Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Makna Kebangkitan Yesus Bagi Iman Kristen Adalah

                                         makna kebangkitan yesus bagi iman kristen adalah

Makna kebangkitan Yesus, merupakan kehidupan yang baru. Pengertian inilah yang akan kita pelajari melalui tulisan kali ini. Sebelum Yesus menderita, Yesus beberapa kali memberitahukan bahwa Ia akan bangkit dari kematian. 

"Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibagkitkan pada hari ke tiga."  Matius 16:21 (TB)

Pada akhirnya kebangkitan itu benar-benar terjadi, bahkan hanya itu kebangkitan Kristus memberikan kita satu pernyataan yang indah. 

Pernyataan seperti apa? Kita dapat mengetahui. Kebangkitan yang diakhiri dengan peristiwa Yesus naik ke Sorga inilah pernyataan yang indah itu,  Allah nyatakan melalui Alkitab (jika Anda mengetahui maknanya) . Bahwa inilah awal perjalanan satu harapan untuk kita orang-orang sesat yang jauh dari tempat di mana Yesus telah hidup dan menderita dan naik ke sorga.

Pengharapan inilah yang akan kita, renungkan melalui dasar Alkitab yang menjadi pilar dari artikel ini,  dimana kita menemukan realita yang sangat-sangat indah ketika Yesus menjadi Tuhan atas hidup kita. 

Keindahan yang saya maksud bukan tentang, kesembuhan, sukses, hidup lebih nyaman, lepas dari persoalan dan lain-lain. Tentang kepenuhan dunia yang membawa diri kita ke dalam penyembahan berhala. BUKAN INI.

Menjadi dasar dari artikel kali ini, 1 Korintus 15, saya tidak akan menjelaskan satu persatu ayat. Namun saya telah membuat setiap teks tersebut menjadi 3 poin yang sedang Paulus jelaskan. 

Tiga poin ini, akan menjelaskan, makna kebangkitan Yesus, di mana kebangkitan ini memberikan kita pengertian baru akan kehidupan. Saya berdoa untuk Anda yang membaca artikel ini diberikan pengertian yang lebih mandalam tentang Injil.

Saudaraku ketika merenungkan makna dari kebangkitan Yesus, maka pengertian ini satu kesatuan dengan Injil. Karena di dalam kabar baik, kita akan mendapati satu Pribadi yang hidup kudus, namun dibunuh secara mengerikan. Pada hari yang ke tiga Ia bangkit.

Sebelum masuk pada poin saya mengutip salah satu quote:

“Tak seorang pun yang akan pernah bisa mencegah saya berbicara tentang Kristus. Tidak sampai kapanpun. Setelah saya mati, mereka akan membicarakan tentang saya, yang berbicara tentang Kristus” ~ Charles Spurgeon

"Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus." 1 Yohanes 1:3 (TB) 

Satu hal yang ingin saya sampaikan kepada Anda setelah menempatkan quote di atas, jika Anda ingin menemukan tulisan yang mengubahkan, tulisan yang akan meremukkan hati Anda yang berdosa. 

Maka bacalah Alkitab dari kacamati Injil (Perjanjian keselamatan Allah yang digenapi melalui Yesus), sadarilah bahwa Alkitab menyatakan kepada Anda, dosa-dosa Anda dan menyatakan kasih yang besar di dalam Yesus Kristus. Inilah dia makna dari kebangkitan Kristus. Selamat merenungkan.

Makna Kebangkitan Yesus Bagi Iman Kristen adalah Kehidupan Baru.

1. Dimampukan untuk dapat bekerja keras, bagi kemajuan pemberitaan Injil.

Pada poin yang pertama, bekerja keras yang saya maksudkan bukanlah kerja keras yang berpusat pada cita-cita diri sendiri, cita-cita yang hanya untuk kepuasan manusiawi bagi pemenuhan kehidupan.

Mari kita lihat kerja keras yang Paulus lakukan, mari kita belajar untuk melakukan seperti apa yang Paulus perjuangkan. Tidak peduli apapun pekerjaan Anda, saya sedang membawa Anda pada kehidupan yang menikmati Kristus secara jelas dan nyata. Yaitu kehidupan yang memberitakan Injil.

Injil yang menjadi pusat dari tingkah laku kita, Injil yang menjadi gaya hidup, Injil yang memberikan kepada kita kekuatan untuk terus maju dalam iman yang sejati kepada Yesus. “Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri.” 1 Korintus 15:1 (TB)

Saudaraku tanpa kabar baik, Anda dan saya hanya akan mendapatkan kehidupan kita, berjalan dalam lembah kematian tanpa adanya janji atau harapan dapat keluar dari sana. 

