintai itu.

Ketika seseorang berpikir bahwa tujuan hidupnya adalah surga, maka tidak heran ketika ia mengaku percaya Yesus, dosa tetaplah menjadi cinta pertamanya. Ia tidak pernah berubah, wataknya tetap sama, tanpa belas kasih, bahkan pikiran yang terikat dan diperbudak oleh ilah dunia ini masih menjadi kesukaan bagi mereka yang memiliki tujuan hidup masuk ke dalam sorga.

Mereka masih hidup dalam percabulan di dalam pikiran, bahkan beberapa seorang Kristen yang terlihat dewasa tanpa segan menggoda Wanita-wanita muda. Beberapa orang pria Kristen memikirkan bagaimana ia dapat menjadi kakak rohani untuk Wanita yang lebih muda. InI terlihat rohani, padahal secara etika sudah memiliki kesalahan yang mendalam.

Banyak hal yang disembuyikan di dalam hati, ketika tujuan hidup adalah sorga. Ini didasari pada pemikiran bahwa Yesus sudah menebus saya, jadi saya sudah percaya dan saya mati masuk surga. Jadi tidak masalah untuk sedikit-sedikit saya melakukan dosa yang tidak terlalu berdampak di dalam masyarakat. Selama itu tidak ketahuan oleh banyak orang.

Mereka ini orang-orang bejat yang dipenuhi nafsu jahat, tetapi ahli dalam hal menerangkan doktrin Kristen terutama keselamatan dan bagaimana Yesus telah menyelamatkan mereka. Mereka orang-orang yang terlihat sopan, terlihat anggun di mata banyak orang secara sekilas. Tetapi hati mereka najis, mereka masih hidup dengan cara yang lama dan tidak pernah bergumul dengan setan yang ada di dalam pikiran dan hati mereka.

Mereka cinta pada dosa, mereka mengasihi setan yang selalu membawa mereka pada nafsu jahat. Mereka ini adalah orang-orang yang durhaka dan mengasihi segala hal yang duniawi.

Mereka tidak pernah mengenal Yesus, mereka tidak pernah memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan Yesus, yang mereka tahu mereka telah ditebus dengan darah yang mahal dan tujuan hidup mereka adalah masuk ke surga, tujuan Yesus disalibkan agar mereka ke surga.

Apapun keadaan mereka walaupun penyembahan berhala di dalam diri mereka masih mereka lakukan, cintai dan nafsu jahat tetaplah menjadi kesukaan mereka.

Saudaraku, saya ingin anda melihat diri anda, saya ingin dengan jelas mengatakan maksud saya, jangan-jangan kitalah orang-orang yang masih cinta pada hal-hal najis yang telah saya jelaskan di atas, jangan-jangan kita tidak pernah memiliki tujuan untuk hidup kudus dan saleh dan terus hidup dengan tujuan semakin serupa dengan Yesus.

Menjalani Kehidupan yang Baru dan Pergumulan Seumur Hidup

“Dalam Kekristenan jika tujuan hidup kita adalah mati masuk surga karena sudah ditebus oleh Yesus di atas kayu salib. Kita tidak akan pernah benar-benar bergumul, berperang melawan setan yang ada di dalam hati dan pikiran kita yang setiap hari berkhotbah. Karena bagi kita surga adalah yang penting. Dan ini kesalahan besar dari Injil modern yang disebarkan oleh mimbar mimbar gereja.”

Mematikan semua kecenderungan berdosa, merupakan tujuan dari kehidupan Kristen, tetapi ini tidak di lakukan berdasarkan kekuatan atau kemampuan kita. Ketika kita ditebus dengan darah yang Mahal oleh Yesus yang telah mati di atas kayu salib, kita diberikan kehidupan yang baru, kita menerima keinginan yang baru, kita dilayakkan untuk melakukan suatu tujuan hidup yang baru.

Elisabeth Elliot Menjelaskan, “Kehidupan Kristen adalah sebuah proses dimana Allah menghancurkan satu persatu semua berhala yang ada dalam hidup kita.”

Hal yang harus kita lihat dengan jelas tentang diri kita adalah keinginan untuk tetap menyimpan dosa kecil di dalam hati. Ini sangat sulit, tetapi inilah perjuangan kita untuk mematikan setiap aspek kehidupan lama kita yang telah ada di dalam kita sejak di dalam kandungan ibu kita.

