Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Matius 4:4 Manusia Hidup Oleh Firman yang Dari Allah

Renungan Matius 4:4 Manusia Hidup Oleh Firman yang Dari Allah

Matius 4:4 (TB) Tetapi Yesus Menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”

Ayat ini adalah bagian pertama, dari bagaimana Yesus menjawab setan dengan segala tipu muslihatnya. Kristus memberikan kepada kita cara pandang yang baru, cara pandang yang seharusnya direnungkan dengan sungguh-sungguh. Sehingga hasil dari perenungan ini, membawa kita pada iman yang teguh untuk semakin cinta pada firman Allah dan cinta pada orang-orang yang sangat Allah cintai.

Tidak ada yang salah, bahkan sangatlah logis, dapat dikatakan setan datang kepada Yesus, memberikan kepada Yesus solusi. “Yesus, Anda lapar maka buatlah batu-batu itu menjadi roti. Anda adalah anak Allah, Anda berkuasa. Mengapa Anda membiarkan diri Anda merasakan kelaparan.” Ini sangat logis, ini sangat benar, ia datang pada dasarnya ingin berdiskusi dengan Yesus datang untuk memberikan solusi terbaik bagi Yesus. Karena sangat jelas, Yesus berpuasa dan Ia lapar.

Renungan Matius 4:4 Manusia Hidup Oleh Firman yang Dari Allah

1. Setan sih pembawa solusi

Melihat bagaimana setan datang dan memberikan solusi, marilah kita pikirkan sekarang. Marilah kita renungkan. Bukankah solusi yang sama setiap saat datang kehadapan kita, membawa kita pada keputusan-keputusan yang dapat kita ambil, keputusan logis yang bisa saja menjadikan kita lebih baik, lebih sukses, menyenangkan kita, memberikan kepada kita suatu keuntungan besar.

Maupun keputusan yang kita ambil, itu malah membuat kita menderita, membuat kita tidak dapat berbuat apa-apa. Menjadikan kita domba yang berada di tengah serigala, kita berada dalam lembah kelam yang tidak tahu kita harus kemana. 

Bukankah kita seringkali merasa lapar seperti Yesus, merasa bahwa kita saat itu juga harus mengambil keputusan yang sangat penting. Sama seperti Hawa yang tidak harus berbuat apa-apa secara tiba-tiba dibawa pada satu keadaan yang tidak mendesak, tetapi menjadi mendesak. Karena pada dasarnya untuk pertama kalinya manusia diperhadapkan pada keputusan yang sangat besar.

Meskipun sekilas, Adam dan Hawa hanya memakan buah pengetahuan yang baik dan jahat. Ini adalah keputusan yang akan mempengaruhi seluruh zaman manusia. Sekilas tidak terlalu penting, tetapi setan tanpa ada alasan yang jelas memberitahukan sesuatu yang membuat Hawa memikirkan kembali dan meragukan Tuhan, secara logis buah itu sangat indah, lagi pula sepertinya sangat enak untuk di makan.

Hari ini setiap kita diperhadapkan pada pilihan yang sama. Sebagai anak muda, kita dipilihkan oleh lingkungan kita, keluarga kita, bahkan perasaan kita dan setan yang berkhotbah kepada kita untuk yang terbaik. Kita harus sekolah di mana, apakah kita pacarana atau tidak ketika kita tahu perasaan kita menyukai lawan jenis. 

Pekerjaan apa yang cocok untuk kita dan dengan siapa kita menikah. Sadar atau tidak semua keputusan yang akan kita ambil. Seperti rasa lapar, ada sebuah kebutuhan mendesak yang seolah-olah jika saya berkeputusan seperti ini, inilah yang terbaik. Ini tidak bisa diubah lagi.

Maka tidak heran jika seseorang sedang jatuh cinta, ia tidak akan pernah mau lagi mendengrakan masukkan dari orang-orang sekelilingnya. Karena itulah keputusan yang telah ia ambil, sama seperti Hawa yang telah bertekad bulat memakan buah yang enak itu. bukan hanya tentang cinta, ini juga dalam semua aspek kehidupan kita, ketika saya memutuskan untuk tekun menulis, tidak muda untuk menghancurkan cara pandang saya, bahwa menulis itu penting menjadi tidak penting. Tentunya saya tidak akan mau, saya akan berontak dan berkata, “menulis sangatlah penting bagi saya. 

