Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

12 Konsep Keselamatan Menurut Alkitab

12 Konsep Keselamatan Menurut Alkitab

Apa arti keselamatan menurut Alkitab? Melalui pertanyaan inilah kita akan bersama belajar salah satu doktrin atau ajaran Kristen yaitu Doktrin Soteriologi. Keselamatan tidak dapat diartikan secara langsung seperti mendefinisikan sebuah teori. Karena pada dasarnya keselamatan merupakan pernyataan kasih Allah melalui karya Kristus untuk memuliakan Allah.

Kita belajar arti keselamatan yang Ada di Alkitab, Perjanjian Lama dan Perjanjian baru lalu kita akan belajar doktrin keselamatan, yaitu 12 konsep keselamatan.  Ajaran keselamatan sangatlah penting, jika salah memahami pengajaran ini, maka dalam praktiknya pun sebagai orang percaya akan salah. Bisa membuahkan kesombongan, bisa juga membuahkan frustasi.

Saya beri contoh, jika keselamatan Kristen dimengerti, bahwa keselamatan manusia karena manusia itu baik, karena manusia telah rajin ke gereja, telah menjadi seorang Kristen dari lahir. Berpengaruh pada kehidupan praktisnya, yaitu ia merasa bahwa dirinya yang terbaik, ia akan mudah menyalahkan orang lain. 

Pemahaman yang salah, pada konsep keselamatan Kristen, membawa kita pada kebingungan, bahkan tidak memiliki keyakinan akan kehidupan kekal yang diselamatkan di dalam Yesus. Saya ingin tegaskan satu hal penting tentang arti keselamatan yang ada di Alkitab. 

Keselamatan yang menjadi dasar iman percaya, merupakan kasih karunia, baik itu PL dan PB, konsep ini tetap sama. Lalu diteguhkan dengan 12 konsep keselamatan oleh teologi sistematika. Maka dari itu, saya akan menjelaskan 3 poin penting tentang keselamatan.

12 Konsep Keselamatan Menurut Alkitab

1. Arti keselamatan dalam Perjanjian Lama

Di dalam Perjanjian Lama, ada begitu banyak kesalahpahaman, saya pernah berdiskusi dengan beberapa teman, tentang konsep keselamatan yang ada di Perjanjian Lama. Begitu terkejutnya saya ketika mereka memahami bahwa Konsep keselamatan yang ada di Perjanjian Lama merupakan hasil usaha manusia. Ini suatu kesalahan yang fatal.

Saya tidak mengerti apakah itu ajaran dari Pendeta mereka, atau mereka terlalu malas belajar Alkitab sehingga menelan mentah-mentah apa yang pendeta mereka khotbahkan. Ambil saja satu contah di dalam Mazmur 5:13 (TB), “Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai."

Lalu kita kembali ke kitab Kejadian 6:8, “Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.” “TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;” Dalam berbagai konteks, baik itu menyelamatkan bangsa Israel dari perbudakan, maupun Nuh yang diberikan kasih karunia agar tetap hidup. Ini semua bukan karena manusia berbuat baik. Tetapi semata-mata karena kerelaan Allah yang mau menolong manusia berdosa yang bejat dan jahat, yang lebih pentas dibinasakan. 

Jika di dalam Perjanjian Lama, memiliki konsep keselamatan yang berbeda dengan Perjanjian Baru. Maka hari ini saya tidak akan mau menulis artikel ini. Bahkan hari ini saya tidak akan pernah mau percaya pada Alkitab, sebagai dasar hidup saya.

Untuk lebih jelasnya lagi, mari kita perhatikan satu konsep yang jelas. Bagaimana Allah yang mendatangi manusia. Ketika manusia telah jatuh ke dalam dosa. Saya mengambil 3 contoh keadaan yang melibatkan para tokoh Perjanjian Lama. 

Adam dan Hawa, Abraham, dan Musa. Kita akan melihat satu kesatuan konsep yang akan menunjukkan kepada kita gambaran Nyata dari sifat Allah yang adil dan pengasih (Mazmur 7:12, Mazmur 86:15).

