Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan 1 Yohanes 2:15-16 Kasih Akan Dunia Menjadikan Kita Tidak Mengasihi TUHAN

Renungan 1 Yohanes 2:15- 16 Kasih Akan Dunia Menjadikan Kita Tidak Mengasihi TUHAN

Ayat Alkitab 1 Yohanes 2:15-16

Judul Renungan Kasih Akan Dunia Menjadikan Kita Tidak Mengasihi TUHAN 

1 Yohanes 2:15-16 (TB) Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.

Kasih sejati hanya akan lahir dari kesetiaan, komitmen untuk setia, namun komitmen manusia sangatlah terbatas. Manusia memiliki kecenderungan hati yang suka melupakan ucapan dan janji yang telah ia tanamkan di dalam hatinya.

Manusia dapat berkata bahwa ia mengasihi Kristus namun pada saat yang sama ia sangat mencintai harta dunia, ia berjuang bahkan berdoa pada Tuhan agar ia dapat menikmati semua harta dunia.

Namun saudaraku mari kita memperhatikan nasehat pada ayat di bawah ini, lalu kita mengambil pelajaran penting dari nasehat ayat Alkitab yang menjadi dasar artikel kita kali ini.

"Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia." Yohanes 2:15-16

Kekasih yang menipu dengan cara memberikan kita kenyamanan adalah dunia, memberikan kita apa yang kita anggap baik. Meskipun hati nurani kita berteriak menolak kesesatan ini, kita mengabaikannya agar kehidupan kita dapat dengan leluasa menikmati apa yang dunia ini berikan.

Inilah realita kehidupan manusia, kehidupan yang mengasihi dunia, kehidupan yang cinta dunia yang memiliki akar kuat yaitu perbudakan dosa. Keberdosaan manusia,  ini adalah natur diri kita yang ada di dalam daging dan darah yang fana sekarang ini. 

Dari ayat di atas saya akan membagikan kepada kita dua poin. Ketika Anda dan saya mengasihi dunia, maka kita tidak mengasihi Tuhan karena kita tahu bahwa kasih kita pada dunia merupakan realita yang dapat kita lihat dan langsung kita nikmati dalam kefanaan hidup kita. 

Maka muncul pertanyaan seperti yang akan saya jabarkan pada poin yang pertama. Setelah kita mengetahui jawabannya pada poin yang pertama kita memiliki alasan yang Alkitabiah untuk mengasihi Allah 1. Apa pentingnya kita mengasihi Bapa?

Maka pada poin yang kedua, kita harus melihat secara jelas musuh kita, musuh di kedalaman hati kita, musuh ini selalu menjadi kecenderungan kita sehingga kita tidak mengasihi Allah. 2. Jenis kasih kepada dunia adalah keserakahan.

Selamat merenungkan poin-poinnya.

Kasih Akan Dunia Menjadikan Kita Tidak Mengasihi TUHAN 

1. Apa pentingnya kita mengasihi Bapa?

Melalui poin yang pertama ini, berupa pertanyaan, saya sedang menggambarkan isi hati kita yang secara jujur diperbudak oleh keinginan daging. Saudaraku kita akan selalu bertanya, untuk apa? Mengapa? Dan masih banyak lagi ketika kita dituntut untuk melakukan sesuatu.

Maka Alkitab akan sangat jelas menjelaskan kepada kita, jika kita mau membaca dan mempelajarinya secara serius, maka kita tidak akan mengerti, mengapa kita harus mengasihi Allah Bapa di dalam Yesus Kristus. 

Ayat yang menjadi dasar kita, memiliki kalimat, “janganlah” saya tidak perlu menjelaskan kata “jangan” ini, bahkan saya tidak akan menyerukan kepada Anda jangan lakukan ini, jangan lakukan itu, ayo kasihi Tuhan.

Karena kita adalah manusia yang berpikir, bahkan seringkali pikiran kita dikuasai oleh dosa, maka kita perlu dikuduskan dalam hal pola pikir. Bukan hanya sekedar pemberitahuan jangan ini, jangan itu. 

Saya berdoa kiranya kehidupan Kristen yang kita jalani salam ini adalah Kekristenan yang melihat kepada Kristus yang mengubah pola pikir kita agar serupa dengan Dia.

Maka mari saya ajak Anda berpikir, untuk apa, dan apa pentingnya mengasihi Allah Bapa?

Inilah alasannya

Pertanyaan ini, seperti pertanyaan orang yang belum mengenal Tuhan.  Anda dan saya sering tidak mengenal Allah meskipun kita adalah orang Kristen dari lahir bahkan sering lupa kalau kita ini hanya ciptaan.

Baik, mari kita perhatikan apa yang Alkitab katakan untuk kita dan tentang Allah.

Alkitab secara jelas menyatakan bahwa Anda dan saya adalah manusia berdosa. Mari kita kembali ke kitab Kejadian, di sana kita mendapati kita diciptakan oleh Allah dari debu dan kita sangat Allah kasihi.

Kita diciptakan dengan satu tujuan yang pasti, yaitu untuk menikmati persekutuan dengan Allah. Berkuasa atas semua ciptaan lain yang tidak secara langsung dibentuk oleh Allah dan mendapatkan hembusan napas Allah.

Kembali kepada manusia sudah berdosa, artinya manusia tidak mengakui Allah, ia memberontak kepada Allah. Manusia membenci Allah, manusia lebih memilih taat kepada setan dan mau diperbudak oleh dosa.

Karena manusia telah menjadi illah atas dirinya sendiri.

Saudaraku konsekuensi logis dari sebuah barang yang bagus, jika terpisah dari penciptanya, barang itu tidak dipakai selayaknya tujuan ia ada diciptakan. Maka barang itu akan rusak bahkan hancur-sehancurnya.

