Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Amsal 10:23 Kegemaran Manusia

Renungan Amsal 10:23 Kegemaran Manusia

Ayat Alkitab Amsal 10:23

Judul Renungan: Kegemaran Manusia

Amsal 10:23 (TB2) Kegemaran orang bebal adalah melakukan rencana licik, sebagaimana orang berhikmat bagi orang berpengertian.

Amsal 10:23 (TB) Berlaku cemar adalah kegemaran orang bebal, sebagaimana melakukan hikmat bagi orang yang pandai.

Amsal 10:23 (BIMK) Orang bodoh senang berbuat salah; orang bijaksana gemar mencari hikmat.

Apa yang sangat Anda dan saya sukai, menentukan apa yang kita kerjakan pada akhirnya, apa yang ada di dalam hati kita, mendorong kita untuk melakukan hal itu. Melalui Amsal kali ini, kita dapat belajar dua tipe orang, mereka yang senang dengan perbuatan cemar yang pada akhirnya merugikan diri mereka sendiri dan orang lain. Dan jenis orang-orang yang suka dengan hikmat dan terus mencari hikmat untuk kehidupan yang berguna bagi diri sendiri dan orang lain.

Makna sejati kehidupan, ketika saya merenungkan di umur saya yang sekarang, ketika saya hidup dan dapat berguna untuk orang lain. Ketika apa yang saya pikirkan untuk kemajuan peradaban manusia, terlebih dapat membagikan nilai-nilai kekal yang telah saya terima dari Tuhan saya, Tuhan yang telah mengasihi saya dengan begitu rupa sehingga saya sampai hari ini hidup dalam pengharapan yang teguh.

Melalui hikmat Amsal, saya tidak  sedang membawa Anda untuk menjadi seseorang yang pandai dan berhikmat. Melainkan untuk membawa Anda merenungkan bagaimana hikmat sejati, selalu terhubung pada Allah, bagaimana hubungan Anda dengan Allah di dalam Kristus, apakah Anda semakin mengasihi Kristus melalui semua kekurangan dan kebodohan Anda. Apakah Anda berani mengakui bahwa Anda memang orang berdosa yang layak untuk binasa. 

Hikmat sejati, yang terpusat langsung pada Allah, dimulai dengan pertobatan yang telah mendengarkan Injil, merenungkan Injil dan berkomitmen untuk hidup bagi Injil Yesus Kristus. Kita pada dasarnya orang-orang yang mencitai dosa yang di dalamnya kebebalan, kecemaran, semua hal yang jahat kita kerjakan berdasarkan kebenaran diri kita sendiri. hikmat yang ada di dalam kita, merupakan hikmat yang membawa kita pada kesesatan, di hadapan Allah hikmat kita adalah kebodohan. 

Kasih karunia melalui Yesus Kristus yang hidup taat berdasarkan hukum Taurat, hidup melakukan kehendak Allah dan tidak ada setitik pun di dapati di dalam diri-Nya bahwa Dia berdosa. Yesuslah Sang Hikmat sejati, ketika Anda menginginkan hikmat, datanglah pada Yesus, bukanlah hikmat fana seperti yang dunia tawarkan, ini merupakan hikmat kekal yang berasal dari kehidupan-Nya, kematian-Nya dan kebangkitan-Nya.

Hikmat yang membawa kita pada kehidupan yang terus diampuni, dibenarkan, dikuduskan dan diperbaharui dari hari ke hari. Ketika kita percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat. Pada dasarnya kita diselamatkan dari hikmat kita sendiri dan kita memiliki cara pandang yang baru tentang kehidupan dan dunia. Kita dapat mengenal pencipta kita, kita semakin membenci setiap detail dosa yang ada di dalam diri kita dan kita berjuang di dalam Kristus untuk hidup mengerti kehendak Allah dan menyatakannya  di dalam kehidupan kita.

Tidak ada yang dapat menghentikan kita, karena kuasa Allah di dalam Injil terus menuntun kita, kita bisa saja frustasi, lelah dan merasa bahwa Allah tidak lagi menyertai kita. Namun pada dasarnya hikmat Injil yang ada di dalam kita tidak berdasarkan perasaan kita, itu berdasarkan kuasa dan kesetiaan Allah sendiri di dalam Yesus Kristus. Inilah yang perlu Anda dan saya terus hikmat.

Kita di luar Yesus adalah orang-orang yang mencintai kebebalan dosa dan segala hal yang membawa kita pada kematian yang sesungguhnya. Di dalam Yesus, kita  dibebaskan dari hikmat kita untuk hidup berdasarkan hikmat Injil, kita mempelajari Alkitab sebagai pendasi kehidupan kita, kita diberikan kuasa untuk menolak dosa dan hidup bagi Allah dan sesama. Di dalam Yesus kehidupan yang terus diubahkan untuk semakin serupa  Yesus, benar-benar terjadi atas hidup kita, terpujilah TUHAN, yang talah menganugerahkan Rahmat-Nya dengan begitu melimpah-limpah. Amin.