Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Mazmur 115:16-18 Kehidupan Ini Untuk Memuji TUHAN

Renungan Mazmur 115:16-18 Kehidupan Ini Untuk Memuji TUHAN

Ayat Alkitab Mazmur 115:16-18

Judul Renungan: Kehidupan Ini Untuk Memuji TUHAN

Mazmur 115:16-18 (TB) Langit itu langit kepunyaan TUHAN, dan bumi itu telah diberikan-Nya kepada anak-anak manusia. Bukan orang-orang mati akan memuji-muji TUHAN, dan bukan semua orang yang turun ke tempat sunyi, tetapi kita, kita akan memuji TUHAN, sekarang ini dan sampai selama-lamanya. Haleluya!

Di dunia ini pada faktanya kita benar-benar sendiri. Anda dapat merenungkan kembali argument saya tentang bagaimana kita pada dasarnya benar-benar sendiri. Memang pada dasarnya kita adalah suka bersosial, kita saling bergantungan, kita hidup saling membutuhkan satu sama lain. Tetapi pada akhirnya, kita menemukan diri kita ada dalam kesendirian, ditemani music kehidupan kita sendiri yaitu pengalaman.

Tidak ada satu orang pun yang dapat mengerti kita, sebab orang lain yang terkadang kita berharap mereka mengerti kita mereka juga sedang sendirian. Kita hidup di dunia yang luar, dengan berbagai persoalan berdasarkan konteks kehidupan itu sendiri. Di negara-negara maju, tersimpan skandal yang mengerikan tentang penjualan obat terlarang dan penjualan manusia.

Di negara yang berkembang, selalu memiliki masalah yang sama. Yaitu keluhan untuk beberapa kalangan masyarakat karena kelaparan. Merasa tertindas. Dan jika kita masuk ke tempat di mana untuk makan saja susah, kita akan mendapati fakta betapa sepi dan sunyi kehidupan ini. Kesendirian yang kehidupan ini berikan sangatlah nyata.

Ini tidak bisa dihindari, sebab demikianlah dunia ini berkerja, yaitu penuh dengan kesepian. Di mana pada dasarnya di luar TUHAN, hidup kita benar-benar tanpa harapan. Jika hari ini manusia masih dapat kaya, berkarya, dengan mental yang baik. Semua itu adalah jalan untuk sebuah pertemuan yang indah dengan TUHAN. Rasa damai sejahtera di dalam kesepian, hanya kita dapatkan ketika kita melihat TUHAN kita adalah pemilik dunia ini.

Merenungkan TUHAN Pencipta kita

Kita diciptakan oleh Allah, kita ciptaan untuk sebuah tujuan yang besar, tujuan yang menakjubkan dan lebih mengagumkan dari hanya sekedar mendapatkan pekerjaan dan uang di dalam dunia ini. Kita diciptakan untuk sebuah relasi yang indah dan memuaskan, kita diciptakan bukan untuk kesepian dan tertinggal dengan berbagai luka.

Kita diciptakan untuk TUHAN, bukan untuk kefanaan dunia ini, dunia dan segala isinya diciptakan untuk kita bukan kita untuk dunia. Saudaraku, dosa membawa kita pada kesepian karena kita telah menyembah yang tidak layak untuk disembah. Kita dimiliki oleh dunia dan diperbudak oleh sistem yang lahir dari kuasa kegelapan. Kita ada di sana untuk diperbudak dan mati dalam segala cita-cita kita yang fana.

Kita harus menyadari kebenaran ini, bahwa kita adalah ciptaan Allah yang dikasihi dan dikaruniakan kekuatan yang tidak sama dengan ciptaan lain. Kita memiliki sumber daya diri yang pada dasarnya itu untuk kemuliaan TUHAN dan bagi Dialah hidup kita saat ini. Ada ada di dalam dunia untuk mengelola dunia ini untuk membawa diri kita semakin kagum pada Allah dan menyembah Dia. Alam semesta diciptakan Allah untuk tunduk pada pemerintahan kita sebagai manusia, kita adalah gambar Allah. Marilah kita menyadari kebenaran ini, untuk selalu kembali pada tujuan utama kita ada di dunia ini, tujuan dari penciptaan dan kita diciptakan.

