Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Mazmur 22:10-11 Kehidupan Dari Tuhan Untuk Tuhan

Renungan Mazmur 22 10-11 Kehidupan Dari Tuhan Untuk Tuhan

Judul Renungan: Kehidupan Dari Tuhan Untuk Tuhan

Ayat Alkitab Mazmur 22:11-10

Mazmur 22:11-10 (TB) Ya, Engkau yang mengeluarkan aku dari kandungan; Engkau yang membuat aku aman pada dada ibuku. Kepada-Mu aku diserahkan sejak lahir, sejak dalam kandungan ibuku Engkaulah Allahku.

Timothy Keller menjelaskan, “Jika Anda berbuat sesuatu yang sempurna dan benar, maka Anda akan mendapatkan segala hal yang baik bagi Anda. Ini adalah Premis paling dasar dari dunia dan ini salah. Yesus adalah seseorang yang paling bermoral, tulus hati yang pernah hidup dan sempurna, pada saat yang sama Ia mengalami penolakan, ketidakadilan, bahkan penyiksaan.” 

"Segala hal yang tidak baik Kristus terima dan Kristus rasakan. Bahkan Ia menjadi dosa untuk masuk ke dalam hukuman dosa untuk membebaskan pendosa dari perbudakan dosa dan kebinasaan akibat dari dosa."

Mengatasnamakan Tuhan

Dunia mengajarkan kepada Anda dan saya, untuk hidup lebih baik, bahkan pengajaran yang demikian telah masuk ke mimbar-mimbar gereja dengan mendefinisikan pertobatan sebagai berbalik 180 derajat menjadi lebih baik, lebih suci, lebih bermoral agar Tuhan berkenan kepada Anda dan mendapatkan berkat dari Tuhan.

Saya telah berkali-kali mendengarkan Khotbah yang sangat membuat saya seringkali merasa Allah tidak mengasihi saya, bahkan tidak adil. Jika memang benar, definisi Pertobatan Kristen seperti ini, “saya tidak mampu menjadi lebih baik, kalau pun bisa saya menjadi munafik lebih tepatnya.” 

Saya rasa Anda memiliki pergumulan yang sama jika Anda menyadari hal ini, di mana Anda mendapatkan pengajaran memang berkata, bahwa keselamatan adalah kasih karunia, tetapi pada saat yang sama Anda diajak untuk mempertahankan keselamatan dengan kekuatan Anda, dengan ekspresi Ibadah Anda.

Anda diberikan tips-tips yang berlipat ganda untuk berkenan kepada Allah dan harus berjuang melakukan hal itu. Dengan dukungan ayat Alkitab dibekalangnya. Saya hanya ingin bertanya pada Pengkhotbah yang memberikan tips praktis tersebut, apakah Anda sudah melakukannya? Apakah Anda mampu? Apakah Anda tidak munafik? Apakah benar hal itu menjadikan Anda berkenan kepada Tuhan?

Kita hanya dibawa untuk mengasihi Allah secara buta, tanpa memikirkan hal ini lebih lanjut. Yang penting percaya saja, katakana “amin.” Kita diberikan berbagai cara agar berkenan kepada Allah, baik itu, agar kita diberkati, agar kita menerima janji Tuhan, agar kita mendapatkan yang kita inginkan dengan nama Tuhan. Begitulah iming-iming dari para hamba Tuhan yang tidak pernah mengenal Tuhan yang ada di Alkitab. Jika seperti ini, apa yang menjadikan Kekristenan kita istimewa, karena semua agama menawarkan hal yang sama atas nama Tuhan mereka.

Pada dasarnya Tuhan mereka adalah ciptaan pikiran mereka untuk mendapatkan yang mereka inginkan. Mereka yang tidak mengerti apa itu salib, kasih karunia, pertobatan dan hidup yang menyangkal diri. Bahkan Injil menjadi sangat buram oleh pengkhotbah-penghotbah semacam ini.

Semuanya agar kita mendapatkan ini itu, bahkan ketika kita harus berdoa dan membaca firman dan menyembah Allah yang mulia dan Kudus, semua itu agar kita mendapatkan segala hal yang dapat Allah berikan ketika kita telah melakukan perintah-Nya. Ini benar-benar kacau. Dengan kata yang lebih rohani, “kita akan memperoleh janji Tuhan bagi kita dan masa depan kita.” Saya berdoa kiranya orang-orang seperti ini sadar, bahwa mereka sedang menjadi tuhan atas diri mereka sendiri. Dan kembali pada kehidupan yang berpusat pada Kristus.

Galatia 2:20 (TSI)  Sekarang saya menganggap bahwa diri saya sudah disalibkan bersama Kristus. Itu berarti bukan lagi saya yang mengurus hidup saya, tetapi Kristus yang hidup di dalam diri saya. Seluruh hidup saya dalam tubuh duniawi ini saya jalani hanya berdasarkan percaya penuh kepada Anak Allah itu, yang begitu mengasihi saya sampai Dia menyerahkan diri-Nya untuk menebus saya.

