Renungan Kisah Para Rasul 4:19-22 Jawaban Yang Berani Untuk Injil
Judul Renungan: Jawaban Yang Berani Untuk Injil
Ayat Alkitab Kisah Para Rasul 4:19-22
Kisah Para Rasul 4:19-22 (TB) 19 Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka: ”Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah. 20 Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar.” 21 Mereka semakin keras mengancam rasul-rasul itu, tetapi akhirnya melepaskan mereka juga, sebab sidang tidak melihat jalan untuk menghukum mereka karena takut akan orang banyak yang memuliakan nama Allah berhubung dengan apa yang telah terjadi. 22 Sebab orang yang disembuhkan oleh mujizat itu sudah lebih dari empat puluh tahun umurnya.
Setelah Petrus dan Yohanes diancam untuk tidak lagi memberitakan Injil dan untuk tidak lagi melakukan mujizat atas nama Kristus. Mereka memberikan jawaban yang sangat berani, mereka tanpa gentar untuk memberikan pertanyaan perenungan untuk orang-orang yang mengancam mereka.
Ketaatan kepada Allah ataukah kepada manusia, mana yang Anda pilih, nama yang Anda akan lakukan. Pertanyaan yang ada di ayat 19, merupakan pertanyaan perenungan untuk Anda dan saya di masa modern hari ini, ini merupakan apa yang harus menjadi tujuan dari kehidupan Anda dan saya di Tengah dunia yang terus menyeret kita untuk terus tidak melakukan kehendak Kristus. Untuk tidak taat kepada Yesus.
Bagian ini membawa kita pada pengetahuan yang utuh akan tujuan dari kehidupan Kristen yang harus kita jalani dan terus gumulkan. Tentang apa yang harus kita kerjakan dalam kehidupan kita sehari-hari, apa tujuan dari kita berada di suatu daearah dan bekerja di sana, berkeluarga di sana dan hidup sebagai Masyarakat di sana.
Kita tahu sekarang, bahwa tujuan kita adalah taat kepada Allah, itulah kebenaran yang harus selalu hidup dalam hati pikiran kita sehingga nyata dalam Tindakan kita sehari-hari. Ketaatan kepada Allah bukanlah berdasarkan kekuatan kita sendiri, kita perlu tahu kebenaran yang lain dari bagaimana hidup yang benar-benar ingin selalu taat pada perintah-perintah Allah.
Ketaatan kita kepada Allah, didasarkan pada ketaatan Kristus kepada Allah, ketaatan itulah yang memberikan kita kekuatan dan keberanian untuk selalu taat dan terus hidup mencari kehendak Allah. Kita perlu selalu ingat bahwa kita hidup kita kini ada di dalam Kristus, bahwa kehidupan kita sekarang adalah milik Dia dan untuk melakukan segala sesuatu yang Dia telah berikan kepada kita. Kasih karunia adalah kekuatan yang diberikan kepada kita, melalui Pribadi Roh Kudus yang selalu beserta Kita.
Roh Kuduslah yang bekerja untuk memberikan kita kehidupan yang baru, hati yang baru, pikiran yang baru sehingga seolah-olah kita melihat Kristus dengan jelas. Sehingga kita memiliki iman kepada Yesus, iman adalah karunia Allah kepada kita agar kita dapat mengerti kebenaran Injil dan menikmati Injil setiap hari. Sehingga kehidupan kita menjadi pemberita-pemberita Injil yang setia dalam setiap pekerjaan kita. Inilah yang terus Anda dan saya harus gumulkan bahwa pekerjaan kita berat, bahwa kuasa setan terus bekerja agar kita tidak lagi memikirkan kehidupan yang memberitakan Injil.
Para Rasul mendapatkan ancaman yang semakin keras, mereka diancam oleh orang-orang yang memiliki kuasa untuk kapan saja membunuh mereka. Hanya saja pada wakti persidangan itu, masih ada orang-orang yang memuliakan Allah karena mujizat yang kedua rasul itu lakukan. Sehingga mereka tidak dapat melakukan apa-apa kepada kedua rasul itu. Sehingga mereka dilepaskan dari persidangan.
Jadi marilah kita terus belajar untuk dengan berani memberitakan kebenaran, dimulai dari perenungan kita setiap hari akan kebenaran Injil. Sehingga melalui perenungan itu, kita diberikan kekuatan baru untuk selalu setia pada Allah, taat kepada Allah dan benar-benar mengetahui kehenda-Nya atas kehidupan kita setiap hari. Amin.
Posting Komentar untuk "Renungan Kisah Para Rasul 4:19-22 Jawaban Yang Berani Untuk Injil"
Silahkan Berkomentar