Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Kristen Tentang Taat; Bagaimana Saya Dapat Taat Kepada Sang Gembala?

 Renungan Kristen Tentang Taat; Bagaimana Saya Dapat Taat Kepada Sang Gembala?

Ayat Alkitab Mazmur 23:1-6

Judul Renungan; Bagaimana Saya Dapat Taat Kepada Sang Gembala?

Mazmur 23:1-6 (TB)

1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. 

2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; 

3 Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. 

4 Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.

5 Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. 

6 Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.

Memandang Tuhan sebagai gembala agung yang selalu setia, merupakan kelegaan bagi kita di hari-hari yang sulit saat ini. Tetapi pada saat yang sama saya sejenak disadarkan akan kecenderungan diri saya yang adalah Domba bodoh yang suka memberontak. Seseorang berdosa yang seringkali tidak taat dan tidak dapat taat kepada Sang Gembala.

Kita langsung saya, untuk mengerti bahwa Gembala Domba, di zaman kuno, pada zaman kehidupan Daud, ia yang telah menulis Mazmur ini. Sangatlah dekat dengan Domba-dombanya, Sang Gembala akan selalu membawa Domba-domba itu ke air yang segar, rumput hijau untuk di mana dan semua keperluan dari Domba-dombanya disediakan.

Bahkan ketika Domba tersebut tersesat, ia akan mencari dengan penuh kesabaran untuk membawa satu ekor Domba yang tersesat tersebut. Ketika ada binatang buas, gembala sejati tidak pernah mudur untuk menghadapi binatang buas yang ingin menerkam Domba gembalaannya. 

Sang gembala tidak pernah takut, mundur dan hanya ialah yang berkuasa untuk melindungi para Dombanya. Karena Domba adalah binatang yang bodoh, tetapi pada saat yang sama Domba taat dan mengenal suara Gembalanya.

Ketika merenungkan kembali Mazmur 23, ini membawa saya pada pertanyaan bagi diri  saya sendiri. bagaimana agar saya dapat taat kepada Sang Gembala kehidupan saya. setiap hari, bagaimana saya bisa tahu bahwa Ia benar-benar membawa saya pada rumput segar. Dan bagaimana saya bisa yakin bahwa Ia benar-benar mengasihi saya.

Saya harap pertanyaan di atas, membawa anda memikirkan diri anda, apakah kita benar-benar dapat mengikut Sang Gembala. Bahwa seharusnya hari-hari kita dibawa pada rumput hijau dan air yang segar. Mari kita merenungkan ini, mari kita memandang pada Tuhan dan selalu kembali ke Alkitab untuk benar-benar mengenal Dia Sang Gembala yang setia.

Taat Pada Sang Gembala Inilah Kesukaan

Kita taat pada Gembala kita karena Dia adalah Sang Injil. Dialah yang telah datang lebih dulu pada kita ketika kita tidak berdaya. Di dalam kegelapan dosa, di dalam lembah kelam kematian akibat rasa cinta kita pada dosa yang ada di dalam diri kita.

Yesus sendiri menyatakan bahwa diri-Nya adalah Gembala yang menyerahkan diri-Nya pada Domba-domba-Nya. Untuk melindungi domba tersebut. Melihat mazmur 23 dari lensa Injil, membawa kita pada pengertian yang utuh mengapa dan bagaimana kita harus taat pada Sang Gembala.

Gembala itu adalah Tuhan kita Yesus Kristus, mengapa kita harus taat. Kita harus sadar, bahwa kita adalah orang berdosa yang layak binasa. Karena kita cinta semua perbuatan dosa dan kita dikandung di dalam dosa.

Sejak dalam kandungan, kita memiliki natur berdosa yang selalu diri kita mementingkan diri sendiri. kita telah menjadi Tuhan atas diri kita dan pada saat kita dewasa. Ketika kita tidak di dalam Kristus, ketika kita hidup dalam dosa dan berbudakan dunia ini, kita ada di dalam lembah kelam. 

Kita frustasi, kita lelah, kita mengeluh, kita berjuang untuk mendapatkan yang kita inginkan tetapi pada akhirnya. Semua itu terasa sangat sia-sia. kita semakin jauh dari Tuhan. Tetapi Puji Tuhan, kita diselamatkan oleh Gembala kita, Tuhan Yesus Kristus.

Bagaimana kita dapat taat kepada Dia? Semua ini adalah kasih karunia, inilah Injil. Saya selalu kembali ke Efesus 2;8-9. Karena kasih karunia, pemberian Allah, apa yang Dia berikan. Yesus Kristuslah yang diberikan, Gembala baik yang telah membawa kita pada kekayaan rohani, kehidupan yang bersukacita dan penuh damai sejahtera.

Allah mengerjakan pekerjaan-Nya secara sempurna, Ia berjanji dan telah untuk membawa diri kita keluar dari lembah kelam dan datang ke kepada-Nya. Di dalam Dia, Kristus adalah Rumah bagi kita, kita dapat berdiam diri dalam Dia dengan tenang. Di tengah-tengah dunia yang melelahkan dan menyedihkan. Percaya kepada Yesus, berarti memberikan seluruh kehidupan untuk dikendalikan oleh kuasa dan firman.

Ada sukacita kekal dan berlimpah ketika taat pada Sang Gembala kita. Marilah setiap hari kita bertindak dengan pikiran yang memikirkan kekudusan Tuhan sehingga kita bertobat setiap hari. Dengan hati yang tertuju pada Kristus yang telah disalibkan. 

