Renungan Kristen Tentang Gaya Hidup Berpusat Pada Injil
Injil Sebagai Gaya, Hidup, Pribadi, Dan Berita
Injil Sebagai Gaya Hidup
Injil Sebagai Gaya Hidup, ketika Injil yang harus mempengaruhi kehidupan umat manusia Injil sebagai berita dimulai pada kejadian 3 ketika Adam dan Hawa jatuh dalam dosa. Ketika merenungkan dosa dalam pengertian Injil secara mendalam.
Definisi dosa yang tersirat dalam Alkitab tetapi melalui semua cerita Alkitab saya mendapati bahwa dosa adalah kita sangat membenci Allah, karena iblis setiap saat membisikan kepada manusia bahwa Allah itu jahat.
Ular belum berhenti memfitnah Allah. Bukan hanya sampai pada Hawa dia berbicara. Bahkan hari ini dia masih dengan sangat jelas terdengar di pikiran kita, di Alkitab bahwa sejarah manusia tidak lepas dari kata-kata manis ular yang selalu saja berusaha menjatuhkan Allah di hadapan manusia (membuli Allah) membuat umat manusia membenci Allah.
Ketika kita sudah mulai dapat berpikir di masa kecil dan merasakan apa yang ada di dunia ini, iblis memulai kotbahnya setiap waktu mengajarkan banyak hal, membuat kita tidak mengenal Allah dan mencintai diri. Kita bahkan ingin melakukan segala sesuatu berdasarkan apa yang kita mau. Iblis menawarkan kebebasan dalam pikiran kita, seolah-olah hukum Allah itu mengikat dan membuat kita tidak bebas.
Dari kabar ini, disimpulkan bahwa cinta pertama kita, harta berharga kita adalah dosa dan semua kemewahan palsu dunia ini. Ini adalah kabar buruk. Karena hasil dari cinta pertama kita ini hak kita hanyalah kebinasaan keterpisahan dari Pribadi yang begitu mencintai kita, Dia bahkan setiap hari berbisik dengan lembut dalam hati kita, “Marilah kepada-KU yang letih lesu berbeban berat Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.” “Aku mencintaimu anak-Ku.”
Kabar baiknya adalah Injil Pribadi Allah sendiri. Pada waktu Adam dan Hawa Ia usir dari taman Eden Ia membuatkan mereka pakaian dari kulit binatang. Inilah bukti nyata bahwa ular berdusta dan disimpulkan bahwa pikiran kita hari-hari ini ketika tanpa Injil yang masuk. Maka pikiran kita sedang mendustai kita. Maka Injil sebagai berita yang sangat memberkati terdapat dalam Titus.
11Orang-orang semacam itu harus ditutup mulutnya, karena mereka mengacau banyak keluarga dengan mengajarkan yang tidak-tidak untuk mendapat untung yang memalukan. 12Seorang dari kalangan mereka, nabi mereka sendiri, pernah berkata: "Dasar orang Kreta pembohong, binatang buas, pelahap yang malas." 13Kesaksian itu benar. Karena itu tegorlah mereka dengan tegas supaya mereka menjadi sehat dalam iman, dan tidak lagi mengindahkan dongeng-dongeng Yahudi dan hukum-hukum i manusia yang berpaling dari kebenaran.
(Dalam Kitab: Titus 1:11-14 TB)
Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.
Dalam ayat di atas sangat Jelas, kasih Allah menyelamatkan kita menuntun kita menjadi kepunyaan-Nya agar saya mencintai Allah. Jadi dosa dan dunia yang adalah cinta pertama kita. Hanya dapat digantikan oleh Yesus yang berbelas kasih. Ketika kita hidup dalam kasih-Nya maka, “ didik oleh Allah, meninggalkan kefasikan dengan sukacita, kita dituntun untuk bijaksana, adil, beribadah dan terus mempuyai pengharapan dengan fokus yang kita lakukan medoakan jiwa dan membawa jiwa mengenal Yesus, menikmati Yesus, memuliakan Yesus dan Membawa jiwa lagi kepada Yesus, sangat perlu kita rajin berbuat baik.
