Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Lukas 8:28-29 Anugerah Yesus Untuk Kita Terlalu Sempurna

                                             Renungan Lukas 8:28-29 Anugerah Yesus Untuk Kita Terlalu Sempurna

Lukas: 28-29 (TB) 28 ketika ia melihat Yesus, ia berteriak lalu tersungkur di hadapan-Nya dan berkata dengan suara keras: “Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus Anak Allah yang Mahatinggi? Aku memohon kepada-Mu supaya Engkau jangan meyiksa aku.” 29 Ia berkata demikian sebab Yesus memerintahkan roh jahat itu keluar dari orang itu karena sering roh itu menyeret-yeret dia, maka untuk menjaganya, ia dirantai dan dibelenggu, tetapi ia memutuskan segala pengikat itu dan ia dihalau oleh setan itu ketempat-tempat sunyi.

AnugerahYesus Untuk Kita, Di Bebaskan Dari Perbudakan Dosa. Orang Gerasa yang kerasukan, Suatu fakta bahwa pada dasarnya kita dikuasai iblis tanpa Yesus. Pribadi Yesus adalah kesempurnaan dari kasih sejati, Ia manusia sejati dan Allah sejati. Orang Gerasa yang ada di tepi danau, Yesus datang dan menyelamatkan orang tersebut. Dalam artikel kali ini kita akan meneliti hal itu. 

Kita pada dasarnya adalah budak

Setelah Yesus mendarat di tanah orang Geresa, seberang Galilea. Orang-orang Geresa bukanlah termasuk orang Yahudi mereka adalah bangsa kafir, saya belum meneliti asal mereka karena bukan hal itu menjadi penekanan saya. Mari kita perhatikan ay. 28, tiba-tiba ada orang yang karasukan, setan yang bernama Legion (lihat ayat 30). Iblis ini pun mengaku bahwa Yesus adalah Allah yang Mahatinggi. Hal ini begitu mengejutkan Iblis hormat dan sujud kepada Allah, ada poin penting disini dan harus kita sebagai orang percaya pikirkan.

Kita, terutama saya orang Kristen sejak lahir tahu Yesus dan mengenal Dia melalui kata orang. Tetapi Iblis juga seperti itu dia bahkan pernah hidup untuk memuji Allah. Dan mari kita perhatikan permohonan Iblis, “Aku memohon kepada-Mu supaya Engkau jangan meyiksa aku.” Bukankah ini gambaran kita dan orang karasukan setan ini kita. Silahkan baca ulang permohonan Iblis. Apa yang menjadi penekanan Iblis? Ketika ia berlutut dan memohon. 

Penekanannya adalah agar dia tidak binasa. Coba kita pikirkan sebagai orang percaya yang sudah bertahun-tahun percaya Yesus bukankah kita sama dengan setan, saat memohon dan berdoa. Lalu anda berkata, “apa salahnya? Saya percaya dan menghormati Yesus, saya bukan iblis.” Ya, Anda bukan dia tapi Anda orang Kristen yang dibelenggu keinginan alami berdoa, dan hal itu berasal dari hidup lama kita yang masih diperbudak, dibelenggu, dan karasukan setan. Ya Anda tetap karasukan setan dan saya pun sering terjebak dalam hal ini dalam doa saya secara alami saya memohon untuk kepentingan saya dan hal itu bukan untuk kemajuan Injil.

Anda yang mengaku percaya masih karasukan setan, saat anda berdoa hanya berpusat pada diri sendiri. Yesus hanya anda jadikan pemuas sebagai sesosok yang berarti dan Anda memohon dan hormat pada-Nya saat Anda membutuhkan, segalanya untuk saya, saya, saya, Anda serakah dan Anda masih kerasukkan setan.

Doa Anda hanya permohonan agar Anda bisa menikmati ciptaan sehingga sadar atau tidak Anda akan mulai memuliakan ciptaan. 

Mari kita lanjut payat 29, “karena sering roh itu menyeret-yeret dia, maka untuk menjaganya, ia dirantai dan dibelenggu, tetapi ia memutuskan segala pengikat itu dihalau oleh setan itu ketempat-tempat sunyi.” Perhatikan ketika kita masih tetap sama yaitu karusakan Iblis maka kita akan ia seret pada kehendaknya yaitu keinginan-keinginan alami kita yang berdosa, dan fokus doa kita bukan tujuan Allah bukan kehendak Allah tetapi keinginan untuk memiliki dunia ini memuliakan diri kita sendiri.

