Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan 2 Timotius 2:10-13 Fokuslah Pada Injil

Renungan 2 Timotius 2:10-13 Fokuslah Pada Injil

Ayat Alkitab 2 Timotius 2:10-13

Judul Renungan; Fokuslah Pada Injil

2 Timotius 2:10-13 (TB) Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka juga mendapat keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal. Benarlah perkataan ini: ”Jika kita mati dengan Dia, kita pun akan hidup dengan Dia; jika kita bertekun, kita pun akan ikut memerintah dengan Dia; jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal kita;  jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya.”

Saya mengundang Anda untuk masuk pada perenungan yang terus memberikan kekuatan, ada kuasa yang melimpah dan sukacita yang sejati. Ketika perenungan ini, menjadi gaya hidup, ketika ini menjadi kesukaan kita, hati dan pikiran kita tertuju pada Kristus dan kehendak-Nya. Kita memerlukan perenungan ini secara terus-menerus untuk mengalahkan kuasa kedagingan kita, kuasa dunia semua dosa yang melemahkan kita sehingga kita tidak menikmati Kristus dan melayani Kristus.

Di antara kita dan setan, ada perperangan yang tidak kunjung usai, ada perperangan yang tidak akan pernah terjadi genjatan senjata. Memang mereka adalah musuh abadi kita, karena mereka adalah musuh dari Injil yang sedang kita beritakan, baik kepada diri sendiri dan kepada orang lain.

Setan dan sistem dunia membenci kita yang hidup untuk Injil, mereka akan terus membawa kita pada lembah kelam yang membuat kita mempertanyakan kasih setia Tuhan. Setan adalah musuh kita, melalui perenungan akan Injil kita belajar untuk mengalahkan setan, untuk bergumul bersekutu dengan Kristus dan melihat dengan jelas manipulasi setan.

Kita merenungkan Injil, fokus pada Injil dan melihat secara menyeluruh bagaimana Injil bekerja di dalam hati dan pikiran kita. Di dunia yang sebar cepat, kita menginginkan hal-hal instan tetapi ketika kita mendapatkan semua itu, kita menemukan diri kita frustrasi. Maka dari itu, marilah tidak berfokus pada apa yang kita inginkan, marilah kita berbalik dari semua itu dan melihat pada Injil. 

Ketika Anda sekolah, lihatlah pada Injil, ketika Anda bekerja lihatlah pada Injil, ketika bermasyarakat lihatlah pada Injil, ketika Anda dan saya melayani. Marilah fokus kita pada Injil. Ketika mendidik anak-anak berfokuslah pada Injil. Inilah yang dilakukan Paulus ketika ia ada di penjara dan nasehatnya kepada anak rohaninya yaitu Timotius.

Paulus dapat menanggung semuanya itu, penderitaan yang mengerikan dan sulit dibayangkan. Karena hidup saya sekarang saya rasa tidak pernah benar-benar menderita. Karena ia berfokus pada Injil, bahwa semua yang ia kerjakan, bukan tentang dia melainkan tentang Injil yang berkuasa, Injil yang ia beritakan dan Injil ini memberikan kekuatan kepada Paulus untuk hidup melayani Allah meskipun sangat menderita.

Di sini, bukan lagi tentang Paulus, kita perlu meneladani Paulus dalam hal melihat hanya pada Injil, pada Kristus, pada salib. Untuk tetap fokus pada tujuan Injil. Meskipun menderita, kita dipanggil untuk menderita bersama Yesus dan para pelayan-Nya yang terdahulu dan hari ini masih melayani. Semua ini tentang kemuliaan Allah, kasih Allah, keadilan Allah, kesetiaan Allah, keselamatan yang berasal dari-Nya. Bahwa Dialah tujuan, Dialah yang menciptakan kita dan kita ini untuk diri-Nya.

Hati Paulus tertuju pada jiwa-jiwa, ketika ia menyadari bahwa Kristus adalah milik kepunyaan-Nya. Bahwa hidupnya ada di dalam yesus dan tidak hidup berdasarkan dirinya sendiri. Ia hidup untuk melakukan pekerjaan yang Kristus telah kerjakan, ia menderita di dalam kasih karunia dan ini tidak sia-sia. 

