Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Galatia 5:24-26 Hidup Dipimpin Oleh Roh

Renungan Galatia 5:24-26 Hidup Dipimpin Oleh Roh

Ayat Alkitab Galatia 5:24-25

Judul Renungan: Hidup Dipimpin Oleh Roh

Galatia 5:24-26 (TB) 24 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. 25 Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, 26 dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.

Keinginan terdalam seorang murid Kristus, adalah hidup lebih kudus dari hari ke hari. Murid sejati menginginkan sukacita sejati, berasal dari kasih Tuhan, dapat menikmati kasih karunia dan hidup berdasarkan kasih tersebut. Karena dosa, membawa hati dan pikiran kacau, menjauhkan dari segala berkat yang penuh, bagi jiwa yang diciptakan untuk kemuliaan Allah dan kekekalan di dalam Dia. Maka seorang Murid benar-benar menginginkan Kristus bagi kehidupannya setiap hari. Untuk kehidupan yang kudus dan berkenan di hadapan Allah yang kudus.

Bagaimana dengan Anda dan saya, apakah kita menginginkan kekudusan? Kiranya setiap kita terus membawa hidup kita kepada Kristus, menyerahkan segala hal tentang hidup kepada Kristus dan memiliki Persekutuan dengan Dia. Karena kita adalah orang-orang Merdeka di dalam Kristus, “Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.” (Gal 5:1) 

Kemerdekaan kita di dalam Kristus, membawa kita pada kehidupan yang baru, yaitu kehidupan yang mematikan hawa nafsu. Jadi marilah kita merenungkan kehidupan yang mematikan hawa nafsu bersama segala keinginannya, berdasarkan nasehat dan perintah yang Paulus tuliskan untuk  jemaat Galatia dan diri kita hari ini sebagai orang percaya.

Menjadi Milik Kristus

Ketika kita percaya kepada Yesus dan bertobat dari segala dosa kita, kita pada dasarnya menyatakan bahwa kita telah menjadi milik Kristus. Kita yang dahulu budak dosa, mati di dalam segala keinginan dosa kita, kini dihidupkan kembali di dalam hidup yang baru, untuk menjadi milik Kristus. Di dalam Yesus, identitas kita adalah anak Allah yang dikasihi, diubahkan dan diberikan kuasa untuk hidup  berkenan di hadapan Allah.

Identitas kita di dalam Kristus, membawa kita untuk merenungkan segala hal tentang kehidupan bahwa kita tidak lagi hidup untuk menuruti segala keinginan dosa. Karena kita ada di dalam kehidupan yang baru ini, dipanggil untuk meninggalkan segala hal yang lama, untuk menjadi seseorang yang berubah secara akal budi, menjadi seseorang yang memperjuangkan segala sesuatu yang baik untuk kehidupan ini.

Kehidupan yang diberikan adalah kasih karunia, maka kita perlu menghayati kasih karunia dengan sungguh-sungguh. Sebagai milik Kristus, kita haruslah hidup sebagai seseorang yang melakukan pekerjaan yang dikehendaki Kristus dan inilah yang menjadi kesukaan kita, sukacita kita dan keinginan terdalam kita.

Di atas panggung kasih  karunia Tuhan, kita menjadi pelaku firman Tuhan, agar orang-orang dunia melihat bahwa kita murid Yesus, bahwa kita hadir untuk membawa damai Kristus atas umat manusia. Saudaraku, inilah identitas diri kita yaitu kita milik Kristus, untuk terus menjadi pemberita kasih karunia yang Kristus. Kasih Karunia yang telah diberikan kepada kita umat manusia yang mau berbalik dari dosa dan menjadi milik Kristus.

Menyalibkan Hawa Nafsu 

Hawa nafsu yang dimaksudkan adalah segala keinginan daging, di mana semua hati dan pikiran manusia selalu berkecenderungan untuk melawan Roh Tuhan. Keinginan ini adalah perbudakan dan segala keinginan ini selalu mendatangkan “percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala.” (Kol. 3:5) Berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan." (1 Tim. 6:9) "Kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi." (Tit. 2:12). 

Paulus menjelaskan tentang keinginan daging yaitu, “keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging – karena keduanya bertentangan – sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.” (Gal 5:17) Dan keinginan daging adalah, “percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya.” (Gal. 5:19-21)

Segala keinginan jahat kedagingan, ada di dalam diri kita dan telah menjadi bagian sejak kita ada di dalam kandungan ibu kita. Maka dari itu, semua keinginan inilah yang harus disalibkan, harus dimatikan dan harus benar-benar kita secara serius bergumul untuk mematikan setiap dosa yang menjadi bagian nyata dari kedalam diri kita. Di mana pada dasarnya, kita lebih suka melawan kehendak Allah atas kehidupan kita.

