Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Mazmur 51:10 Tulang yang Dihidupkan Oleh Belas Kasih

Renungan Mazmur 51:10 Tulang yang Dihidupkan Oleh Belas Kasih

Renungan Mazmur 51:10 Tulang yang Dihidupkan Oleh Belas Kasih

Ayat Alkitab Mazmur 51:10

Judul Renungan: Tulang yang Dihidupkan Oleh Bekas kasih

Mazmur 51:10 (TB) Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita, biarlah tulang yang Kauremukkan bersorak-sorak kembali!

Apa yang sangat penting untuk dihidupi dalam kehidupan Kekristenan Anda? Apakah pengetahuan teologi yang mendalam dan menyeluruh? Apakah kegiatan pelayanan yang sangat banyak? Apakah kehidupan yang terlihat saleh di hadapan banyak orang? Apakah kehidupan yang baik karena suka memberi dan menolong sesama manusia? Apakah semua hal yang dianggap baik oleh masyarakat dan budaya kita itulah yang penting dalam kehidupan Kekristenan Anda dan saya?

Kita tahu bahwa orang Kristen diselamatkan karena iman kepada Kristus yang telah menebus kita, namun pada saat yang sama kebenaran ini dapat menjadi senjata yang tajam bagi lidah penipu. Yaitu setan untuk membawa orang percaya memiliki iman yang mati, iman yang hanya terlihat hidup, dan iman yang palsu di mana bukanlah kehidupan yang memiliki relasi yang murni bersama Allah menjadi tujuan. Tetapi hidup yang diuntungkan oleh iman palsu, bagi kemuliaan diri dan segala keinginan diri sendiri yang memaksa Allah untuk melaksanakan.

Dapatkah kita menipu Allah dengan iman kita yang palsu, tentu saja tidak. Lalu marilah sekarang kita merenungkan iman kita. Apakah termasuk iman palsu yang tidak pernah memiliki relasi dengan Allah. Ataukah iman yang sejati yang mengindahkan didikan, kritik, dan secara aktif mengejar kekudusan yang diawali dengan pertobatan sejati dari hati yang menyadari bahwa kita jauh lebih rusak dari apa yang dapat kita pikirkan dan renungkan.

Iman yang sejati adalah iman yang aktif untuk selalu peka terhadap teguran, untuk selalu menyerahkan diri untuk taat pada teguran. Dan dengan rendah hati, menyadari bagian dari jiwa yang mati karena dosa, bagian dari tulang-tulang yang remuk akibat dosa, dan kekacauan batin dikarenakan dosa untuk bertobat dengan tangisan dan ratapan. 

Baik itu palayanan, semua aktifitas kehidupan dan pengetahuan teologi yang melimpah. Adalah sia-sia. Jika tidak ada hidup yang bertobat disana, jika tidak ada kesadaran yang penuh, nyata, dan berkelanjutan sebagai orang Kristen untuk bertobat. Inilah yang sangat penting dalam kehidupan pribadi sebagai orang percaya, yaitu pertobatan sejati, pertobatan yang mengakui bahwa diri kita tidak benar. 

Bahwa kita mati dalam segala perbuatan jahat kita, dalam kemalasan kita, nafsu kita, diri yang menjadi tuhan, dalam ketidakjujuran kita, dalam kemunafikan kita, dalam kejahatan hati terhadap sesama kita, dalam manifulasi untuk mendapatkan keuntungan, dalam kesombongan rohani karena banyaknya aktifitas pelayanan kita. Kita harus bertobat dari semua dosa ini dan benar-benar berlari pada pengampunan yang ada hanya di dalam Kristus.

Hanya di dalam Kristus yang telah memberikan diri-Nya untuk ditimpakan semua kutuk dosa dan dosa, Yesus seolah-olah menjadi yang paling berdosa. Adanya kegirangan dan sukacita sejati, karena jiwa yang dihidupkan di dalam Yesus, kehidupan yang tidak lagi dikejar rasa bersalah, luka yang dalam karena dosa dan kengerian akibat dosa. Belas kasih Kristus, memulihkan kita yang benar-benar menangisi dosa, membenci dosa dan bertobat, meminta pengampunan.

Lalu bagaimanakah pertobatan sejati itu, pertobatan yang menghidupkan tulang-tulang yang telah mati dan binasa. Hanya melalui kasih karunia saja, hanya melalui didikan yang nyata dari Allah dan teguran yang keras yang menyatakan. Bahwa kita tidak benar, tidak kudus dan layak mati binasa. 

Namun melalui teguran yang keras tersebut, teguran yang menyadarkan keberadaan diri yang berdosa. Ada undangan untuk mengakui dosa dan meminta pengampunan dan pertolongan untuk hidup yang kembali kepada Dia, sebab hanya di dalam Allah saja ada sukacita, damai sejahtera dan kehidupan baru yang menemukan tujuan sejati. Yaitu kehidupan Kekristenan yang semakin serupa dengan Kristus.

Sehingga sekarang kita tahu yang sangat penting dalam hidup baru di dalam Yesus, yaitu hidup yang bertobat. untuk selalu diubahkan, dilembutkan dan dibentuk menjadi serupa dengan Yesus, menjadikan hati kita secara utuh terpusat pada kasih karunia yang hanya berasal dari Allah melalui Yesus yang disalibkan itu. 

Marilah Pertobatan sejati menjadi gaya hidup kita, untuk selalu mengakui bahwa kita adalah pendosa, bahwa kita layak binasa. Namun karena didikan yang nyata dari Injil kita disadarkan akan keberadaan diri untuk selalu melihat pada salib Yesus dan bertobat. Baiklah pertobatan menjadi sangat penting bagi perjalanan iman Kekristenan kita. Soli Deo Gloria.