Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Lukas 21:5-6 Injil adalah Berkat Sejati


Ayat Alkitab Lukas 21:5-6

Judul Renungan Injil adalah Berkat Sejati

Lukas 21:5-6 (TB) Ketika beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan itu yang dihiasi dengan batu yang indah-indah dan dengan berbagai-bagai barang persembahan, berkatalah Yesus: "Apa yang kamu lihat di situ--akan datang harinya di mana tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain;semuanya akan diruntuhkan."

  • Ketika salah mengagumi maka itulah penyembahan berhala berlebel agama
  • Yesus harus menggantikan kedudukan berhala di hati kita
Manusia dirancang untuk mengagumi suatu keindahan. Sangat mudah bagi kita mengagumi sesuatu hal yang memang itu indah. Dan kecenderungan ini bila kita renungkan, dipakai ular agar Adam dan Hawa yang mewakili kita menjadi pemberontak kepada Sang pencipta. Menjadi pemberontak sejati, mendefinisikan baik dan jahat berdasarkan logika masing-masing. 

Manusia mendefinisikan hal indah sesuai apa yang ia lihat dan pikirkan dan ia mulai mengagumi keindahan itu dan ia memuja hal itu, karena indah menurutnya.

Mari kita melihat sekeliling kita dan acara-acara berita di berbagai macam media massa. Selalu ada pertentangan, hal-hal yang disiarkan di media massa, internet, dan televisi selalu saja tentang kejahatan dan berbagai pertikaian politik, rumah tangga, saudara, dan artis-artis yang mencari sensasi.

Semuanya tentang persoalan dan permasalahan. Mari kita lihat dan renungkan akar dari persoalan ini. Akarnya adalah manusia itu sendiri. Saya sangat suka jawaban dari salah satu pengkhotbah dari Amerika, saya lupa namanya. Ada pertanyaan begini. Apa yang salah dengan dunia ini dan mengapa selalu ada persoalan? Jawaban dari pengkhotbah ini sangat berani dan membuat saya merenungkan segala hal dalam hidup ini.

Anda mau tau. Ia menjawab, “yang menjadi masalahnya adalah Anda, ya saudara sekalian itu masalahnya, Anda dan saya yang menjadi persoalannya, tidak ada yang lain.” Sambil menunjuk kepada jemaat yang mendengar khotbahnya. Dari jawaban ini mari kita renungkan. Dan akui dalam diri terdalam kita sebenarnya ada sesuatu yang salah dan kita tidak akan bisa memperbaikinya. Karena tanpa kita sadari kita diperbudak oleh sesuatu yang salah itu.

Kita sudah menikmatinya dan terbiasa olehnya. Inilah Anda, kesalahan fatal Anda adalah Anda membenci Allah, Anda dan saya memusuhi Allah sejati, dan bila dapat. Allah menjadi budak kita dan kita terus diperbudak dosa dan menikmati perbudakan dosa itu dan terus mencintainya. Dan sampai akhirnya kita sadar kenikmatan yang kita nikmati itu membawa kita pada tujuan yang bukan tujuan sejati kita di dunia.

Kita lebih suka terpisah dari Allah, kita lebih suka mendustai diri kita yang dimotivasi oleh hati nurani yang jahat. Bahwa kitalah allah atas diri kita sendiri. Sehingga kita mencari allah lain sesuai dengan apa yang menjadi pemikiran kita itu baik untuk kita, dan itu indah untuk kita kagumi. 

Kita mengagumi benda yang indah, lalu kita mengagumi diri sendiri karena sudah begitu berharga karena benda indah itu membuat kita berharga. Inilah kita allah atas diri kita yang menyembah ciptaan Allah sejati.

Dan mari sekarang kita merenungkan satu bagian dalam Lukas, dan saya akan membandingkan dari Matius dan Markus dan Yohanes untuk mendapatkan makna Injil yang dalam. Akan membuat kita mengerti apa tujuan sejati kita dalam dunia ini. Dan untuk apa kita yang berdosa ini masih dibiarkan tetap berkeliaran di bumi, oleh pribadi berkuasa pencipta yang kita benci.

Gambaran  terbaik dalam pribadi kita saat ini adalah orang Israel. Segala hal tentang kebobrokan Israel dan kejahatan orang Farisi, ahli Taurat, dan pemungut cukai, orang-orang berdosa dari Israel dalam Alkitab. Itu semua adalah gambaran kedalaman hati kita yang jahat ini.

