Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Yakobus 1:19-20 Lambat Berkata

Renungan Saat Teduh Yakobus 1:19-20 Ayat Alkitab Lambat Berkata Nasehat Praktis

Judul Renungan: Lambat Berkata

Ayat Alkitab Yakobus 1:19-20

Yakobus 1:19-20 (TB) Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.

“Penelitian yang paling baik untuk memperluas jiwa, adalah ilmu tentang Kristus, dan Dia yang disalibkan, dan pengetahuan tentang Ketuhanan dalam Tritunggal yang mulia.” ~  J. I. Packer

“Menjadi seorang Kristen berarti mengampuni yang tidak dapat dimaafkan karena Tuhan telah mengampuni yang tidak dapat dimaafkan dalam diri Anda.” ~ C.S. Lewis

Kebaikan dan kebenaran hanya berasal dari Tuhan, tidak ada kebenaran di dalam pemikiran manusia, tidak ada kebenaran dari apa yang dapat dihasilkan manusia. Karena manusia telah jatuh dalam dosa, manusia telah melawan Tuhan, manusia selalu memutuskan segala sesuatu dan akan selalu menghasilkan kesalahan.

Bersama-sama melanjutkan seri, renungan kitab Yakobus kita akan belajar nasehat Praktis dari Yakobus. Tentunya bagaimana nasehat-nasehat ini akan menghantam natur Anda dan saya, sebagai orang berdosa, orang-orang yang memiliki ego untuk selalu membela diri walau dalam kesalahan yang paling menyesatkan sekalipun.

Kitab Yakobus pada dasarnya adalah nasehat praktis, namun akan sangat berbahaya setiap nasehat yang disampaikan oleh Yakobus, ketika semua nasehat yang ada dipisahkan dari Yakobus 1:1. Bagi saya ketika Anda dan saya merenungkan kitab Yakobus dan kita lupa pasal 1:1, ini sangat celaka, benar-benar celaka.

Permasalahannya; ketika merenungkan kitab Yakobus dan terpisah dari Yakobus 1:1;

1. Tidak sedikit yang mengatakan bahwa penerapan praktis yang ada di Yakobus sebagai syarat untuk diselamatkan. Dan ini suatu kesalahan besar, karena lepas dari teologi Alkitabiah yang berpusat pada kasih karunia di dalam Yesus. di mana keselamatan adalah anugerah Allah.

2. Tidak sedikit yang terjabak dalam legalisme dan pengandalan diri sendiri dan menjadi sombong rohani hidup tanpa kasih. Mereka mengira semua karena mereka telah berjuang, maka mereka  mampu untuk hidup sesuai dengan aturan-aturan yang ada.

3. Ketika Anda dan saya memisahkan setiap nasehat dari Pasal 1:1, maka kita cenderung mengaitkan setiap nasehat dengan pencapaian yang sama dengan pencapaian dunia. Untuk kasus ini saya beri contoh. Iman tanpa perbuatan adalah mati. Tidak jarang frasa ini ditafsirkan seperti ini. Anda harus memiliki iman yang besar, dan bekerja keras agar Anda bisa lebih sukses, Anda harus banyak berdoa agar binis Anda tidak bangkrut. Anda harus beriman dan harus berjuang keras mencari-cari agar dapat jodoh tepat waktunya Tuhan. Padahal Frasa ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan hal-hal tersebut. Dan masih banyak lagi, Anda harus memikirkanya sendiri.

Baiklah, mungkin Anda bertanya-tanya isi dari pasal 1 ayat 1 kitab Yakobus. Mari kita renungkan dan bagaimana ayat inilah pusat, pengantar dan tidak boleh dipisahkan dari semua nasehat praktis Yakobus. “Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan.” Yakobus 1:1 (TB).

Hamba Allah dan Yesus Kristus, yang artinya penerima surat Yakobus pada saat itu, bahkan Anda dan saya saat ini harus menyadari bahwa ketika Yakobus menjadi hamba Kristus, ketika Anda dan saya adalah anak-anak Allah oleh karena penebusan di dalam Kristus dan kita dianurahkan iman untuk bisa percaya kepada Yesus (Efesus 2:8-9). Maka kita harus sadar, bahwa semua nasehat yang harus kita kerjakan bukan tentang kemuliaan kita tetapi tentang kemuliaan Allah kita, Yesus Kristus yang harus diberitakan melalui kehidupan kita yang diubahkan.

Untuk bisa menerapkan semua nasehat Yakobus, handaklah Anda dan saya sadar, bahwa kita juga hamba Kristus, artinya semua nasehati ini berpusat pada Kristus bukan pada diri kita yang berdosa, seringkali licik dan munafik. 

Kita harus bertobat, ketika memakai setiap nasehat praktis kitab Yakobus untuk kepuasan duniawi kita, tujuan-tujuan dan kepenuhan untuk semakin menikmati kefanaan dunia dan semua harta dunia seperti yang ditawarkan oleh konsep-kosep di luaran sana yang tidak mengenal Allah, kita harus melihat kepada Yesus yang disalibkan itu, melihat kepada Dia dan memikirkan Dia, dan merasakan Dia dan terus terus menerus membawa imanjinasi kita disentuh oleh kuasa Ilahir yang hanya di dapatkan ketika Kristus telah benar-benar menjadi Tuhan atas hidup Anda.

