Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Yakobus 1:25 Berbahagia Melakukan Firman Tuhan

Renungan Saat Teduh Yakobus 1 25 Aayat Alkitab Tentang Berbahagia Melakukan Firman Tuhan

Judul Renungan: Berbahagia Melakukan Firman Tuhan

Ayat Alkitab Yakobus 1:25

Yakobus 1:25 (TB) Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.

“Doktrin kasih karunia merendahkan seseorang tanpa merendahkannya dan meninggikan seseorang tanpa menggelembungkannya.” ~ Charles Hodge

“Mereka yang benar-benar datang kepada Tuhan untuk meminta belas kasihan, datang sebagai pengemis, dan bukan sebagai kreditur: mereka datang hanya untuk belas kasihan, untuk anugerah yang berdaulat, dan bukan untuk apa pun yang harus dibayar.” ~ Jonathan Edwards

Seseorang yang mengaku memiliki iman, tetapi tidak pernah menjadi pelaku firman, ia adalah seseorang yang dengan gampang meremehkan kasih karunia. Ia adalah seseorang yang dengan gampang merasa dirinya tidak layak dan frustasi. Maupun merasa layak dan menyombongkan diri.

Ketika Anda dan saya menerima kasih karunia, kita tidak serta merta langsung menjadi orang-orang kudus yang membenci dosa, kita bahkan tidak langsung menjadi pelaku firman. Tetapi marilah melalui renungan kali ini, kita bersama-sama merenungkan nasehat dari Rasul Yakobus, untuk semakin bertumbuh dan mengerti bahwa hidup kita adalah milik Kristus, bahwa kita adalah hamba Kristus (Yakobus 1:1).

saya membagikan renungan kali ini ke dalam dua poin; pertama, firman yang diteliti untuk dilakukan dengan tekun dan kedua, kebahagiaan yang dihasilkan oleh kebenaran firman yang memerdekakan.

Saya berdoa kiranya melalui dua poin ini, Anda dapat menangkap esensi dari Kekristenan dan apa yang Rasul Yakobus ingin sampaikan. Bahwa di dalam Kristus kita adalah milik Allah untuk melakukan apa yang Allah inginkan. Dan kita hidup dalam pertobatan setia hari.

1. Meneliti dan melakukan kebenaran firman 

Orang farisi dan ahli Taurat adalah contoh dari peneliti firman tetapi untuk memperlihatkan bahwa mereka adalah orang-orang yang kudus dan layak untuk masuk ke sorga. Namun Yakobus, ketika ia mengajak penerima surat untuk meneliti firman dan bertekun di dalamnya dan melakukan kebenaran firman. Nasehat ini tidak dapat kita pisahkan dari Injil, tentang Kristus yang lebih dahulu mengasihi kita dan memberikan nyawanya dan memberikan kepada kita kehidupan yang baru di dalam Dia dan mati atas doa-dosa kita.

Nasehat untuk melakuan firman, bukanlah sekedar moralitas dangkal yang berpusat pada Anda dan saya sebagai pelaku. Ketika Anda dan saya diajak untuk melakukan firman, ini didasarkan pada kasih yang melimpah dari sorga, kasih yang diungkapkan dengan darah dan daging yang tercabik dan pada akhirnya kasih yang merelakan nyawanya di atas kayu salib. Tiang yang hina dan menjijikan, namun Allah ubah menjadi lambang kehidupan, lambang kemuliaan dan lambang kebanggaan.

Ketika kita meneliti firman hendaklah pengertian kita semakin mendalam akan Kristus, akan salib-Nya dan akan kasih karunia yang terkandung di dalam-Nya. Kasih kita semakin besar dan benar kepada Allah dan kekaguman kita semakin hari semakin bertambah-tambah. 

Saya akan memberikan beberapa proposal atau pengertian yang penting tentang meneliti firman. Tanamkan hal ini di pikiran dan hati Anda ketika membaca dan merenungkan firman yang memerdekakan itu, firman yang memberitakan pengampunan dan firman yang memberitakan bahwa Anda dan saya sebenarnya layak binasa.

