Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Kristen Tentang Cobaan Hidup

Renungan Kristen Tentang Cobaan Hidup

Renungan Kristen Tentang Cobaan Hidup

Kita masuk pada perenungan untuk melihat setiap realitas dari dunia di mana kita berada saat ini. Kita ada di dalam dunia yang kapan saja dapat terjadi perang. Kita hidup di dunia yang kapan saja kekasih kita akan meninggalkan kita. 

Tidak ada yang pasti di dalam dunia ini, jika ada seseorang yang berpikir ada yang pasti terjadi, jika anda orangnya. Melalui tulisan ini, saya ingin mengingatkan anda, anda terlalu banyak berpikir positif sehingga anda tidak dapat melihat realitas lebih jauh lagi, lebih dalam lagi dan lebih spesifik lagi. 

Sebagai seorang percaya, saja mengajak anda untuk selalu kembali pada Allah, di dalam kehidupan yang tidak menentu. Jika kehidupan selalu berubah, ada kabar baik, bahwa Allah tidak pernah berubah. Ia serius mengasihi anda dan saya, Ia tidak pernah main-main dengan cinta-Nya, Ia mengasihi manusia bahwa rela mati di atas kayu salib. 

Kehidupan yang tidak menentu, memang akan hadir dalam hidup. Di mana kita akan merasa sangat kehilangan. Kita akan merasa sangat frustasi, bahwa lebih baik mati rasanya. Inilah cobaan hidup, inilah kehidupan itu sendiri. 

Kutipan di bawah ini, menunjukkan kepada kita, realitas hidup dan bagaimana seharusnya cara pandang kita terhadap kehidupan ini. Mari kita renungkan.

“Dunia kita penuh dengan hal-hal untuk ditangisi - pandangan  alkitabiah tentang dunia tidak menyangkal bahwa rasa sakit, penderitaan, dan kesedihan itu ada. Sebaliknya, itu berpegang teguh pada pengharapan yang benar-benar dalam untuk bertahan melalui rasa sakit apa pun.”

“Tuhan memang berjanji untuk memenuhi setiap kebutuhan kita, tapi Dia juga tidak mengaburkan kenyataan tentang rasa sakit dan penderitaan.”

“Umat Kristen yang sejati tidak menolak datangnya pencobaan bahkan mengharapkannya, tetapi kita juga harus mengharapkan Tuhan kita menyediakan, melindungi, dan memelihara kita melalui setiap pencobaan.”

18/04/2022 Dikutip dari Facebook Wisaksono S. P.

Tuhan yang memelihara kita, kepada Dia, tombok kita, kota benteng yang teguh tempat pertahanan kita. Memberikan kepada kita kepastian bahwa dalam penderitaan hidup. Bahwa Allah tetap sama, Ia setia dan ada bersama-sama dengan kita. 

Sebelum saya membawa anda pada penghiburan dan pondasi Alkitabiah yang dapat direnungkan. Berdasarkan Mazmur. Tentu saja Mazmur, karena di dalam-Nya begitu banyak sifat-sifat Allah yang dapat kita renungkan dan nikmati. Kita harus merenungkan dan terus mengingat akar masalah kita.

Dosa adalah akar masalah kita

Mengapa adanya penderitaan dalam hidup ini. Karena adanya dosa, dosa adalah pemberontakan kita terhadap Allah. Dosa adalah kita menjadi musuh Allah dan dosa adalah kematian kekal yang ada di dalam diri kita sampai selama-lamanya. 

Upah dosa adalah maut, penderitaan kekal dan maut itu adalah kita tidak menikmati kemuliaan Allah, tidak ada kemuliaan Allah. Bagian kecil dari apa yang dapat dosa berikan kepada kita di dalam dusta dan pebudakannya. Adalah rasa sepi, kosong, frustasi, rasa ingin dicintai ciptaan yang berlebih, cinta pada diri sendiri hingga menderita dan masih banyak lagi. Dan pencobaan itu datang karena adanya dosa.

Yakobus dengan baik menjelaskan tentang bagaimana dosa lahir dari keinginan dan keinginan yang jahat. Sebab semua itu bukan berasal dari Allah, karena kejahatan tidak pernah hadir dari Allah, semua hal yang baiklah yang dapat Allah kerjakan. Yang jahat datang dari keberdosaan, pemberontakan manusia.

Yakobus 1:14-15 (FAYH) Tetapi cobaan itu disebabkan oleh keinginannya sendiri yang jahat. Kemudian keinginan jahat itu melahirkan tindakan berdosa, dan ketika dosa dibiarkan tumbuh sepenuhnya, melahirkan kematian.

