Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Kristen Tentang Melayani Sesama; Melipatgandakan Pekerja Kristus Bebas hidup untuk Kemuliaan

Renungan Kristen Tentang Melayani Sesama; Melipatgandakan Pekerja Kristus

Artikel; Seri Pemuridan

Judul; Melipatgandakan Pekerja Kristus

Diselamatkan oleh Kristus dari dosa, melalui karya salib. Kepada Yesus ditimpakan semua dosa dan kutuk dosa kita, merupakan topik yang indah untuk direnungkan, diselamatkan dan ditebus dan dibawa ke sorga setelah meninggal nanti. Bukankah ini kabar baik. Tetapi saudaraku, saya harap Anda memperhatikan frasa terakhir dari judul artikel ini.

“Bebas hidup untuk Kemuliaan.” Ketika saya merenungkan kata-kata ini, saya takut, saya sadar benar berkali-kali saya gagal hidup untuk kemuliaan Allah, berkali-kali hati dan pikiran serta tingkah laku saya justru memberontak dan mengandalkan berhala.

Ini adalah peperangan untuk dapat menikmati Allah saja di dalam Kristus saja dan mati atas kenikmatan berhala di hati dan segala jenis dosa yang tersembunyi dan terkecil.

Sangatlah indah nasihat Yesus kepada para murid ketika Ia berdoa di taman Getsemani, berjaga dan berdoa sebab daging Anda lemah Roh memang penurut. Tetapi daging Anda ingin selalu dipuaskan oleh dosa dan segala hal yang memberikan ia kenikmatan dan keinginannya pasti bertentangan dengan kehendak kudus dari Tuhan (Matius. 26:41).

Saya telah menuliskan bagaimana kehidupan yang telah diselamatkan dan mendapatkan tujuan yang pasti hanya untuk menjadi pembuat murid di dalam Yesus. Dan sebelum menjadi pembuat murid Anda harus menjadi murid Kristus.

Bagaimana Anda bisa menjadi murid Kristus? Jawabannya ada di Lukas 9:23 (TB). Kata-Nya kepada mereka semua: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku."

Menjadi seseorang yang mengikuti jejak Yesus, terlebih dulu menyangkal diri ini adalah pertobatan sejati. yaitu mati atas keinginan yang tidak sama dengan keinginan Yesus. Dan memikul salib, ini adalah penderitaan di mana dunia sangat membenci pengikut Yesus yang telah bertobat dan menjadi murid sejati.

Ini adalah urutan yang jelas dalam Kekristenan, tidak akan pernah Anda dapat menjadi murid sejati tanpa kematian sejati atas kebenaran Anda dan kebijaksanaan Anda. Kita harus benar-benar bodoh di hadapan Kristus. Anda harus mati atas kehidupan Anda, atas semua cita-cita Anda, dan atas kebenaran Anda. 

Kita sadar benar tidak ada se-titik-pun kebenaran di dalam diri kita. Ini adalah penyangkalan diri untuk dapat menjadi murid Yesus dan maju ke tahap berikutnya, mencintai jiwa-jiwa sesat dan membawa mereka kepada Yesus.

Saya akan membawa Anda melalui artikel ini, untuk mengerti benar bahwa, keselamatan di dalam Yesus adalah kemerdekaan. Kebebasan untuk hidup hanya bagi Kristus. Menikmati kemuliaan Allah dan terus berjuang untuk hal ini, menghasilkan jiwa-jiwa yang memuliakan Allah secara radikal. (Mengasihi Allah dan sesama oleh karena kasih karunia).

Kita dibebaskan dari kenikmatan palsu yang dosa berikan, kita sadar bahwa dosa membawa kita pada kematian kekal, pemberontakan kita kepada Allah adalah kematian yang mengerikan. Jika kita yang kekal hanya untuk Allah, tetapi ketika kita memberontak, kita tidak menginginkan Allah, kita benci Allah, kita tidak mau diperintah.

Di dalam diri kita tertanam benih pengetahuan yang baik dan jahat, sehingga kita merasakan sesuatu yang baik ketika kita bebas dari hukum/perintah. Dan melakukan segala sesuatu sesuka kita, tanpa kita sadar bahwa kebebasan di luar Allah, di luar Kristus adalah perbudakan dosa.

Kita merasa telah menjadi tuhan atas diri sendiri, kita merasa begitu padahal hal-hal fana yang di luar kitalah yang setan pakai untuk menjadi tuhan atas kita, merekalah yang menguasai kita, ini begitu mengerikan.

