Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Mazmur 65:6-9 Engkau Ya Allah Kami

Renungan Mazmur 65:6-9 Engkau Ya Allah Kami

Ayat Alkitab: Mazmur 65:6-9

Judul Renungan: Engkau Ya Allah Kami

Mazmur 65:6 (TB) 6 Dengan perbuatan-perbuatan yang dahsyat dan dengan keadilan Engkau menjawab kami, ya Allah yang menyelamatkan kami, Engkau, yang menjadi kepercayaan segala ujung bumi dan pulau-pulau yang jauh-jauh; 7 Engkau, yang menegakkan gunung-gunung dengan kekuatan-Mu, sedang pinggang-Mu berikatkan keperkasaan; 8 Engkau, yang meredakan deru lautan, deru gelombang-gelombangnya dan kegemparan bangsa-bangsa! 9 Sebab itu orang-orang yang diam di ujung-ujung bumi takut kepada tanda-tanda mujizat-Mu; tempat terbitnya pagi dan petang Kaubuat bersorak-sorai.

Renungan kali ini, membawa kita bersama-sama merenungkan sifat-sifat Allah, agar kita semakin mengenal Dia dan hidup dalam kebebasan kasih-Nya. Kita hidup di dalam  dunia yang sangat luas, ada berbagai budaya dan kepercayaan, cara berpikir dan cara bekerja sesuai dengan sumber daya alam masing-masing tempat tersebut. Setiap kita memiliki ambisi yang didasarkan pada budaya kita, pada apa yang kita percayai itu penting dan membawa kita pada makna sebenarnya dari kehidupan.

Demikianlah Anda dan saya, dapat merenungkan betapa dunia di mana kita berada begitu luas, semua hal yang luas itu ada di dalam kedaulatan tangan Allah yang kita imani. Dia yang telah menyatakan diri-Nya melalui Alkitab, sehingga Dialah yang menjadi pusat dari apa yang Anda dan saya hari ini harus renungkan. Dia yang bekerja untuk memperkenalkan nama-Nya ke seluruh dunia dan menyatakan bahwa Dialah Allah yang layak untuk disembah, penyembahan manusia kepada Allah tidak didasarkan pada keganasan Allah, karena semua itu didasarkan pada pengenalan kita akan kasih Allah.

Namun di sisi lain Dia adalah Penguasa yang benar-benar membenci pemberontakan manusia, Dia membenci kejahatan. Karena kejahatan selalu merugikan orang lain, kejahatan selalu berpusat pada diri sendiri yang merugikan orang lain sehingga kita dapat melihat permasalahan dunia yang sangat luas di luar jangkauan kita, semua itu berdasarkan kehidupan orang yang hanya mementingkan diri sendiri. 

Dia adalah Allah yang membawa manusia kembali kepada diri-Nya sendiri, inilah yang kita tahu sekarang sebagai kasih karunia, Dia memberikan keselamatan kepada kita orang-orang yang percaya pada Injil. Injil inilah yang diberitakan di sepanjang zaman, bahwa Allah turut bekerja, untuk menyelamatkan umat manusia dari kejahatan dirinya sendiri, untuk membebaskan mereka dari perbudakan dosa, kesepian, kekosong jiwa dan kematian kekal.

Segala pulau, ujung bumi percaya kepada Dia, kuasa-Nya keperkasaan-Nya dan yang terpenting mereka percaya pada kasih-Nya yang telah dinyatakan melalui Yesus Kristus. Karena Dia bekerja untuk menyatakan semua itu, manusia yang ada dalam dosa, ketakutan akan kematian kini memperoleh pengharapan, di dalam Kristus yang kita percaya hari ini.

Yesus telah melakukan apa yang tidak dapat kita lakukan, Dia hidup menyenangkan Allah, Dialah manusia sempurna tanpa dosa. namun telah dimatikan di atas kayu salib, itu adalah kematian di dalam dosa Anda dan saya, Yesus menerima semua  yang buruk dari diri kita, Dia ditinggalkan, Dia kesepian, jiwa-Nya kosong, dan seketika Dia menjadi budak dosa. Karena itu Yesus menerima kutuk dosa atas  diri-Nya. 

Melalui Yesuslah Anda dan saya sekarang, yang telah mengenal Yesus, percaya kepada Yesus dan karena-Nya diselamatkan dari dosa dan kutuk dosa. Dapat bersyukur memiliki persekutuan dengan Allah, merenungkan kuasa-Nya, sifat-sifat-Nya yang luar biasa. Dan kehidupan kita terus terarah kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita.

Kita hidup untuk melayani Dia, melihat Dia bekerja di dalam kehidupan kita hari ini dan seterusnya. Terpujilah Dia yang hadir untuk menyelamatkan manusia, berdosa ini. Kita hari ini dan seterusnya, dapat berkata, “hidupku di dalam kasih Engkau Allah ku, Allah yang berkuasa dan telah mengaruniakan keselamatan kekal melalui Yesus Kristus.”

Jadi sekarang, Anda dan saya, di dunia modern hari ini di dalam diam kedalam hati yang dalam di dalam pikiran kita. Kita dapat terus merenungkan Mazmur-mazmur pujian dan  bagian keseluruhan Alkitab kita, di mana Yesuslah pusat dari setiap perenungan kita. Oleh kasih-Nya, hati kita penuh oleh kasih sehingga kita dimampukan di dalam masyarakat kita memberitakan kasih Yesus kepada mereka yang benar-benar mencari makna kehidupan. 

Karena kita ini ciptaan Allah, maka kita pada dasarnya diciptakan untuk Dia, ketika kita di luar Dia dan tidak untuk Dia, maka kehidupan kita sia-sia dan tanpa makna. Terpujilah Tuhan yang telah memanggil kembali kita yang hidup dalam Kesia-siaan untuk hidup dalam makna yaitu menikmati Yesus dan memberitakan Yesus. Amin.