Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Ibrani 10:24-25 Persekutuan Orang Percaya

Renungan Ibrani 10:24-25 Persekutuan Orang Percaya

Ayat Alkitab Ibrani 10:24-25

Judul Renungan: Persekutuan Orang Percaya

Ibrani 10: 24-25 (TB) Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti yang dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasehati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

Kita telah dibasuh dengan air yang murni, Air kehidupan yaitu Yesus Kristus. Betapa indahnya kehidupan kita yang telah percaya kepada Kristus. Kehidupan yang sungguh-sungguh memberikan diri kepada Yesus dan kehidupan yang hanya dikendalikan dan dikasihi oleh Yesus.

Setelah penulis kitab Ibrani menjelaskan, bagaimana Yesus adalah Imam yang mempersembahkan korban penghapus dosa. Ia bukan hanya Imam, Ia adalah Imam yang mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban penghapus dosa. 

Iman Kristen percaya pada Yesus yang adalah penebus dosa, kasih yang Ia nyatakan di atas kayu salib. Inilah dasar dari persekutuan Kristen, persekutuan yang di pusatkan pada kasih Yesus. Persekutuan yang telah menyadari bahwa dirinya adalah seorang pendosa.

Pendosa yang diselamatkan untuk melakukan pekerjaan baik, pendosa yang dulunya adalah kegelapan. Kini telah memiliki terang, terang yang menjadikan persekutuan semakin indah. Persekutuan yang pribadi ke pribadi.

Persekutuan yang saling menasehati, ini bukanlah hikmat dunia tetapi hikmat Allah, ini adalah nasehat yang ingat bahwa Yesus sudah menebus diri dari perbudakan dosa. Roh Kudus ada dalam diri. Mematikan dosa dan hidup bagi Allah mengabarkan Injil kepada kita. 

Persekutuan yang teguh berpegang pada pengharapan yang terkandung dalam Yesus, ini adalah jenis kehidupan yang tidak lagi memiliki pengharapan berdasarlan kondisi dunia. Namun pengharapan yang melihat kekekalan dan terus menjadi berkat selama hidup.

Orang yang benar bertemu orang benar, anak Allah bertemu anak Allah. Seharusnya memiliki kehidupan persekutuan yang indah, indah dalam hal merindukan bahwa Injil haruslah diberitakan. Injil haruslah menjadi pusat dari semua tujuan kehidupan. Kabar baik ini haruslah menjadi satu-satunya tujuan hidup orang Kristen.

Apapun tugas, apapun pekerjaan, orang Kristen sejati akan selalu memusatkan dirinya pada Yesus, dan melangkah dan bekerja untuk pemberitaan Injil. Persekutuan yang seperti ini akan memberikan damai sejahtera, karena dalam persekutuan tidak ada keegoisan. 

Yang ada hanyalah memuliakan dan saling menceritakan bagaimana Allah bekerja dalam bidang-bidang kehidupan dan pelayanan. Di mana Allah bekerja secara nyata dalam Injil yang diberitakan melalui pelayanan. 

Melalui mimbar gereja, melalui pekerjaan, melalui misi, melalui pemuridan, hanya Injil yang menjadi pusat dari mulut berbicara dan hati terarah dan pikiran yang dikuasai oleh kabar baik. Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan sehingga orang yang diselamatkan memiliki persekutuan yang saling memberkati dan menjadi pemberita kemuliaan Allah. 

Jadi saudaraku suatu anugerah besar jika hari ini Anda menemukan persekutuan yang berpusat pada Injil. Ketika Injil yang menjadi pusat, hal ini tidak akan lepas dari kehidupan yang memikirkan jiwa-jiwa yang akan binasa tanpa kabar baik ini.

Inilah persekutuan orang percaya, persekutuan sejati bukan tentang kita tapi semuanya tentang menceritakan dan memikirkan dan merasakan kehadiran pribadi Yesus. Yesus penebus dosa. Yesus yang memberikan kehidupan kekal. Yesus yang harus dikabarkan.

Roh Kudus kiranya memampukan kita dan beranugerah mempertemukan kita pada persekutuan yang hanya berpusat pada Injil dan misi Kristus yaitu pemuridan yang berpusat pada Injil Kristus. Amin.