Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Ibrani 1:1-4 Kemuliaan Kristus

Renungan Ibrani 1:1-4 Kemuliaan Kristus

Ayat Alkitab Ibrani 1:1-4

Judul Renungan; Kemuliaan Kristus

Ibrani 1:1-4 (TB) 

1 Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,  2 maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. 

3 Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi, 4 jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka.

Kita mengarahkan hati kita pada Kristus, kita mengarahkan pikiran kita kepada Kristus untuk memikirkan betapa mulia dan besar Dia, Tuhan yang di mana kita percaya. Dan Mempercayakan seluruh kehidupan kita kepada-Nya. Untuk semakin mengenal Di bahwa Dialah yang Alkitab kita sedang beritakan.

Disepanjang zaman, Allah sendiri yang datang kepada manusia, Dia memanggil Abraham yang Ia janjikan akan menjadi bapa bangsa yang besar. Meskipun pada waktu itu, mereka sudah tua, namun Allah kita adalah Allah yang berkuasa untuk melakukan sesuatu yang Dia inginkan. Pertaman-tama Allah berbicara kepada Abraham, bahwa melalui Abraham, maka berkat yang ada di dalam Allah, melalui kasih setia-Nya. Bangsa-bangsa yang jauh akan menerima berkat yang sama.

Hingga masuklah pada zaman para nabi, keturunan Abraham telah menjadi bangsa yang besar. Telah hidup menjadi suatu bangsa yang memiliki raja, kekayaan dan kejayaan di mana tembok dan bait Allah menjadi lambang kebanggaan mereka sebagai suatu bangsa. Namun kabar buruknya, bangsa ini adalah bangsa yang dikuasai dosa.

Mereka hidup berdampingan dengan bangsa lain, dan menyembah ilah-ilah yang ada di bangsa-bangsa lain. Mereka hidup melakukan segala sesuatu berdasarkan keinginan mereka sendiri. mereka hidup untuk memuaskan keinginan daging, keserakahan, dan ketidakadilan terjadi di mana-mana. Sehingga pada masa ini, para Nabi Allah utuh untuk memperingati para raja yang bobrok, para pemimpin yang menyimpang dalam segala hal, baik agama, moralitas sehingga cara hidup pribadi mereka sangatlah dibenci oleh Allah.

Allah telah berbicara sejak zaman dahulu, untuk memberitakan kemuliaan-Nya dan rasa benci yang serius terhadap dosa. Di mana dosa pada dasarnya telah menjauhkan bangsa itu dari Allah, telah membawa bangsa itu masuk ke dalam perbudakan dan memakan racun yang berasal dari setan yang juga masih berkuasa di dunia pada masa itu bahkan sampai hari ini. 

Keterpisahan manusia dari Allah adalah masalah yang serius, kita kehilangan identitas diri dalam Tuhan. Namun kita telah melihat perjanjian Lama, bagaimana Allah sendiri datang, kepada Abraham dan mengutus para Nabi untuk membawa sisa-sisa keturunan Abraham kembali kepada diri-Nya.

Kedatangan Allah kepada manusia melalui Anak-Nya

Sekarang, kita sampai pada titik di mana, Allah sendiri datang ke dalam dunia. Jika dahulu para pekerja-Nya yang setia Allah utus, untuk memperingatkan manusia akan bahaya dosa, perbudakan dosa dan penderitaan yang ada karena dosa. Kini Yesus Kristus, datang ke dalam dunia, menjadi sama dengan manusia. Menjadi daging untuk dapat merasakan apa yang manusia juga rasakan. Dia datang untuk berbicara kepada manusia tentang Kerajaan Allah, tentang hakikat manusia yang berdosa dan sangat memerlukan belas kasih dari diri-Nya, Sang Anak Allah.

Kristus adalah kemuliaan yang nyata, jika Anda saat ini ingin melihat apa itu manusia yang sempurna. Manusia yang kudus, benar dan tidak ada sedikit pun kekurangan di dalam diri-Nya. Lihatlah pada Yesus yang telah hidup itu, Yesus yang berbelas kasih itu, Dia yang tegas itu dan ketika Ia berbicara Ia sebagai seseorang yang berkuasa, sebagai seseorang yang berotoritas dan tidak ada sedikit pun dapat Anda dan saya, bahkan para guru Yahudi pada masa itu menemukan kesalahan di dalam diri-Nya, baik itu perbuatan, perkataan, dan pelayanan. Semua sangatlah sempurna dan benar adanya.

