Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Tentang Kemurahan Tuhan

Allah yang menyatakan diri-Nya, melalui Alkitab ketika kita mempelajari Alkitab, Ia memiliki dua sifat yang tidak dapat dipisahkan. Sifat-Nya yang adil dan sifat-Nya yang pengasih. 

Saya mengajak Anda merenungkan Efesus 1:3 (TB) Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.” Saya ingin tegaskan bahwa berkat kemurahan Tuhan yang akan menjadi pusat dari penjelasan Renungan ini adalah Pribadi Kristus. Dia yang telah disalibkan dan telah bangkit.

Apa yang kita pikirkan jika merenungkan tentang berkat Tuhan, bukankah selama ini berkat selalu saja dikaitkan dengan makanan, kepenuhan, benda, dan lain-lain yang dapat kita lihat dengan mata lalu kita memuji benda itu, “Sangat indah”.  Kita terjebak pada kebohongan yang di mana menyatakan bahwa pusat dari sebuah berkat adalah benda fana yang menjadi kerinduan untuk kita miliki benda tersebut.

Saya percaya bahwa semua hal yang ada di dunia ini adalah berkat. Tetapi mau sampai kapan kita hidup dalam kendangkalan iman yang hanya berpusat pada hal-hal yang terlihat. Tidakkah kita mau hidup dalam kepenuhan dan kepuasan yang hanya ada di dalam Kristus. Meskipun semua keinginan kita tidak dapat menjadi kenyataan. Sebab Kristus adalah berkat sejati.

Sehingga sukacita kita bukan berdasarkan apa yang sedang terjadi di dunia. Tetapi sukacita kita berpusat pada apa yang telah Kristus kerjakan untuk menyelamatkan kita dari dosa dan kutuk dosa. Kali ini saya melalui ayat Alkitab yang ditulis oleh Paulus kepada jemaat yang ada di Efesus menjelaskan berkat yang lebih dalam. Berkat kekal dari Allah yang Ia tentukan sebelum dunia ini dijadikan. Berkat-berkat itu ada di dalam Kristus. 

Jadi yang akan menjadi poin melalui artikel ini adalah, bagaimana setiap ayat yang menjadi dasar perenungan kita, menunjukkan karya Allah dan karya yang seperti apa itu? inilah berkat yang akan dijelaskan. Lalu yang kedua ketika kita mengetahui bahwa berkat yang oleh Allah untuk Allah, bagaimana kehidupan kita dapat merasakan kenikmatan kemurahan TUHAN.

1. Menunjukkan kepada kita karya keselamatan.

Di dalam tulisan saya yang lain, saya selalu menegaskan. Ketika Anda dan saya tidak melihat kedalaman dosa-dosa, tidak mengerti bahwa dosa adalah natur kita, bahwa dosa merupakan tuan atas kehidupan kita, ketika kita menjadi pemberontak. Dan turut mengambil bagian dalam kehidupan Adam yang telah mati di dalam dosa. 

Kita tidak akan pernah mau berulang-ulang merenungkan karya keselamatan, bahkan lalai, bahkan dengan sengaja melupakan. Agar yang menjadi fokus kita adalah kehidupan yang lebih nyaman lagi di dalam dunia yang fana, bahkan selalu berdoa agar berkat tercurah melimpah, sehingga kita bersyukur, sehingga kita hidup untuk menikmati dunia lalu berharap mati masuk surga. Saya harapan Anda bertobat.

Saudaraku, karya keselamatan yang telah dikerjakan oleh Allah adalah berkat sejati yang Alkitab beritakan kepada kita, itu mengapa jika kita perhatikan dan tidak salah paham tentang Alkitab. Alkitab selalu saja memberitakan Yesus dan membukakan kedalaman dosa-dosa Anda dan saya.

Jelas Paulus menjelaskan setelah Ia memuliakan Allah, karena berkat rohani yang dikaruniakan kepada kita. barkat yang dimaksud, “Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.” Efesus 1:4 (TB). Yaitu pemilihan Allah, agar kita hidup kudus. 

Kekudusan yang dimaksud, merupakan kekudusan yang dikaruniakan oleh Yesus melalui kematian-Nya. “Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya.” Efesus 1:5 (TB), saudaraku ketika kita hidup dalam Yesus, ketika kita percaya kepada Yesus inilah berkat yang kita dapatkan. Berkat kekal yang dianugerahkan kepada pendosa yaitu Anda dan saya.

