Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Amsal 3:5-6 Percayalah Kepada TUHAN

 Amsal 3:5-6 Percayalah Kepada TUHAN

Amsal 3:5-6 (TB) Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.

Kita haruslah secara serius menyerahkan diri kepada Ketuhanan Yesus, sehingga Ialah yang menuntun kita di jalan-jalan dunia yang sesat. Agar kita tidak tersesat, tidak akan ada penyertaan, tanpa adanya pengenalan dan penyerahan dimulai dengan pertobatan yang sejati. 

Terpenting dari semua itu adalah Kristus Anak Domba Allah yang menyatukan kembali hubungan manusia sih pemberontak dan Allah yang kudus. Sehingga manusia tunduk pada otoritas Allah, sampai selama-lamanya.

Pengertian kita, hati kita, memiliki kecondongan untuk selalu saja membawa diri kita untuk tidak berserah dan berharap kepada Allah. Kita selalu ingin melawan Allah, seolah-olah kita bisa mengerjakan rancangan Allah dengan cara yang kita buat. Saudaraku Amsal menegaskan, agar kita  jangan percaya dan jangan bersandar pada pengertian sendiri.

Semua pengertian, semua hikmat, semua hal yang hadir dari dalam diri kita. Bukan karena Allah yang menggerakkannya itu semua pasti membuahkan kekacauan, pada akhirnya kebinasaan. Kita harus menyadari, karena Hawa melihat buah itu baik, maka ia dan Adam memakannya. 

Karena Saul merasa sesuatu kebaikkan jika ia yang memberikan persembahan kepada Allah dan tidak menunggu Samuel. Maka tahtanya tidak diberikan kepadanya lagi dan keturunannya. Semua hal yang kita kerjakan dan tidak berpusat pada Kristus pada dasarnya sia-sia.

Masih banyak lagi contoh Alkitab yang menunjukkan hanya kebinasaan, buah dari pengertian kita, karena kita pada dasarnya sesat dan tidak tahu arah, kita merana dan kesakitan, kita diperbudak oleh dosa dan kita harus diselamatkan.

Percaya kepada Yesus, merupakan percaya kepada terang untuk menerangi jalan-jalan kehidupan. Sehingga kita dapat merasakan penyertaan Allah, penyertaan yang membawa kita kepada pertobatan. Penyertaan yang membawa kita untuk mengerti rancangan Allah, dan kita dapat dengan penuh sukacita menikmati kemuliaan TUHAN, melalui persekutuan kelompok maupun kita pribadi bersama Yesus.

Kiranya kita selalu memberikan diri kepada Allah, meminta penyertaan dan bersandar pada-Nya. Sehingga kita hari lepas hari semakin mengenal Yesus dan menikmari karya keselamatan yang di anugerahkan kepada kita, AMIN.