Adanya ketaatan terhadap TUHAN, pada diri kita bukanlah perkara yang mudah, karena pada saat yang sama natur pemberontakan masih tetap ada. Tetapi banyaklah isi pikiran dan hati dengan firman Kristus, teruslah isi dengan Injil, renungkan dan pergumulkan. Banyaklah berdoa. Berdoa hingga kita merasakan Tuhan secara nyata dan menikmati setiap ibadah pribadi (belajar firman dan doa pribadi).

Semakin kita bergumul di hadapan salib Kristus dan merenunginya setiap saat. Semakin kita sadar betapa besarnya kasih karunia, semakin kita sadar kita adalah pendosa besar yang diberikan cinta dan belas kasihan. 

Dalam sepi kita dapat berteriak, najis, najis, najis diriku. "Suci, Suci, Suci TUHAN." Kudus, Kudus, Kudus terpujilah TUHAN yang telah menguduskan aku yang najis ini. Demikianlah kekudusan dan kebenaran yang Kristus berikan ke atas diri kita dengan menukarkan diri-Nya di atas salib untuk menerima dosa kita. Menjadikan kita milik kesayangan TUHAN, sehingga oleh Roh Kudus, setiap hari kita dapat taat kepada Sang Gembala kita Yesus Kristus.

Menikmati Persekutuan dengan Sang Gembala

Dia adalah Gembala yang membawa kita dengan tongkat dan gada-Nya, itulah yang mengarahkan kita pada jalan kebenaran yang penuh kesukaan. Sukacita melimpah hanya ketika Kristus benar-benar nyata, kita merasakan kehadiran-Nya yang mengubahkan watak kita yang pemberontak menjadi taat. Inilah yang diperjuangkan melalui kehidupan yang kudus, saleh dan bergaul karip dengan-Nya. 

Yesus yang telah disalibkan dan telah bangkit, Dialah Gembala kehidupan kita, pada dasarnya ketaatan pada Kristus harus diawali dengan kenikmatan yang penuh pada Kristus, kita bersekutu dengan Dia. Kita beribadah secara pribadi, kita saat teduh, kita merasakan bagaimana Ia menuntun kita melalui firman-Nya yang ada di Alkitab kita. 

Dia di dalam Dia, merupakan kesukaan sejati, firman Tuhan bagaikan hidangan yang menyenangkan dan nikmat. Memang demikianlah rasanya bagi jiwa kita yang telah diberikan kehidupan melalui kematian dan kebangkitan Kristus. 

Kita menikmati Kristus, karena Dia telah membebaskan kita dari dosa. Untuk menikmati persekutuan dengan Dia. Saya membawa anda sekarang untuk memikirkan dosa yang ada di dalam diri anda. Doa merupakan natur kita dan ini sangatlah serius, karena dosalah kita semakin jauh dari Allah, karena dosa kita menerima tuduhan dari setan yang membawa kita semakin menjauh dari TUHAN. 

Ketika kita memulai persekutuan dengan Tuhan, untuk datang menikmati hidangan Firman TUHAN, kita harus lebih dulu dan selalu bahkan setiap saat bergumul untuk mematikan dosa. Bertobat dan ketika kita mengaku dosa, Yesus yang telah memberikan darah-Nya, diri-Nya untuk membebaskan kita Dialah yang mengampuni kita. Kebenaran yang terus diberikan kepada kita, merupakan kasih karunia yang memberikan kekuatan untuk selalu kita dapat menikmati Kristus.

Roh Kudus yang ada di dalam kita, Dialah Pribadi yang memuridkan kita dari dalam, Dialah yang terus mengarahkan kita pada Kristus dan Dialah yang terus menjadikan kita manusia yang benar-benar membenci dosa kita, muak dengan dosa dan bergumul untuk mematikan dosa. Dosa membawa kita tidak taat pada Kristus, Dia membuat kita malu dan lari dari hadapan Allah.

Tetapi karena kasih karunia, Roh Kudus, terus mengarahkan kita, saudaraku. Marilah kita bertobat dari dosa, marilah kita berdoa dan semakin mendekat pada Allah, marilah kita berseru-seru dan meminta terus pertolongan untuk mematikan dosa, mengalahkan tipu setan yang ada di pikiran kita.

Pada akhirnya kita terus menikmati hidangan firman yang disediakan Allah melalui Alkitab, kita diam dalam rumah TUHAN. Hanya ketika kita benar-benar menikmati persekutuan dengan TUHAN, maka kita dapat taat kepada Dia, karena Dialah kesukaan kita, Kristus Sang Gembala yang setia. 

Saudaraku, marilah kita setiap hari membawa hati dan pikiran kita kepada Kristus, untuk bertekad melakukan kehendak-Nya. Setiap hari menikmati firman-Nya, merasakan kasih-Nya dan berbagi kasih yang ada di dalam Injil kepada sesama kita. 

Untuk menutup renungan ini. Saya membawa anda merenungkan Kidung Jemaat no 415. Berdasarkan; (Mzm 23:1-4; Yes 40:11;Yeh 34;Yoh 10:11;Ibr 13:20;1 Ptr 2:25)

KJ415: Gembala Baik Bersuling nan Merdu

Gembala baik, bersuling nan merdu, membimbing aku pada

air tenang dan membaringkan aku berteduh di padang rumput

hijau berkenan.

Reff:

O, Gembala itu Tuhanku, membuat aku tent'ram hening.

Mengalir dalam sungai kasihku kuasa damai cerlang, bening.

Kepada domba haus dan lesu Gembala baik memb'rikan

air segar; ke dalam hati haus dan sendu dib'riNya

air hidup yang benar.


Di jalan maut kelam sekalipun 'ku tidak takut pada seteru,

sebab Gembala adalah Teman dan Jurus'lamat bagi diriku.