A. Cerita Adam dan Hawa

Anda dapat membacanya di Kejadian 3, saya akan menceritakan satu Doktrin atau dasar dari pengajaran bahwa keselamatan pemberian Cuma-Cuma dari Allah. Ketika Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, mereka tidak ingin bertemu Allah, mereka telah hidup dalam kebinasaan. Allah yang lebih dulu memanggil Adam dan Hawa. 

Menyelamatkan mereka dari rasa malu dengan memberikan kepada mereka pakaian dari kulit binatang. Inilah keselamatan yang merupakan anugerah Allah, Allah yang datang kepada manusia berdosa dan memberikan kepada mereka pakaian, dimana ada penumpahan dari pertama pada peristiwa ini.

B. Cerita Abraham

Abraham adalah seorang penyembah berhala. Allah memilih Dia, mengeluarkan ia dari penyembahan yang salah kepada allah yang tidak berkuasa, hanya ciptaan fana. Inilah anugerah, Allah memilih, Allah memanggil. Bahwa dalam cerita-cerita selanjutnya Abraham diperhitungkan memiliki kebenaran ketika ia percaya  kepada Allah. (Kejadian 12:1-9 ; 5:6). 

Iman adalah anugerah Allah, ini iman menjadi kebenaran bukan karena Abraham hebat dan dapat percaya. Ini semata-mata kasih karunia, di mana iman itu hasil pembenaran dari TUHAN. 

Ketika saya menyadari bahwa tidak ada sedikitpun yang ada di dalam diri saya sehingga melayakkan saya untuk selamat. Maka saya memuji dan muliakan Allah yang adalah sumber kebenaran dan yang membenarkan saya.

C. Cerita Musa

Ketika kita masuk pada cerita musa, ia adalah seorang bayi yang Allah pilih sejak bayi. Sebagai orang yang akan memimpin Bangsa Israel dari tanah Mesir. Kita akan jauh lebih mengerti sekarang bahwa Allah yang memilih manusia, bukan karena ia baik, hebat, dan tidak menolak Allah.

Tetapi anugerah Allah, ketika Ia memanggil Musa, ketika Musa menolak Dia. Kita akan mengerti pada kejadian ini, anugerah Allah yang kudus sangatlah besar. Semuanya berdasarkan keputusan dan hikmat-Nya. Lalu Allah menemui Musa ketika ia telah menjadi gembala Domba, Allah memerintahkan Musa untuk membebaskan Bangsa Israel dari tanah perbudakan (Anda dapat membaca cerita ini di Keluaran 3, 4)

Saudaraku, semua cerita ini memiliki pola yang sama, Allah selalu lebih dulu datang kepada manusia. Untuk membebaskan manusia dan mengutus manusia menjadi kawan sekerja-Nya. Inilah keselamatan yang dari Allah. 

Manusia tidak bisa menemukan Allah untuk disembah. Tuhan menyatakan diri-Nya sebagai yang berkuasa untuk disembah dan dimuliakan. Maka jelas bahwa arti keselamatan di Perjanjian Baru bukan karena usaha manusia, melainkan karena Allah yang memberikan karunia.

2. Arti keselamatan dalam Perjanjian Baru

Karena manusia telah penuh dosa dan tak berdaya samasekali, maka harus ada seorang lain yang turun tangan dan menolong dirinya jika Ia ingin diterima dan bisa bersekutu dengan Allah yang suci. Dosa mengakibatkan pemisahan antara manusia dan Allah. 

Oleh karena dosa, semua hal yang di kerjakan oleh manusia tidak dapat diterima oleh Allah, karena yang manusia perbuat berdasarkan pada dirinya sendiri, atau berpusat pada diri sendiri sebagati tuhan atas dirinya. Dari ini kita akan mengerti bahwa keselamatan adalah kasih karunia Allah.

Jelas jika kita masuk ke Perjanjian Baru bahwa keselamatan adalah kasih anugerah Allah. Kita diselamatkan karena kita beriman kepada Yesus, kita percaya dan bertobat. Roh Kudus hadir di dalam hati kita, hidup kita dikendalikan oleh Roh Kudus. Kita dilahirbarukan. (Yohanes 3:16, Efesus 2:8-9, 2 Tesalonika 2:13, Roma 6:23 ; 10:9-11).

