Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Mikha 1:2-7 Hukuman dan Pemulihan

Renungan Mikha 1:2-7 Hukuman dan Pemulihan

Ayat Alkitab Mikha 1:2-7

Judul Renungan: Hukuman dan Pemulihan

Mikha 1:2-7 (TB)

2 Dengarlah, hai bangsa-bangsa sekalian! Perhatikanlah, hai bumi serta isinya! Biarlah Tuhan Allah menjadi saksi terhadap kamu, yakni Tuhan dari bait-Nya yang kudus.

3 Sebab sesungguhnya, Tuhan keluar dari tempat-Nya dan turun berjejak di atas bukit-bukit bumi. 

4 Luluhlah gunung-gunung di bawah kaki-Nya, dan lembah-lembah terbelah seperti lilin di depan api, seperti air tercurah di penurunan.

5 Semuanya ini terjadi karena pelanggaran Yakub, dan karena dosa kaum Israel. Pelanggaran Yakub itu apa? Bukankah itu Samaria? Dosa kaum Yehuda itu apa? Bukankah itu Yerusalem?

6 Sebab itu Aku akan membuat Samaria menjadi timbunan puing di padang, menjadi tempat penanaman pohon anggur. Aku akan menggulingkan batu-batunya ke dalam Lembah dan akan menyingkapkan dasar-dasarnya.

7 Segala patungnya akan diremukkan, segala upah sundalnya akan dibakar, dan segala berhalanya akan Kuhancurkan; sebab dari upah sundal dikumpulkan semuanya itu, dan akan kembali menjadi upah sundal.

Bagian yang paling mengerikan dari sifat Allah adalah kekuasaan yang penuh murka terhadap kejahatan hati dan pikiran yang menyembah berhala. Bangsa Israel kembali diperkenalkan dengan Allah yang demikian, Allah yang datang melalui seorang nabi, untuk menegur mereka dengan keras dan berani, untuk membukakan setiap fakta kejahatan yang dilakukan oleh orang Israel. 

Israel kembali diperingatkan untuk bahwa Allah yang memiliki mereka adalah Allah yang berkuasa, Dialah yang telah menciptakan dunia ini. Langit dan bumi dan segala isinya. Dia berkuasa di sorga, Dia ada di bait-Nya yang kudus, untuk menjadi saksi bahwa bangsa Israel benar-benar telah berbelok dari kebenaran-Nya dan melakukan segala hal yang jahat di mata-Nya.

Penindasan, ketidakadilan, korusi, dan persundalan dilakukan secara terang-terangan di dalam negara itu. Semu aini dibenci oleh TUHAN, Dia datang ke dalam dunia untuk melihat, untuk menghakimi dengan adil. Kedatang-Nya digambarkan sebagai kehancuran dari gunung-gunung dan Lembah. “Luluhlah gunung-gunung di bawah kaki-Nya, dan lembah-lembah terbelah seperti lilin.”

Nabi Mikha, memberikan gambaran kepada kita bagaimana Dia menghukum bangsa Israel sampai benar-benar bangsa itu habis. Sampai pada masa di mana bangsa itu tidak ada harapan yang didasarkan pada dirinya sendiri. Dan keadaan hidup yang makmur berdasarkan keperkasaan politik dan kekayaan kekuasaan yang memampukan orang kayak menindas orang miskin. “Sebab itu Aku akan membuat Samaria menjadi timbunan puing di padang, menjadi tempat penanaman pohon anggur. Aku akan menggulingkan batu-batunya ke dalam Lembah dan akan menyingkapkan dasar-dasarnya.”

Kita dapat membayangkan keadaan tanpa harapan yang demikian karena dosa kita yang kita hidupkan di dalam diri kita dan tidak kita matikan. Kita perlu tahu di dalam kemakmuran yang kita harapkan dan kita inginkan yang kita harap dapat menjadi sandaran kita untuk hidup yang lebih baik. tidak lebih dari uap yang kosong hasil pemberian janji-janji barhala yang kita sembah dan layani.