Hanya di dalam Kristus, melihat kasih kristus dan mengakui diri kita adalah hamba Kristus yang disalibkan itu, maka apa yang Yakobus tuliskan dapat kita kerjakan dengan ketekunan, kekuatan dari Roh Kudus dan untuk mengabarkan kemuliaan Kristus. 

Baiklah mari besama-sama kita bahas setiap nasehat yang ada di ayat 19-20. Pertama, cepat untuk mendengar, di mana Anda mendengar, berarti And lamban untuk berkata, menjangkau sesama untuk Kristus. Kedua, setiap perkataan yang mengandung amarah untuk kepuasan. Baiklah itu tidak menjadi gaya hidup Kristen, tetapi hiduplah dalam kasih, karena kita adalah saudara terkasih di dalam Kristus.

1. Banyak mendengar

Menjadi pusat dari apa yang didengar adalah Firman Tuhan, dengarkanlah Firman Tuhan, perdengarkan telinga Anda dengan Firman yang sejati. Saya mengajak Anda untuk lebih banyak mendengar, sesuatu yang baik bahkan yang terbaik. Ini bukan hanya tentang mendengarkan kabar yang baik. Tetapi juga yang buruk-buruk dengarkanlah semua itu.

Saudaraku tidak ada yang lebih baik untuk didengar selain Injil Yesus Kristus, dengarkanlah Injil, terimalah kuasa Kristus, ketika mendengarkan Firman yang berpusat pada Injil. Pada saat itulah kita mendapati diri kita benar-benar merasa aman di dalam Dia, sebab keselamatan yang Dia kerjalan terlalu sempurna. Saudaraku, dengarkanlah Firman Injil Yesus Kristus.

Dia yang telah disalibkan, Dia yang menggantikan diri Anda dan saya, menerima semua kutuk dosa. Dia yang telah menjadi dosa karena kita, Dia juga yang telah dibangkitkan dan oleh karena kebenaran-Nya kita dibenarkan, oleh karena kekudusan-Nya kita dikuduskan. 

Saudaraku mendengarkan Injil berarit menyadari bahwa kita adalah hamba Kristus yang harus mengerti setiap saat bahwa Kristus telah mencurahkan darah-Nya, untuk menjadikan kita yang berdosa, tidak layak ini, bejat dan rusak. Menjadi Anak Allah yang terkasih, menjadi hamba Allah yang kudus, melihat kemuliaan Allah dan dipuaskan di dalam Dia, nikmatilah Injil dan dengarkanlah Firman Injil Yesus Kristus terus menerus dan jangan pernah lupakan itu.

Saudaraku, tidak semua Firman Tuhan yang disampaikan di atas mimbar gereja berpusat pada pemberitaan Kristus. tidak semua benar-benar Firman yang dijelaskan. Maka dari itu, Anda sangat perlu untuk mempelajari Firman, terus cari kebenaran yang sejati, sampai Anda, benar-benar yakin bahwa kebenaran bukan tentang kefanaan, tetapi tentang pengharapan kekal yang Yesus kerjakan di atas kayu salib dan diri Anda dibawa untuk puas dengan itu.

Lalu ada satu pertanyaan, bagaimana dengan peningkatan keahlian saya jika saya mendengarkan Injil saja?

Di dalam Injil, Anda penuhkan, dikuatkan dari dalam, Injil yang sejati mempengaruhi kehidupan seseorang untuk memiliki keahlian. Bukan hanya sebatas untuk memenuhkan kehidupan pada umumnya yang dicari-cari manusia tidak mengenal Kristus, jika Anda ingin berlatih untuk keahlian, latihlah.

Berdoalah temukan apa yang cocok untuk Anda kerjakan. Dan kerjakan itu, untuk memperlihatkan kepada dunia orang sekitar Anda bahwa Anda anak Tuhan dan Anda dapat memberitakan kasih Tuhan melalui hal itu, kita dipanggil untuk kudus di dalam Tuhan, melalui Injil. 

Hidup untuk melayani sesama, memperkenalkan Kristus dan menantang dunia untuk percaya kepada Kristus, inilah buah dari mendengarkan Injil, terus menerus.

Saya tidak ingin, pembaca saya tidak mengerti kehendak Allah bagi Anda dan saya, kita diciptkan dan ditebus untuk hidup melayani sesama. Maka dari pengertian inilah kita masuk pada pelayanan, ya inilah pelayanan hasil dari telinga yang mendengarkan terguran yang terus menerus dari Injil.

Melayani, lebih banyak mendengar sampaikan Kristus.

Dalam dunia, di mana Anda dan saya ditempatkan. Kita telah menjadi Hamba Kristus, maka banyaklah mendengar. Lambatlah berkata-kata dalam konteks berhubungan dengan sesama. Kita dipanggil untuk mendengarkan permasalahan sesama kita, kita dipanggil untuk siap melayani jiwa yang lesu dan mendengarkan permasalan mereka.

