Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Harian Kolose 1:5 (Charles H. Spurgeon)

 Pengharapan, yang disediakan bagi kamu di sorga. Kolose 1:5

Harapan kita di dalam Kristus akan masa depan adalah dorongan utama dan andalan bagi sukacita kita di sini. Sering-sering memikirkan tentang surga akan menggerakkan hati kita, karena segala yang kita dambakan dijanjikan di sana. 

Di sini kita jemu dan lelah bekerja, tetapi di sana adalah tanah istirahat di mana keringat dari kerja keras tidak akan lagi mengembun pada kening seorang pekerja, dan letih lesu akan dibinasakan selamanya. 

Bagi mereka yang lelah dan letih, kata ”istirahat” adalah kata yang penuh surga. Kita selalu berada di medan perang; kita begitu dicobai di dalamnya, dan begitu teraniaya oleh musuh dari luar, sehingga kita memiliki hanya sedikit atau bahkan tidak ada kedamaian; namun di surga, kita akan menikmati kemenangan, ketika panji-panji akan dikibarkan tinggi dalam kemenangan, dan pedang akan disarungkan, dan kita akan mendengar Kapten kita berkata, “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia.” (Matius 25:21) 

Kita telah mengalami kehilangan demi kehilangan, tetapi kita akan pergi ke tanah abadi di mana kuburan adalah hal yang tidak dikenal. Di sini dosa terus-menerus mendukakan kita, tetapi di sana kita akan menjadi suci sempurna, karena di sana tidak ada satu pun hal yang mencemarkan yang dapat masuk dalam kerajaan itu. 

Hemlock (bunga beracun) tidak bertunas pada alur ladang surgawi. Oh! bukankah adalah sukacita, bahwa engkau tidak dibuang selamanya, bahwa engkau tidak usah tinggal selama-lamanya dalam gurun ini, tetapi engkau akan segera mewarisi Kanaan? Namun janganlah sampai dikatakan mengenai kita, bahwa kita bermimpi akan masa depan dan melupakan masa kini, melainkan biarlah masa depan itu dipakai sebaik mungkin untuk menguduskan masa kini. 

Melalui Roh Allah, harapan akan surga menjadi kekuatan terampuh untuk menghasilkan kebajikan; harapan inilah mata air dari usaha kita yang penuh sukacita, harapan inilah batu penjuru dari hidup kudus yang girang. 

Orang yang memiliki harapan ini dalam dirinya akan bekerja dengan kekuatan, sebab kekuatannya adalah sukacita Tuhan. Ia bertarung melawan cobaan dengan semangat, karena pengharapan akan dunia berikutnya menangkis panah-panah api dari musuh. Dia dapat bekerja tanpa upah masa kini, karena ia menantikan upah di dunia yang akan datang.

Kristus Harapan kita

Bekerja keras dan lelah, saya sangat jarang merasakan lelah karena kerja keras saya, karena saya menemukan diri saya masih bergulat melawan kemalasan saya dan saya tidak pernah benar-benar lelah karena mengerjakan yang berguna menurut saya. Namun ketika saya memikirkan merenungkan kekurangan yang ada di dalam diri saya, saya lelah, saya membutuhkan kasih karunia untuk membawa saya pada pengharapan akan masa yang akan datang dan masa kini.

Masa kini hanya Yesus saja harapan kita, baiklah kita memberikan diri kita untuk didik oleh Roh Kudus, agar kita dikuduskan melalui kehidupan kita yang saleh. Kita dapat berjuang hidup untuk memberikan buah bagi kemuliaan Allah kita dan terus berharap akan kehidupan yang sejati bersama dengan Dia setelah kematian nantinya.

Marilah kita melihat kebenaran ini sebagai sumber sukacita kita, biarlah imajinasi kita ditanggap oleh keindahan kasih Allah yang nyata. Kasih yang dinikmati banyak orang yang dekat dengan-Nya, orang-orang yang sungguh-sugguh mencari Dia dan melayani Dia dengan segenap hidup mereka.

Sekarang, secara praktis melalui berita Injil pengharapan kita, pengharapan yang melimpah berasal dari Kristus yang telah disalibkan dan bangkit. 

Kita berdoa untuk mengarahkan hati kepada Yesus, mengarahkan pikiran kepada Yesus dengan kesadaran bahwa kebutuhan mendesak jiwa kita adalah Yesus yang disalibkan, Yesus yang telah bangkit, Yesus yang telah memberikan diri-Nya menjadi dosa untuk menerima semua dosa kita. Sehingga sekarang kita yang telah bertobat, percaya dan hidup di dalam Kristus mendapatkan pengharapan kekal itu. 

Marilah hati dan pikiran kita terarah pada Yesus, sebab bersama Dialah peristirahatan sejati di dapatkan dan dinikmati. Jiwa yang melimpah dengan sukacita dan damai sejahtera. Segala kemuliaan hanya bagi Allah.

____________________

RENUNGAN PAGI (diterjemahkan dari Morning and Evening: Daily Readings, Charles H. Spurgeon).

Isi renungan ini bebas untuk disalin dan disebarluaskan.

Renungan karya Charles H. Spurgeon ini, telah menjadi kutipan wajib oleh penulis selaku pembaca, hasil refleksi pribadi pelajaran-pelajaran rohani yang menguatkan dan memperkenalkan kepada Allah yang sejati. (Kristus Harapan Kita)


Posting Komentar untuk "Renungan Harian Kolose 1:5 (Charles H. Spurgeon)"