Inilah yang terjadi di gereja hari-hari ini, pengajaran yang memuliakan keinginan manusia mengatasnamakan Yesus, melayani Yesus. Seolah-olah itu kehendak Allah, kita dapat melihat mereka ini dari buahnya, dari hasilnya, dari kasih mereka kepada sesama, dari pengajaran mereka dan dari setiap perubahan watak yang mereka alami. Dari kehidupan mereka yang berpusat pada pikiran dan perasaan mereka. Di mana mereka malas untuk belajar Alkitab lebih dan lebih lagi.

Matius 7:16 (FAYH) Mereka dapat dikenali dari kelakuan mereka, sama seperti sebatang pohon dapat dikenali dari buahnya. Kalian tidak akan keliru membedakan pohon anggur atau pohon ara dari semak duri.

Renungan Mazmur 22:10-11 Kehidupan Dari Tuhan Untuk Tuhan 

Kehidupan ini dari Allah

Mazmur 22, adalah cerita tentang keluhan Daud, berlanjut pada nubuatan tentang Kristus yang akan disalibkan dan menerima penderitaan yang begitu rupa. Tetapi bukan tentang Daud yang akan kita soroti melalui Mazmur ini, kita akan melihat bersama-sama bagaimana Daud bernubuat dan bagaimana ia menunjukkan asal kehidupan dan semua itu mengacu pada kelahiran Yesus, kehidupan Yesus dan pada ayat 17, sampai pada kematian Kristus.

Kita harus menyadari hal ini dan terus adar bahwa kita diciptakan oleh Allah, kita dibuat oleh-Nya dan menerima hembusan napas-Nya. Kita dibentuk oleh tangan yang berkuasa, pada saat yang sama manusia yang telah diciptakan itu diberikan keserupaan dengan Dia. 

Ketika munusia telah jadi, ketika Allah melihat bahwa manusia tidak baik sendiri, sama seperti Dia yang sangat mengasihi manusia dan Ia telah meciptakan setiap mahluk hidup dunia dengan pasangan mereka masing-masing dengan segala keindahan dan keberagaman yang dapat kita lihat hari ini.

Dari manusia itulah, manusia lainnya diciptakan, yaitu Wanita, di mana kehendak Allahlah sehingga pria  dan Wanita bersatu untuk hidup di dalam dunia dan mengelola dunia ini. Kita harus merenungkan kejadian yang menakjubkan ini, untuk menyadarikan kita bahwa kita yang hidup hari ini dan apa yang ada saa ini berasal dari Allah yang berkuasa.

Daud memberitahukan kepada kita, jika kita masuk ke dalam pemaknaan di dalam ayat 10. Yesus sendiri berkata. Bahwa oleh karena campur tangan Allah sendiri, maka Ia dilahirkan. Firman itu telah menjadi manusia, Firman itu telah menjadi daging yang fana dan tidak berkuasa. Firman itu menjadi terbatas, manusia seutuhnya. Ini adalah keindahan ciptaan yang Allah kerjakan di dalam Rahim Maria, ini adalah mujizat terbesar dan mengagumkan. 

Ia ada bukan karena hubungan suami isteri yang telah jatuh ke dalam dosa, manusia yang ada di dalam Adam. Maria perawan suci mengandung dari Roh Kudus. Untuk apa semua ini terjadi, mengapa Allah sendiri mengaruniakan Anak Tunggal-Nya (Yohanes 3:16) menjadi manusia dan sangat menderita, Allah membiarkan Dia menderita, menjadi hamba yang sangat rendah dan seolah-olah Dia tidak berdaya.

Masalah kita

Pada pendahuluan renungan ini, saya telah menjelaskan efek dari dosa, orang-orang yang hidup berpusat pada diri mereka sendiri. demikianlah manusia yang pada dasarnya diciptakan oleh Allah mereka tidak sadar bahwa mereka ciptaan Allah dan tidak menginginkan Allah. 

Manusia berdosa, karena memberontak terhadap Allah, ini adalah esensi dari dosa, inilah masalah terbesar umat manusia. Enggan untuk bersekutu dengan Tuhan bahkan bukan hanya tidak mau, manusia tidak mampu. 

Allah yang kudus dan suci, tidak akan bisa besekutu dengan manusia yang berdosa, jika Ia tidak melepaskan kemuliaan-Nya dan menjadi sama dengan pendosa. Oleh karena inilah Allah sendiri berinisiatif, merendahkan diri-Nya dan mengambil rupa manusia untuk datang pada ciptaan-Nya dan membayar semua hukuman dosa mereka.

Oleh karena kasih Allah kepada para pendosa besar, Yesus menjadi manusia dan mati disalibkan. Untuk mengembalikan manusia kepada Allah, memberikan ia kehidupan yang baru (2 Korintus 5:17). Untuk menjadi umat Allah yang dikasihi-Nya, ketika manusia tersebut sadar akan kesalahan-Nya dan bertobat.

Sehingga dari sini kita dapat belajar, bahwa Kekristenan bukan tentang perjuang kita untuk menjadi orang-orang yang berkenan kepada Allah. Kekristenan adalah tentang Kristus yang disalibkan, Ia yang berkenan kepada Allah dan menjadi tidak berkenan untuk menanggung semua dosa kita dan hukuman dosa.