Saudaraku, dalam dunia yang telah jatuh, begitu banyak orang-orang yang ingin didengarkan. Maka dari itu kita yang telah dewasa dalam Kristus, sebagai kekasih-kekasih Kristus dipanggil untuk melayani mereka. Mendengarkan mereka dan beritakan Injil, beritakan Injil dengan lembut. Bahwa kebutuhan terbesar mereka adalah Kristus, kita tidak akan mendapatkan jiwa yang mati, dengan kemarahan, kita tidak akan mendapatkan orang-orang yang sekarat dengan kemarahan. 

Tetapi dengan kasih, telinga yang siap mendengarkan, maka kita bisa menjangkau mereka untuk membawa mereka pada Kristus saja. Kita yang telah menikmati Kristus dan menjadi milik Kristus, tugas kita mendengarkan adalah membawa orang-orang ini untuk melihat dosa mereka, membawa mereka kepada Kristus yang memulihkan dan satu-satunya yang pantas memiliki hidup mereka adalah Kristus.

Diperlukan doa, yang terus menerus. Dan keteguhan hati untuk melayani jiwa-jiwa, yang lesu dan ingin bertumbuh. Kita harus bersabar dalam doa dan ketekunan untuk terus mempelajari Firman dan memuliakan Allah. Inilah tugas sejati Kekristenan kita, bukan sukses, bukan kaya, bukan menikmati harta dunia. 

Suatu kesalahan besar jika itu menjadi tujuan, biarlah Kristus saja menjadi kerinduan Anda dan saya. sehingga kita memakai ayat Alkitab untuk kemuliaan kita, ini suatu kefasikan yang mengerikan. Anda harus bertobat!

2. Mematikan kemarahan

Ini adalah latihan seumur hidup, maka marilah kita bergumul untuk hal ini dan berjuang di jalan Kebenaran dan hidup Yesus Kristus, Dialah pusat dari hidup Krisren kita. Lamban berkata, perbanyaklah berpikir, dengan pemikiran yang berpusat pada Kristus, memikirkan kemuliaan Kristus dan kemuliaan Kristus.

Di dalam tulisan-tulisan saya, saya selalu berdoa agar Anda dapat mengecap sedikit saja manisnya nama Yesus, manisnya Firman Allah dan manisnya Injil di dalam dunia Ilahi spiritual yang berasal dari Roh Kudus. 

Di dalam diri Anda yang rohani, imajinasi Anda, baiklah disentuh oleh keindahan ini, sehingga Anda diubahkan dan benar-benar hidup dalam kasih, kasih yang sama seperti Kristus mengasihi, sehingga Anda tidak cepat marah, sebab kebanaran Kristus ada di dalam Anda.

Kita harus kembali ke pasal 1:1, bersama Yakobus kita mengakui dan mengingat kembali siapa kita. bahwa kita adalah hamba Kristus, hanya kemarahan untuk mematikan dosa, karena dosa sangatlah Kristus benci, karena dosa adalah musuh terbesar manusia Ilahi dalam Kristus. hanya kemarahan pada dosa dan disiplin untuk mematikan dosa harus ada di dalam kita.

Pada saat yang sama, kemarahan untuk kepuasan perasaan tanpa adanya penyangkalan diri haruslah tidak ada dalam kita yang telah ada di dalam Kristus. Berdoalah untuk serupuaan dengan Kristus, berdoalah untuk kehidupan yang semakin hari semakin menginginkan Kristus, sehingga kita sadar bahwa kita adalah milik Yesus (1 Yohanes 5:11-112). Dari kesadaran inilah kita tahu bahwa kemarahan yang berpusat pada kepuasan diri adalah ketidakbenaran di hadapan Kristus.

Jadi saudaraku, baik lambat berkata dan tidak cepat marah untuk dapat hal-hal yang baik ini menjadi bagian alami dari diri kita;

1. Kita telah ada di dalam Kritus dan Kristus di dalam kita.

2. Kita memiliki Roh Kudus di dalam diri kita yang menginsapkan kita ketika kita menjadi hamba Kristus.

3. Kita berjuang untuk menjadikan gaya hidup yang demikian untuk melayani Allah dan dipuaskan di dalam Allah.

4. Kita dipuaskan di dalam Allah, hidup kita dipenuhi Injil, ketika Injil menjadi gaya hidup kita, kita lebih suka untuk mengasihi. Mendendarkan dan tidak cepat marah, apa lagi menghakimi. 

5. Pada akhirnya ini adalah kehidupan yang berpusat pada Kristus, kita sadar bahwa diri kita adalah Hamba Kristus.

Tuhan yang mulia, Enkaulah definisi dari kesabaran dan mau mendengarkan keluh kesah umat manusia. Terimakasih telah mengungkapkan rahasi ini, ketika aku di dalam Kristus, aku tahu Karater Kristus, watak Kristus ditumbuhkan di dalam diriku dan aku besukacita karena hal yang kudus dan meyenangkan ini. Amin.

Posting Komentar untuk "Renungan Yakobus 1:19-20 Lambat Berkata"