Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Yakobus 1:26-27 Beribadah Sama Dengan Melayani

Renungan Saat Teduh Yakobus 1 26-27 Ayat Alkitab Tentang Beribadah Sama Dengan Melayani

Judul Renungan: Beribadah Sama Dengan Melayani

Ayat Alkitab Yakobus 1:26-27

Yakobus 1:26-27 (TB) Jikalau ada seseorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, mala sia-sialah ibadahnya. Ibadah yang murni dan yang tidak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.

“Pujian paling indah bagi Tuhan adalah ketika umat-Nya benar-benar mendengarkan Firman-Nya dan taat kepada Firman-Nya.” ~ Albert Mohler

Ketika manusia jatuh dalam dosa, semua hal tentang baik dan salah, didasarkan kepada pemikiran manusia dan perasaan manusia. Secara alami kita semua melakukan itu,  secara alami kita telah mendasarkan apa yang benar di dalam pemikiran kita, secara alami ketika perasaan kita mengkonfirmasi bahwa hal itu benar maka kita akan menyatakan itu benar.

Kekristenan adalah agama yang pengajarannya berpusat pada Kristus, ketika Kekristenan berpusat pada Kristus, maka hal ini akan berlawanan dengan sifat alami manusia. Seperti alat yang digunakan untuk meruntuhkan pintu tembok musuh pada saat penyerangan pada tahun-tahun sebelum mesehi bahkan sampai abad pertama kedua. Demikianlah pengajaran Kristen menghancurkan tempok alami diri manusia dan mengubahkannya sesuai dengan definisi Injil tentang yang baik dan salah.

Kita dipanggil untuk menentang sifat alami kita yang berdosa dan hidup di dalam Kristus untuk beribadah kepada Dia. Secara alami saya suka berkata-kata kotor, ini dipengaruhi oleh lingkungan saya dan diri saya yang suka hal-hal demikian. Karena saya orang berdosa yang secara alami merespon dosa dengan positif dan menyenangkan.

Saudaraku, Anda dan saya sebagaimana kita ada, karena lingkungan kita yang berdosa. Entah itu di dalam keluarga, masyarakat dan sekolah kita. sekarang, bersama-sama mari kita kembali kepada Injil, nasehat Injil yang Rasul Yakobus sampaikan. 

Saya membagikan dasar ayat yang menjadi renungan kita, menjadi dua poin; pertama memandang kepada Kristus. Kedua ibadah yang murni melayani sesama.

Saya berdoa kiranya setiap poin yang saya jebarkan, memberikan kepada Anda pengertian yang mendalam dan Anda bertobat dan terus menerus meruntuhkan tembok alami diri Anda yang berdosa. Demikianlah saya yang juga orang berdosa.

1. Memandang kepada Kristus

Mulai dari ayat 1-25 jika Anda mengikuti setiap renungan yang saya tulis, berdasarkan ayat-ayat yang terpisah. Dan setiap ayat, memberikan kepada kita nasehat praktis. Mulai dari bagaimana kehidupan yang berbahagia dalam pencobaan, menjadi tidak sombong,  menjadi pelaku firman. Semua nasehat ini berpusat pada Kristus.

Saya membuat poin satu dengan subjudul memandang kepada Yesus, untuk renungan yang terakhir kitab Yakobus pasa 1. Karena saya tidak ingin Anda salah pengerti, ketika Anda melakukan yang baik, benar dan membawa sesama kepada Injil untuk bertobat. Semua itu bukan tentang Anda dan saya, bahkan ketika saya menulis renungan secara rutin seperti sekarang. Semua itu bukan tentang saya, saya bahkan tidak melakukan apa-apa. 

Begitu juga dengan Anda jika dalam keberhasilan Anda bersukacita dalam segala pencobaan, jika Anda menjadi seseorang yang mengasihi sesama Anda dan menjadi pelaku firman. Semua itu bukan tentang kita, tetapi tentang cahaya kemuliaan dan keindahan Kristus. maka pandanglah kepada Dia yang disalibkan itu, Dia yang menjadikan Anda dan saya dari yang tulang kering, daging yang membusuk. 

Menjadi jiwa yang hidup dan kemuliaan Allah ada di dalam diri kita untuk lebih lagi menikmati kemuliaan Allah dalam kefanaan saat ini, maka pandanglah kepada Yesus, jangan biarkan pikiran dan perasaan kita teralih dari dia, walau hanya satu dekit saja. Berdoalah untuk hal penting ini, bergumullah dan mintalah untuk terus  peka bahwa Roh Kudus bersama-sama dengan kita.