Ini semacam kebebasan yang aneh, ini adalah kebebasan yang semacam perut Anda terus-menerus diberikan nasi basi, lauk basi dan semua hal yang Anda makan basi. Perut tidak diciptakan untuk itu, namun dalam tipu daya iblis, dia berkata di dalam pikiran kita, “semuanya baik-baik saja.” TIDAK, TIDAK!!

Anda ada dalam kuasa dosa, Anda dalam kematian, Anda harus bertobat dan percaya Yesus, menginjili diri tiap hari. Saudaraku, berhentilah memakan nasi basi dosa dan lauknya yaitu berhala di hati (Mat. 6:32-34)

Nasi basi itu sama dengan, (harta dunia, kehidupan yang nyaman bersama keluarga, isteri yang cantik, suami yang tampan dan semua hal yang dikejar orang tak mengenal Yesus, Anda kejar juga, kejayaan, kekuasaan, kesuksesan, kehormatan dan keberhasilan yang melayakkan Anda untuk dimuliakan manusia bahwa jika bisa Allah memuliakan Anda karena pencapaian Anda, kalau bisa pikiran kita berpikir bahwa semua ini yang melayakkan kita untuk dapat menjadikan Yesus Tuhan kita).

Mari kita bertobat saudaraku, untuk tidak mengejar hal-hal semacam ini, tetapi mengejar pengenalan akan Yesus lebih lagi dan lagi hidup untuk memberikan diri, hak diri kepada Yesus. Menyangkal diri, memikul salib, dan mengikut Yesus. Ada Manna dari sorga yang disiapkan untuk Anda. Sehingga hidup Anda untuk kemuliaan Allah.

Dia yang tidak mengenal dosa, menjadi dosa, Ia memberikan diri-Nya sebagai roti kehidupan. Sebagai makanan yang kekal dan tidak fana. Ia adalah Yesus Kristus, Allah sejati dan manusia sejati, yang haruslah setiap saat dan setiap saat Anda pikirkan, Anda baca kehidupan dan kehendak-Nya melalui Alkitab dan merenungkan itu. Inilah kehidupan yang bebas itu, ketika Anda menikmati Yesus Kristus, Roti Kehidupan.

Ketika pikiran dan hati Anda kembali ke nasi basi, dan mulai memakannya, Anda akan bertobat dan kembali kepada Yesus, Sang Roti dan hidup kembali untuk semakin bertumbuh dalam Dia. Marilah sangkal diri, bahwa Anda adalah orang bodoh, kita selama ini bodoh ketika kita terlalu suka menikmati nasi basi ini, yang bukan untuk itu perut kita diciptakan.

Untuk lebih jauh lagi, kehidupan yang memuliakan Allah, kehidupan yang menjadi murid dan memuridkan. Kehidupan berpusat pada Yesus (Gal. 2:20), kehidupan yang baru. Kita akan belajar kebenaran yang penting masih dalam lingkup Yohanes.

Yaitu Yohanes 15:5 (TB), 

“Akulah pokok Anggur dan kamulah ranting-rantingnya, barang siapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.”

Saya membagikan dua poin yang berpusat pada Yesus, dalam konteks menjadi murid dan pemuridan; melalui Yohanes 15:5 (TB).

"Diselamatkan oleh Kristus Agar Bebas Hidup untuk Kemuliaan."

1. Permasalahan kita sehingga tidak melekat pada Pokok Anggur.

Kita hidup dalam budaya, lingkungan, dan keluarga. Bahkan kehidupan bergereja yang telah jatuh dalam dosa. Dan terus berjalan untuk menjauh dari kehendak Kristus dan tergila-gila dengan kehendak sendiri yang dianggap baik, benar, dan untuk memuji Allah.

Saudaraku, apapun latar belakang kita, maka masa lalu inilah yang tersimpan di dalam hati kita, budaya yang secara jujur saya sendiri tidak pernah diajari. Bagaimana caranya untuk dapat hidup sebagai ranting yang melekat kepada Yesus.

Saya hidup dalam dunia filsafat manusia yang memang ke gereja untuk beribadah, tetapi pada saat yang sama setiap tindakan tidak berpusat pada bagaimana buah yang dihasilkan untuk kemuliaan Allah, berdasarkan kehendak Allah. Semuanya berpusat pada kehendak manusia dan keinginan manusia.

Hasil terpenting bagaimana sebuah kegiatan, sebuah hasil akhir dapat sama seperti apa yang masyarakat pandang baik dan budaya pandang baik. Semuanya berjalan secara teratur berdasarkan kebiasaan bertahun-tahun dalam kekristenan. 