Ketika Paulus melayani untuk membawa orang-orang masuk ke dalam keselamatan kekal, ke dalam kemuliaan Kristus, Inilah yang menguatkan dia. Yesus yang telah berjanji menyertai kita sampai akhir zaman, itulah yang ada bersama-sama dengan Paulus. Melalui Pribadi Roh Kudus. Kehidupan yang fokus pada Injil, merupakan kehidupan yang menikmati penyertaan Roh Kudus, kehidupan yang bersukacita karena mendapatkan pengampunan dosa.

Injil seperti apa yang dapat kita renungkan?

Injil itu menyatakan bahwa kita binasa dalam segala dosa, kita adalah pemberontak yang telah melawan Allah, injil itu memberikan kepada kita pengertian akan keberadaan diri kita. Dan secara jujur menyatakan bahwa kita orang berdosa. Keberdosaan ini adalah musuh utama, masalah utama dan hanya dapat diselesaikan melalui pengorbanan Yesus di atas kayu salib.

Kabar buruk yang sangat buruk, merupakan awal mula dari berita baik Injil. Ketika kita sadar akan keberdosaan kita, bahwa kita bodoh, mati, tidak berguna, binasa dan terpisah dari Allah. Maka kita bertobat, pertobatan ini karena Allah bekerja di dalam hati kita, membukakan kepada kita kebenaran Injil, bahwa Allah telah menjadi manusia untuk menjangkau kita, untuk membebaskan kita dari perbudakan dosa. 

Kebutuhan kita akan Kristus, pencarian di dalam dunia ini sebenarnya terpusat pada Kristus. Membawa kita pada kebenaran akan kasih karunia, akan kepuasan. Di mana kita bertobat dari segala dosa, Injil memanggil kita untuk bertobat, untuk menyerahkan kehidupan kepada Yesus, untuk diampuni, dididik, untuk melihat pekerjaan-Nya secara nyata. 

Kita diselamatkan karena kasih yang begitu besar, melalui karya salib, Yesus menjadi dosa agar kita yang pendosa dibebaskan dari dosa, agar ketika kita bertobat. kita dibenarkan oleh Yesus, kita dikuduskan, disucikan dan berikan kehidupan yang layak untuk bersekutu dengan Allah. Injil membawa kita kembali melihat betapa tidak berdayanya diri kita dan membawa kita melihat pekerjaan Allah untuk membawa diri kita kepada Dia. Injil inilah yang harus menjadi fokus Anda dan saya, menjadi kekuatan kita dalam pelayanan.

Paulus menuliskan, tentang Injil yang berdasarkan sifat Allah yang terlihat dalam karya keselamatan. Bahwa ketika kita percaya kepada Yesus, berarti kita mati di dalam Dia dan dihidupkan di dalam Dia. untuk bekerja bersama Dia, melihat karya-Nya dan menikmati kemuliaan-Nya. Selanjutnya, ketekunan kita, merupakan jalan masuk untuk bekerja dengan Dia, memberitakan Injil di dunia dan sebuah janji akan akhir zaman untuk memerintah bersama Dia. 

Ketika kita gagal untuk setia, Dia tetap setia, Dia tetap menolong kita dan selalu membawa diri kita kepada-Nya. Kita lemah, kita tidak berdaya, namun dalam pelayan bersama Yesus di dunia ini, kita memiliki Allah yang kuat, berkuasa, setia dan selalu ada ketika kita lemah dan putus asa bahkan bertekad untuk menyerah. Betapa ini melegakan kita, Injil menjadi fokus kita berarti Yesus dan karya-Nya berada di pusat hati dan pikiran kita dan oleh karena inilah kita setia hari diubahkan untuk menjadi semakin serupa dengan Yesus, karena inilah tujuan hidup kita yang baru. Soli Deo Gloria.

Posting Komentar untuk "Renungan 2 Timotius 2:10-13 Fokuslah Pada Injil"