Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Puisi Rohani Kristen; Berpusat Pada Injil Yesus Kristus

PUISI ROHANI KRiSTEN

Aktifitas yang menyenangkan ketika, ucapan syukur, isi hati dan pujian diceritakan melalui puisi. Harapan saya, setiap puisi yang saya tulis memberikan pengertian yang mendalam tentang Injil Yesus Kristus. 

Tentunya menyingkapkan semua dosa dan setiap kesakitannya. Bahkan memberikan pengertian secara mendalam tentang murka Allah dan kasih Allah dan kedalaman hati kita yang menyimpan dosa.

Selamat membaca dan merenungkan, Puisi Rohani Kristen Berpusat Pada Injil ;

Puisi Rohani Kristen; Berpusat Pada Injil Yesus Kristus

1. Kegelapan yang pekat

Tidak ada yang lebih gelap dari dosa

Meremukkan tulang-tulang

Menghancurkan daging hingga membusuk

Tanpa sisa, semuanya telah menjadi uap


Tidakkah kita mau melihat realita ini

Kita begitu mencintai kematian ini

Tidakkah kita mau bertobat

Dan mempercayai Kristus 


Untuk hidup dalam Dia

Hidup dalam pertobatan

Dengarkan panggilan 

lembut Roh Kudus


2. Hati yang hancur

Hancurlah hatiku

Lihatlah dosa-dosa itu

Ia menggerogoti dagingku

Tidakkah kau manangis?


Berteriak meminta ampun

Memukul diri dan meneriaki diri

Bertobat… bertobat…

Padanglah Kristus!!


Lihatlah daging-Nya tercabik

Karena dosa-dosa

Lihatlah darahnya tercurah

Untuk memulihkan 

kebusukan menjadi baru


Kehancuran hati membenci dosa

Terus berjalan dalam cinta Kristus

Salib salib itulah lambang kasih

Cinta yang merobek hati

Cinta yang menjadikan aku baru

 

3. Jiwa dan lembah kematian

Jiwa dalam lembah

Kematian yang mengintai

Membinasakan tepat waktu

Seolah-olah Allah tidak pengasihi


Kematian di dalam lembah

Siapa yang dapat menemukan?

Inilah aku yang dulu

Menjadi tulang-tulang kering

Di padang gurun


Siapa yang dapat menghidupkan 

Tulang itu?

Siapa yang mau turun ke lembah?

Untuk mengubur tulang itu


Siapa?....Siapa? 

Ada kebangkitan

Tulang-tulang kering itu

Kini diselimuti daging kembali

Hidup baru dalam kemuliaan Ilahi

 

4. Rasa yang salah dalam diri

Lelah dan kacau, manusia sangatlah lemah

Di kala kemauan ada, namun ketidakmamuan mengikat

Rasa yang dalam diri, membuat terjepit terlalu sakit


Merana karena sakit, lelah dan lelah

Manusia sangat terbatas, berkali-kali terjaduh

Akan tertunduk bahkan seringkali tidak dapat bangkit

Mencari sebuah makna, untuk kekuatan

Membutuhkan kekekalan dalam hati berteriak


5. Adakah harapan?

Tidak ada yang lain menjadi pencarian manusia

Ketiak berpikir, akan hidup antara kaya dan menengah bahkan miskin

Pertanyaan yang sama ditanyakan

Manusia sudah terpisah dari yang kudus 


Mungkinkah hari ini dapat kurasakan dekapan kasih

Harapan yang sangat dirindukan jiwa yang merana ini

Akankah ada yang memanggil dan betanya

Kamu membuhkan sesuatua

Harapan yang tidak akan pernah hilang

Itula yag iiwa ini inginkan

 

6. Kobongan yang terselubung

Indah untuk dipikirkan

Indah untuk dimiliki

Rasa nyaman ketika mendapatkan

Kegilaan dari keserakahan hidup


Berusaha menikamti yang salah

Mempositifkan yang negatif

Tidak menerima sebuah realitas


Mati dalam gelapnya

Keindahan paslu 

Dusta dunia yang memperbudak


Dengan tulus yang busuk dan mematikan

Sampai seseorang yang jatuh dalamnya

Meneriaki penyesalan yang dalam


7. Melihat sesuatu yang buruk

Jaring mengikat


Bahkan hati terpikat


Yaa, memang menarik

Ketika itu terlihat


Di mana delusi


Dari yang terlihat, itu memperbudak


Merusak, membohongi, dan menjadikan frustasi


Ini hanya kenikmatan sementara


Namun dengan manis berkata


"Ini baik adanya, jangan berpikir negatif."