Tidak bisa dipungkiri, budaya semacam ini yang mempengaruhi saya untuk tidak mengandalkan Yesus dalam tindakan, dalam doa dan dalam segala hal penting untuk kehidupan sehari-hari. Ini artinya saya tidak sedang melekat kepada Yesus, budaya, keluarga, dan lingkungan bahkan gereja di tempat saya tidak memuridkan saya untuk menjadi seperti yang ada di Yohanes 15:5.

Saya tidak sedang menyalahkan budaya, tetapi saya sedang mengajak Anda untuk memikirkan satu budaya yang pasti kita di mana itu mempengaruhi cara hidup kita. Untuk kita kembali pada budaya yang benar yaitu budaya yang berdasarkan Alkitab, artinya budaya yang tunduk pada otoritas Kristus, budaya yang berjalan bukan berdasarkan kemauan manusia, tetapi kehendak Allah di dalam kasih karunia yang melimpah-limpah.

Saya sadar, saya sekarang sedang melawan arus, tetapi ini satu kebenaran yang harus ditanamkan kepada Anda, yang saat ini membaca tulisan saya. Bahwa Anda harus berdoa sungguh-sungguh untuk kebiasaan yang tertanam di hati Anda, di mana hal itu, memberikan Anda dorongan untuk tidak menjadi ranting yang melekat pada Yesus. Sehingga baiklah kita bergumul untuk menjadi ranting yang melekat pada Sang Pokok.

Anda dan saya harus berdoa, agar kebiasaan tersebut, tidak lagi menjadi penggerak kita dalam setiap tindakan dan tujuan hidup kita. Tetapi baiklah, kita memandang kepada kemuliaan Kristus dan melekat kepada Dia dan selalu berpusat pada Alkitab yang kita harus baca dan renungkan siang dan malam.

Kita harus secara jujur mengakui, bahwa lingkungan kita, gereja kita dan diri kita sendiri gagal untuk menjadi ranting yang melekat kepada Yesus. Kita harus secara serius mengakui, bahwa seringkali keputusan yang kita ambil bukan untuk kemuliaan Allah, tetapi hanya untuk kepuasan, sebuah kebiasaan yang sama dengan yang dunia lakukan.

Kita tidak sedang berpusat pada Injil, kita tidak memikirkan kemajuan Injil untuk dunia, kita tidak peduli dengan Yesus, namun kita tetap berdoa dan ke gereja, tetapi ini semua hanya karena kebiasaan yang kita rasa itu harus dilakukan.

Buah yang dihasilkan dalam Kekristenan semacam inilah yang pada akhirnya kita akan lihat jelas. Ya, jelas sekali, yaitu kekristenan yang kering, kekristenan yang tidak bersukacita, Kekristenan yang takut jika kehilangan jabatan, kehilangan kekuasaan, takut jika harus tidak mendapatkan apa yang ia cita-citakan.

Kekristenan yang berpusat pada filsafat manusia, hanya menghasilkan ranting-ranting kering tanpa air, ranting yang tidak memikirkan Kristus. Tetapi ranting yang memikirkan, bagaimana caranya agar Kristus memberikan apa yang ia inginkan. 

Ini adalah kekristenan halusinasi yang menyedihkan. Inilah realita kekristenan kita, budaya kita, kehidupan. Tipu daya setan yang membawa kita mementingkan semua hal yang bukan kepentingan kemajuan Injil kemajuan pemuridan, kemajuan pertumbuhan rohani jemaat, kemajuan pertumbuhan rohani anak muda, dan kemajuan orang-orang bekerja, yang haus akan Injil dan memberitakan-Nya.

Adakah GEREJA MEMIKIRKAN INI? Adakah para Pendeta memikirkan hal ini, atau hanya sibuk memperluas gedung gereja yang fana yang dan semua kegiatan yang saya rasa tidak ada gunanya untuk kemajuan kerohanian, hanya menyibukkan dan membuat lelah tanpa memikirkan Kristus untuk semakin serupa dengan Dia dalam kasih dan ketaatan kepada Allah Bapa.

Pada akhirnya, hanya membawa jemaat dan Anda semakin dalam menyembah berhala dan tergila-gila dengan dunia. KITA SEMUA HARUS BERTOBAT! Saya harap, Anda tersinggung membaca semua realita yang saya tulis di atas, saya harap Anda marah dan berhala Anda terusik, di dalam hati Anda. 

