Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Amsal 2:1-5 Firman Allah Adalah Hikmat

Renungan Amsal 2:1-5 Firman Allah Adalah Hikmat

Ayat Alkitab Amsal 5:1-5 

Judu Renungan; Firman Allah adalah Hikmat Sejati

Amsal 2: 1-5 TB. Hai anakku, jikalau engkau menerima perkataanku dan menyimpan perkataanku di dalam hatimu, sehingga telingamu memperhatikan hikmat, dan engkau mencondongkan hatimu kepada kepandaian, jikalau engkau berseru kepada pengertian, dan menunjukan suaramu kepada kepandaian, jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengerjarnya seperti mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah.

Amsal merupakan kitab yang dipenuhi hikmat, pada masa SMP saya sampai pada pembacaan kitab Amsal, saya langsung jatuh cinta pada kitab ini, saya seperti menemukan segala hal yang pikiran, dan hati saya cari sebelumnya. Yaitu sebuah pengertian, yang merupakan kebutuhan psikologis manusia.

Ketika manusia tidak makan maka ia kelaparan, ketika manusia tidak berolahraga maka ia akan mudah sakit. Dan ketika manusia tidak menemukan hikmat, kepandaian, pengertian, dan sumber dari semua itu maka ia akan memiliki kehidupan yang mudah bosan, kosong, dan selalu berpura-pura bahagia bahkan kebinasaan kekal adalah bagiannya, karena akar dari semua kebodohan adalah dosa.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi manusia mengalami ketidaksanggupan untuk dapat mencapai kebutuhan hidupnya yang semua itu mempunyai akar yang sama yaitu dosa. Semua manusia telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah, padahal tujuan manusia terbesar, terindah dan termulia adalah Allah, untuk menikmati kemuliaan-Nya.

Pada bagian kali ini kita dibawa penulis Amsal, untuk menerima perkataannya. Ia merupakan seorang raja Israel yang sangat berhikmat. Ia adalah raja Salomo. Maka jika Anda berulang kali membaca kitab Amsal. Anda akan selalu merasa memakan makanan yang sangat lezat bagi pikiran, dan pemenuhan jiwa. Karena Roh Kudus yang memberikan pengertian kepada Anda. 

Pada tulisan pembelajaran Amsal kali ini, saya akan membagikan kepada Anda dua poin yang didasari pada ayat di atas. Pertama ajakan untuk memperoleh hikmat. Dan hal yang akan Anda dan saya terima ketika kita mengejar hikmat. 

Renungan Amsal 2:1-5 Firman Allah Adalah Hikmat

1. Memperjuangkan hikmat

Saudaraku kerugian terbesar dalam kehidupan ini, ketika kita mendapatkan hikmat yang salah. Terutama hikmat yang kita dasari pada pemikiran kita yang telah berdosa dan orang lain baik itu orang tua kita sebab semua orang telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah. 

Hari-hari ini saya terus berpikir dan merenungkan satu ketakutan tentang kebijaksanaan yang ada dalam diri saya.

Kebijaksanaan yang bisa dengan mudah mendefinisikan kebenaran Firman, hal yang begitu mengerikan ketika saya menjadikan pikiran saya sebagai pijakan sehingga teks Alkitab di pengaruhi kebijaksanaan saya. Hal ini begitu kacau.

Jadi yang akan menjadi fokus kita, hikmat yang Amsal sampaikan adalah jikalau kita menerima perkataan Amsal, maka itulah hikmat sejati. Setiap kita bijaksana menurut ukuran kita baik itu dalam diam kita, maupun dalam banyaknya bicara diri kita dan semua ini dosa.

Maka kebijaksanaan yang sudah berdosa itu haruslah digantikan oleh kebijaksanaan Injil atau Alkitab. 

Ketika kita merenungkan Firman hal utama yang harus terjadi dalam diri kita, haruslah kosong, minta Roh Kudus menjadikan diri kita bodoh, dan menyadari betapa kita adalah orang berdosa dalam segala jenis hikmat yang secara alami dalam diri kita. 

Sama seperti Yesus yang telah mengosongkan diri-Nya sehingga Ia menjadi hamba dan hina bahkan mati disalibkan. Maka Allah sangat meninggikan Dia.

Hikmat kebijaksanaan alami manusia yang harus digantikan oleh hikmat Allah, hikmat salib, hikmat karya penebusan dalam Yesus. 