Sampai merusakkan itu benar nyata

Lalu menyesal

Karena sekarang yang ada

Hanya keinginan

Yang tidak lagi terwujud


Khayalan fana menyedihkan


Kemana kau harus berlari

Wahai jiwa tolol yang suka lembah fana kematian

Dengan rakus memakan khotbah setan

Seolah-olah di sanalah hikmat

Tapi sekarang lihat


Kau mati dalam busuknya kata-kata

Yang kau lihat "ahh semua baik-baik saja."


8. Yaaa itulah hidup 

Meradang dalam sepi

Tersesat dalam pikiran


Menendang benda tidak terlihat

Menikmati kepalsuan yang pasti


Merasa bebas namun diperbudak

Mereka merdeka, namun tetap dalam penjajahan


Adakah kisah kebebasan? 


Adakah tawa nyata kan terlihat? 


Meresahkan memang

Jika hati dan pikiran

Tetap ada di lembah hitam 

Tanpa harapan

Tanpa kemuliaan

Tanpa rumusan benar dari yang bijaksana


9. Mari Bersenang-senang

Jiwa mati dalam kesepian

Terperangkap dalam jaring kelam

Lembah hitam kosong tanpa tujuan

Jurang maut kematian yang menelan


Betapa menyedihkan

Melihat realitas

Kedalam diri, hampa tanpa suara

Jerit tangis sepi, merana dalam hampa


Berontak tanpa akhir

Budak bodoh yang  cinta perbudakan dosa


Hingga mati, hidup sia-sia

Tidakkah Anda ingin hidup

Temukan yang tidak sia-sia

Dalam kesementaraan hidup


Sebuah pesta megah disediakan

Melalui hina bagi dunia

Salib yang dimana penebus itu hancur

Bahkan sangat tidak bermakna


Setiap orang menggelengkan kepala terhadap

Dia

Hina, yang mulia, mati yang hidup, salib kehinaan menjadi pengharapan


Hari ini, sebuah undangan cinta

Untuk bersenang-senang dalam kematian oleh salib Kristus


Hari ini, ada undangan untuk bersenang-senang bersama Alkitab dan doa

Hari ini ada undangan untuk masuk ke dalam ruangan pesta

Mengenal Kristus dan kuasa kebangkitan-Nya


Ada sebuah kesenangan kekal, mulia yang hidup

Dari Sang Hidup yang telah mengalahkan maut

Ada kesenangan yang bernilai karena untuk itulah sih debu bernapas ini diciptakan


