Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa itu Kasih Karunia? Mematikan Saya Untuk Tidak Lagi Menjadi (tuhan)

Apa itu Kasih Karunia? Menuntun Saya Untuk Tidak Lagi Menjadi (tuhan)

Kita perlu selalu memperhatikan dasar kedalam hati kita, yang mengarahkan arah hidup kita dan motivasi hati dari semua Tindakan. Karena itu saya mengajak Anda untuk  merenungkan ulang. Dasar dari iman Kristen yang ada di Alkitab, yaitu Kasih Karunia. Dua kata yang terus membentuk seseorang Kristen untuk memikirkan kemajuan pemberitaan Injil di muka bumi ini. 

Saudaraku saya adalah orang yang setiap hari melihat diri saya sendiri gagal. Namun anehnya hal itu tidak melemahkan saya samasekali. Mengapa kegagalan itu tidak membuat saya lemah? Jawabannya adalah karena Kasih Karunia yang berasal dari Tuhan. Terus menopang kehidupan saya.

Saya sangat sadar bahwa saya telah menyerahkan kendali hidup saya pada Tuhan. Meskipun jujur sebagai manusia, saya seringkali ingin mengendalikan hidup saya. Dan setiap hari saya ingin mengambil alih kehidupan saya, alih-alih menepati janji saya agar, hanya Roh Kudus yang mengendalikan hidup saya. Saya sebenarnya masih sangat suka mengendalikan hidup saya. Inilah kegagalan yang saya maksudkan. 

Kasih karunia di dalam Alkitab berasal dari Bahasa Yunani “charis” dalam terjemahan Bahasa Ingris Grace yang juga dapat diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia “belas kasihan, rahmat, pernyataan istimewa dari kehadiran Tuhan. (Ef. 2:8) 

Kita “Charis” ini juga disandingkan maknanya dengan bahasa Yunani yaitu “Doron” yang di dalam Efesus 2:8 diterjemahkan menjadi “pemberian Allah”, di dalam terjemahan lama menjadi “karunia”

Jadi dapat saya simpulkan bahwa kasih karunia Allah itu adalah pemberian Allah kepada kita manusia berdosa. Lalu apa yang Dia berikan? Berdasarkan keterangan Paulus di dalam Efesus 2:8, yang Allah berikan adalah IMAN. 

“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,”

Allah memberikan kepada kita iman, agar kita dapat mempercayakan kehidupan kita kepada Kristus. Karena Kristuslah yang telah menebus kita dari kehidupan yang sia-sia, kehidupan berdosa, kehidupan yang diperbudak oleh dosa. Keinginan kita untuk selalu menjadi tuhan atas diri sendiri, keinginan untuk mengendalikan kehidupan kita sendiri. 

Allah memberikan iman, agar kita percaya bahwa kita tidak perlu lagi membenarkan diri kita sendiri agar kita mendapatkan penghargaan dari sesama manusia apalagi dari Tuhan. Karena pada dasarnya kasih karunia telah memberikan kepada kita pembenaran, karena Kristus Yesus menjadi tidak benar agar kita dibenarkan.

Paulus menjelaskan hal ini, di dalam Roma 3:24, kata dibenarkan dari Bahasa Yunani “dikaioo” akan lebih dipahami secara lebih pribadi, kata ini juga dapat diterjemahkan “ engkau dibenarkan” dan “memperoleh pembebasan.” 

“Dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan Cuma-Cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.”

Kita memiliki iman sehingga dapat percaya, bahwa kita telah dibenarkan, Engkau dibenarkan, engkau dibebaskan dari kutuk hukuman dosa. Karena Yesus telah menerima semua dosa-dosamu. Ada Pribadi (Kristus) yang membayar semua hutang dosa kita, semua upah dosa kita telah dibayar  di kayu salib. Inilah kasih karunia.

Jadi semua komitmen kita sekarang, untuk taat  pada Kristus, tidak berdasarkan keberhasilan kita untuk taat dan melakukan hal-hal baik. Melainkan berdasarkan keberhasilan, ketaatan Kristus. Kebenaran tentang kasih karunia membuat kita bertobat setiap hari dengan cara yang benar-benar berbeda. 

Kita tidak lagi bertobat agar perasaan kita menjadi lebih baik maupun agar dilihat orang bahwa kita bertobat, bukan juga untuk menghindari rasa bersalah. Kita bertobat, karena kita sadar ada Roh Kudus yang kita dukakan (Ef. 4:30), ada hati Allah yang kita sakiti, ketika berdosa kehidupan kita kini Kembali bekerja sama dengan kuasa dosa bukan taat pada kehendak Allah. Kita sadar akan semua kenyataan ini.

Kasih karunia, menuntun kita untuk tidak lagi menjadikan diri kita pusat kehidupan, bahwa hidup kita bukan lagi tentang kita, melainkan tentang bagaimana Kristus dapat dikenal, kiranya Anda selalu hidup dalam kasih karunia dan merenungkan kasih karunia setiap hari. Amin.

Posting Komentar untuk " Apa itu Kasih Karunia? Mematikan Saya Untuk Tidak Lagi Menjadi (tuhan)"