Semua itu berpusat pada diri sendiri, yang memanfaatkan Allah untuk mendapatkan ilah untuk kita sembah. Ini semua yang tertulis dalam Alkitab adalah penyembahan berhala. Dan penyembahan berhala Adad ke-21. Bila kita renungkan. Terjadi di banyak kalangan gereja dan rohaniawan. Bahkan Anda dan saya.
Sebuah berhala adalah apa pun di luar Yesus, yang rasanya harus kita miliki supaya bisa bahagia, apa pun yang lebih penting daripada Allah di hati kita, apa pun yang memperhamba hati kita melalui keinginan yang berlebihan. Martin Luther berkata, “bahwa di balik semua perilaku berdosa ada dosa pemyembahan berhala, dan dibalik setiap penyembahan berhala ada ketidakpercayaan terhadap INJIL.”
Timothy Keller 
"Gospel In Life"
Kita belajar kecenderungan kita, dan apa yang Allah mau agar kita dapat menang atas kecenderungan itu. Tetapi siapkan hati Anda untuk kecewa dengan Yesus sejati dan pribadi mulia ini. Karena apa yang kita anggap indah dan membuat kita kagum. Yesus akan mencela hal itu, karena Yesus memandang kita dan hati kita jauh kedalam dan hal itu membuat Yesus dengan tegas mencela dan membuat hati ini terpukul. Yesus akan terlihat kejam. 

Anda siap mari kita lanjutkan.
Lukas21:5-6 Ketika beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan itu yang dihiasi dengan batu yang indah-indah dan dengan berbagai-bagai barang persembahan, berkatalah Yesus: "Apa yang kamu lihat di situ--akan datang harinya di mana tidak ada satu batupun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain;  semuanya akan diruntuhkan."
Markus13:1-2 Ketika Yesus keluar dari Bait Allah, seorang murid-Nya berkata kepada-Nya: "Guru, lihatlah betapa kokohnya batu-batu itu dan betapa megahnya gedung-gedung itu!" Lalu Yesus berkata kepadanya: "Kau lihat gedung-gedung yang hebat ini? Tidak satu batupun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain, semuanya akan diruntuhkan.
Sekilas tidak ada yang salah dengan kekaguman para murid terhadap keindahan Bait Allah. Tetapi Yesus di sini secara langsung mengatakan bahwa apa yang indah di depan mata mereka sekarang ini dan itu indah. Akan lenyap. Diruntuhkan tidak akan dibiarkan satu batu terletak di atas yang lain.
Matius24: 1-2 Sesudah itu Yesus keluar dari Bait Allah, lalu pergi. Maka datanglah murid-murid-Nya dan menunjuk kepada bangunan-bangunan Bait Allah. Ia berkata kepada mereka: "Kamu melihat semuanya itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batupun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan."
Bahkan dalam Matius ditegaskan lagi bahwa tidak satupun batu yang terletak di atas batu yang lain. Saya membayangkan wajah para murid dan orang-orang yang ada di sekitar Yesus.

Dalam hati mereka apa maksud-Mu? Kau gila tidak mungkinlah bangunan semegah ini diruntuhakan. Ini hanya pikiran saya yang liar saat membayangkan orang yang di sana bersama Yesus dan apabila saya ada disana saya akan berpikir. Satu, Yesus angkuh sekali. Kedua, saya akan berpikir Yesus ini aneh. Mari kita lanjutkan.

Apa salahnya dengan Bait Allah itu sehingga akan diruntuhkan? Saya ingin tegaskan seperti yang di paragraf-paragraf sebelumnya. Bukan benda itu yang salah. Bukan keindahan dan kemegahannya yang salah. Yang salah adalah Anda dan saya atau manusia. 

Bukankah ini gambaran dan hal yang sama terjadi sekarang ini. Gereja-gereja berlomba-lomba untuk mempercantik gedung, dan saling membenci karena menginginkan keindahan berdasarkan pikiran masing-masing.

Gereja hari-hari ini hanya bergumul untuk mendapatkan apa yang mereka anggap baik berlebel melayani Allah. 

Bergumul agar banyaknya yang datang ke gereja tanpa adanya tindak lanjut untuk memuridkan jemaat. Bergumul agar gedung gereja megah, sehingga banyak yang tertarik untuk datang ke gerejanya dengan lebel menyembah Tuhan. Yesus mencela pergumulan dan harapan seperti ini. Yesus melihat kedalam hati manusia yang telah salah mengagumi sesuatu.

Itu mengapa Yesus menegaskan kemegahan Bait Allah itu fana, akan diruntuhkan. Dan nubuat itu benar terjadi pada tahun 70 Masehi oleh Titus seorang jenderal militer putra Vespasianus. Bait Allah dihancurkan. Dari sini kita belajar bahwa kita begitu mudah kagum dan berjuang untuk hal fana yang sia-sia.