Baca Juga:

Permasalahan terbesar kita adalah dosa dan permasalahan ini hanya dapat diselesaikan melalui salib Kristus, kita percaya kepada Yesus yang artinya menyadari dosa-dosa kita sampai kita mengakui tidak ada sedikit pun kebenaran di dalam diri kita. Melalui Dia yang telah Allah tetapkan sebagai penebus dosa dan Tuhan atas kehidupan. 

Mazmur 22:17 ((FAYH) “Musuh-musuhku mengerunmuni aku bagaikan sekumpulan anjing. Gerombolan orang jahat ini telah menusuk tangan dan kakiku.” Ini adalah hukuman dosa yang selayaknya diterima oleh Anda dan saya hari ini. Terpujilah Kristus yang dengan rahmat yang begitu besar, telah memberikan segala karunia untuk kita dapat hidup menginginkan Dia saja dan menyembah Dia saja dan melayani Dia saja.

Hidup ini untuk Allah

Kristus hidup untuk Allah, Ia pada dasarnya menunjukkan kepada Anda dan saya apa tujuan dari kehidupan. R.C. Sproul dengan indah memberikan satu pernyataan tentang tujuan Kekristenan kita, “Tujuan tertinggi dari kehidupan Kristen adalah untuk melihat wajah Tuhan.” Ini adalah tujuan Kekristenan kita, ketika kita diciptakan serupa dengan Dia, kita pada dasarnya untuk menikmati persekutuan yang indah dengan Kristus dan untuk kemuliaan-Nya.

Di dalam Dia adalah harapan untuk bebas dari dosa, yang kita benci setelah kita percaya pada Yesus, di dalam Dia segala dukacita sekarang hanya untuk melihat betapa banyaknya sesama kita yang harus mendengar Injil dari kita.

Kita hidup untuk Allah, untuk melakukan kehendak-Nya. Bukan agar kita berkenan, tetapi karena kita telah berkenan kepada Allah, melalui Kristus yang telah disalibkan. Ketika kita berdosa, Allah melihat pada Yesus yang disalibkan, ketika kita bertobat, Allah melihat kesetian Kristus dan Kristus yang telah menguduskan kita dan menjadikan kita manusia baru yang memiliki Roh Kudus untuk terus semakin mengerti Injil dan beribadah dengan rasa kagum yang teramat sangat kepada kebesaran Allah.

Di dunia yang telah jatuh dalam dosa, kita pasti mederita walau pun dalam keadaan yang baik. karena hati kita seringkali berkelana dan terus mencari Allah, ketika kita membiarkannya tidak bertemu Kristus melalui saat teduh kita, inilah penderitaan itu.

Ketika kita setia kepada Kristus, jujur, tidak melakukan yang salah karena kita berpusat pada Kristus dan dimampukan oleh Roh Kudus untuk taat kepada Yesus, Inilah Kekristenan dan tujuannya. Bukan semua berkat fana yang dapat menjadi berhala Anda, tetapi Kristus yang telah disalibkan itulah tujuan Kristen kita, untuk memuji kemuliaan Allah. Tidak akan semua itu menjadikan kita baik-baik saja dan terlepas dari segala penderitaan.

Ketika kita percaya dan bertobat. Kita adalah murid Kristus, murid sejati, akan melewati jalan yang Gurunya tempuh, yaitu jalan penderitaan. Ini bukanlah penderitaan yang bodoh dan tidak berpikir, ini adalah penderitaan yang menikmati keindahan Yesus, di mana baik pikiran dan hati telah menikmati setiap keindahan yang Kristus berikan dan tidak akan beralih dari keindahan Kristus yang telah disalibkan.

Pertobatan bukanlah berjuang untuk menjadi lebih baik dengan cara berbalik 80 derajat. Kita tidak akan mampu. Pertobatan adalah keinginan yang diubahkan oleh Roh Kudus, di mana kita yang dulunya tidak perduli dengan Kristus yang telah disalibkan, di mana dulunya hati dan pikiran kita hanya berpusat pada diri sendiri. 

Baca Juga: 

Kini kita berpusat pada Yesus, kini hati dan pikiran kita ditawan oleh Yesus dan kita hidup untuk terus menjadi serupa dengan Dia, baik itu kasih-Nya, pengorbanan-Nya dan kehidupan yang tunduk dan taat kepada rancangan Allah. Tuhan adalah tujuan kita, melayani Dia adalah buah dari keinginan yang kuat terhadap Allah. 

Apa yang menjadi keinginan Anda sekarang? Apakah Kristus yang disalibkan itu, untuk semakin hari semakin serupa dengan Dia dan melayani-Nya. Menuruti perintah-Nya, yaitu memberitakan Injil di mana saja kita berada dan hidup untuk membawa saudara-saudara seiman semakin dalam mengenal Kristus dan memiliki persekutuan pribadi bersama-Nya untuk kembali melayani Dia.

Posting Komentar untuk "Renungan Mazmur 22:10-11 Kehidupan Dari Tuhan Untuk Tuhan"