Kita  masuk ke nasehat Yakobus berikutnya tentang ibadah yang menekang lidah. Artinya tidak berkata-kata sesuatu yang tidak penting. Nasehat dari Paulus berikut ini menguatkan dan meneguhkan nasehat dari Yakobus, 

“Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan disebut saja pun jangan diantara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang kudus.” Efesus 5:3

Saudaraku, Anda dan saya adalah orang kudus, yang telah dikuduskan oleh darah Kristus, kekudusan Kristus dan ibadah kita adalah ibadah untuk Kristus. Taat pada firman Allah, merupakan kemutlakkan dari kenaran Kristen yang harus dikerjakan terus-menerus. Maka dari itu Anda dan saya haruslah melakukan seperti yang Kristus lakukan.

Pada dasarnya semua hal yang ada di dalam kitab Yakobus, setiap hal praktis, yaitu iman bersamaan dengan perbuatan. Adalah kesempurnaan Kristus, karena pada dasarnya Yesus  telah lebih dulu  melakukan semua hal itu, baik itu iman kepada Bapa dan ketaatan kepada Bapa melalui segala hal yang Ia kerjakan dalam pelayanan-Nya.

Memandang kepada Kristus merupakan saat-saat di mana Anda berdoa, menikmati Dia saat Anda merenungkan firman. Hidup di dalam persekutuan yang indah dan intim bersama Dia, dalam semua aspek kehidupan Anda dan saya. Ketika Anda berdiam diri, memikirkan firman Tuhan, merasakan bagaimana firman itu mempengaruhi cara pandang Anda. 

Saudaraku, mengekang kecenderungan berdosa, dalam hal ini lidah yang suka berkata kasar yang tidak perlu, kata-kata yang mematahkan semangat sesama. Merusak hubungan yang dekat dan dengan sengaja ingin membuat sesama kita merasa sakit karena apa yang kita bicarakan. 

Sebagai pria maupun wanita, berbicara  hal-hal yang porni. Menggoda lawan jenis secara berlebihan dan bahkan membangkitkan perasaan yang tidak sehat seolah itu kasih maupun cinta. Semua kecenderungan yang buruk ini, hanya bisa dikekang ketika Kristus menjadi pusat hidup Anda.

Mengkang lidah, hanya bisa dikekang dengan cara berdiam diri dan merenungkan firman, mengingat Yesus yang disalibkan. Dan berdoa untuk kelepasan dari perbudakan dosa yang sangat-sangat tidak memuliakan Kristus, tidak membicarakan keindahan salib dan tidak memberitakan Injil. Anda harus memiliki kekaguman dan kesadaran yang sama seperti Yakobus 1:1, bahwa Anda juga seorang hamba Kristus yang disalibkan dan dipermalukan untuk melepaskan Anda dari kutuk dosa.

Perkataan yang kotor, pikiran yang dipenuhi dosa, dan hati yang egois. Baiklah semua itu digantikan dengan Injil Yesus Kristus. hanya dengan  memenuhi pikiran dengan Injil dan perasaan dengan Injil. Maka mulut kita akan lebih suka memberitakan kasih Yesus, walaupun terkadang kita harus secara jujur mengungkapkan dosa.

Kita harus secara  tegas menelanjangi dosa dan membawa kepada pertobatan bahwa pengharapan untuk lepas dari dosa hanya ketika kasih karunia memenuhi hati dan semua itu diawali dengan pertobatan yang sejati, menyatakan bahwa diri tidak benar dan hanya Yesuslah Sang Kebenaran.

Pandanglah kepada Yesus dan itulah ibadahmu, ketika memandang, kita berkuasa untuk taat, karena ketaatan Kristus ada di dalam kita, saat gagal kita dimampukan bertobat dan Kristus yang setia itu melalui Roh Kudus akan terus menginsapkan kita dari dosa. dalam konteks ini dosa lidah.

2. Ibdah adalah melayani sesama

Saya tidak sedang mentuhankan manusia ketika saya menyebutkan bahwa ibadah adalah melayani sesama. Karena ketika seseorang itu memang bebal dan tidak pernah mau bertobat dan mencintai dosa-dosa terlebih munafik. 