Kita adalah pendosa, kita tidak bisa keluar dari dosa, tetapi puji TUHAN. “Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh perpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu_ kecuali kalau kamu telah sia-sia menjadi percaya.” 1 Korintus 15:2 (TB)

Paulus melanjutkan suratnya tentang kerja keras, dimana ia dalam kasih karunia yang dianugerahkan kepadanya, hidup dalam Injil untuk memberitakan Injil. Ketika kehidupan kita berpusat pada Injil, maka disinilah kita akan mendapati pertumbuhan iman.

Hati yang rindu untuk selalu kudus, hati yang selalu terpaut dengan Kristus, hati yang hanya ingin menceritakan Kristus. Inilah sukacita sejati yang Rasul Paulus rasakan, walau jika dilihat dari kacamata jasmani Paulus adalah orang yang sangat menderita.

"Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku. Sebab itu, baik aku, maupun mereka, demikianlah kami mengajar dan demikianlah kamu menjadi percaya." 1 Korintus 10-11 (TB)

Kasih karunia inilah yang memberikan kekuatan kepada Paulus untuk dapat hidup hanya mengajarkan Injil. Saudaraku penerapan kita melalui poin yang pertama ini, harapan saya Anda yang telah mengaku percaya kepada Kristus. 

Memiliki keyakinan akan Injil sehinga hati Anda dan perbuatan Anda berpusat selalu untuk memberitakan kabar baik di dalam kasih kasih karunia yang telah dilempahkan kepada kita secara cuma-cuma. Roh Kudus memampukan.

Inilah makna dari kebangkita Kristus yang Alkitab kabarkan kepada Anda dan saya. Yaitu kehidupan yang hidup di dalam Injil untuk memberitakan Injil. Oranglah atau pribadi yang dilayani, bukan program, bukan acara, dan bukan pula tujuan dari pendeta.

2. Dasar dari pengharapan iman Kristen, menunjukkan iman yang tidak sia-sia.

Pada perikop yang kedua, ada keraguan, bahkan jika diperhatikan ada ajaran yang menentang kebangkitan Yesus pada saat itu (Di Korintus). Jelas pada ayat 12. Hal  ini yang membuat Paulus melanjutkan suratnya dengan menyatakan jika Kristus tidak bangkit dari kematian maka sia-sialah iman percaya mereka pada waktu itu dengan kata lain apa yang Anda dan saya Imani saat ini sia-sia ketika Yesus tidak benar-benar bangkit.

“Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu. Lebih dari pada itu kami ternyata berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan, bahwa Ia telah membangkitkan Kristus--padahal Ia tidak membangkitkan-Nya, kalau andaikata benar, bahwa orang mati tidak dibangkitkan.” 1 Korintus 15:14-5

Sebab jika benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus. 1 Korintus 15:16-18 (TB)

Namun selanjutnya Paulus menegaskan, makna kebangkita Yesus yaitu Yesus telah bangkit. “Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal." 1 Korintus 15:20 (TB).

Kebangkitan sebagai yang pertama, inilah pengharapan Anda dan saya. Yesus yang sulung artinya bahwa kita yang hidup di dalam Dia juga akan dibangkitkan pada saatnya nanti. Meskipun tubuh jasmani kita telah hancur menjadi debu.

Yesus yang pertamakali bangkit dan tidak mati kembali, Ia naik ke sorga. Hal ini memberikan kita harapan yang sungguh-sungguh nyata. Bahwa pada waktunya kita akan bersama-sama dengan Kristus di kekekalan. “Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia (kebangkitan Yesus).” 1 Korintus 22 (TB)

Inilah makna dari kebangkita Yesus, harapan yang tidak sia-sia itu, Yesus telah bangkitkan menunjukkan kepada kita harapan akan kebangkitan kita untuk menikmati kehidupan kekal bersama Yesus.

Adakah Anda ragu, adakah hati Anda masih sangat terpaut denga napa yang terlihat. Sehingga Anda tidak menginginkan Yesus, maka sebenarnya kehidupan Anda sedang berada di dalam harapan palsu yang dunia ini tawarkan. 

