Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Mazmur 71:5 Engkaulah Harapanku

 Renungan Mazmur 71:5 Engkaulah Harapanku

Ayat Alkitab Mazmur 71:5

Judul Renungan: Engkaulah Harapanku

Mazmur 71:5 (TB) Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah.

Pada siapa kita mempercayakan hidup kita, menentukan apa yang kita rasakan setiap hari, ketika saya mempercayakan kehidupan saya pada diri saya sendiri, keadaan saya dan orang lain. Saya menemukan diri saya ada di dalam lembah kekuatiran. Saya takut akan hari esok, saya takut akan realita bahwa saya bukanlah siapa-siapa dan penuh dengan kelemahan. Saya takut akan permasalahan hidup, saya takut akan adanya penderitaan hidup ini. Bagaimana dengan Anda?

Setiap kita memiliki ketakutan, berdasarkan konteks kehidupan kita, baik itu dipengaruhi oleh masa lalu dan masa sekarang. Dan ketakutan akan masa depan yang tidak pasti, kita semua ada dalam ketakutan yang sama, pada dasarnya ketakutan bukanlah hal yang baik untuk ada di dalam diri kita, karena ketakutan benar-benar menghambat kita untuk melangkah dan menemukan makna sejati di dalam kehidupan ini.

Saudaraku, Anda dan saya diciptakan untuk berkarya dan berguna bagi sesama, kita tidak diciptakan untuk berdiam diri sebagai pajangan dan mematikan semua potensi hidup kita. Kita perlu berpikir bagaimana kehidupan kita hari ini dan Seterusnya dapat berguna bagi peradaban dunia ini, terlebih kita dapat memberitakan nilai-nilai kekal yang berasal dari Injil Yesus Kristus. Sebuah karya untuk kemajuan pemberitaan Injil, sebuah karya untuk menunjukkan di mana seharusnya hidup ini dihidupi. Sebuah karya yang berpusat pada firman Tuhan, sebuah karya yang didasarkan pada harapan yang terkandung di dalam kuasa Injil Yesus Kristus. 

Bagian ini merupakan panggilan untuk mengingatkan kita, bahwa hanya pada Allah saja harapan kita, hanya pada pencipta kitalah adanya pengharapan sejati. Dialah yang telah bekerja untuk mendatang kabaikkan bagi kehidupan manusia, untuk membawa manusia kembali kepada diri-Nya dan membebaskan manusia dari dosa dan kutuk hukuman dosa.  Sehingga Anda dan saya sekarang, dapat benar-benar memiliki hati yang berharap kepada Tuhan, sejak masa muda kita, kita di dalam Kristus dipanggil sampai kita tua kita dipanggil untuk memuliakan Allah dan menikmati kemuliaan Allah di dalam kekudusan dan kebenaran yang dianugerahkan kepada kita ketika kita percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita.

Sangat penting bagi kita untuk selalu merenungkan Injil Yesus Kristus, Injil yang berkuasa Injil yang memberitakan Yesus yang telah hidup secara sempurna. Yesus yang telah mati di dalam kutuk dosa kita dan Yesus yang telah bangkita di dalam tubuh kemuliaan. Injil yang memanggil kita untuk bertobat dari dosa dan kembali kepada Kristus, untuk hidup bagi-Nya dan berharap pada-Nya.

Perenungan akan Injil merupakan seluruh perjalan Kekristenan kita, tanpa Injil kita tidak akan dapat kuat menghadapi dunia yang jahat, diri kita sendiri yang jahat dan doa yang masih bergrylia untuk membawa kita melakukan kehendaknya. Saudaraku, jadi sekarang di dalam Yesus adanya keselamatan dan hidup yang terus bertobat setiap hari. Sehingga pengharapan sejati menjadi bagian kita, di masa tua kita ada di dalam hikmat Allah untuk membagikan Injil Yesus Kristus.

Di hadapan Allah, kita dapat dengan bebas memohonkan kebaikan-Nya, kesetiaan-Nya dan kuasa-Nya untuk menolong kita yang lemah dan tidak berdaya.

Mazmur 71:1-4

1Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung, janganlah sekali-kali aku mendapat malu.

2 Lepaskanlah aku dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!

3 Jadilah bagiku gunung batu, tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku; sebab Engkaulah bukit batuku dan pertahananku.

4 Ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik, dari cengkeraman orang-orang lalim dan kejam.

Sama seperti pemazmur, marilah kita setiap hari menyadari kebenaran ini, bahwa Allah sajalah harapan. Kita perlu mengenal Dia, mengasihi Dia dan melakukan kehendak-Nya. Memiliki hubungan yang erat dengan-Nya, merupakan tujuan dari Kekristenan kita, menikmati Dia dan memberitakan Dia di dalam dunia yang juga mencari pengharapan sejati, mencari nilai-nilai kekal, dan itu hanya di dapatkan ketika Roh Kudus membukakan Injil di dalam hati seseorang, melalui kita sajalah harapan di dalam Injil dapat diberitakan. Kita telah menerima harapan jadi marilah kita terus menjadi pemberita harapan yang menghidupkan itu, Injil Yesus Kristus. Amin.