Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Mazmur 130:6-8 Jiwa Yang Mengharapkan Tuhan

Renungan Mazmur 130 6- 8 Jiwa Yang Mengharapkan Tuhan

Ayat Alkitab Mazmur 130:6-8

Judul Renungan Jiwa Yang Mengharapkan Tuhan 

(Mazmur 130:6-8 (TB) Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi. Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel! Sebab pada TUHAN ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala kesalahannya.

Saya membagi pasal 130 menjadi 2, pada artikel sebelumnya ayat 1-5. Penekanan saya, pada Allah dengan sifat-sifat-Nya yang pada akhirnya dinyatakan melalui karya keselamatan dalam Yesus. Baca Juga: Renungan mazmur 130:1-5

Kasih dan keadilan ditegakkan secara bersamaan. Dari artikel sebelumnya ketika kita memandang hanya pada Allah. Sang penguasa dunia ini. Penguasa yang menjadi manusia, dan telah menebus kita dari segala dosa-dosa kita.

1. Adakah diri Anda mengharapkan TUHAN?

Pada ayat 6, pemazmur menyatakan kerinduannya bahwa ia sedang mengharapkan TUHAN. 

Sahabat seiman. Adakah kerinduan Anda akan hadirat TUHAN? Adakah Anda hanya menginginkan TUHAN saja? 

Adakah Anda rindu untuk berdiam diri dan menikmati kehidupan bersama Allah?

Adakah rasa cinta Anda pada firman Allah, bahkan lebih cinta dan rindu dari pada seorang pengawal yang merindukan hari.

Artinya rindu dalam keseriusan hanya menginginkan Allah, karena Dia harta berharga diri ini.

Karena hanya Dia satu-satunya yang telah menyatakan cinta yang tidak akan pernah Anda dan saya dapatkan dari dunia, kedua orang tua kita, saudara kita, sahabat kita, bahkan semua jenis kasih yang orang lain berikan kepada kita. 

Tidak akan kita dapatkan kecuali dalam Kristus, sebab kasih mereka semua adalah kasih dalam dosa dan kelemahan.

2. Apakah Anda sibuk? Hal yang logis membawa Anda kepada kebinasaan

Ataukah Ada terlalu sebuk oleh keinginan dunia ini, Anda terlalu mencintai kebohongan dari segala pencapaian Anda. Pencapaian yang semua itu adalah sia-sia belaka. 

Pencapaian dunia yang pasti membawa Anda kepada kebinasaan. Apakah Anda terlalu mengasihi dunia sehingga, Anda tidak mengasihi Allah. Sehingga Anda adalah Kristen yang bangga pada kesibukan dibandingkan karya Yesus.

Sungguh kebinasaan sedang mengintai bahkan telah menghampiri Anda. Namun puji Tuhan Dia Allah yang setia. Jangan sia-siakan kesetian Allah.

3. Berharaplah pada TUHAN!

“7Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel! Sebab pada TUHAN ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan.” Kita adalah budak dosa, segala hal yang kita lakukan tanpa penebusan Kristus adalah perbudakan dosa.

“Ia banyak kali mengadakan pembebasan.” Pembebasan sejati dari segala perbudakan yang saya dan Anda alami hanya ada dalam Kristus. Ia adalah pembebas sejati.

Darah yang Ia curahkan lebih dari cukup, jika kita mempercayai bahwa Dia mengasihi kita, dan dunia ini tidak mengasihi kita, bahwa dunia ini sedang memperbudak kita agar kita jauh dan lupa, bahkan tidak mengasihi TUHAN.

“8 Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala kesalahannya.” Dosa bangsa Israel adalah penyembahan berhala, begitu juga dengan Anda dan saya hari ini. Dosa kita tetap, adalah penyembahan berhala.

Berhala yang sudah menjadi modern dan bukan lagi berbentuk patung, melainkan segala jenis ambisi kita untuk bahagia  bukanlah tentang Allah.

Penyembahan yang terkadang tidak Anda dan saya sadari, dosa yang selalu merasuki diri kita, dalam segala kesibukan kita, kita merasa bahwa kesibukan itu adalah segalanya.

Maka marilah kita berharap pada TUHAN saja, yang saya maksud berharap. 

Hanya Dia yang dapat membebaskan kita dari kematian karena penyembahan berhala kita.

Rasa frustasi, kosong, dan segala hal yang mengerikan menyerang jiwa kita, ketika kita tidak lagi menikmati waktu yang lama berdiam bersama Yesus.

Duduk dan berdoa, bersujud, berharap, memohon ampun hanya pada Dia saja. Inilah berharap pada Tuhan yang saya maksud.

Meminta kasih karunia-Nya agar kita semakin peka setiap saat betapa berdosanya kita dan kita membutuhkan Injil setiap waktu. Melalui saat teduh harian kita, membaca Alkitab, mendalami Alkitab kita dapat merasakan kehadiran Kristus dalam hidup kita.

Sama seperti Israel membutuhkan pembebasan dari Tuhan begitu juga Anda dan saya membutuhkan pembebasan dari kebohongan dunia, perbudakan dosa, dan sistem budaya dunia yang pasti membawa kita kepada kebinasaan kekal.

Padanglah pada Anak domba Allah. “Yesus naik ke bukit untuk berdoa seorang diri, ketika hari sudah mulai malam, Ia sendirian di situ.” Inilah contoh nyata dari Anak Domba Allah tentang berdiam diri dan berdoa. Roh Kudus memampukan kita semua. AMIN