Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Mazmur 70:1-6 Tetapi Aku Ini Sengsara Dan Miskin

Renungan Mazmur 70:1-6 Tetapi Aku Ini Sengsara Dan Miskin

Ayat Alkitab Mazmur 70:1-6

Judul Renungan: Tetapi Aku Ini Sengsara Dan Miskin

Mazmur 70:1-6 (TB) 

1 Untuk pemimpin biduan. Dari Daud, pada waktu mempersembahkan korban peringatan.

2  Ya Allah, bersegeralah melepaskan aku, menolong aku, ya Tuhan!

3 Biarlah mendapat malu dan tersipu-sipu mereka yang ingin mencabut nyawaku; biarlah mundur dan kena noda mereka yang mengingini kecelakaanku;

4 biarlah berbalik karena malu mereka yang mengatakan: ”Syukur, syukur!”

5 Biarlah bergirang dan bersukacita karena Engkau semua orang yang mencari Engkau; biarlah mereka yang mencintai keselamatan dari pada-Mu selalu berkata: ”Allah itu besar!”

6 Tetapi aku ini sengsara dan miskin – ya Allah, segeralah datang! Engkaulah yang menolong aku dan meluputkan aku; ya Tuhan, janganlah lambat datang!

Kita hidup di dalam dunia yang  jahat, karena kuasa dari bapa segala dusta masih bekerja di dalam dunia sampai hari ini. Dengan tipunya, ia menggoda nenek moyang manusia untuk melakukan apa yang jahat di hadapan Allah. Dengan janji agar manusia menjadi seperti Allah, agar manusia dapat hidup bebas tanpa aturan Allah, agar manusia menjadi tuhan atas dirinya sendiri. 

Kejahatan lahir dari dalam hati manusia, sehingga manusia diperbudak oleh dosa, manusia yang telah tersesat di dalam akal pikirannya sendiri. Dan manusia yang telah mati dalam segala pelanggarannya, dari dosa dan diri kita sendirilah kita harus diselamatkan. Kita memerlukan pertolongan yang sejati, yang membawa kita pada kehidupan yang bermakna, sebuah tujuan untuk itulah kita diciptakan. 

Inilah yang menjadi permohonan kita di hadapan Allah kita yang setia dan berkuasa. Yaitu memohonkan keselamatan dari dosa yang ada di dalam diri kita sendiri, untuk setiap hari berperang melawan setiap kebiasaan buruk yang tidak menyenangkan Kristus, untuk selalu hidup memuliakan Allah. Permohonan kita, di hadapan Allah, merupakan sumber kuasa yang dapat mengalahkan kecenderungan berdosa, menekan kebiasaan berdosa sehingga kita dapat benar-benar hidup bagi Allah.

Di dalam Kristus, kita memiliki kebebasan untuk memohon kepada Allah, kita memiliki kebebasan untuk taat kepada Allah. Di dalam Kristus kita memiliki hidup yang baru dan melawan semua dosa yang ada di dalam diri kita. Yesus yang telah hidup dan mati disalibkan, untuk membebaskan kita dari kutuk dosa inilah yang menjadi jaminan keselamatan sehingga kita dapat terus dengan pengharapan memohonkan keselamatan yang berasal dari kasih setia Tuhan.

Yesus disalibkan, untuk membawa jiwa yang mati ke dalam kehidupan sehingga di dalam kehidupan inilah. Kita dapat memohon belas kasihan Allah, inilah berita Injil yang membawa kita semakin mengerti kitab suci, yang kita baca dan renungkan. Ketika Injil semakin jelas, maka semakin jelas pula keberadaan kita di dalam dunia ini, sebagai apa dan untuk apa. 

Kita hidup untuk menikmati kemuliaan Allah dan memuliakan Dia, kita dibawa untuk semakin kagum pada-Nya melalui setiap permohonan kita. Inilah kegirangan ketika kita ada di dalam Kristus, kita terus hidup dalam pencarian yang bermakna, yaitu memberitakan pengharapan kekal di dalam Yesus dan tidak ada yang sia-sia karena pekerjaan yang Yesus berikan kepada kita.

Dapat mengerti kebenaran Allah, di dalam Yesus, merupakan sukacita, sehingga kita mendapatkan kekuatan baru setia hari. Untuk hidup melawan dosa, mengasihi sesama dan beribadah di hadapan-Nya. Jadi saudaraku, inilah yang menjadi bagian kita. Yaitu Allah ada di pihak kita, Yesus telah memberikan diri-Nya dan Dia cukup untuk kehidupan kita sekarang, besok dan seterusnya. 

Melalui Injil kita dapat mengerti bahwa kita adalah orang berdosa yang miskin, melalui Injil kita dapat mengerti kebinasaan kita. Inilah yang Pemazmur katakan tentang dirinya, ketika melihat dengan jelas kemuliaan Allah. “Tetapi aku ini sengsara dan miskin – ya Allah, segeralah datang! Engkaulah yang menolong aku dan meluputkan aku; ya Tuhan, janganlah lambat datang!”

Pada saat yang sama, kita mengerti kebutuhan kita di dalam kasih karunia, memerlukan pertolongan Tuhan setiap hari. Kita dapat terus memulai Persekutuan kita dengan Allah melalui mempelajari firman Tuhan dan doa. Jadi marilah kita terus mencari Tuhan, dengan kesadaran akan kemiskinan diri kita sendiri dan memberikan kehidupan kita untuk taat pada Allah, karena ketika Dia yang mengarahkan kita, itulah kemerdekaan sejati. menutup renungan ini, saya mengutip tulisan dari Arthur Pink 1886-1952, "Orang Kristen dalam Roma 7"

“Semakin dekat orang Kristen mendekat kepada Kristus, semakin dia akan menemukan kerusakan dari sifat lamanya dan semakin dia ingin dibebaskan darinya. Tidak sampai sinar matahari membanjiri ruangan, kotoran dan debu terungkap sepenuhnya. Jadi hanya ketika kita benar-benar datang ke hadirat Dia yang adalah terang, kita disadarkan akan kekotoran dan kejahatan yang mendiami kita, dan yang mengotori setiap bagian dari keberadaan kita. Dan penemuan seperti itu akan membuat kita masing-masing menangis sambil berseru : “Aku ini manusia celaka! Siapa yang akan menyelamatkan aku dari tubuh maut ini?"