Yesus adalah pusat dari apa yang sekarang Anda dan saya baca, renungkan dan nikmati. Saya membawa Anda untuk benar-benar melalui pendahuluan kitab Ibrani, yaitu kebesaran dan kemuliaan Yesus. Dan ketika muncul pertanyaan, untuk apa? Saya akan menjawab sebab kita ini diciptakan untuk Dia, oleh karena Dialah semesta sekarang ada, sebab semua yang ada sekarang telah diberikan kepada-Nya dan ada dalam kuasa-Nya. 

Ketika Anda dan saya memberikan diri  pada Kristus kita bukan lagi milik sih jahat, sih bapa dusta penguasa palsu dunia. Kita telah menjadi milik Yesus, bukankah ini menyenangkan. Atas dasar kebenaran inilah saya seringkali bersyukur dan dipuaskan dalam perenungan akan Yesus yang hidup, disalibkan dan telah bangkit dari kematian dan sekarang Dia ada di hati setiap orang yang percaya kepada-Nya.

Sudah selesai marilah kita nikmati kemuliaan Kristus

Marilah kita hidup dalam kekudusan dan berjuang untuk hidup semakin saleh. Bukan agar kita berkenan kepada Allah, sebab kita telah berkenan kepada Allah karena Kristus telah menyucikan kita, Dia melakukan perbuatan yang sangat sempurna, yaitu menyelamatkan kita dari dosa. Yesus mencurahkan darah-Nya, memberikan diri-Nya untuk disalibkan di mana seharusnya kitalah yang disalibkan dan mati.

Pertama-tama kita disadarkan akan realitas diri yang berdosa, ini mengerikan, ini sangat nyata dan inilah yang memisahkan kita dari kasih Allah, dari Pribadi-Nya yang mulia dan kita tidak ada hubungan dengan Dia. Padahal kita diciptakan untuk Dia, untuk bersukacita dalam kekudusan Allah. Karena keberdosaan kita, kita tidak lagi mencari Dia untuk sebuah sukacita sejati, masalah kita adalah dosa, memisahkan kita dari Allah sampai hari ini kita menemukan seringkali bahkan diri kita tidak dapat menikmati hidup begitu pula dengan orang lain.

Sekarang, apa yang dapat kita lakukan, saya membawa Anda benar-benar kembali memikirkan Yesus yang mulia. Yesus yang memberikan diri-Nya menjadi penebus diri Anda dan saya, untuk dilepaskan dari perbudakan dosa yang mengerikan, dari kematian kekal, dari hidup yang tidak menemukan kemuliaan Allah yang memuaskan.

Ketika dosa begitu nyata di dalam kita, marilah kita bertobat, marilah kita melihat dan percaya bahwa hanya Yesus saja yang dapat menguduskan kita, membenarkan kita dan memberikan kita hidup. Dan hidup itu adalah hidup yang baru, hidup yang tidak lagi mencintai dosa melainkan mencintai Allah dengan semua kemuliaan-Nya.

Sebab di dalam Kristus, kita dihubungkan kembali dengan Allah, kita menerima kasih karunia yang membawa kita pada relasi yang sehat bukan hanya pada Allah, tapi juga pada sesama kita, kita dapat mengasihi sesama kita, kita dapat berbagi kasih yang kita nikmat dalam kemuliaan Yesus yang benar-benar mengasihi kita dan semua umat manusia.

Ini tentang Yesus yang Alkitab beritakan, Yesus yang memanggil kita untuk mengikuti Dia, untuk masuk ke dalam visi-Nya, untuk melakukan rencana-Nya. Untuk melihat kemuliaan-Nya melalui Alkitab yang kita baca, sebab Dialah kesempurnaan dari gambar Allah, Dia yang jauh lebih tinggi dari para malaikat. Dia adalah Allah yang menjadi manusia, Allah yang berkuasa dan Allah yang berkuasa pemilik dunia ini. Sehingga betapa kita sekarang mengerti betapa mulia-Nya Yesus, betapa kita dapat bersyukur dan memuliakan Dia untuk selalu menikmati Dia dan memberitakan Dia. Soli Deo Gloria.

Posting Komentar untuk "Renungan Ibrani 1:1-4 Kemuliaan Kristus"