Marilahh datang kepada Yesus, bertobat, aku dosa-dosa, hiduplah sesuai dengan rencana Yesus atas hidup Anda seperti yang ada di poin pertama. Inilah harapan itu, kita akan rindu banyak orang yang hidup di dalam Kristus, karena keyakinan yang teguh Roh Kudus telah meteraikan di dalam hati, akan iman Kristen yang tidak sia-sia.

3. Kehidupan yang mengalahkan maut, dahulu maut menguasai hidup.

Pada poin yang terakhir ini, saya ingin Anda merenungkan satu realita yang menjadi natur diri kita yaitu dosa. Kita telah mati karena dosa dan pelanggaran kita, oleh karena satu orang yang telah memberontak terhadap Allah pencipta langit dan bumi.

Dosa Adam diturunkan kepada kita, dosa Adam menjadi gaya hidup kita semenjak kita ada di dalam kandungan hingga akhirnya kita mati, kita akan mati di dalam dosa. Jika saja kita tidak memberikan diri kita untuk hidup dibawah pemerintahan Yesus, hidup di dalam Yesus, hidup beriman kepada kebangkita Kristus.

Persekutuan kita dengan dosa telah kita kerjakan sejak kita dapat berpikir, kita suka berbohong dari kecil, kita suka menyalahkan bahwa seringkali anak kecil menunjukkan sisi serakah dalam dirinnya. Inilah kita, kita mati dalam dosa-dosa kita, tidak ada harapan jika kita hanya  hidup berdasarlan pikiran kita, hati kita dimana keduanya telah jatuh dalam kelamnya dosa.

“Karena seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam,” (ay. 22A) saya selalu merenungkan Kejadian 3 dan Efesus 2, dua pasal ini mengubahkan saya tentang pengertian dosa, membawa saya untuk merenungkan dosa-dosa yang ada di dalam diri saya. Saya melihat yang ada hanya kelamnya hidup ini, hidup yang digambarkan oleh Alkitab sebagai tumpukan tulang belulang. (Bacalah!! Yehezkiel 37), inilah realita hidup kita yang tidak terhindarkan.

Sadarilah bahwa semua kehidupan agama, semua perbuatan baik, semua moralitas yang Anda dan saya kerjakan di luar Yesus, bukan untuk pemberitaan Injil. 

Ketika semua hal baik itu dikerjakan agar Anda selamat, Anda berusaha membayar Allah, Anda berusaha sekuat tenaga.  Ini pun dosa inipun kemunafikan, karena ketika Anda melakukan semua itu tidak dengan ketundukan kepada Yesus, Anda sedang menjadikan diri Anda sendiri tuhan palsu. 

Inilah dosa di dalam hati kita, betapa jahat, betapa munafik, betapa tidak pantasnya kita  menerima belas kasih, sedangkan kita seringkali hidup dalam kebencian tanpa belas kasihan. Tetapi mari kita lanjutkan ke (ay, 22B) “demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan  dengan Kristus.” Inilah kemenangan kita, kebangkitan Yesus adalah kemenangan atas maut.

Kemenangan ini diberikan kepada kita, ketika kita hidup di dalam Dia. Waw, kita menjadi milik Kristus, kita tunduk kepada Kristus, kiti hidup mencari rencana Kristus. Saudaraku maut telah kalah bukan kerena Anda berharga, ini semua haruslah memberikan kepada kita pengertian bahwa Yesuslah yang berharga, Yesuslah Pribadi yang hidup dan menunjukkan kepada kita kekayaan kemuliaan Allah.

Saudaraku perikop ini cukup panjang, dan artikel ini sudah cukup panjang, pada artikel lainnya saya akan menuliskan semua pembahasan yang ada di perikop ini terutama pasal 15, jujur sebelumnya saya belum benar-benar mengerti kita Korintus, kerinduan saya, setelah saya menulis artikel ini saya akan mempelajari kita Korintus lebih dalam lagi. 

Untuk menutup artikel ini, makna dari kebangkitan Yesus bagi pertumbuhan iman Kristen, “Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, dimanakah sengatmu?” sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Kristus, Tuhan Kita." 1 Korintus 15:55-57 (TB). Terimakasih telah membaca artikel ini sampai selesai.

Kiranya Allah Roh Kudus melalui artikel ini, memberikan dan membukakan kembali kepada Anda, pengertian Akan Injil, bahwa kita adalah pendosa besar, mati dalam dosa tetapi puji TUHAN kasih karunia begitu besar, membawa hidup kita terus berjalan menuju keserupaan akan Kristus dan bertobat setiap hati. Injili diri sendiri setiap hari. AMIN