Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Amsal 11:2 Ketika Keangkuhan Tiba

Renungan Amsal 11:2 Ketika Keangkuhan Tiba

Renungan Amsal 11:2 Ketika Keangkuhan Tiba

Ayat Alkitab Amsal 11:2

Judul Renungan: Ketika Keangkuhan Tiba

Amsal 11:2 (TB) Jikalau keangkuhan tiba, tiba juga cemooh, tetapi hikmat ada pada orang yang rendah hati.

Amsal 11:2 (BIMK) Orang yang sombong akan dihina; orang yang rendah hati adalah bijaksana.

Amsal 11:2 (TSI) Saat kesombongan muncul, aib pasti menyusul, tetapi di mana kerendahan hati tumbuh, di situlah hikmat berlabuh.

Kesombongan merupakan buah dari dosa yang melekat di dalam diri manusia, kita begitu gampang menganggap diri kita penting dan lebih baik dari sesama. Ketika kita merasa kita lebih baik dari sesama, pada saat yang sama begitu gampang kita ingin diri kitalah menjadi pusat kehidupan. Kita ingin menjadi pusat perhatian, kita ingin mendapatkan pujian dan kita ingin dihormati. Kesombongan sejati dapat dijalankan dengan begitu lembut, dengan sangat Rohani bahkan tidak terlihat sombong.

Dosa yang satu ini sangat tersembunyi, sulit untuk terdeteksi dan sangat tersimpan rapi di dalam ruangan gelap hati manusia. Kesombongan seringkali membawa kita pada jurang cemooh, ada banyak celah di dalam kesombongan yang membawa penderitanya pada kengerian dari fakta bahwa dirinya tidak seperti yang dia pikirkan.

Saya pernah merasa sangat baik, sangat pantai, dan sangat Rohani, saya pernah merasa bahwa diri saya ada di atas orang-orang di sekitar saya. Saya merasa bahwa saya yang sebenarnya, dengan segala kelebihan saya. sampai akhirnya kesombongan tersebut dibukakan dengan sangat jelas oleh cahaya Injil yang membuat saya sangat buruk seperti sekarang, ternyata semua yang saya anggap baik adalah keburukan yang sangat mendasar di dalam diri saya sebagai manusia berdosa.

Ketika Injil dengan jelas masuk ke dalam hati dan pikiran kita, Injil akan menjadi cahaya yang sangat terang. Sebagai pencemooh yang benar, untuk membawa kita pada rasa malu, aib yang terbuka lebar dan memalukan dan menyadarkan bahwa kita layak dibinasakan, layak mati, layak untuk dimurkai dalam segala keburukan yang nyata. Injil membawa kita pada rasa berduka yang benar, berduka secara mendalam sehingga lahirlah hati yang baru, yaitu kerendahan hati untuk mau mengakui kasih karunia Allah terlampau besar.

Dia menerima kita pendosa binasa, untuk menjadikan kita kudus di hadapan-Nya, untuk menyembah Dia dalam kebenaran yang sejati. Yesus Kristuslah pengharapan kita, Dialah Pribadi yang rendah hati, yang mengundang Anda dan saya  untuk datang kepada-Nya, Dia menyatakan Dia lemah lembut, Dialah yang dapat memberikan kepada kita kelegaan dan kehidupan yang baru, kehidupan yang diubahkan. Dialah yang dapat melepaskan kita dari keangkuhan diri kita sendiri sehingga kita hidup dengan rendah hati.

Kerendahan hati lahir dari kesadaran yang benar, bahwa diri ini pendosa binasa, pendosa yang sombong, bodoh dan tidak berdaya. Dan kuasa Roh Kudus bekerja di dalam diri seseorang sehingga ia bertobat dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Diberikan kehidupan yang baru, memberikan pengertian yang baru, dan diberikan makna hidup yang baru tujuan yang baru. Yaitu memberitakan Kristus yang rendah hati, yang mau menerima orang sombong untuk menerima kelepasan dari penderitaan akibat kesombongannya.

Inilah kabar baik yang terus saya renungkan, yang memberikan saya gairah baru dalam hidup semangat baru untuk bekerja dan terus menulis renungan yang dapat Anda baca. Bahwa Yesus menerima saya bukan karena saya baik dan sempurna, melainkan karena Dia baik dan kesempurnaan kasih-Nya cukup untuk meyakinkan saya bahwa dosa saya telah diampuni dan Dia memberikan saya kekuatan untuk selalu bertobat dari kesombongan saya sehingga saya dapat melayani Dia yang rendah hati dengan penuh sukacita dan anugerah-Nya melimpah saya rasakan. Amin.