Lalu pertanyaan-Nya apa yang harus kita kagumi. “dibalik setiap penyembahan berhala ada ketidakpercayaan terhadap INJIL.” Kita harus mengerti kekaguman kita pada hal-hal fana adalah penyembahan berhala. Gereja-gereja hari-hari ini bukan bergumul untuk mengabarkan Injil yang murni. Injil yang dikabarkan adalah injil palsu Allah hanya sebagai pemuas gereja agar tujuan gereja terpenuhi bukan tujuan Allah yang menjadi pusat kehidupan gereja. Maka mari kita kembali kepada Injil yang murni.
Yohanes 2:19-21
19 Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari  Aku akan mendirikannya kembali." 20 Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?" 21 Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.
Yesus mengecam kebanggaan kita pada hal-hal fana yang berujung pada pada maut, Yesus sangat mengasihi kita. Bahkan ia menyerahkan nyawa-Nya. untuk membebaskan kita dari kekaguman yang salah agar kita berada pada kekaguman yang benar. Kekaguman sejati hanya pada Allah pencipta langit dan bumi. 

Perhatikan di Yohanes 2:21, “21 Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.” Dari pernyataan dalam kitab Yohanes ini kita mengerti sekarang bahwa Yesus lah Pribadi manusia sejati dan Bait Allah sejati itu. 

Injil kabar baik bagi kita, ketika kita sadar bahwa Yesus adalah Bait Allah dan Ia adalah Allah dan Ia adalah pribadi dan Ia adalah pembebas kita dari perbudakan dosa dan Ia adalah Guru sejati dan Yesus pencipta langit bumi penguasa dunia ini mau bersahabat dengan kita, dan sudah melayani Anda dan saya.

Bukankah ini keindahan sejati? Apakah ini, hal yang biasa bagi Anda? Apakah ini masih kurang sehingga Anda masih mau dibohongi oleh ilah-ilah dunia  ini? Apakah Anda masih mencintai dan bertujuan untuk mendapatkan benda fana dengan cara menyembah Allah? Bila itu pilihan Anda, lakukanlah dan selamat menikmati kematian kekal tanpa tujuan sejati (memuliakan Allah.) 

Tujuan sejati manusia adalah memuliakan Allah. 

Yesus tidak tertarik pada hatimu yang dipenuhi tujuan busuk, untuk memuaskan keinginan-keinginan alami untuk memuja benda fana dalam kekristenan. 

Injil yang mempengaruhi hidup Anda akan membuat Anda bertobat dari berhala-berhala agama Kristen. Anda tidak akan bangga lagi pada hal fana, karena Yesus bertahta di hati Anda menggantikan berhala. 

Sehingga semua keindahan, semua kemuliaan, semua kepuasan dan semua hal yang benar dan baik hanya Anda dapatkan ketika Anda melihat Yesus lah Bait Allah sejati yang Indah itu. Yesus lah tujuan dan kehidupan dan hembusan napas dan setiap langkah. Semuanya tentang Yesus yang mulia mau menjadi hina untuk menebus Anda dan saya.

Sehingga Anda mulia bukan karena sukses, bukan karena Anda beragama, bukan karena Anda baik, bukan karena Anda Pendeta, bukan karena Anda melayani, bukan karena Anda anak Teologi, bukan karena Anda mendapat mujizat, melakukan mujizat, bukan karena Anda Anak orang kaya atau orang kaya, bukan karena Anda pelayan WL, majelis gereja, dan sponsor, dan bukan karena Anda bisa memenangkan banyak jiwa dalam pelayanan. Tetapi karena Yesus dalam Anda, Anda sadar Yesus sangat mengasihi Anda. Dan Anda semakin mempunyai hasrat untuk mengasihi Allah.
2 Korintus 5:17. Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
Anda mulia karena ada kehidupan baru untuk mencapai visi Yesus, Yesus yang memampukan Anda, melalui Roh Kudus yang Ia janjikan dan telah digenapi. Dan Anda menikmati Dia, bertobat karena Anda sadar selamanya Anda orang berdosa yang sudah Yesus benarkan, sehingga setiap pelayanan dan keberhasilan bukan tentang anda, tapi tentang Yesus Allah dimuliakan. Inilah kemuliaan sejati Kekristenan yaitu ketika Yesus menjadi pusat dari hembusan napas kita. 
Galatia 2:20 namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku. 
Saya berdoa bagi Anda kira-Nya Roh Kudus terus menyingkapkan berhala-berhala kecil dalam diri Anda, sehingga yang Anda cintai hanya Yesus dan Anda mendapatkan kepuasan sejati hanya dalam Yesus. AMIN

Posting Komentar untuk "Renungan Lukas 21:5-6 Injil adalah Berkat Sejati"