Agar kita tidak jatuh ke dalam dosa kebencian dan amarah, bahkan lebih baik kita lari daripadanya. Lebih baik tidak dilayani karena dia lebih suka melayani dosa dan dilayani dosa-dosanya. Dan kita harus tegas dengan orang-orang yang demikian, sama seperti Yahanes pembaptis menyebutkan mereka adalah ular beludak, sama seperti Paulus menuliskan mereka adalah anjing-anjing dan sama seperti Yesus mengusir Petrus dengan sebutan Iblis. 

Karena melayani sesama dengan kasih, bukan berarti lemah lembut kepada dosa, dosa adalah musuh terbesar yang tidak boleh adanya genjatan senjata. Walaupun dosa berkali-kali secara lembut memanggil kita untuk berdamai dengannya. Kita harus membenci dosa bahkan sampai titik darah penghabisan, bahkan sampai muak dan mau muntah rasanya. Kita harus menaruh benci yang sama seperti Allah membenci dosa dan pendosa.

Dalam konteks ini, baiklah kita melayani sesama kita yang membenci dosa dan berjuang bersama-sama bergumul untuk lepas dari segala kecenderungan alami yang berdosa. Baiklah hati kita melimpah dengan kasih yang sama seperti kasih Yesus. 

Ia yang melayani orang-orang yang tidak berpendidikan, orang-orang berdosa yang haus hal-hal rohani. Ia yang makan bersama-sama orang berdosa di mata para pemuka agama. Ia yang juga makan dengan pemungut cukai, orang-orang pemeras yang haus secara rohani. 

Saudaraku, tidak ada yang lebih indah dari hal-hal rohani yang terpenuhi, Anda dan saya harus benar-benar hidup dalam kerohanian yang sehat. Untuk melayani sesama kita, secara rohani. Kita harus secara  serius menjaga diri dari dosa dengan hati yang membenci dosa untuk hidup dalam kerohanian yang sehat.

Melayani sesama dalam konteks Yakobus mengunjungi yatim piatu dan janda-janda. Hal ini dimaksudkan menyampaikan Kristus kepada mereka. Inilah pelayanan yang sejati, karena mereka adalah orang-orang yang membutuhkan pengharapan. Mereka bukan hanya haus secara jasmani tetapi juga rohani, karena di dalam diri mereka dan batin mereka. Sedang berperang melawan setiap kecurigaan akan kebaikan Allah, mereka pasti akan meragukan kebaikan Allah.

Kedatangan anak Tuhan, kepada orang-orang kekurangan haruslah dalam pengertian yang lebih besar sama seperti hati Kristus yang sedih ketika melihat orang banyak di dalam Markus 6:34, hati Yesus tergerak oleh belas kasihan. Karena mereka seperti domba tak bergembala, artinya tidak ada harapan untuk kehidupan saat sekarang ini maupun setelah kematian. 

Saudaraku untuk hati yang sama seperti hati Yesus, berdoalah berdasarkan Matius 14:14, 20:34 dan Markus 6:34. Untuk hati Anda sehingga Anda juga memiliki hati yang sama seperti Kristus. Mari kita bergumul bersama-sama untuk tidak bodoh dan berfokus pada masalah. Marilah kita berlari kepada Kristus dan melayani sesama berdasarkan kasih Kristus karena kita telah dilayani oleh Kristus.

Inilah Injil, Yesus yang melayani Anda dan saya ketika kita masih berdosa. Ia memberikan diri-Nya yang kudus, sebagai pendosa karena menanggung semua hukuman dosa. Di kayu salib, Ia menerima semua murka kekal Allah Bapa, Ia menerima semua hukuman dosa kita, sehingga siapa pun yang percaya dan bertobat dan telah lahir baru. Siapa yang di dalam Kristus ia memiliki kehidupan baru, berproses untuk menjadi sama seperti kehidupan Kristus, dalam kasih, ketegasan dan pelayanan yang mengasihi jiwa-jiwa yang haus secara rohani. 

Atas dasar karya keselamatan, kita bergumul untuk memiliki hati yang sama seperti hati Yesus, kita bergumul untuk melayani sesama. Membawa orang-orang, baik itu janda dan yatim piatu yang dapat juga menjadi gambaran dari sahabat kita, jemaat kita di gereja, masyarakat, murid kita di sekolah dan keluarga kita. 

Mereka semua membutuhkan Kristus, mereka membutuhkan kita yang telah bertumbuh agar kita terus-menerus mendoakan mereka, untuk pengenalan yang mandalam akan Kristus. Dan memberitakan Kristus sehingga mereka menjadi orang-orang yang menyerahkan diri kepada Kristus. Baiklah kita menjadi pelayan-pelayan Kristus yang mengasihi sesama apa pun pekerjaan kita.