Kita perlu kembali ke poin pertama, ketika kita menjadi milik Yesus, berarti kita menyalibkan segala keinginan jahat. Ini tentang perubahan hasrat, kita tidak lagi menginginkan dosa, kita suka hal-hal Rohani, Kristus menjadi jauh lebih berharga dari apa pun di dunia ini. 

Ketika Anda merasa tidak nyaman dengan nafsu jahat di dalam diri Anda, itu artinya Roh Kudus bekerja di dalam diri Anda untuk membawa Anda berjuang menyalibkan hawa nafsu. Melalui penghayatan yang mendalam akan identitas diri di mana Anda adalah milik Kristus, disucikan, dibenarkan, dikuduskan untuk perbuatan baik yaitu mematikan segala keinginan dosa yang memperbudak.

Kita perlu benar-benar sibuk, mematikan segala keinginan dosa kita sebelum dosa membinasakan kita. Dan pada akhirnya karena Roh Kudus di dalam kita maka kita dipimpin oleh Roh Kudus untuk terus mematikan segala keinginan dosa yang benar-benar mencelakakan.

Dipimpin Oleh Roh

Mematikan dosa, berarti bertobat dari dosa, berarti kita memberikan diri kita untuk dipimpin oleh Roh Kudus. Kematian dosa atas kehidupan kita adalah pergumulan seumur hidup dan ketika kita benar-benar memutuskan untuk hidup di dalam Roh bersiaplah untuk benar-benar berperang melawan kuasa dosa yang masih secara aktif memperbudak kita tanpa kita sadari. Ketika Roh Kudus mengingatkan kita akan bahaya dosa, kita sadar bahwa musuh terbesar kita adalah hawa nafsu.

Roh Kudus secara aktif membawa kita untuk kembali pada Injil, pada kasih setia Tuhan pada Kristus yang disalibkan. Pada akhirnya, Roh Kudus membawa kita kembali merenungkan identitas diri kita yaitu milik Kristus dan bukan lagi milik nafsu jahat kita.

Roh Kudus menyadarkan kita bahwa masalah mendasar kita ketika kita jatuh ke dalam dosa, merupakan ketidakpuasan kita akan Kristus. Sehingga Roh Kudus membawa kita untuk melihat keindahan Kristus, secara jelas dan bagaimana pengampunan dosa bekerja ketika kita bertobat dari segala dosa kita.

Selera Rohani kita bertumbuh, bukan untuk melakukan hal-hal baik untuk sebuah pujian diri. Melainkan Persekutuan dengan Kristus dan orang-orang percaya lainnya, memberikan kepuasan dan membawa kita semakin kuat untuk melawan segala nafsu daging. 

Jadi serahkanlah kehidupan saudara kepada Roh Kudus, hanya  ketika Roh Kudus ada di dalam kita  maka buah Roh tumbuh melalui hidup kita yang baru yaitu, “kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.” (Gal. 5:22-23) Dan tujuan dari pertumbuhan buah Roh adalah kehidupan yang memuliakan Allah, memuji Allah, menyembah Allah dan bersukacita di dalam kasih Allah yang kekal, di dalam dunia yang sementara sekarang ini.

Terakhir, ketika Anda dan saya bertumbuh dalam Roh kita tidak lagi berpusat pada diri sendiri. Kita mementingkan kepentingan Rohani kita, keluarga kita, komunitas kita, dan orang-orang di luar komunitas kita yang belum percaya mau pun yang sudah percaya. Tanpa adanya keinginan untuk dimuliakan, ditinggikan dan hati yang menentang dan saling dengki. 

Semua keinginan yang berpusat pada kemuliaan diri, perlahan mati karena keinginan Roh Kudus jauh lebih besar di dalam diri seorang murid Kristus. Jadi kitalah murid Kristus dan marilah kita hidup oleh Roh dan bukan daging, marilah kita terus memandang pada Kristus yang hidup sempurna tanpa dosa, mati disalibkan, bangkit dan memberikan mandat Agung untuk kita kerjakan di sisa-sisa umur kita.

Mari Kita Berdoa

Terpujulah Allah kami, pencipta langit dan bumi, Allah yang telah membebaskan kami dari perbudakan kehidupan yang sia-sia. Kami bersyukur untuk semua pekerjaan-Mu  yang sempurna atas kehidupan kami. Dan Tuhan ampuni kami ketika kami seringkali jatuh di dalam pikiran jahat dan segala hawa nafsu kami dalam bentuk apa pun itu. Sekarang Tuhan, tolonglah kami untuk terus mampu hidup dalam Roh-Mu  yang kudus, untuk melakukan kehendak-Nya, bagi kemuliaan nama-Mu. Di dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.