Tetapi, tidak semua pencobaan dapat hadir karena kejahatan dirinya sendiri tetapi tetap memiliki akar yang sama yaitu dosa. Di mana dosa menjangkiti manusia lainnya dan berdampak pada seseorang yang cinta Tuhan. Beberapa orang jujur, bisa saja dipecat dari pekerjaannya karena terlalu jujur dan tidak curang dan tidak mendapatkan keuntungan sebanyak yang tidak jujur. 

Seorang pemberita Injil, setiap menjadi pengkhotbah Injil, diserang dari berbagai sisi, karena para pelayan lainnya tidak ingin dosa mereka ditegur. Dan masih banyak cinta lainnya, ketika seseorang cinta pada Tuhan, ia masuk lembah kelam. Ketika inilah, orang percaya dapat berkata, Tuhan adalah Gembalaku (Mazmur 23).

Demikianlah kita semua adalah orang berdosa yang layak untuk binasa, kita sesat dan melawan Tuhan. Kita kira diri kita bijak, tetapi kita bodoh berdasarkan kebenaran Injil. Karena kebijaksanaan sejati hanya ada di dalam diri yang takut akan TUHAN. Inilah masalah kita dosa kita, diri sendiri dan kita harus diselamatkan dari diri sendiri yang ada di dalam perbudakan dosa, ketika kita tidak percaya kepada Yesus.

Memandang kepada Allah ketika dalam pencobaan

Seperti yang telah saya janjikan, kita akan melihat Mazmur yang sangat indah, ini merupakan permohonan yang berdasarkan sifat Allah. Saya akan membawa anda, untuk berdoa di mana doa tersebut didasarkan pada sifat Allah.

Sangatlah penting, untuk mengenal Allah, ketika anda mencintai seseorang pribadi, anda tentu ingin mengenal dia. begitulah gambaran nyata, di mana Allah mencintai kita dengan cara Ia memperkenalkan diri-Nya kepada kita.

Ini adalah Injil yang seharusnya menjadi pondasi yang kuat, tembok pertahanan yang kokoh dalam menghadapi persoalan. Ini adalah obat dari kesehatan mental, ketika kita disadarkan akan dosa yang adalah musuh utama akar dari pencobaan. Dan pada akhirnya, kita dapat melihat pada Yesus yang telah menyelamatkan kita dari dosa.

Demikianlah merenungkan Allah, berarti merenungkan Kristus yang Allah berikan bagi kita. Dia yang disalibkan untuk membayar semua hukuman dosa, kepada-Nya ditimpakan semua dosa, semua kebusukan kita, semua kengerian penderitaan yang seharus kita tanggung.

Dengan demikian tidak ada lagi penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus, sebab hukuman itu telah ditimpakan kepada Kristus. Dan oleh kasih Allah, semua dosa diampuni ketika kita bertobat. Kita bertobat karena kasih yang sangat besar, karena cinta yang luar biasa indah, karena Yesus yang sangat menawan hati dan pikiran kita. Ini sumber kekuatan, sumber penghiburan dan sumber kehidupan yaitu Injil Yesus Kristus, Dia yang disalibkan, Ia yang menumpahkan darah-Nya bagi kita dan sampai selama-lamanya Dialah Tuhan kita.

Yakobus 1:16-18 (FAYH) Oleh karena itu, hai Saudara sekalian yang saya kasihi, janganlah mau disesatkan. Segala sesuatu yang baik dan sempurna berasal dari Allah, Pencipta segala terang. Ia bersinar untuk selama-lamanya tanpa perubahan atau bayangan. Atas kehendak-Nya sendiri Ia memberi kita kehidupan baru melalui Firman Kebenaran, Kabar Kesukaan. Jadi kita telah menjadi awal dari ciptaan baru-Nya.

Allah memberikan yang terbaik, yaitu Kristus, masakan Ia tidak mengaruniakan yang lainnya ketika kita melayani Dia. Meskipun kita tahu, penderitaan, cobaan hidup dan rasa sakit akan hadir. Tetapi dalam Yesus tidak ada yang sia-sia.

Dia berkuasa menolong, Dia berkuasa untuk membuat kita bertobat, Dia berkuasa untuk terus bersama-sama kita walau pun dalam lembah paling kelam. Yesus telah masuk ke dalam lembah paling kelam ketika Ia di dunia, di atas salib Ia menerima semua itu dan oleh karena itu kita sekarang dapat tenang dan mendapatkan ketenangan dalam Dia dan bersatu dalam Dia, dalam relasi yang mengikat dan memuaskan.

Yesus yang mati telah bangkit demikianlah kutipan di bawah ini akan memberikan penjelasan tentang kekuatan dan sumber kemenangan Kekristenan yang sejati yang berpusat pada Injil Yesus Kristus.