Ketika merenungkan kembali sekilas memang tidak ada yang salah dengan apa yang setan tawarkan kepada Yesus. Dan hari ini Dia masih menawarkan hal yang sama untuk kita kerjakan, untuk memuaskan rasa lapar perasaan kita. Setiap kita memiliki pergumulan yang berbeda, setan menawarkan sesuatu yang berbeda, hari ini dia tidak lagi menawarkan kepada saya, agar saya  berpacaran.

Tetapi ada rasa lapar yang kuat dari diri saya yang itu terlihat lebih baik. Untuk saya bisa mendapatkan uang banyak atau sukses, untuk mendapatkan pengakuan dari keluarga saya, bahwa saya hebat. Saya mendapatkan kesempatan yang sangat besar untuk perkembangan diri saya. 

Seringkali saya juga bergumul dengan produktifitas saya, seringkali saya bergumul dengan semua pengetahuan yang saya dapatkan. Karena semua ini seringkali setan pakai, untuk saya mendapatkan pujian mungkin, kerena saya seringkali lapar akan pujian. 

Mencari banyak uang karena seringkali saya tergoda hidup mewah, mendapatkan lebih dari hasil kerja saya. Dan hal-hal lain, di mana setan sangat mengerti di bidang apa saya lapar hari ini.

Anda juga memiliki bagian di dalam diri Anda, di mana Anda memiliki rasa lapar. Dan setan tahu itu, setan akan datang kepada Anda dan memberikan solusi. Ini horor, ini menakutkan ini adalah dosa dan akar dari dosa. di mana ketika Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, mereka telah kehilangan kemuliaan Allah. 

2. Solusi yang berasal dari Yesus

Saudaraku, mari kita lihat! Bagaimana Yesus memberikan solusi sajati. Marilah kita datang kepada Dia dan ketika kita percaya kepada Dia, kita tidak lagi di dalam Adam yaitu mati dalam dosa. tetapi kita di dalam Yesus, mendapatkan hidup yang baru dan cara pandang yang baru, mengarah pada Yesus dan tujuan-Nya yang menjadi tujuan hidup kita, selama kita bekerja di dunia dalam kemah fana kita sekarang ini.

Sebelum kita masuk pada solusi yang Kristus berikan kepada kita, marilah terlebih dahulu kita merenungkan Injil. Tentang Kristus yang telah disalibkan untuk membawa kita kepada Allah dan menjadikan kita anak Allah yang dikasihi, diberkati dan dididik untuk tahu mana yang dari setan dan mana yang dari firman.

Yesus yang telah menerima semua hukuman dosa kita, Ia menjadi dosa karena kita. Dia yang telah menerima kutuk padahal seharusnya kitalah yang menerima semua kutuk akibat pemberontakan kita. Solusi dari Yesus adalah sangkal diri, pukul salib dan ikutlah Dia.

Kita yang sejak dalam kandungan ibu kita, mati dalam dosa dan tidak berdaya melawan tipu saya setan. Di mana hati dan pikiran kita dikuasai kematian. Sampai akhirnya kita dibawa oleh Injil kepada salib untuk mati disalibkan bersama Yesus ketika kita  percaya kepada Dia.

Baca Juga: Renungan Titus 2:9-10

Inilah kabar baiknya, ketika kita disalibkan bersama Yesus, Yesus hidup dalam kita, kita memiliki kehidupan yang baru. Untuk sebuah tujuan hidup yang baru dan taat pada tuan yang kekal dan mendidik kita sehingga hidup kita kembali pada tujuan awal kita diciptakan. Untuk Tuhan dan memuji Dia melalui panggilan setiap kita selama kita ada di dunia sekarang ini.

Solusi dari Yesus adalah Firman Allah, Injil di mana Dia sendirilah solusi dari setiap godaan, setiap dusta ular dan setiap kebinasaan akibat kita patuh kepada setan.

2. Melihat yang penting dan tidak penting

Di dalam Yesus, melalui jawaban Yesus kita belajar solusi dari Yesus untuk melawan setiap godaan, keputusan yang salah, yang tidak berpusat pada Yesus. adalah firman Tuhan, Injil dan pikiran dan hati yang percaya bahwa apa yang firman katakana itulah yang benar. Yesus ingin mengatakan, bahwa tidaklah penting makan sewaktu lapar, tidaklah penting kamu anak muda sekarang pacarana pada saat kamu sangat menginginkannya.