10. Terbukanya mata 

Dibutakan oleh apa yang terlihat

Dibutakan oleh kenikmatan yang menyesatkan

Dalam gairah kesesatan yang mematikan

Betapa menyedihkannya wahai hidup palsu


Melarikan diri dalam kegelapan

Oleh kebutaan dan ambisi salah

Semua  sia-sia tidak berguna

Melayangkan muka namu kegalap dirasa


Betapa binasanya hidup manusia

Jika kebutaan ini tidak disembuhkan

Adakah obat untuk menyembuhkannya

Adakah kuasa untuk sebuah kebodohan

Menjadi bijaksana


Tetapi semua keinginan itu terasa hampa

Tanpa harapan dalan gelap dan kematian


Sekarang, lihatlah hidup

Ini adalah karena pencipta

Di mana Dia yang mencari

Untuk membukakan mata yang buta


Yang mati dihidupkan oleh-Nya

Kehancurkan diutuhkan kembali

Kuasa-Nya yang kita bukan perlukan saja

Sebab kita ada untuk kuasa itu


Menikmati dalam hidup yang fana

Dalam kesenangan yang indah dan memuaskan

Terbukalah mata kehidupan

Ada kekuatan Allah yang merasuki diri


Ada harapan dalam Dia sampai selama-lamanya

Lihatlah kekuatan dan kuasa

Hidup baru yang menyenangkan

Dalam kasih abadi terbukanya mata

Memuji Dia sampai selama-lamanya

11. Melihat yang tidak terlihat

Sebuah kesenangan yang memberikan ketenangan

Dalam kasih yang abadi dan sejati

Diri yang menikmati kesenangan dari Allah


Memuja Dia dengan melihat kebesaran-Nya

Dalam perenungan yang mendalam dan sejati

Berdiam dalam kesunyian dan harapan

Keindahan yang tiada tara


Sang pencipta yang hidup

Selalu bersuka bagi jiwa yang terarah 

Selalu ada dalam kesenangan yang mulia

Kekal bersama kekasih jiwa

Menikmati cinta kasih abadi


Oleh Dia, anugerah itu melimpah

Dalam keabadian jiwa yang telah hidup

Di dalam-Nya, aku bersuka dan bergembira

Menikmati kesejukkan yang melimpah


Oleh dekapan kasih cinta Tuhan

Oleh karunia dan salib 

Menikmati yang benar-benar kekal

Makna sejati dalam hidup fana

Betapa indahnya, rasa syukur melimpah

Terimakasih Tuhan, anugerah telah kurasakan

Nikmat dan melihat dengan jelas oleh karunia-Mu saja

 