Saudaraku, di dalam kasih Kristus saya memberikan nasehat ini, bukan berarti saya telah berhasil namun saya juga sedang bergumul untuk hal-hal penting yang praktis ini;

  • ~ Saya rindu kehidupan Anda bertumbuh melalui disiplin rohani, Anda berubah secara, cara pandang. Anda bertobat dan semakin hari Anda semakin cinta Yesus. Menyerahkan hidup Anda pada kasih Kristus dan melakukan kehendak Kristus. Anda semakin hari semakin dalam dan semakin lama dalam hal mempelajari Alkitab Anda setiap hari. Saya rindu kehidupan Anda benar-benar menjadi orang Kristen yang menikmati kasih Yesus dan melayani sesama untuk membagikan kasih Yesus.
  • ~ Saya sangat rindu Anda yang telah rutin membaca renungan saya, mari bersama-sama berdoa untuk setiap pribadi yang Anda kenal, sehingga mereka bertumbuh dan mau belajar untuk semakin dalam mengenal Yesus melalui Alkitab. 

Marilah kita semakin hari, terus bergumul, bukan lagi berpusat pada masalah hidup lalu berkata Yesus lebih besar dari masalah Anda. 

Masalah terbesar Anda pada dasarnya Anda tidak pernah berserah kepada Yesus; pada cita-cita Yesus dan berdoa bagaimana Anda dapat melakukan kehendak Yesus untuk kemajuan Injil. 

Ketika berserah kepada Yesus, dalam pekerjaan Anda, Anda bersukacita karena Yesus menyertai Anda walau masalah tetap ada, tetap fokus Anda adalah kemajuan pelayanan dan yang Anda pikirkan adalah cita-cita Kristus, Dia menyertai Anda demikianlah janji-Nya di Marius 28:19-20. Demikianlah janji-Nya di dalam Kisah Para Rasul 1:8. 

Jujur saudaraku, dan Anda dapat mencarinya di Alkitab. Pada dasarnya Yesus tidak pernah berjanji untuk menyertai cita-cita Anda dan segala kemauan Anda untuk diri Anda. Kehidupan yang berpusat pada diri sendiri. Kata-kata yang seperti, “makanya andalkan Yesus dalam cita-cita Anda, sehingga Anda diberkat-Nya” adalah kesesatan yang terselubung.

Seharusnya Anda sadar bahwa Anda harus bergumul untuk dapat mampu melaksanakan rancangan Yesus yang berpusat pada pelayanan yang sejati. Membawa orang-orang bertumbuh dan tidak lagi egois untuk kehidupan fananya. Inilah melayani yatim piatu dan janda-janda. Tanpa pujian tanpa pengakuan dari banyak orang. 

Yesus hanya akan menyertai orang-orang yang melaksanakan rancangan-Nya dan itu tidak dilihat dari seberapa makmur orang tersebut. Tetapi seberapa besar kasihnya kepada sesama oleh karena ia telah sadar akan kasih karunia yang besar.

Seberapa berkuasa firman yang ia sampaikan dan Injil menjadi pusat dari berita yang ia sampaikan setiap hari dan ia hidupi setiap hari. Karena Roh Kudus benar-benar ada di dalam orang tersebut. Dilihat dari ketaatan akan rancangan Allah, dari kesendirian dan jiwa yang bergetar karena Injil.

Demikianlah yang Yakobus sampaikan, layanilah sesama kita, dengan pelayanan Injil yang murni, berikan mereka kebutuhan jasmani. Dengan maksud mengalirkan kasih Yesus dan bawalah mereka untuk mengenal pengharapan yang ada di dalam Injil, taat kepada Allah, bimbingan Allah dan bersukacita di dalam Kristus setiap hari. 

Tuhan, baiklah hidupku untuk kemuliaan-Mu, tapi aku sadar bahwa aku adalah orang berdosa yang tidak akan mampu memuliakan-Mu. Maka sama seperti doa Kristus dan kerinduan Kristus untuk pekerja, aku berdoa untuk orang-orang yang rindu bekerja bagi Kristus untuk mereka dapat bertumbuh dan memberikan diri dengan yakin kepada Kristus. aku berdoa untuk belas kasih Kristus tertanam dalam hati mereka, begitu juga dalam hatiku. Amin.

Posting Komentar untuk "Renungan Yakobus 1:26-27 Beribadah Sama Dengan Melayani"