Kita juga dapat mengerti bahwa keselamatan di Perjanjian Baru merupakan kehidupan baru yang telah dilahirbarukan (Yohanes 3:3, 1 Petrus 1:23, II Korintus 5:17) Keselamatan yang merupakan pemberian Allah. 

Yesus Kristus, menyerahkan diri-Nya sebagai korban penebus dosa, korban yang sempurna dan kudus. Kristus tidak bisa dipisahkan dari pengajaran tentang keselamatan. 

Terutama di dalam kitab-kitab PB. Bahkan di PL, merupakan keseluruhan cerita yang ada di sana, merupakan gambaran nyata akan kehidupan Yesus, kematian Yesus, dan kebangkitan Yesus, Yesus yang membebaskan manusia dari sengat dosa sehingga manusia diselamatkan hanya di dalam Yesus. 

Oleh karenanya, untuk lebih jelas mari simak poin yang ke tiga, 12 Konsep keselamatan Kristen. Dimana semua konsep ini, berpusat pada Doktrin Kristologi, sebagai pusat dari keselamatan, sumber pengharapan iman Kristen.

3. 12 Konsep keselamatan Kristen

12 konsep keselamatan ini, menjelaskan bagaimana di dalam Yesus keselamatan menjadi sempurna bukan karena usaha  manusia. Semua konsep ini menjelaskan Yesus yang menjadi pusat dari setiap pengertian. Dimana ketika tidak ada Yesus yang hidup, disalibkan dan bangkit. Maka konsep keselamatan yang dapat kita percayai saat ini, tidak ada.

Karena di dalam Yesus lah Allah mengerjakan semuanya dengan baik, benar, dan tepat sasaran. Untuk orang-orang berdosa, yaitu Anda dan saya. Maka inilah 12 konsep keselamatan Kristen.

A. Konsep Pilihan (Predistinasi)

Allah yang telah menciptakan manusia, Allah yang bertujuan agar manusia memuliakan nama-Nya dan untuk kemuliaan-Nya. Dia betindak dalam kedaulatan-Nya agar manusia yang telah jatuh ke dalam dosa dapat kembali memuliakan Dia. Inilah pemilihan Allah. “Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman. Yohanes 6:44 (TB).

Pemilihan ini berkaitan dengan penebusan di dalam Yesus. Allah memilih bangsa (Roma 9:4 ; 11:28). Pemilihan merupakan tindakan Allah yang berdaulat penuh, pada dasarnya Allah tidak berkewajiban memilih siapapun untuk diselamatkan. Karena semua manusia telah kehilangan kemuliaan Allah. 

Namun karena kasih karunia, Yesus Kristus yang menjadi korban penebus, Allah yang kaya dengan Rahmat-Nya telah memilih manusia, tanpa ada paksaan dari pihak mana pun. Karena Ia adalah penguasa dunia ini, bukan hanya itu bahkan penguasa kehidupan semua manusia.

Allah memilih manusia di dalam Kristus (Efesus 1:4-5), Ia tidak memilih manusia di dalam diri mereka karena pada dasarnya manusia layak dihukum. Tindakan pemilihan ini sesuai dengan keseluruhan sifat-Nya. Allah memilih berdasarkan kemahatauan-Nya, oleh karena itu, ketika Allah memilih maka Ia tahu pasti setiap kemungkinan yang terjadi, ketika ia memilih manusia sesuai dengan kehendak-Nya.

Allah memilih setiap individu, sesuai dengan kebesaran kasih-Nya. Kita dapat belajar dari Perjanjian Lama. Bahwa Allah telah memilih setiap tokoh yang akan Ia selamatkan dan menyelamatkan suatu bangsa atau bangsa Israel. Semua ini berdasarkan kasih-Nya.

Allah memilih manusia berdasarkan diri-Nya. Pemilihan Allah secara individu. Pemilihan Allah telah Ia kerjakan sebelum dunia dijadikan.

Allah memiliki tujuan yang tetap dalam hal memilih manusia (Yoh. 15:16; Gal. 1:15-16; Ef. 2:10; I Tes. 1:4-19) semua ini untuk menyatakan kemuliaan-Nya (Ef.1:6, 12, 14). Pengajaran tentang pemilihan memberikan kekuatan atau semangat baru dan tidak pernah melemahkan kehidupan rohani (Kol. 3:12, 14).