𝐊𝐞𝐛𝐚𝐧𝐠𝐤𝐢𝐭𝐚𝐧. "Tanpa kepercayaan akan Kebangkitan, iman Kristen tidak mungkin ada. Para murid akan tetap orang-orang hancur dan kalah. Bahkan jika mereka terus mengingat Yesus sebagai Guru terkasih mereka, penyaliban-Nya akan selamanya membungkam segala harapan bahwa Dia adalah Mesias. Salib akan tetap menjadi akhir yang menyedihkan dan memalukan dari karir-Nya. Karena itu, asal usul Kekristenan bergantung pada kepercayaan para murid mula-mula bahwa Allah telah membangkitkan Yesus dari kematian" ~William Lane Craig, apologist, dalam Knowing the Truth About the Resurrection (1981)

Selain kebangkitan yang dapat anda renungkan di dalam pencobaan hidup. Kitab Mazmur akan benar-benar membawa anda pada Allah yang benar. Allah yang Alkitabiah. Allah yang pribadi berkehendak dan penuh kasih dan keadilan.

Saudaraku, Kiranya, Mazmur di bawah ini juga membawa anda pada sifat Allah ketika anda dalam pencobaan. Bawalah buku, pulpen dan catatlah penemuan anda tentang sifat Allah dan berdoalah berdasarkan sifat tersebut dengan takut dan gentar yang kudus, dengan rasa hormat dan kekaguman akan Allah. 

Cobaan hidup, tanpa mengenal sifat Allah, bukanlah kedewasaan sejati. Penderitaan tanpa pengertian akan Injil dan membawa kita pada pengenalan akan Kristus, Injil dan kebenaran. Adalah penderitaan yang sia-sia bahkan kebodohan. Tetapi ketika Kristus menjadi pusat hidup, Allah yang dapat kita kenal, semua cobaan hidup benar-benar bermakna dan bernilai kekal tidak sia-sia. 

Yakobus 1:2-4 (TB) Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun. 

Saya berdoa kiranya Mazmur di bawah ini benar-benar anda renungkan dan menjadikan anda semakin mengenal Kristus Injil yang adalah kekuatan TUHAN. Amin.

MAZMUR 25 (BIMK) Doa mohon bimbingan dan perlindungan

1Mazmur Daud.

Kepada-Mu, ya Tuhan, kupanjatkan doaku,

2ya Allahku, aku percaya kepada-Mu!

Jangan biarkan aku dipermalukan,

dan disoraki musuh-musuhku.

3Orang yang berkhianat kepada-Mu akan dipermalukan,

tetapi yang percaya kepada-Mu tak akan dikecewakan.

4Tunjukkanlah kehendak-Mu kepadaku, ya Tuhan,

nyatakanlah apa yang harus kulakukan.

5Ajarilah dan bimbinglah aku

untuk hidup menurut kehendak-Mu,

sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku,

aku selalu berharap kepada-Mu.

6Ingatlah kebaikan dan kasih-Mu, ya Tuhan,

yang Kautunjukkan sejak semula.

7Ampunilah dosa dan kesalahan masa mudaku,

ingatlah aku sesuai dengan kasih dan kebaikan-Mu.

8Sebab Tuhan baik dan adil,

Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat.

9 Tuhan membimbing orang yang rendah hati,

dan mengajar mereka kehendak-Nya.

10Orang yang taat pada perjanjian dan hukum-Nya,

diperlakukan-Nya dengan kasih dan setia.

11 Tuhan, ampunilah aku sesuai dengan janji-Mu,

sebab besarlah kesalahanku.

12 Tuhan mengajarkan kepada orang takwa

jalan yang harus mereka tempuh.

13Mereka akan tetap hidup makmur,

anak cucu mereka akan mewarisi tanah pusaka.

14 Tuhan adalah sahabat orang yang takwa,

Ia menyatakan maksud-Nya kepada mereka.

15Mataku tetap terarah kepada Tuhan,

sebab Ia menyelamatkan aku dari bahaya.

16Pandanglah aku, dan kasihani aku,

sebab aku kesepian dan sengsara.

17Kesusahan hatiku semakin bertambah

bebaskanlah aku dari kesesakanku.

18Perhatikanlah sengsara dan kesukaranku,

dan ampunilah semua dosaku.

19Lihatlah betapa banyak musuhku;

mereka sangat membenci aku.

20Jagalah dan selamatkanlah aku,

supaya aku tidak mendapat malu,

sebab aku berlindung pada-Mu.

21Semoga kebaikan dan kejujuran mengawal aku,

sebab aku berharap kepada-Mu.

22Ya Allah, bebaskanlah umat-Mu

dari segala kesesakannya.