Baca Juga: Renungan Markus 6:30-34

Kita berjuang, untuk hidup suci, karena Roh Kudus yang ada di dalam kita, Dialah Pribadi yang akan selalu memampukan kita, memberikan kita kuasa untuk mengalahkan dosa dan hidup untuk kekudusan yang berkelanjutan. Meskipun bisa saja kita jatuh ke dalam dosa, bisa saja kita tersungkur, tetapi kita tidak pernah cinta pada dosa, justru setelah kita jatuh kita akan semakin benci pada setiap dosa yang sangat jelas di hidup kita.

Karena kebencian inilah kita bersekutu dengan Kristus dalam kesukaan dan kesenangan, kita dikuduskan untuk semakin intim dengan Dia dan didik oleh Yesus untuk mematikan dosa yang ada di dalam diri. Kita mengoreksi diri, kita melihat terus ke dalam hati kita yang paling dalam, terkadang kita jijik karena dosa itu ada di dalam diri kita dan kita berdoa untuk dikuduskan oleh darah Yesus.

Saudaraku, saya sangat menginginkan anda yang membaca tulisan ini merenungkan kehidupan anda, anda yang telah mengaku percaya. Sekarang renungkan  apa yang Kristus telah lakukan bagi diri anda, apa yang anda ingin Yesus lakukan melalui Roh Kudus.

Maaf saya harus mengatakan ini, bahwa anda sangat bodoh dan dangkal ketika yang anda ingin Yesus lakukan adalah menjawab doa-doa anda seperti yang anda inginkan. Seperti keinginan fana, menginginkan barang tertentu, kondisi hidup tertentu.

Tetapi anda tidak pernah bergumul untuk berdoa kepada Yesus agar Ia menolong anda untuk mematikan dosa di dalam diri anda, dosa yang membuat anda tidak mengasihi sesama saudara, membuat saudara tidak pernah benar-benar hidup untuk menjangkau jiwa-jiwa bagi Kristus.

Kita akan sangat hidup dalam Kesia-siaan ketika setiap dosa di dalam diri tidak kita benci, ketika kita masih hidup dalam kesenangan akan dosa. Dan tidak pernah bergumul melawan setan yang ada di dalam kita.

Mematikan dosa, merupakan kehidupan yang semakin dekat dengan Kristus, untuk semakin mengenal Dia dan inilah tujuan tertinggi dari kehidupan kita setiap hari. Dialah Gembala yang baik, akan selalu membawa kita kembali kepada diri-Nya. Untuk bersekutu dengan Dia, melihat kehidupan pada salib-Nya dan diperbaharui oleh anugerah-Nya setiap hari.

Saudaraku, inilah pergumulan kita setiap hari, yaitu untuk selalu membenci dos akita, untuk selalu mematikan kecenderungan berdosa kita dan semakin mendekat pada Kristus. Roh Kudus yang ada di dalam kita akan selalu memberitakan Injil, akan selalu membawa kita pada kemuliaan dan untuk dipuaskan dalam Kristus.

Baca Juga: Tujuan hidup Kekristenan

Sehingga ketika kita melakukan rencana Allah ini merupakan kesenangan yang menakjubkan yang akan kita rasakan. Kesenangan yang benar-benar memuaskan dan menemukan inilah tujuan hidup kita taat pada perintah Kristus dan melayani seperti Kristus melayani.

“Kita menjalani hidup baru untuk taat pada Kristus dan meninggalkan kehidupan lama untuk bergumul yaitu mematikan dosa yang ada di dalam diri. Kita dimampukan Roh Kudus, inilah sumber kekuatan, kuasa dan kemenangan kita, marilah berdoa untuk pergumulan ini dan layanilah Kristus.”

Kami percaya ketika kami berserah kepada Kristus dan bertekad untuk terus hidup bagi Kristus dan kemuliaan-Nya. Kami dimampukan oleh kuasa Roh Kudus, untuk mematikan kecenderungan kami yang jahat di dalam hati dan pikiran kami, kecenderungan yang tidak mengasihi Kristus, tidak memuliakan Allah dan membenci sesama kami. Tuhan Engkaulah yang dapat menolong kami, dalam nama Yesus. Amin.