B. Konsep Pengganti

Upah dosa adalah maut, kasih karunia Allah adalah kehidupan kekal di dalam Yesus Kristus. Manusia yang berdosa tidak akan dapat menebus dirinya sendiri, hal ini menunjukkan secara jelas bahwa manusia mati di oleh karena dosa-dosanya (Efesus 2:1). 

Yesus adalah Allah (Yohanes 1:1, 14) Ia telah menjadi manusia. Contoh yang akan membuat kita benar-banar mengerti ialah Filipi 2:6-7 (TB), “ yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri , dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

Konsep pengganti merupakan Yesus yang telah menjadi hamba, mati menerima hukuman dosa manusia, ia menggantikan manusia. Dimana manusia yang haruslah di hukum dalam penderitaan kekal. Namun digantikan oleh Yesus, Yesus telah menjadi manusia yang seolah-olah Ialah yang berdosa.

Ia menggantikan kita untuk menerima murka Allah, Yesus mati ditimpakan kepada-Nya semua hukuman dosa manusia. Baik itu dosa masa sekarang, masa lalu dan masa yang akan datang. Kebesaran pengorbanan-Nya terlalu sulit untuk dibayangkan.

Tuhan untuk menjadi pengganti, Ia harus mengorbankan sifat-sifat Ilahi-Nya, Ia tidak lagi menjadi Allah. Ia telah menjadi manusia sejat. Injil merupakan kabar baik, yang mengabarkan pengorbanan Yesus, untuk mengabarkan bahwa ada keselamatan di dalam Yesus karena Ia telah menjadi korban pengganti. 

C. Konsep Penebusan

Konsep penebusan, dikerjakan oleh Allah dengan cara mengutus Yesus Kristus menjadi manusia. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak Tunggal-Nya untuk menjadi penebus manusia dari kutuk hukuman dosa.

Konsep penebusan, menunjukkan kepada kita, Yesus telah menjadi dosa karena pelanggaran dan dosa-dosa kita (2 Korintus 5:21). Jika tidak ada Allah yang menjadi korban penebusan dosa, maka tidak ada keselamatan yang akan diperoleh manusia.

Sebab karena satu orang semua orang telah jatuh ke dalam dosa, namu karena kebenaran satu orang juat (Yesus) maka semua orang yang ada di dalam-Nya ketika menjadi percaya adalah orang-orang benar. Karena karya penebusan.

“Manusia hanya dapat menebus dosanya secara pribadi jika ia dapat menderita selamanya karena hukuman yang diakibatkan dosa. Tentu saja manusia tidak bisa berbuat demikian, maka karena kasih sayang-Nya, Allah masuk ke dalam keadaan yang tanpa harapan dan memberikan seorang pangganti, yaitu Yesus Kristus, yang benar-benar sanggup memberikan pelunasan yang kekal untuk dosa.” Charles C. Ryrie, “Teologi Dasar 2” hal. 29

Maka dari itu, baik konsep pengganti maupun konsep penebusan, memiliki satu kesatuan. Karena Yesus menggantikan manusia untuk menjadi penebus manusia dari murka Allah yang kekal dan mengerikan. Maka dari itu murka Allah harus adanya pemuasan untuk menegakkan keadilan Allah.

D. Konsep Pemuasan

Konsep ini berkaitan erat dengan Yesus yang telah merendahkan diri-Nya untuk pemuasan murka Allah secara menyeluruh. Dimana semua keadilan Allah terhadap dosa-dosa manusia ditimpakan kepada Yesus. 

Konsep ini, menunjukkan kepada kita bahwa Kristus secara mutlak harus menjadi korban sehingga semua orang yang percaya kepada Yesus menjadi anak-anak Allah, “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah. yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;”  Yohanes 1:12 (TB). 

Konsep pemuasan mengantarkan kita pada konsep pendamaian....

E. Konsep perpalingan

Konsep ini, menunjukkan pekerjaan Allah kepada manusia, yang memiliki kehidupan di dalam Kematian. Ketika ia percaya diselamatkan oleh anugerah Allah di dalam Kristus maka pada saat yang sama orang tersebut memiliki kehidupan baru.