Akhirnya orang Gerasa itu disembuhkan dan Iblis tidak berkuasa terhadap orang itu, ia dibebaskan dari ikatan setan oleh Yesus.

Yesus membebaskan kita dari perbudakan

Injil, Puji Tuhan ada kabar baik, kita yang diikat oleh keinginan setan, telah Yesus bebaskan maka ada undangan untuk kembali kepada Kristus hanya memandang Kristus, memuji dan memuliakan Dia. 

Yesus mendatangi orang kerasukan yang berdosa dan telanjang, sama seperti Adam dan Hawa ketika memakan buah baik jahat menjadi telanjang. Yesus mau mendatangi dia dan meninggalkan orang banyak yang ada di Galilea, karena inilah Tujuan-Nya. Yesus hari ini juga mendatangi kita agar kita sadar, hanya dalam Dia ada sukacita sejati lepas dari dunia ini.

Dia mau sebab, Yesus tahu bahwa Ia yang akan menggantikan orang tersebut di atas kayu salib penderitaan kekal orang tersebut dan kita. Dia yang akan menanggung. Ia yang menggantikan saya dan Anda. 

Manusia yang berdosa Yesus yang menjadi dosa, kita yang telanjang Dia yang ditelanjangi, kita dibelenggu oleh Iblis Dia yang turun ke dalam maut menerima siksaan Bapa, agar Keadilan Bapa dipuaskan dan semua kebenaran, ketaatan, kekudusan Yesus, hati hamba yang setia. Itu semua kini ada dalam kita ketika kita percaya. Inilah Injil Allah yang berkorban dan melayani kita.
Rencana keselamatan Allah sangatlah besar keinginan Allah bagi dunia bukanlah kerusakan seperti yang dipahami sebagian orang Kristen, tapi penebusan, pembaharuan. Pelayanan Yesus untuk mendatangkan kerajaan Allah, dengan Dia sendiri menjadi Raja, bukan hanya memanggil para pengikut tapi juga menghilangkan kutuk. (Matt Chandler dalam bukunya: The Exsplicit Gospel”)

Sumber Gambar : Literatus Perkantas
Sekarang ada tawaran untuk meninggalkan doa-doa kita yang hampa dan dangkal. Meninggalkan dosa. Kini kita dituntun untuk mencintai Yesus sehingga doa-doa kita berfokus pada kemuliaan Kristus, Yesus yang harus dikenal dan kabar baik disampaikan. Sama seperti orang Gerasa yang Yesus sembuhkan.  
Lukas : 8:39 (TB"Pulanglah ke rumahmu dan ceriterakanlah segala sesuatu yang telah diperbuat Allah atasmu." Orang itupun pergi mengelilingi seluruh kota dan memberitahukan segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya.
Markus 5:20 (TBOrang itupun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran.
Kebutuhan manusia, kebutuhan tertinggi dan hal yang sebenarnya harus terpenuhi adalah manusia membutuhkan pribadi Allah sejati untuk ia muliakan. Maka saat kita mengabarkan Injil kita sebenarnya sedang memenuhkan kebutuhan terbesar manusia, karena manusia sebenarnya diciptakan hanya untuk memuliakan Allah.

Firman Kristus yang tinggal di dalam kita mempersiapkan kita bagi doa yang menghasilkan buah, jika doa bukan untuk keinginan-keinginan alami, tapi buah yang memuliakan Kristus. (John Piper dalam Bukunya: When Ia Don't Disere God)

Sumber Foto: Literatus Perkantas 

Saya berdoa bagi Anda kiranya Anda semakin bertumbuh dalam Kristus, makin mengenal dan menikmati kemuliaan yang ada dalam-Nya. Anda kiranya mengalami sukacita sejati terlepas dari ikatan kondisi dunia. AMIN

Posting Komentar untuk " Renungan Lukas 8:28-29 Anugerah Yesus Untuk Kita Terlalu Sempurna"