Kita hidup di dunia modern dengan berbagai berhalanya yang memberikan berjuta-juta janji akan kehidupan yang lebih baik. Dan pada akhirnya setiap berhala itu membawa kita pada pembuangan, ia tidak dapat lagi diharapkan. Jika Tuhan masih memberikan kita kesempatan untuk melihat kedalaman diri kita yang berdosa, artinya ada kasih karunia yang besar untuk kita saat ini, hari ini mengakui dosa kita di hadapan-Nya yang kudus.

Oleh karena, bangsa Israel menyembah berhala dan memuaskan nafsu mereka dengan berbagai persundalan. Untuk hidup yang Makmur, ini menjadi peringatan nyata untuk kehidupan Anda dan saya di masa modern, kitalah penyembah berhala yang Nabi Mikha maksud, kitalah orang-orang percaya yang begitu gampang kembali ke dalam kehidupan lama dan melupakan kasih Tuhan karena berbagai kejadian di dalam hidup kita. Baik itu kemakmuran dan kehidupan yang menderita, semua itu dapat melemahkan kita ketika kita berpusat pada kedua keadaan hidup yang demikian dan bukan TUHAN yang telah membebaskan kita  dari dosa dan hukuman dosa.

Bagaimana Mikha 1:2-7 membawa kita pada Injil?

Injil memang dimulai dari bangsa Israel, pada saat yang sama Injil untuk semua bangsa, maka dari itu ada panggilan untuk bangsa-bangsa dari Allah sendiri melalui Nabi Mikha. “Dengarlah, hai bangsa-bangsa sekalian! Perhatikanlah”  kita sekarang dapat memperhatikan kesalahan bangsa Israel di hadapan Allah dan yang menjadi gambaran nyata dari keadaan diri kita sebagai orang berdosa.

Dan ini, membawa kita pada karakter Allah yang lain, yaitu kasih yang berkuasa mengubahkan dan memulihkan. Kasih yang memberikan pengharapan setelah penghukuman yang mengerikan, setelah dosa dibukakan dengan jelas di hadapan kita dan itu membuat kita sadar siapa kita di hadapan Allah. Selalu ada panggilan pertobatan dan pertobatan kita sekarang berpusat pada karya Kristus di atas kayu salib. Inilah Injil yang kita renungkan.

Melalui renungan kali ini, Anda dan saya dipanggil untuk hidup dalam kebenaran dan memberitakan kebenaran sama seperti Nabi Mikha. Pada saat yang sama, untuk dapat memberitakan kebenaran Allah, kita haruslah diubahkan oleh kasih Allah, jadi datanglah kepada Dia yang telah disalibkan itu. Yesus Kristus, di masa kehidupan Mikha, yaitu Nabi Yesaya, memberitakan tentang kelahiran Yesus. Dialah pengharapan sejati, Dialah Pribadi yang mengampuni Dosa dan memberikan kita kehidupan yang baru di dalam Dia.

Karena itu, marilah kita terus datang kepada Yesus, untuk semakin mengenal Dia dan mengasihi Dia. Dialah yang hari ini berseru-seru kepada bangsa-bangsa, bahwa Dialah "jalan kebenaran dan hidup, tanpa Dia kita tidak akan dapat datang kepada Allah Bapa," (Yoh. 14:6). 

Dan Yesuslah yang Nabi Yesaya katakan sebagai, “terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar." (Yes. 9:1) Yesuslah seorang anak yang lahir, menjadi penyelamat, Mesias (yang diurapi), untuk melepaskan umat-Nya dari dosa mereka “sebab seorang anak telah lahir untuk kita, “seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan Tuhan semesta alam akan melakukan hal ini.” (Yes. 9:5-6).

Kita dibawa pada Injil Yesus Kristus dan memang Dialah tujuan dari setiap renungkan kita, Di dalam Dia kita tahu hukuman murka Alah ditimpakan kepada-Nya. Pada saat sama yaitu kebaikan-Nya, kelemah lembutan-Nya, kasih-Nya, belas kasihan-Nya dan pengampunan dosa yang Dia berikan menghidupkan kita yang mati dalam dosa, inilah pemulihan. Membawa kita untuk terus diubahkan melalui pertobatan sejati. Kita dimampukan untuk membangun komitmen kita setiap hari di dalam anugerah-Nya, untuk semakin mengasihi Dia dan jiwa-jiwa untuk kemuliaan Allah. Amin.