Kasih Allah karunia Allah yang telah berbelas kasih memberikan kita kasih karunia. 

Ia begitu baik pada kita, namun kebaikan Allah bukan berdasarkan keadaan Anda yang nyaman. Kebaikan Allah karena definisi baik adalah Allah.

Kebaikan Allah justru semakin nyata ketika Anda dan saya mengasihi jiwa-jiwa sama seperti Yesus mengasihi Anda dan saya yang sangat berdosa sampai Ia mati di kayu salib. 

Inilah hikmat Allah, yang harus kita cari lebih daripada mencari perak, yang harus kita ikat pada pinggang kita, yang harus kita simpan dalam hati kita. Kita harus berseru kepada kepandaian kekal.

Percayalah pada Yesus jika Anda belum mempercayai-Nya, pandanglah kebodohan itu yang bagi dunia sangat tidak berarti, berjalanlah ke jalan yang sempit, karena disana cinta sejati kita menunggu kita Dia adalah Sang penebus dosa, penyelamat jiwa, dan pemberi rasa damai dalam diri Dia adalah hikmat yang dunia tolak.  

Roh Kudus terus memampukan kita setiap saat mengerti, mendalami, mempelajari, dan menikmati Sang Hikmat sejati. Terpujilah Yesus sampai selama-lamanya.

2. Memperoleh hikmat

Hikmat yang saya maksud dalam bagian ini, adalah hikmat yang mengerti akan cinta Tuhan kepada diri kita, sehingga kita memperoleh pengertian takut akan Tuhan dan terus mengenal kekasih hati (Yesus Kristus).

Hikmat yang dimaksud sangat jelas tertulis di atas, “maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah.” Pengertian dan rasa takut dan hormat pada TUHAN adalah hikmat mutlak yang harus kita alami yaitu hikmat yang kita raih berdasarkan Firman Tuhan, Firman yang menekan kehendak kita, menekan hikmat kita. Lalu Hikmat Allah, karakter Yesus semakin nyata dalam diri kita.

Hikmat ini bukanlah hikmat dunia yang kosong, bukanlah hikmat manusia yang hanya sampai pada apa yang dapat dilihat. Namun hikmat ini adalah Hikmat kekal, sebab ketika kita mengenal Allah, kita akan sangat mengerti betapa lemah, dan berdosanya diri kita.

Kita pasti akan semakin kagum pada kemuliaan Allah, kita akan semakin cinta pada Alkitab. Karena pada dasarnya rasa takut akan Tuhan merupakan ketika kita secara benar mengasihi Yesus. Menghormati salib, dan terus berpikir dan berserah agar hidup kita hanya untuk kemuliaan Allah saja.

Hidupku bukan aku lagi melainkan Yesus yang hidup dalam aku, hidupku adalah Kristus. Bukan tentang hikmat Anda dan saya. Tapi kita mari mematikan hikmat itu dan memasukkan hikmat Alkitab, hikmat Injil ke dalam pikiran kita dan hati kita.

Sehingga mata memandang pada Yesus, mengasihi jiwa-jawa, mendoakan mereka demi penjangkuan Injil dan semua itu untuk kemuliaan Allah. Inilah hikmat sejati mengenal Yesus dan takut akan Allah, tunduk pada Allah atas dasar kasih kita pada Allah karena kita merasakan kasih-Nya terlebih dahulu.

Injil tentang Yesus yang disalibkan, Dia yang telah memberikan diri-Nya menjadi dosa agar kita yang pendosa ketika bertobat dan percaya kepada Yesus. Dipulihkan, diberikan kehidupan yang baru dan mendapatkan pengampunan dosa, oleh karena Yesus telah mati bagi kita ketika kita masih berdosa. Inilah hikmat sejati, ketika kita mengenal Allah, melalui Yesus yang disalibkan, Dialah jalan kebenaran. Di dalam Dia, kita dibenarkan, dikuduskan dan dijadikan layak untuk menyembah Allah, menikmati Allah dan menerima hikmat Allah yang sangat berbeda dari hikmat dunia.

Renungkan Amsal 2:1-5 temukan Yesus! Kiranya Roh Kudus memampukan Anda dan saya terus hidup dalam pertobatan dan setiap hari menyembah Yesus memuliakan Yesus dan memandang hanya pada karya salib. AMIN