Perpalingan dari kehidupan lama yaitu kehidupan yang dikuasai dosa, ketika percaya Yesus, memiliki arah pandangan kepada Kristus dan mati terhadap dosa. Hidup baru di dalam Kristus. Konsep ini juga dapa dikatakan kelahiran baru, kehidupan yang telah diselamatkan karena dilahirkan kembali (Yohanes 3:3).

Jadi siapa yang ada di dalam Kristus ia adalah ciptaan baru, yang lama sudah berlalu sesungguhnya yang baru sudah datang. 2 Korintus 5:17 (TB). Inilah perpalingan kehidupan yang sudah diselamatkan. pandangan yang dipalingkan dari dosa kepada kemuliaan Kristus.

F. Konsep Perdamaian 

Manusia dapat melihat kemuliaan Allah, karena manusia telah didamaikan dengan Allah melalui darah korban pendamaian yang sempurna di dalam Kristus. Tidak ada persekutuan yang intim dan indah, jika darah Kristus tidak menjadi pendamaian yang memberikan keselamatan bagi manusia.

"Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hak ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesebaran-Nya." Roma 3:25 (TB) 

"Sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu." EFesus 2:15-16 (TB)

G. Konsep kelahiran baru

Kelahiran baru, hanya manusia dapatkan dari Allah, ketika Ia percaya kepada Kristus. Sama seperti perpalingan dari dosa kepada Kristus. Kelahiran baru merupakan kematian terhadap dosa ketika percaya Yesus. dilahirkan kembali di dalam Yesus oleh kuasa Ilahi Roh Kudus.

Tanpa adanya kelahiran baru, maka tidak ada terang di dalam hati seseorang itu, tidak ada terang maka tidak ada kehidupan yang berasal dari Allah. Sebab terang adalah Allah, dimana ada terang di sana ada Allah yang bekerja untuk keselamatan manusia berdosa.

Kelahiran baru, merupakan pertumbuhan benih kekal yaitu firman Allah yang tertanam dalam diri manusia yang menerima Kristus. “Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal. 1 Petrus 1:23 (TB).

H. Konsep pembenaran

Ketikan seseorang bertobat, dalam arti ia sudah percaya kepada Kristus. Maupun pertobatan orang yang baru saya percaya dan ingin selalu mempercayakan hidupnya kepada Yesus, pada saat yang sama orang ini dibenarkan oleh kebenaran Yesus.

Pertobatan diikuti oleh pembenaran, setiap orang bukan hanya anak sih jahat ketika ia belum bertobat. Ia juga pelaku pelanggaran, bahkan mati di dalam pelanggrannya itu, (Roma 2:23; 5:6-10, Efesus 2:1-3, Kolose 1:21, Titus 3:3). Ketika manusia dilahirkan kembali maka seseorang itu menerima pembenaran, ia memiliki kehidupan baru. 

Konsep pembenaran, menjelaskan kepada kita bahwa manusia telah memiliki kebenaran yang diterima oleh Allah, ketika ia memiliki Yesus. Sebab kebenaran Yesus lah yang menjadi diperhitungkan sebagai kebenaran kita yang percaya kepada kepada Tuhan Yesus.

"Pembenaran di dalam Kristus, menghasilkan penghapusan hukuman (Roma 4:7-8, II Korintus 5:19).  Penghukunan telah ditiadakan (Roma 8:1, 33, 34), dan kini kita diperdamaikan dengan Tuhan (Roma 5:1; Efesus 2:14-17). Hubungan yang dipulihkan antara manusia dan Allah (Roma 4:6, I Korintus 1:30; II Korintus 5:21). Kebenaran Yesus diperhitungkan sebagai kebenaran kita (Roma 4:5). Dan Kita dibenarkan oleh iman kepada Kristus. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. (Roma 10:10). Manusia tidak dibenarkan karena ia melaksanakan hukum Taurat tetapi Ia dibenarkan karena percaya kepada Yesus (Galatia 2:16). Dan penegasan yang harus kita sadari, bahwa pembenaran bukan karena kita berbuat baik (Roma 3:27-28 ; Galatia 2:16). Iman bukanlah harga yang harus dibayar untuk dibenarkan, melainkan sarana untuk memperoleh pembenaran. Hal ini sangatlah jelas terjadi di dalam kehidupan orang-orang saleh, baik itu di Perjanjian Baru maupun Perjanjian Lama. (KPR. 13:38, 39, Roma:5-12, Galatia 3:8)." Hendry C. Theessen, “Teologi Sistematika” hal. 426-427.

