Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Mazmur 10:14 TUHAN Kawan Anak Yatim yang Tertindas

Renungan mazmur 10:14 TUHAN Kawan Anak Yatim yang Tertindas

Ayat Alkitab Mazmur 10:14

Judul Renungan; TUHAN Kawan Anak Yatim yang Tertindas

Mazmur 10:14 (TB) Engkau memang melihatnya, sebab Engkaulah yang melihat kesusahan dan sakit hati, supaya Engkau mengambilnya ke dalam tangan-Mu sendiri. Kepada-Mulah orang lemah menyerahkan diri; untuk anak yatim Engkau menjadi penolong.

Pada akhirnya kitalah anak yatim yang menyedihkan yang Alkitab gambarkan, kita hanya sendiri di dunia yang luas ini. Di dalam dunia yang terlihat tanpa harapan, dengan hati yang kosong, pikiran yang mengembara, dan kesedihan yang terus ada. Kita adalah anak yatim yang tertindas itu, kitalah anak yatim pendosa yang lari dari kekudusan dan kemuliaan. Kita dikandung dalam dosa, dilahirkan untuk melihat dunia fana yang pada akhirnya kematian adalah kepastian hidup ini.

Apa yang dapat kita nikmati di dunia ini? Apa yang dapat kita banggakan? Kita semua tersesat, kita semua merana dan tidak tahu arah jalan pulang. Kita semua ada di ruangan penindasan itu, kita perbudakan bukan hanya oleh kefasikan orang lain, masalah terbesar kita, kita ditindas oleh kefasikan diri kita sendiri. 

Semakin banyak saya membaca buku, semakin saya ingin tahu wawasan dunia, semakin saya ingin tahu apa yang mempengaruhi peradaban hari ini. Dan semakin saya mencari tahu, semakin saya menyadari bahwa dunia ini tidak baik untuk tempat di mana saya ingin sebuah kebahagiaan, sebuah kenikmatan, sebuah pencapaian yang sempurna. Mungkin ini terlihat pesimis dan tanpa harapan.

Bahkan diri saya yang ada sekarang, tidak siap dengan apa yang saya inginkan. Ada yang kurang, selalu ada yang kurang, tidak akan pernah dipuaskan oleh remeh temeh yang ada disekitar saya. Semua itu terlihat begitu hambar, begitu tidak baik dan sebentar lagi membusuk.

Kesadaran inilah yang membawa saya, terus mencari untuk apa saya hidup. Untuk apa yang hari ini menulis, dan untuk apa yang mengambil keputusan, untuk hidup dan meneruskan hidup saya. Wawasan dunia yang saya sadari sekarang belumlah utuh ada di kepala saya, membawa saya di lain sisi pada rasa frustasi yang gelap, ini melebihi persoalan yang terjadi hanya karena tidak dapat menyelesaikan suatu tugas di sekolah, tidak dapat pacar, mau pun tidak makan besok. Atau pun masalah perceraian dan kematian dan kehilangan orang yang paling saya kasihi. 

Ada masalah yang jauh lebih besar di dalam diri manusia sehingga dunia menjadi tempat di mana penderitaan dilahirkan. Ada penindasan jiwa yang terjadi setiap hari dan sadar atau tidak itulah yang terjadi di dalam diri manusia sehingga membuahkan rasa tidak aman, tidak nyaman, tidak puas dan ingin selalu mencari sesuatu untuk ketenangan. Namun pertanyaan saya, di mana kita mendapatkan ketenangan yang sejati itu?

Pada akhirnya Kita adalah anak yatim yang membutuhkan surat, adobsi untuk mendapatkan keamanan sejati. Namun sayangnya, kita lebih suka menjadi seorang anak yatim yang diperbudak oleh dosa, nafsu dunia dan kehendak sendiri. memang terkadang, beberapa orang berteriak-teriak bahwa dirinya mengandalkan Tuhan, sih Bapa yang baik ingin mengadobsi kita untuk menjadi anak-Nya. 

Tetapi apakah tanpa pertobatan, kita dapat mendekat pada Tuhan. Lalu siapa kita, yang dapat mengandalkan Seseorang yang Kudus, dan jauh lebih berkuasa dari kita. Pertanyaan saya, apakah Dia mau kita andalkan? Perenungan ini, seharusnya sekarang, membawa Anda dan saya melihat pada Kristus yang telah hidup menggantikan kita, mati menggantikan kita masuk ke dalam neraka, dan telah bangkit bersama kita untuk kehidupan yang baru.

Ini semua, membawa kita pada Injil kekuatan Allah, yang menyelamatkan kita dari dosa. Inilah harapan kita, Yesus Kristus. Dialah Allah yang mendengarkan seruan jiwa yang tertindas oleh dosa, kita ada di dalam lautan yang dalam. Namun kasih karunia, Kristus yang disalibkan, menunjukkan kepada kita bagaimana Ia menerima semua dosa kita dan mati karena dosa itu.

Agar kita yang mati, dihidupkan di dalam Dia ketika percaya dan menerima Dia menjadi Tuhan kita, kita mengakui bahwa Dialah Tuhan dan tanpa Dia betapa sia-sia hidup ini. Kita. Kita dijadikan anak-anak Allah yang dikasihi. Ia tahu hati yang susah itu, Ia tahu bahwa masalah kita adalah dosa kita, oleh karena itu, marilah kita berpaling pada salib Kristus, marilah kita hidup dalam pertobatan yang sejati dan mengejar kehidupan yang serupa dengan Kristus.

Di hadapan Allah, dengan segala kelemahan kita, kita dapat mengakui semua itu tanpa takut tidak diterima. Sebab Yesus datang untuk orang-orang sakit, berdosa dan bukan orang benar. untuk menyadarkan, mempertobatkan dan menjadikan mereka manusia baru hidup di dalam Dia. Kita adalah orang lemah yang dikuatkan di dalam Kristus. Kita adalah anak yatim yang tertindas oleh dosa kita namun sekarang menjadi anak Allah, untuk hidup bagi kemuliaan Allah saja.

Soli Deo Gloria.

Posting Komentar untuk "Renungan Mazmur 10:14 TUHAN Kawan Anak Yatim yang Tertindas"