Begitu juga Anda dan saya, ketika kita tidak menjadi manusia yang melakukan sesuai dengan apa yang menjadi tujuan kita diciptakan maka kita akan rusak. Kita tidak mau memuliakan Allah melainkan memuliakan diri sendiri.

Jadi rusak disini adalah kita menerima murka Allah, neraka hukuman kekal. Terpisah dari Allah selama-lamanya. 

Penderitaan kekal yang tidak ada satupun manusia dapat keluar dan akan terus mendapatkan penderitaan ini dalam gelapnya kehidupan dan panasnya api neraka.

Saya menjabarkan hal ini, tidak sedang mengajak Anda untuk menjadi munafik, lalu berpura-pura mengasihi Allah karena takut api neraka. Anda harus bertobat jika alasan Anda percaya Yesus karena takut api neraka, Anda belum bertumbuh Anda tidak benar-benar percaya Yesus jika demikian.

Maka kita tahu sekarang:

Kita adalah ciptaan Allah.

Kita diciptakan untuk memuliakan Allah.

Tetapi kita telah jatuh ke dalam dosa, maka kita tidak dapat mengasihi Allah karena kita telah diperbudak oleh dosa. Hukuman dosa adalah maut.

Namun mari kita belajar lebih jauh lagi……..!!

Karya Allah yang mengasihi kita

Kita kembali ke 1 Yohanes 2:1, Kita memiliki pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. Alasan yang paling indah mengapa kita mengasihi Bapa. Karena kita sadar akan kasih Kristus yang nyata atas hidup kita.

Kita sadar akan karya salib yang mengerikan tetapi itulah kasih sejati. Kita sadar bahwa diri kita secara serius merindukan kasih yang sempurna. Bukan kasih palsu yang dunia berikan.

Kasih Yesus adalah kasih yang begitu besar bagi pendosa besar, Kasih yang menumpahkan darahnya, kasih yang memberikan dirinya sehingga manusia disadarkan. 

Hanya Allah yang layak untuk menerima kasih kita, karena kita telah dilayakkan oleh darah Yesus untuk mengasihi Allah.

Tidak ada yang lebih indah dari pada realitas ini, realitas seorang budak yang pasti binasa mendapatkan pengharapan ketika memandang kepada Yesus. 

Yesus Sang injil membawakan kabar pengampunan yang sejati, pengampunan yang tidak akan pernah didapatkan dari mana pun.

Mari saudaraku pikirkan hal ini, dosa-dosa Anda yang begitu besar telah diampuni. Kuasa setan untuk menggoda kita sehingga kita dibinasakan tidak lagi berkuasa. 

Inilah alasan mutlak kita mengasihi Allah, kita adalah ciptaan, kita adalah untuk memuliakan Allah, namun kita jatuh dalam dosa. Yesus menebus kita dari penderitaan kekal akibat dosa.

Maka mari kita lihat kedalaman hati kita, pada poin yang ke dua. Kita melihat kecenderungan kita, lalu kita kembali merenungkan Injil, ketika kita hidup dalam Injil Yesus Kristus maka pada saat yang sama kita diproses untuk mematikan dosa-dosa dalam diri.

2. Jenis kasih kepada dunia adalah keserakahan

Ketika kita mengasihi dunia, maka kita akan menjadi serakah. Karena apa yang dunia berikan bukan kasih, tetapi kita dituntut untuk memberikan semua kasih kita kepada dunia sehingga kita berharap mendapatkan kasih dari dunia. 

Namun realitanya tidak bisa dipungkiri, semua manusia yang mencari kasih dari dunia selalu mendapati dirinya telah didustai oleh dunia dan keindahan hartanya.

Maka manusia menjadi pembenci, kasar, angkuh, munafik, bahkan semakin hari semakin jauh dari Allah. Hallo orang Kristen, Anda yang terlalu sering menerima khotbah yang malah menjadikan Anda mengasihi dunia dan Anda terlalu suka khotbah yang demikian, bertobatlah, kita harus bertobat setiap hari.

Allah memiliki perintah yang jelas, kasihilah Allah dan sesama manusia seperti mengasihi diri sendiri. “Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, bahwa kita menuruti perintah-perintahnya” Saudaraku kita terlalu sering mengabaikan apa yang Allah perintahkan, kita seringkali lebih mengasihi apa yang dunia ini tawarkan sehingga kita melupakan Allah.

Kasih kepada Allah akan membawa diri kita kepada kasih sejati, kasih yang mengasihi sesama manusia. 

Karena untuk inilah kita hidup, untuk inilah Kekristenan hadir, untuk membawa nama Yesus kepada bangsa-bangsa.

Membawa nama Yesus kepada diri sendiri sehingga semakin mengasihi Allah karena sadar bahwa Kristus mengasihi kita yang berdosa dan seharusnya di buang ke pembantaian jiwa yang mengerikan.

Untuk menjawab juga pertanyaan pada poin yang pertama dan menutup artikel ini, kita telah tahu bahwa mengasihi dunia membawa kita pada keserakahan tidak ada kasih kepada sesama, kasih kepada diri sendiri membawa kita pada kebinasaan kekal.

Saudaraku dunia ini akan lenyap, alasan kita mengasihi Allah juga karena kita tahu realita mutlak, “dan Dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.” 1 Yohanes 2:17 (TB) segala kemuliaan hanya bagi Allah.

Kiranya Allah Roh Kudus memberikan kita kemampuan untuk selalu merenungkan kasih Kristus sehingga kita hidup hanya untuk Allah bagi kemuliaan Allah. AMIN