I. Konsep pengangkatan

Ketika kita bertobat, kita telah dijadikan Anak Allah, kita hidup untuk Allah dan kemuliaan-Nya. Kita menjadi keluarga Allah yang terkasih dan terus memiliki persekutuan yang intim bersama dengan Alllah. Kata Yunani “Pengangkatan anak” muncul hanya lima kali di dalam Alkitab. Semua kata ini ada di surat Rasul Paulus (Roma 8:15, 23; 9:4. Galatia 4:5, Efesus 1:5). 

Istilah ini juga Paulus pakai untuk menjelaskan bangsa Israel sebagai suatu bangsa (Roma 9:4); Ia juga menjelasakan bahwa pengangkatan anak barulah terlaksana ketika Yesus datang kembali (Roma 8:23). Paulus menjelaskan bahwa suatu fakta bahwa kita orang-orang percaya, merupakan orang-orang yang telah menerima kasih anugerah dan menjadi anak Allah, di dalam Yesus Kristus.

Ketika manusia menjadi anak Allah, maka kita dibebaskan dari hukum Taurat (Roma 8:15; Galatia 4:4, 5). Manusia telah bebas dari perbudakan dosa, bahkan menerima janji Allah akan penyertaan-Nya. Yaitu oleh Roh Kudus (Galatia 4:6, 7; bandingkan dengan Efesus 1:11-14).

Jika didefinisikan dari bahasa Yunani, maka pengangkatan anak memiliki arti. “ditempatkan sebagai anak sendiri.” Yohanes menekankan hubungan antara manusia dan anak-anak Allah, kita dilahirkan dari Allah, dan terus dewasa di dalam Yesus (Yohanes 1:12-13, I Yohanes 3:1). 

J. Konsep Kesatuan dengan Yesus Kristus

Secara jelas, keselamatan manusia merupakan persatuan manusia baru dengan Kristus.  Alkitab menjelaskan dengan kiasan, bagaikan persatuan bangunan dan dasarnya (Efesus 2:20-22; Kolose 2:7; I Petrus 2:4-5). Lalu Alkitab menggambarkan bahwa persatuan orang percaya bagaikan persatuan suami dan istri (Roma 2:7; I Petrus 2:4, 5). Diilustrasikan seperti persatuan antara carang dan pokok anggur (Yohanes 15:1-6).

Persatuan antara kepala dan tubuh (I Korintus 6:15, 19; 12:12, Efesus 1:22-23 ; 4:15-16). Lalu persatuan antara Adam dengan kuturunannya (Roma 5:12-21, 21; I Korintus 15:22, 49 ; lalu bandingkan dengan persatuan antara gembala dan domba-dombanya, Yohanes 10:1-18, Ibrani 13:20; Petrus 2:25).

Persatuan dengan Kristus, merupakan persatuan yang bersifat rohani, barang siapa mengikat dirinya kepada TUHAN, maka ia menjadi satu Roh dengan Dia (I Korintus 6:17; bandingkan 12:13, Roma 8:9-10, Efesus 3:16-17). Roh kuduslah yang melaksanakan persatuan antara kita dan Kristus. Maka dari itu sekarang kehidupan Kristus merupakan kehidupan orang percaya.

Alkitab menjelaskan bahwa, rahasia dari persatuan kita dan Kristus merupakan rahasia yang besar. Ini merupakan hubungan Kristus dan jemaat-Nya (Efesus 5:32), dan “Betapa kaya da mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus uang adalah pengharapan akan kemuliaan” Kolose 1:27 (TB). 