2. Berkat yang membawa pada kenikmatan kemurahan Allah.

Tidak akan pernah ada kepuasan ketika Anda hidup di dunia yang fana ini, Anda hidup tanpa Kristus. Anda hidup melupakan Kristus dan berpusat pada cita-cita Anda yang semata-mata untuk kepuasan sementara yang kosong dan tidak untuk kemuliaan Allah. 

Keselamatan dianugerahkan di dalam Kristus memiliki tujuan mutlak yaitu, “supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya." Efesus 1:6 (TB).

Kehidupan Kristen dipanggil untuk keluar dari kesesatan hidup, kesesatan yang menjadikan kita hamba-hamba dosa Untuk masuk ke dalam hidup yang sesuai dengan kehendak Kristus. Kita dahulu mati di dalam dosa, kehidupan yang diperbudak oleh dosa. Dari sini kita dapat mengerti bahwa kita tidak memiliki samasekali kekuatan untuk dapat hidup bersama Allah.

Realita dosa menjadikan kita keluar dari tujuan Allah, padahal kita diciptakan untuk menikmati kemuliaan Allah berdasarkan tujuan-Nya. Namun karena dosa kita lebih memilih untuk menikmati kemuliaan hidup kita yang fana, karena kita masih diperbudak.

Realita dosa menjadikan kita keluar dari tujuan Allah, padahal kita diciptakan untuk menikmati kemuliaan Allah berdasarkan tujuan-Nya. 

Saya sedang membawa Anda pada pengertian yang sebenarnya dari dosa, bahwa dosa sangatlah serius. Dosalah yang menjadikan kehidupan manusia hari-hari ini tidak dapat menikmati kemurahan Allah. Kita tidak dapat melihat kasih Allah, belas kasih yang sempurna. Sehingga ketika kita tidak dapat melihat kasih Allah, kita 

Untuk sampai pada berkat terbesar di dalam Yesus, dan menikmati kemurahan Allah di dalam Yesus. Tidak ada cara lain selain mempercayai Yesus. “Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya.” Efesus 1:7 (TB). “Di dalam Dia (Yesus) kita  memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa.” 1 Korintus 1:14 (TB).

Ketika kehidupan kita dibenarkan di dalam Kristus. Beroleh pengampunan di dalam Yesus, pada saat itulah arah kehidupan kita tidak lagi merindukan berkat fana yang dunia ini tawarkan.  Kita merindukan kemuliaan Kristus, hikmat dan kekayaan Kristus. Kita hidup dalam kesadaran yang nyata akan dosa-dosa, kita bertobat dan mengakui semua dosa.

Injil adalah kabar baik, kabar yang menyatakan bahwa adanya pengampunan dosa. Maka selalu ada seruan pertobatan di dalam Injil. Pengampunan dosa adalah berkat yang sangat besar, berkat kekal yang dilimpahkan dari sorga, berkat yang menyatakan keadilan dan kasih Allah menjadi satu ketika Kristus harus mati di kayu salib.

Lalu bagaimana hal ini dapat Anda Menikmati? Lalu apa hubungannya dengan kehidupan Anda? jika Anda sadar bahwa Anda adalah pendosa, kita layak menerima hukuman yang Kristus terima. Kita yang layak untuk menderita dalam kekekalan. Namun Kristus yang menerima semua itu, Anda dan saya layak dibinasakan. Namun Yesus yang dibinasakan menggantikan kita.

Tidakkah Anda memiliki harapan? Tidakkah Anda terus berharap dan terus berdoa agar kehidupan Anda semakin rindu pada Yesus, semakin mengerti bahwa rencana Yesus atas hidup Anda adalah memberitakan kemuliaan-Nya. Puncak dari iman yang menikmati Allah, merupakan kehidupan yang memberitakan Kristus. Memberitakan setiap anugerah Kristus yang telah kita nikmati. 

Untuk menutup artikel ini saya mengutip Ayat Firman TUHAN Tentang Berkat Kemurahan TUHAN yang berpusat pada Kristus, kebangkitan Kristus. Inilah berkat pengharapan yang kita imani;

“Dan supaya ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam penggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus, dan betapa hebatnya kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya bagi kita yang percaya, yang DIKERJAKAN-NYA DI DALAM KRISTUS DENGAN MEMBANGKITKAN DIA dari antara orang mati dan mendudukkan Dia  di sebelah kanan-Nya di sorga.” Efesus 1:18-20 (TB)

Kiranya Allah Roh Kudus memberikan kepada kita pengertian akan kekayaan kasih Kristus yang dilimpahkan kepada kita, dilimpahkan agar kita memuliakan Dia, menikmati kemuliaan Allah dan hidup untuk memberitakan Dia. AMIN

Posting Komentar untuk "Renungan Tentang Kemurahan Tuhan"