Saya harap hati Anda panas dan berpikir kembali tentang Kekristenan yang Anda jalani. Dan kiranya Roh Kudus bekerja untuk membawa Anda pada pertobatan dan kembali memikirkan apa yang Yesus inginkan bagi diri Anda dan kemajuan gereja dan kemajuan orang percaya lainnya. Hanya untuk kehidupan yang kembali berpusat pada Yesus, hidup Anda bukan Anda lagi, tetapi Yesus yang hidup di dalam Anda dan Anda hidup hanya untuk kemajuan Injil Yesus Kristus saja, setiap hari memikirkan Injil, Injil, dan Injil dan berdoa untuk kemajuan diri sendiri semakin berhasrat untuk Kristus dan memberitakan-Nya.

Kita masuk pada poin yang kedua, yang akan membawa kita untuk hidup bagi kemuliaan Allah, hidup yang ditebus untuk melakukan kehendak Allah secara bebas dan berani, bahkan jika kematian harus ada di ujung tenggorokan.

2. Melekat pada Pokok Anggur berarti mati atas kebenaran diri

Keselamatan di dalam Yesus adalah ketika Anda percaya kepada Dia, ini adalah bentuk dari ikatan kasih. Anda dan saya, Gereja. Kita mempelai wanita Kristus, artinya kehidupan kita adalah milik Yesus. Iman semacam inilah yang harus tertanam dalam pikiran dan hati kita. (1 Yohanes 5:11-12).

Kita mati atas dosa dan cita-cita kita yang tidak sama dengan kehendak Kristus, ini mengapa suatu perjuang keras ketika Anda dan saya ada di dalam Yesus, perjuangan kita adalah mematikan cita-cita. Dan berlari-lari meskipun kelelahan pada kehendak Kristus dan tujuan Kristus di dalam hidup kita yang sangat sementara di dunia ini. 

Walaupun itu cita-cita paling baik dan indah sekalipun. Saya mengajak Anda melihat cita-cita Anda yang pada dasarnya, itu adalah dampak dari budaya yang telah mandarah daging dalam kehidupan Anda, pada dasarnya cita-cita kita tidak akan pernah memuliakan Allah. 

Yesus tidak ingin Anda dan saya melakukan apa yang tidak Ia perintahkan dan inginkan. Bagaimana mungkin kedua mempelai dapat bersatu, jika tidak memiliki kesatuan visi. 

Jika Anda ingin benar-benar menjadi murid Yesus, menjadi seseorang yang memiliki Yesus dan Yesus menjadi milik Anda. Saya terus mengulang hal ini sepanjang saya menulis artikel berseri pemuridan, yaitu Anda harus mengakui dan mati atas kebenaran Anda. Artinya tidak ada se-titik-pun kebenaran yang dapat Anda hasilkan di luar Yesus.

Inilah yang Yesus katakan, “Kita di luar Dia tidak bisa melakukan apa-apa” saya tidak sedang menjelaskan, dan Yesus saya yakin tidak sedang menjelaskan tentang di luar Dia Anda tidak bisa berkhotbah, tidak bisa sukses, tidak bisa menjadikan sebuah gereja dengan gedung bertingkat. Tidak! Di luar Yesus Anda bisa melakukan semua hal yang orang dunia juga bisa lakukan.

Yesus saya yakin tidak sedang menjelaskan tentang di luar Dia Anda tidak bisa berkhotbah, tidak bisa sukses, tidak bisa menjadikan sebuah gereja dengan gedung bertingkat. Tidak!

Anda bisa kaya di luar Yesus, Anda bisa menjadi pendeta yang terkenal di luar Yesus, Anda bisa sukses di luar Yesus. Tetapi Anda tidak bisa memuridkan dan menghasilkan jiwa-jiwa yang radikal di dalam Yesus ketika Anda di luar Yesus. Anda tidak akan memiliki gairah yang memberikan sukacita di dalam Yesus oleh Injil ketika Anda di luar Yesus. 

Dengan kata lain, Anda bukan murid Yesus ketika Anda tidak di dalam Yesus. Anda dan saya dapat berjabatan sebagai pekerja pabrik dan hidup di dalam Yesus dan merindukan orang-orang menyembah Yesus dan memuridkan mereka, karena Anda sebagai pekerja pabrik, Anda adalah murid Yesus.

Kita dapat menjadi seorang petani, hidup di dalam Yesus dan merindukan pertobatan sejati dari orang-orang yang kita kenal. Karena kita di dalam Yesus dan mementingkan kehendak Yesus meskipun kita seorang petani yang sederhana. 

Karena hidup bebas untuk kemuliaan bukan tentang jabatan yang hebat. 

  1. Tapi tentang hati apakah kita berpusat pada Yesus atau tidak?
  2. Apakah kita di dalam Yesus apa tidak?
  3. Apakah kita menyangkal diri dan memikul salib atau tidak? 
  4. Apakah kita mengikuti jejak Kristus atau tidak? 