Segala pujian hanya bagi Allah. Injil pribadi ketika kita memulai mempelajari kitab Lukas kembali kita sangat bersukacita karena di Lukas, kita dapat melihat secara jelas pribadi Yesus, Dia begitu indah dengan segala pengajaran-Nya.
“Tuhan Engkau mau aku mengerti Engkau, tetapi bagaimana bisa? Setiap kata-kata-Mu orang-orang didekat-Mu saat itu tidak mengerti.” “Bagaimana mungkin aku yang hanya membaca tanpa melihat-Mu dapat mengeri? Perkataan-Mu yang penuh rahasia.” Saya tersadar bukan hal yang mudah mencintai Pribadi yang tidak terlihat dengan cara bukan hanya berimajinasi tetapi benar-banar nyata Dia seperti saya mengasihi ayah saya.
Injil sebagai pribadi
Lukas menolong kita mengalami kambali setiap hari perjumpaan kita secara pribadi dengan Yesus, ditambah lagi apabila kita merenungkan kitab Mazmur. Kita akan mendapati kekayaan terpendam dalam sebuah tulisan yang menceritakan Pribadi mulia yang sangat mengasihi, mencintai, dan mau intim dengan kita yang berdosa ini.
11Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. 10Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. 13Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
(Dalam Kitab: Lukas 11:9-10, 13 TB)
Kita dalam kasih karunia Allah, Dia memampukan kita untuk meminta, mecari, dan mengetok. Apa yang harus menjadi fokus saya dari 3 hal itu? Jawabnya ada pada ayat 13. Hal yang paling mendesak adalah bukan makanan bukan meninuman tetapi hal yang mendesak yaitu kita harus semakin cinta pada Yesus maka harus ada Roh Kudus yang menyatakan Yesus melalui apa yang saya baca dan jalani dalam hidup.
31Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka. 31Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"
(Dalam Kitab: Lukas 24:31-32 TB)
Roh Kudus tidak lain adalah Pribadi Allah Tritunggal yang pasti mengobarkan hati kita memberi kita kuasa dan membukakan mata kita untuk mengenal Pribadi Yesus menikmati Dia sebagai Roti Hidup, Air Hidup, Kota benteng dan Jalan Kebenaran.
Injil Gaya Hidup hal ini paling sulit kita renungkan tetapi Lukas memberikan pengertian. Pengertian sederhana melalui perjumpamaan Yesus yang buat kita pusing untuk bisa mengerti.
Injil dapat menjadi gaya hidup kita, pertama Injil itu harus manusia atau pribadi. Kedua Pribadi itu harus indah dan seperti yang sebenarnya menjadi kebutuhan kita yang kita tidak ketahui sebelumnya.
Jadi Pribadi itu adalah harta berharga. Cinta sejati yang begitu memuaskan tidak pernah berdusta selalu jujur. ‘Karena di mana hartamu berada, disitu juga hatimu berada.
Dari sini saya mengerti mengapa Yesus tidak henti-hentinya menyatakan kemuliaan-Nya dalam Alkitab maupun kehidupan orang-orang terdahulu Dia mau kita melihat bahkan mengalami bahwa yang utama yang harus menjadi harta umat manusia adalah Yesus.
Pada akhirnya kita mendapat benda yang fana atau tidak dari Yesus bukan masalah sebab Yesus sudah lebih dari cukup selalu mengobarkan hati kita setiap saat. Dia begitu mencintai kita.
Bagaimana Hal itu mengubah watak kita?
Satu bagian dalam diri kita yang Injil ubahkan adalah hati kita, kita semakin direndahkan tetapi di saat yang sama kita melihat kemuliaan Allah dalam Yesus dan kemuliaan itu ada dalam kita, sehingga kita begitu bersukacita. Dan hal inilah hari-hari ini mengingatkan kita untuk bertobat setiap hari karena kita orang yang begitu mencintai dosa.
Seringkali kita mendapati diri kita mau kembali ke hidup lama. Di waktu yang sama Roh Kudus berbicara secara jelas, lembut dan memuaskan memberikan kita berbagai pengertian untuk tetap diam dalam Dia.
Posting Komentar untuk "Renungan Kristen Tentang Gaya Hidup Berpusat Pada Injil"
Silahkan Berkomentar