Dihidupkan Kembali 

Hanya orang yang hidup dapat memuji Tuhan, orang mati tidak akan memuliakan Tuhan, orang mati ada dalam kegelapan yang mengerikan. Orang mati tidak dapat berbuat apa-apa, tidak ada tujuan hidup. Demikianlah orang mati, tidak akan memuliakan Tuhan. Kita harus mengerti bahwa dosa pada dasarnya adalah kematian kekal.

Ini adalah terpisahkan dari Allah, kehilangan kemuliaan Allah dan diperbudak oleh kematian. hanya orang yang hidup dapat memuliakan Allah, hanya orang yang hidup memiliki tujuan hidup yaitu Allah sendiri yang mengasihi dia. 

Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa kita semua adalah orang berdosa, yang artinya kitalah orang mati berdosa yang tidak dapat memuliakan Allah. Dosa merenggut tujuan hidup kita. Kita menjadi musuh Allah karena telah memberontak terhadap Dia. 

Tetapi puji TUHAN, Injil menyatakan kita dikasihi dan diampuni lebih dari yang dapat kita pikirkan. Kita ditebus dari kehidupan yang sia-sia untuk masuk hidup yang penuh makna. Kita yang dahulu mati dalam semua dosa kita kini dihidupkan di dalam kasih setia TUHAN melalui Yesus Kristus yang telah disalibkan dan telah bangkit. 

Yesus Kristus telah mati disalibkan, kepada-Nya ditimpakan semua hukuman dosa kita. Yesus bukan hanya mati, terpujilah Dia yang telah hidup sempurna taat kepada semua perintah Allah, Ia menunjukkan jenis ketaatan yang sejati. Dan karena kasih karunia saja, kita dibenarkan di dalam Dia.

Ini adalah panggilan injil, agar kita bertobat dan memberikan hidup kita bagi Kristus, sehingga kini harapan kita tidak lagi terletak pada kemampuan kita dan dunia. Tetapi pada Kristus yang disalibkan, karena kita telah mati disalibkan bersama Yesus, dan telah bangkit bersama Dia. Untuk hidup bagi Dia dan menjalankan kehendak-Nya.

Ketika kita percaya kepada Yesus, kita bertobat untuk semakin membenci dosa kita, kita dihidupkan di dalam Dia untuk memuji kemuliaan-Nya. Hidup yang baru itu adalah kehidupan yang dipenuhi kesukaan sejati, walau pun penderitaan bisa saja melanda hidup kita, pada saat yang sama kita menemukan diri kita benar-benar aman dalam Kristus.

Kehidupan yang Memuji TUHAN

Pada akhirnya, kita memuji Dia dalam hidup yang baru, kita dipanggil untuk bertobat, untuk menyerahkan hidup kita kepada-Nya, untuk melakukan kehendak-Nya di dunia kita yang kurang dari 100 tahun. Kita ada di dunia ini untuk menikmati kemuliaan Allah.

Roh Kudus yang dikaruniakan bagi kita, Dialah yang menolong kita untuk setiap hari bertumbuh, meskipun dunia di mana kita hidup seringkali menekan kita. Di dalam Kristus kita mendapatkan kuasa untuk mengalahkan dosa, kita memilih untuk mematikan kehendak kita sendiri dan berjalan melakukan kehendak TUHAN.

Hanya ketika kita benar-benar menyerahkan diri kepada Kristus dan dipuaskan di dalam Dia. Maka kita adalah seseorang yang memuliakan Allah. Kita menjadi melayani Allah, kita memberitakan Injil, kita menyenangi kebenaran Kristus. Kita memuliakan Dia, dengan cara hidup yang semakin mengenal Kristus, menjadi serupa dengan Kristus dan memperkenalkan Kristus. Amin.