Ini sangat penting untuk direnungkan setiap hari!

Tetapi pada saat yang sama ada pendeta besar dan sukses yang melayani (“) tetapi tidak ada hati untuk kemajuan Injil. Tidak ada kerinduan untuk para pemuda, para jemaatnya untuk dapat menjadi murid yang radikal dan mencintai Yesus saja. Karena pendeta tersebut bukan murid. Anda bisa menjadi guru Agama, tetapi tidak memuridkan. Anda bisa menjadi pekerja pabrik dan tidak memuridkan.

3. Menjadi Ranting yang Melekat Pada Pokok

Ketika Anda menjadi ranting yang melekat kepada Yesus, merindukan rencana Kristus dan hanya bergumul untuk dapat melaksanakan apa yang menjadi Kerinduan Yesus, maka Anda akan memuridkan dan menjadi murid yang secara serius melakukan segala sesuatu hanya untuk pemuridan dan kemajuaan pemberitaan Injil. Marilah kita terus belajar menjadi murid sejati yang mengasihi Yesus dan sesama.

Ini adalah perubahan pola pikir yang disentuh oleh Injil, inilah yang Yesus maksudkan ketika Anda ada di dalam Dia, Anda akan secara serius melaksanakan apa yang Ia laksanakan dan perintahkan dan menikmati kemuliaan-Nya hari lepas hari. Tidak peduli berapa kali kedagingan Anda mengalahkan Anda, Anda dan saya pasti bertobat.

Untuk menutup artikel ini, saya mengutip kata-kata Yesus dan doa Yesus sebelum Ia ditangkap, untuk meneguhkan Anda dan bagaimana Anda bisa meyakini bahwa suatu KEBENARAN YANG MUTLAK BAHWA YESUS MERINDUKAN ANDA DAN SAYA MENJADI MURID DAN MENGHASILKAN MURID YANG RADIKAL DALAM KASIH DAN CINTA PADA ALLAH DAN JIWA-JAWA.

"Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya berangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari itu sebab aku pergi kepada Bapa." Yohanes 14:12 (TB).

"Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa. Tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu dan segala milik-Ku adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku dan aku telah dipermuliakan di dalam mereka." Yohanes 17:10 (TB).

Ya Bapa, Aku mau supaya, di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan. Yohanes 17:24 (TB).

PENUTUP

"Masing-masing kita memiliki titik buta. Ini adalah area dalam hidup yang perlu disingkap supaya kita bisa melihat dengan jelas dan menata hidup dengan tepat. Tapi, titik buta susah diidentifikasi. Orang lain seringkali dapat melihatnya di dalam kita, dan kita bergantung pada kawan untuk menunjukkan titik buta itu." ~ David Platt, “Mengikut Yesus tidak peduli berapa pun harganya” RADICAL.

Alkitab adalah buku terbaik untuk melihat titik buta dalam diri kita, saya memberikan istilah ini untuk diri saya sendiri dan hati saya. Adalah ketimpangan hati dan pikiran. Baiklah Alkitab Allah pakai untuk mengubah kita, baiklah orang terdekat kita melihat itu dan menolong kita untuk menyingkapkannya. 

Baiklah kita dengan rendah hati mengakuinya dan bertobat bahwa kita adalah orang yang timpang, lemah pendosa yang layak binasa. Sehingga kehidupan kita ada di dalam, keselamatan oleh karya penebusan Kristus, agar bebas hidup untuk kemuliaan Allah sepanjang hidup fana dan kekekalan nantinya.

Ya, Allah yang baik, Yesus Kristus penebus kami dan Roh Kudus yang menginsafkan kami, mampukan kami untuk mati bagi cita-cita kami dan hidup hanya untuk Kristus. Mampukan kami melihat kehendak-Mu dan mau secara sukarela menyangkal diri dan memikul salib dan mati disalibkan bersama Kristus. Melalui orang-orang terdekat kami, baiklah kami dapat bertumbuh ke arah Yesus. Baik itu komunitas gereja kami, sahabat kami, keluarga kami, suami kami, isteri kami, anak-anak kami, Tuhan pakai untuk menjadikan kami menjadi seperti Kristus saja.

Tolong kami agar kami hidup dalam firman dan firman itu menunjukkan titik buta, ketimpangan hati kami. Kirim orang-orang yang cinta pada-Mu untuk menunjukkan titik buta kami, sehingga kami menjadi murid-Mu yang sejati dan menghasilkan murid yang radikal sama seperti Engkau membawa kami pada penyerahan yang radikal kepada-Mu. Roh Kudus memampukan, dalam nama Yesus, AMIN