Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Memberitakan Injil Yesus Kristus; Membangun Hubungan Persahabatan yang Mendalam

Cara Memberitakan Injil Yesus Kristus; Membangun Hubungan Persahabatan yang Mendalam

Membangun hubungan dengan sesama. Untuk memberitakan Kristus. Ini adalah hubungan yang mendalam. Tentang bagaimana kita menunjukkan kasih yang tulus iklas. Berani mendengarkan dan berbagi kesaksian hidup, memberi jawaban tentang iman kita.

Yesus datang ke dalam dunia, untuk mendekatkan manusia dan Allah (Efesus 2:13). Allah Kudus, tidak akan dapat bersatu dengan manusia yang telah jatuh ke dalam dosa. Pendosa yang layak binasa. Yesus membangun hubungan dengan manusia, walaupun Ia adalah Allah sejati pada saat yang sama.

Manusia yang sudah percaya kepada Allah harus memiliki hubungan dengan Allah secara Pribadi. Hal yang sama harus kita lakukan terhadap orang-orang yang belum percaya. 

Ketika kita dekat, ketika kita memiliki hubungan mendalam, tulus, tidak mengambil keuntungan. Untuk mengalirkan Injil kepada sesama kita.

Tantangan bagi kita, kita adalah garam dunia (Matius 5:13). Membangun hubungan dengan sesama kita, bukanlah pilihan, ini adalah perintah, untuk  ditaati, dan melakukan sesuatu yang dikehendaki Allah. 

Seharusnya kita sadar, kita tidak memiliki pilihan. Sama seperti garam yang harus menjadi penyedap rasa. Dan jika tidak menjadi penyedap maka tidak berguna.

Hubungan lebih penting, jika dibandingkan dengan metode penginjilan. Seseorang lebih terbuka, ketika hubungan itu benar-benar kita lakukan dengan orang yang tidak Kristen. 

Kita harus bergaul dengan orang yang tidak percaya, agar secara alamiah Injil mengalir kepada orang yang tidak percaya. Melalui kita.

Hubungan yang baik, akan meruntuhkan tembok yang telah dibangun oleh Setan. Sehingga garam dunia dapat mempengaruhi dunia, melalui kehidupan sehari-hari. Kita harus mampu memenangkan hati mereka dengan tulus. Benar-benar sepenuh hati.

Jika mereka sudah kita menangkan, kedekatan hati otomatis akan terbangun. Teruslah hidup dengan hubungan yang akrab, hangat, dekat tanpa prasangka. Ini adalah tentang melayani mereka, sama seperti Kristus yang telah melayani kita sampai mati di kayu salib.

Membangun hubungan sangatlah ilmiah dan rasional bila dilakukan dengan orang yang terus ada bersama-sama kita berinteraksi dengan kita.

Ketika membangun hubungan kita harus menerangi, demikianlah kita harus menjadi terang yang bercahaya. Supaya mereka melihat perbuatan kita yang baik dan memuliakan Allah (Matius 5:16). Jangan menjadi senter, jangan menyoroti atau menyalahkan. 

Kita tidak boleh menjadi hakim bagi mereka, mereka tidak akan terbuka, ketika kita datang bukan dengan persahabatan. Tidak ada orang yang suka dikoreksi, tetapi biarlah kasih Allah mengalir melalui hidup kita, kita bersahabat dengan mereka sampai mereka bertanya-tanya. Mengapa kita sangat baik dan benar-benar mengasihi mereka.

Biarkan ia sadar sendiri setiap kesalahan mereka, biarlah mereka menyadari Allah secara alami. melalui hidup kita, kita tidak boleh memaksa mereka. Maka dari itu, kita harus menjadi terang. 

Ketika menerangi, ketika bertindak, kita pasif. Tetapi dalam doa kita benar-benar aktif, berdoa bagi nama-nama mereka yang telah bersahabat dengan kita. Biarkan mereka yang bertanya kepada kita sehingga kita memiliki kesempatan untuk berbagi kesaksian kepada mereka.

Saat menerangi, kita haus memberikan kesaksian. Jangan menghakimi. Tetapi menunjukkan kesalehan kita hidup kepada mereka. Dalam perkataan dan tingkah laku.

Kabar baiknya, pada dasarnya pertobatan merupakan karya Allah, bukan karena kehebatan kita. Tetapi kita tetap Allah pakai. Untuk bekerja sama dengan Dia untuk menjangkau dunia bagi Dia dan suatu sukacita bagi kita. Makna hidup dan tujuan yang jelas sehingga kita tahu untuk apa kita hidup.

Yohanes 6:44 (TB) Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.

Marilah, untuk menutup artikel ini. Kita bersama-sama membangun Buangan terus dengan saudara-saudara kita. Dengan tujuan, menjadi berkat bagi mereka, menjadi pembawa cahaya keselamatan Injil kepada sesama. 

Bawalah mereka dalam doa-doa kita, Yesus telah berjanji. Jika kita ada dalam kebenaran, mintalah kepada Dia di dalam Dia (. Maka Ia akan memberikan kepada kita jiwa-jiwa untuk dilayani. Karena doa yang di dasarkan pada Injil dan kemajuan Injil adalah kehendak Tuhan.

Yohanes 15:7 (TB) Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

Tuhan, kami berdoa untuk orang-orang yang ada di dalam hidup kami. Mereka yang bergaul dengan kami, mereka yang kenal kami dan kami mengenal mereka.  Bawalah kami ke dalam hubungan yang lebih akrap dengan mereka. 

Sehingga Injil dan kasih setia-Mu dikenal oleh mereka-mereka yang tidak mengerti Injil dan mengenal Injil. Tuhan mampukan kami, untuk menunjukkan Pribadi-Mu bagi mereka. Segala pujian bagi-Mu saja. Di dalam nama Yesus. Amin.