Ketika Anda merenungkan firman, saya memberikan 5 proposal;

  • Milikilah pengertian yang benar, bahwa prinsip Alkitab akan selalu bertolak belakang dengan budaya dunia, akan selalu bertentangan dengan definisi dunia tentang kebenaran. Salah satu contoh; ketika salib dipandang dunia sebagai lambang kematian dan kehinaan namun, oleh Allah dijadikan lambang kehidupan baru dan kemuliaan kekal Yesus Kristus. 
  • Ketika merenungkan Alkitab, milikilah keinginan dan kemauan dan kecintaan dan kerinduan yang mendalam. Untuk melihat, mengerti, menghayati dan merenungkan kemuliaan Allah dan biarlah Anda terpikat oleh kebanaran itu. Anda dapat berdoa untuk Hasrat yang indah ini dan benar ini, berdoalah berdasarkan Lukas 11:13.
  • Bacalah Alkitab dan bagaimana bagian PL dan PB pada dasarnya sedang memberitakan Kristus sebagai wujud nyata, pribadi yang mulia dan Dialah definisi dari kemuliaan Allah itu sendiri (Filipi 2:11). Kemuliaan yang menyerahkan nyawa-Nya sebagai hamba yang menderita dan setia.
  • Bacalah Alkitab, lihatlah semua kefasikan, kejahatan dan penndosa semua itu menunjukkan siapa Anda dan saya sebenarnya. Dan baiklah kenyataan itu membuat Anda bertobat dan sadar betapa berharganya kasih karunia (Efesus 2:8-9), betapa tanpa anugerah Tuhan, Anda dan saya hanya layak binasa.
  • Bacalah Alkitab dengan tujuan dan pengertian bagaiman prinsip-prinsip Injil di dalamnya dapat Anda ambil, Anda tancapkan dipikiran dan perasaan Anda dan Anda lakukan. Pada poin ini, Anda bahkan saya harus terus menerus melihat kepada diri sendiri. Perubahan apa saja yang terjadi, dari dalam diri saya yang mengarah pada keserupaan akan Kristus, ketika saya meneliti firman dengan tekun.

Dalam konteks keselamatan, di dalam Kristus, pada dasarnya kemerdekaan yang Ia berikan adalah kemerdekaan untuk semakin hari semakin cinta firman, cinta Tuhan dan hidup penuh kasih dan mengashi sesama. Maka dari itu, pada ayat-ayat selanjutnya Yakobus menekankan bagaimana Anda dan saya, sebagai orang percaya yang meneliti firman dengan tekun.

Haruslah hidup penuh kasih dan menjadi berguna bagi sesama ayat 26-26 bagaimana pelayanan yang benar itu? pasal 2 Yakobus menjelaskan bagaimana cara pandang yang benar dalam hal melihat sesama manusia tanpa memperhatikan status sosial mereka. Dan masih banyak lagi, kita akan mempelajari penerapan-penerapan praktis melalui kita Yakobus pada renungan-renungan berikutnya, sesuai dengan konteks pasal dan ayat yang kita dalami.

2. Kebahagiaan yang dihasilkan kebenaran

Seperti inti dari proposal yang pertama, bahwa apa yang kebenaran Alkitab sampaikan, setiap prinsip dan janji yang diberikan. Jangan pernah berharap bahwa itu akan sama seperti yang kita pikirkan, seperti perasaan kita, di mana baik perasaan dan pola pikir kita pada dasarnya telah dipengaruhi oleh kebahagiaan semi dari dunia.

Kita harus tunduk kepada firman, harus kembali kepada prinsp firman yang sudah pasti bertentangan dengan dunia dan segala tawarannya. Begitu juga dengan kebahagiaan yang Yakobus maksudkan di bagian terkahir ayat 25. Bahwa setiap orang yang berteku meneliti firman dan melakukannya akan bahagia olehnya.

Saya ingin Anda kembali melihat, mengoreksi dan meperhatikan setiap kebahagiaan yang ditawarkan oleh hamba-hamba kacau. Mereka yang berkotbah dan mengaku hamba Tuhan. Apakah sukacita yang mereka beritakan sama seperi yang dunia tawarkan? 

Misalnya di dalam suatu masalah, lalu seorang pengkotbah memberitakan, “dibalik sebuah masalah ada proses yang akan menjadikan Anda lebih baik lagi dan mencapai kesuksesan pada masa yang akan datang. Dan itulah berkat Tuhan ketika Anda sukses melewati proses dan Anda bisa menggunakan kegagalan sebagai pelajaran untuk lebih sukses menerima tingkap langit yang terbuka. Akan selalu ada berkat (pencapaian, uang, dan lain-lain). Dibalik kegagalan jadi bersabarlah dan teruslah perbesar iman Anda, semakin besar iman Anda akan semakin sukses Anda.”