Tidaklah penting kamu menikah atau tidak, tidaklah penting kamu berpendidikan atau tidak, tidaklah penting kamu kaya atau tidk, tidaklah penting kamu pintar atau tidak, tidaklah penting pelayananmu sukses atau tidak. 

Semua hal yang dunia katakana penting, di mata Yesus bukanlah itu yang penting. Ketika mempelajari Alkitab dan melihat bagaimana Tuhan yang adalah penguasa bekerja, kita akan menemukan kontras yang sangat besar. 

Di mana budaya manusia berkata inilah yang penting, Yesus akan berkata tidak bukan itu. diri-Nyalah yang penting. Inilah esensi dari Kekristenan yang tidak akan pernah sama dengan Agama mana pun. Yesuslah yang penting, mungkin ini terdengar egois, Yesus terlihat egois. Tidak, biarkan saya jelaskan. 

Yesus penting sebab di dalam Dialah ada kehidupan kekal. Dialah Firman yang menjadi manusia. Sehingga pertanyaan yang harus Anda dan saya secara jujur jawab. Setiap keputusan yang kita ambil hari ini, apakah itu berlandaskan Alkitab?

Apakah Anda menikah hari ini, Anda bertujuan untuk melayani bersama untuk kemajuaan Injil. Apakah Anda bekerja hari ini, untuk melayani bagi kemajuan Injil? 

Apakah Anda pacaran hari ini, bukan hanya komitmen untuk selalu menaruh perasaan satu sama lain. tetapi juga berpusat pada Kristus di mana Anda hungan kalian membicarakan Kristus dan bertumbuh bersama untuk bersama-sama semakin mengasihi Yesus dan jiwa-jiwa. begitu juga ketika Anda membangun hubungan dengan orang-orang sekitar Anda, apakah Injil topik paling manarik untuk Anda bicarakan dan selalu ingin Anda bicarakan.

Baca Juga: Renungan Matius 6:33

Jika tidak, saya berdoa, kiranya Anda sekarang sadar dan melihat, bahwa setiap rasa lapar yang Anda miliki. Haruslah untuk kemuliaan Tuhan dan mendapatkan Tuhan sebagai satu-satunya arah hidup Anda dan tujuang kehidupan Anda, Anda bertobat dari kehidupan yang selalu saja mengubah batu menjadi roti, bertobat dari segala keinginan Anda yang disertai dengan penyertaan setan.

Apakah persahabatan, pendidikan, hubungan dengan orang tua dan orang tua dan anak. Membawa kita pada Kristus untuk semakin taat kepada Yesus. Apakah pelayanan kita menjadikan kita semakin mengasihi Yesus, atau hanya menambah beban. 

Saudaraku, kita harus secara serius memikirkan ini, karena setiap kita lapar, tetapi apakah kelaparan itu, dipuaskan dengan firman Tuhan, yang menjadi landasan tindakan kita firman Tuhan. Yesus dengan jelas, memberikan kepada kita satu penegasan, bahwa kehidupan yang sejati, hanya ketika firman Allah menjadi makanan kita.

“Yang terpenting, kita menjadi milik Yesus dan Yesus menjadi milik kita, yang terpenting ketika Anda dan saya melakukan kehendak Bapa. Kita memiliki hubungan saling mengasihi dengan Kristus dan inilah yang mengubahkan kita dari hari ke hari untuk semakin serupa dengan Dia”

Maka bacalah Alkitab, pelajarilah itu, berdoalah untuk dapat mengerti firman. Temukan Yesus dalam setiap teks Alkitab, lihatlah pada salib, dan ibadahlah secara pribadi. Dan terus berjuang mematikan dosa-dosa Anda, hiduplah karena firman Allah yang menjadi landasan hidup Anda, sumber hikmat Anda dan menjadikan Anda jujur pada diri sendiri. bahwa tanpa kasih karunia kehidupan sekarang ini, yang mendapakan banyak roti sangatlah sia-sia.

Baca Juga: Renungan 1 Korintus 13:10

Terakhir, baiklah tujuan untuk mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya. Dan marilah kita bersekutu dalam penderitaan-Nya dan terus hidup untuk menjadi serupa dengan Kristus (Filipi 3:10). Dan baiklah bertobat dan semakin menginginkan Kristus. Kita melakukan segala sesuatu dengan mata yang tertuju pada Yesus, ingatlah selalu akan Dia yang menanggung bantahan sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus saja (Ibrani 12:1-3). Amin.

Posting Komentar untuk "Renungan Matius 4:4 Manusia Hidup Oleh Firman yang Dari Allah"