12. Merindukan kesejukkan hari

Cinta yang diwujudkan melalui salib

Memberikan kesegaran bagi jiwa yang percaya

Menikmati hari dalam sejukkan dekapan kasih TUHAN


Di dalam kesenangan jiwa yang terus dirasakan

Menikmati persekutuan dan mematikan kuasa dosa

Kerinduan akan kehidupan rohani yang bertumbuh

Menikmat hidup dalam kasih yang abadi setiap hari


Betapa ini adalah anugerah yang terindah

Betapa ini adalah kesejukkan sejati dari jiwa

Betapa ini adalah kesenangan yang tidak ada habisnya

Hati yang menikmati

Setiap kehidupan dan hari-hari yang berlalu


Terimakasih Tuhan, untuk kasih abadi yang Kau beri

Dapat kunikmati sampai hari ini

Dalam dekapan cinta yang abadi dan terjalin mesra

Dalam kasih abadi di dalam diri yang bersukacita

Sampai selama-lamanya


13. Sukacita yang terpancarkan

Terang itu, menyinari dosa yang mematikan

Membawa kehidupan baru yang penuh pertobatan

Merasakan pancaran sukacita dari Allah yang berkuasa

Inilah cinta kasih dari Tuhan


Dapat dirasakan di saat-saat paling tergelap dalam kehidupan

Merasakan betapa anugerah itu melimpah

Merasakan betapa menyertaan sempurna


Selalu ada pengampunan dosa

Ketika mengakui dan menyadari

Selalu disucikan dan kudus

Karena Kristus yang mulia layak disembah


Sampai selama-lamanya

Menikmati kasih abadi dari Allah

Sampai selama-lamanya


14. Kesederhanaan kemuliaan

Kemuliaan itu disalibkan

Hina bagi dunia

Tidak berguna dan busuk bagi dunia


Tetapi Allah meninggikan Dia

Ooo betapa segala kemuliaan

Bagi nama Yesus

Tuhan yang layak menerima semua keindahan


Semua kata indah dalam dunia

Layak untuk Dia terima

Semua pujia dan sujud syukur

Layak Dia nikmati melalui persekutuan


Betapa kesedehanaan kemuliaan

Yang dari Tuhan, memberikan cara pandang

Memperbaharui hidup

Dan menikmati kesegaran 

Tanpa henti bersyukur dan memuliakan


15. Menginginkan TUHAN

Pada akhirnya, semua doa terarah pada penyerahan akan Tuhan

Bagaimana hati ini berteriak untuk menjauh dari dosa

Hati yang ingin selalu menikmati cinta dari pencipta


Tuhan tolong aku, untuk selalu menginginkanmu

Tuhan mampukan aku, untuk selalu dapat mengasihimu

Kau terlalu indah dan baik bagiku

Jiwa yang mati dihidupkan

Yang terlukan Kau sembuhkan


Betapa aku butuh anugerah-Mu

Untuk selalu menginginkan-Mu saja

Tuhan, tolong aku

Tuhan bawalah aku dalam kasih dan dekapan

Tuhan berilah aku anugerah-Mu


16. Ingin pulang 

Setiap pendosa akan membenci konsekuensi dosa

Setiap pendosa di kedalaman diri ingin tidak merasakan akibat menyakitkan dari dosa


Tapi, adakah keinginan untuk cinta pada Tuhan? 

Adakah kerinduan untuk pulang? 

Adakah kita rindukan untuk dapat dipeluk oleh kemuliaan Bapa? 


Setiap kita membenci akibat dosa yang merugikan

Tapi faktanya kita cinta setiap dosa yang memberikan kesenangan kecil

Kita cinta kesombongan kita

Kita cinta pikiran cabul kita

Kita cinta semua benda yang seolah-olah itu mengangkat derajat hidup kita


Tapi kita benci setiap kekosongan, kehampaan, dan kematian akibat dosa. 


Jika kita jujur semua kita ingin bahagia dengan dosa-dosa kita tanpa Tuhan, dan tanpa murka yang menyala dari Dia


Betapa manusia telah tersesat begitu dalam, mencintai dusta yang membara dan menghanguskan dirinya

Yaa jiwaku, pulang untuk melihat cinta

Lihatlah Bapa di Sorga yang telah mengaruniakan Yesus 

Lihatlah salib, dan pulanglah untuk membenci cinta pertamamu


Bencilah dosa terkecil di dalam dirimu dan cintailah Dia yang hari ini masih ingin memelukmu

Yaa jiwaku aku ingin pulang, pelukan Tuhan adalah rumahku


17. Bawalah Aku Untuk Diam

Ada tangisan dalam setiap diri

Ada diam yang tidak terucap dalam kesibukan

Ada hati yang keruh terkena pasak kehidupan

Ada batin yang bertanya, betapa hitam kelam


Kerinduan akan sunyi sepi dan damai

Bawalah hatiku ke dalam diam

Ke rumah indah dari Bapa


Bawalah aku diam pada salib kematian

Hingga hidup dosa yang ramai akan keangkuhan

Sehingga hidup dosa yang ramai akan kehebatan

Sehingga hidup dosa yang suka melawan oleh pemberontakan

Dimatikan seketika dalam tubuh kudus yang remuk


18. Terjebak dalam pohon kering dunia yang berkabut. 

Ya, kita semua terjebak dalam tubuh fana. 

Ya, kita semua tidak tahu harus apa. 

Ya, kita semua tiba-tiba dapat berpikir melalui proses hidup. 

Ya, kita semua mencari hingga melihat secara sekilas oleh dunia. Bahwa inilah yang harus kita cari. 

Tapi apakah itu membawa kita pada yang benar-benar kita butuhkan. 

Bahwa hati yang kita percayai dapat berdusta. 

Bahwa diri sendiri membawa celaka bagi jiwa. 

Bahwa realitanya kita dilahirkan dalam kematian. 

Ooo, manusia merana tanpa kehidupan, tanpa harapan kasihan sekali kau. 

Kau kira dengan bersyukur kau baik-baik saja, dengan kata-kata manis bahwa tidak perlu dipikirkan semua akan berubah. Mungkin ilusi itu akan membawamu pada rasa tenang. Tapi itu sesaat. 

Kau kira dengan jalani saja hidup, kau akan temukan. Padahal kau orang mati yang sedang ada dalam laut asin, jiwamu yang tidak berdaya. Mati menjadi tulang kering diselimuti kabut gelap tanpa harapan. 

Oooo, pikirkanlah dan pikirkanlah hingga kau benar-benar frustasi dan mencari!!!!!!