Saudaraku, orang-orang dunia tanpa Alkitab, memberitakan hal yang sama, merindukan hal yang sama. Hanya saja mereka berharap pada diri mereka sendiri sedangkan Anda berharap pada Tuhan. Lalu ketika Tuhan tidak pernah memberikan kepada Anda seperti yang Anda inginkan. 

Saya ingin tegaskan, iman Anda tidak akan menjadikan Tuhan sejati menjawab kerinduan Anda, Anda pada dasarnya tidak sedang beriman kepada Tuhan yang benar, tetapi itu adalah tuhan hasil imajinasi pengkotbah Anda yang cinta dunia, cinta harta fana dan segala kemegahannya. 

Saudaraku kebahagiaan yang Alkitab  tawarkan tidak sama seperti yang dunia tawarkan, ini adalah kebahagiaan yang bodoh di mata dunia yang telah jatuh. Kebahagiaan yang aneh, kebahagiaan yang tidak masuk akal. Kebahagiaan yang menyangkal diri, kebahagiaan yang memikul salib. Kebahagiaan yang tidak mencintai apa yang dunia dan segala kemegahannya tawarkan.

Ini adalah kebahagiaan yang dipuaskan oleh kasih karunia, kebahagiaan yang siap mati kapan saya dalam pelayanan pemberitaan Injil. Kebahagiaan yang didasari kasih kepada sesama karena telah menerima kasih yang melimpah dari Kristus, kasih yang sejati dari Allah, kasih yang melihat kepada salib. Ini adalah kebahagiaan karena kehidupan yang hidup bagi sesama, membawa sesama kita kepada Kristus, menjadikan mereka orang-orang yang semakin bertumbuh di dalam Kristus untuk semakin mengasihi Kristus.

Perintah Yesus adalah kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. dan barangsiapa memegang perintah-Nya dan melakukannya dialah yang mengasihi Yesus, siapa yang mengasihi Yesus ia akan dikasihi oleh Bapa dan Yesus selalu akan menyatakan diri-Nya kepada orang-orang yang mengasihi Dia. Pernyataan seperti apakah itu. kita mendapatkan jawabannya di dalam (Lukas 14:27), damai sejahtera yang Yesus tinggalkan bagi kita murid-murid-Nya adalah damai sejahtera yang tidak sama seperti dunia berikan.

Pekerjaan Roh Kuduslah yang ada di dalam kita, Dialah yang mengajarkan segala hal tentang Kristus lebih mendalam lagi. Yesus yang telah menjadi manusia, Dia yang telah disalibkan dan kepada-Nya telah ditimpakan segala dosa-dosa Anda dan saya, Yesus dibinasakan agar kita tidak binasa. Yesus menerima murka Allah, meminum semua cawan murka agar Anda dan saya lepas dari segala kengerian murka Allah yang kekal.

Sehingga barangsiapa taat kepada Yesus, percaya bahwa Dialah yang membawa kehidupan kekal, bahwa Dialah yang akan menjadikan kita milik Allah, Dialah yang memerdekakan kita dari dosa (Roma 8:2 ; Galatia 5:1). Kita bersukacita, karena maut tidak lagi berkuasa atas kita, kita melakukan firman atas dasar kehidupan baru yang diperoleh dari belaskasih Allah dan oleh Roh Kudus dimampukan untuk melakukan firman dalam sukacita yang melimpah-limpah.

Kasih karunia-Mu, menjadikan aku hidup dalam keindahan sejati, kerendahan hati dan tidak direndahkan di dalam-Mu aku temukan kasih yang sejati. dan didikan yang menjadikan aku sesuai keinginan-Mu. Tuhan di dalam-Mu akau menemukan diriku dimampukan untuk taat kepada firman-Mu dan hidup hanya untuk kebenaran Firman-Mu terus menerus dan bersukacita di dalam firman-Mu karena Engkau bersama-sama dengan aku, segala kemuliaan, pujian dan hormat bagi-Mu saja. Amin

Posting Komentar untuk "Renungan Yakobus 1:25 Berbahagia Melakukan Firman Tuhan"