Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mazmur 36:8 Carilah Dia, Sang Pemberi Pahala

Mazmur 36:7 Carilah Dia, Sang Pemberi Pahala

Mazmur 36:8 (TB) Betapa berharganya kasih setia-Mu, ya Allah! Anak-anak manusia berlindung dalam naungan sayap-Mu.

Pahala dari Allah dianugerahkan secara cuma-cuma kepada mereka yang mencari Dia dengan sungguh-sungguh (Ibr. 11:6). Kita nyaris tidak mempercayai kesediaan Allah melakukan kebaikan kepada makhluk ciptaan-Nya, dan memberi pahala untuk pelayanan-pelayanan kita yang kurus kering. 

Penghiburan yang kita peroleh dalam karya baik kita di dunia ini merupakan hadiah pemberian Allah, dan satu jaminan bahwa Allah masih akan mengaruniakan lebih banyak lagi. Itu adalah satu cicipan betapa istimewanya upah kita dan sedemikian pasti terjamin. Marilah kita menyanjung Allah karena ketersediaan upah, upah yang luar biasa, upah yang dibagikan secara cuma-cuma. Hal ini memberikan kita sukacita Roh Kudus, dan pengharapan dan dorongan untuk meneruskan perbuatan -perbuatan baik kita.

Begitu sedikit orang yang mencari Allah. Tak seorang pun pada awalnya (Rom. 3:11); kita sibuk mengejar khayalan-khayalan kita dan tidak pernah terpikir untuk kembali kepada Allah, kebaikan tertinggi kita, sampai seribu kekecewaan mencambuk kita untuk pulang kepada-Nya! 

Namun sayang, sebagian orang tidak pernah mencari Dia sama sekali. Sebagian lagi terus melarikan diri dari Allah demi menghindari kehadiran-Nya. Yang lain tidak dengan tekun mencari Dia sepenuh hati. 

Oh betapa kebanyakan kita salah menjalani hidup! Kita memburu keuntungan-keuntungan dunia dan kesenangan-kesenangan indera kita. Betapa sedikit kesukaan kita di dalam Allah. Betapa jarangnya kita membicarakan Dia dan betapa dinginnya afeksi kita. Doa-doa kita begitu dingin dan sembarangan.

Kita  harus mencari Dia sampai kita menemukan-Nya. Menikmati Allah merupakan pusat perhentian kita dan sumber berkat kita dan tujuan akhir yang menjadi alasan kita diciptakan (Mzm. 73:25). Urusan utama kita memang adalah untuk mencari Dia, dan kebahagiaan kita adalah menikmati Dia. Allah menyegarkan indera dan perasaan kita dengan kebaikan-Nya melalui pengalaman-pengalaman baru setiap hari. 

Setan berkata bahwa tidak perlu mencari Allah, terutama setelah upaya-upaya sebelumnya tidak membawa hasil. Oh, tetapi carilah Dia. Sekalipun tangan kita kosong, masih banyak harapan; pencarian terus menerus membuahkan pahala kekal! Jika kita tidak merasa menemukan Dia, hiburlah diri, bahwa kita masih dalam pengejaran di jalan pencarian! Lebih baik menjadi seorang pencari yang memiliki tujuan daripada menjadi seorang pengembara luntang lantung.

Thomas Manton (1629-1677), By Faith, hlm 335-339