Bagaimana proses penyatuan ini berlangsung? Tentunya Alkitab tidak menjelaskan secara gemblang. Tetapi kita dapat mengerti dari beberapa teks Alkitab. Antara lain (Efesus 1:4), persatuan ini merupakan rancangan Allah. Di dalam Dia (Kristus), kita telah ditentukan sejak dunia ini belum diciptakan. Persatuan ini terjadi ketika orang percaya telah dihidupkan saat kebangkitan Yesus dari kematian. Demikianlah manusia berdosa telah mati dan bangkit bersama Yesus (Roma 6:5) dan (I Korintus 12:13).

K. Konsep Penyucian atau Pengudusan

Manusia yang percaya kepada Kristus, diperintahkan untuk dapat kudus sebab Allah kudus. Lalu secara jelas ayat berikut, “Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan”Ibrani 12:14 (TB). Ayat-ayat Alkitab begitu banyak menekankan tentang kekudusan, misalnya saja apa yang Petrus tuliskan, “ Hendaklah kamu menjadi  kudus di dalam seluruh hidup-mu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu” I Petrus 1:15).

Kita dipisahkan dari satu kejahatan moral oleh Allah, kita dipersiapkan untuk Allah. Alkitab menuliskan untuk kita orang-orang percaya bahwa kita haruslah memisahkan diri kita dari orang fasik (II Korintus 6:17-18) dan guru-guru palsu pengajaran sesat (II Timotius 2:21; II Yohanes 9, 10), dan dari sifat diri sendiri yang jahat (Roma 6:11-12, Efesus 4:25-32, Kolose 3:5-9, I Tesalonika 4:3-7).

Pengudusan atau pun penyucian merupakan proses perjalanan manusia baru, pada tujuan Allah yang mulia. Yaitu orang yang telah percaya menjadi serupa dengan Yesus, untuk mengenal Dia dan menjadi pengasih sama seperti Dia.

L. Konsep Pemuliaan

“Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal dan orang benar akan ke dalam hidup yanf kekal.” Matius 25:46 (TB). Kehidupan yang telah diselamatkan, menerima pemuliaan. Konsep ini menunjukkan kepada kita, bahwa kemuliaan sejati akan kita terima pada akhir kehidupan. Itu semua terjadi ketika kita telah menjadi percaya kepada Yesus.

Keselamatan berakhir pada pemuliaan oleh Allah kepada manusia yang telah dibenarkan di dalam Yesus Kristus. Ini adalah akhir dari perjalanan panjang selama ada di dunia ini, sebagai musafir yang terus menikmati persekutuan dengan Yesus, walau dalam penderitaan tetap bersukacita.

Untuk menutup poin ini, keselamatan di dalam Yesus yang merupakan anugerah oleh Yesus Kristus. “Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semua, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya, dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya. Roma 8:30 (TB).

4. Penutup dari penulis

Inti dari arti keselamatan Kristen dan 12 konsep keselamatan Kristen merupakan jaminan keselamatan yang dijanjikan oleh Allah. Ini jaminan yang memberikan diri-Nya untuk manusia. Maka dari itu Yohanes menuliskan, “Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita, dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya; barang siapa memiliki anak ia memiliki hidup, barang siapa tidak memiliki Anak ia tidak memiliki hidup." 1 Yohenes 5:11-12 (TB).

Dosa adalah kematian, kehidupan hanya didapatkan ketika Yesus menjadi milik kita, maka dari sini saya dapat mengerti bahwa keselamatan Kristen merupakan ikatan kasih yang saling memiliki antara manusia yang ditebus dan Yesus Kristus Sang penebus. 

Sehingga Yesus yang adalah milik berharga kita, tidak akan pernah tergantikan oleh apa pun dan siapa pun, yang ada di dalam dunia fana ini. Inilah Injil, menunjukkan kepada Anda kabar baik dan dosa-dosa yang di mana, kita harus berpaling dan bertobat.

Kiranya melalui tulisan ini, Roh Kudus, memberikan kepada Anda pengertian yang cukup dalam, akan Injil, karya keselamatan yang hanya dapat dikerjakan oleh Allah secara sempurna. Dan damai sejahtera sorga melimpah atas kehidupan Anda. (Filipi 4:20), “Dimuliakanlah Allah dan Bapa kita selama-lamanya! AMIN

Posting Komentar untuk "12 Konsep Keselamatan Menurut Alkitab"