Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Arti Sebuah Kehidupan Dalam Firman TUHAN

Renungan Arti Sebuah Kehidupan Dalam Firman TUHAN

Arti hidup menurut iman Kristen, tentunya memiliki makna yang amat dalam. Arti hidup Kristen ialah kehidupan yang menikmati pengharapan kekal di dalam Kristus, beriman kepada Kristus, dan kehidupan yang bersukacita dalam dunia walau dalam penderitaan sekalipun.

Ini bukanlah kehidupan yang berpusat pada pencapaian, pada cita-cita hidup yang fana, bukan juga pada bagaimana kehidupan dapat lebih nyaman selama di dunia. Kehidupan Kristen memiliki arti kehidupan yang hidup dalam kebenaran walau menderita.

Jika kehidupan tidak menjadi berarti dalam arti kekekalan, jika kita tidak mengerti kehidupan yang kekal ada di masa depan. Daging akan menjadi tua, kulit akan keriput, bahkan setiap gigi yang kita pakai untuk mengunyah. Suatu saat, satu persatu akan tercabut, rambut di kepala yang memutih bahkan akan terjadinya kebotakan.

Semua realita ini, akan terjadi atas kehidupan kita, cepat atau lambat. Sadarilah bahwa setiap proses tersebut merupakan perjalanan kita menuju kehidupan kekal, entah itu dalam penderitaan kekal karena kita sedang ada di luar kebenaran. Atau pun kehidupan kekal dan sukacita yang teramat sangat karena kita ada di dalam kebenaran.

Kata kunci artikel kali ini, untuk menjelaskan arti 'hidup' menurut iman Kristen adalah KEBENARAN. Kebenaran adalah kehidupan kekal, tidak ada kebenaran yang tidak membuahkan kekekalan. Jika tidak itu adalah imitasi dari kebenaran. "Kata Yesus kepadanya: ”Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Yohanes 14:6 (TB).

Kita akan merenungkan empat poin dari artikel kali ini, setiap poin akan mendefinisikan arti hidup menurut Kristen (pengikut Yesus), sebagai murid Kristus, kehidupan kita adalah hidup untuk memancarkan Injil, sehingga setiap poin-poin inipun akan berpusat pada Injil Yesus Kristus.

"Arti hidup menurut Kristen, Iman Kristen, Dalam Kristus, dan Hidup kekal merupakan pengetahuan yang memberikan kesegaran dan bagi jiwa yang mencari sukacita sejati dalam kebenaran sejati."

1. Iman Kristen memberitahukan pengertian akan hidup.

Iman Kristen adalah keyakinan yang aneh, jika kita melihat budaya manusia. Musta hil ada seorang raja yang gagah, mewah, dan dalam kenyamanan mau untuk turun dan menerima hukuman dari rakyat miskin yang mungkin saja mencuri karena ia memang kelaparan.

Saudaraku satu realita yang mutlak dunia tunjukkan kepada kita, bahwa kemewahan dunia, segala hal yang dunia berikan kepada manusia. Ketika ia telah menikmati itu semua, sudah bisa dipastikan ia tidak akan mau melepaskannya.

Kalaupun ada, orang-orang demikian sedang mencari sensasi untuk tujuan tertentu yang bahkan tidak memperdulikan orang kecil sedikitpun. Tetapi kehidupan Kristen, beriman pada penguasa dunia yang kekal rela menjadi daging yang fana, bukan hanya itu Ia bahkan mati untuk menanggung semua kutuk dosa Anda dan saya, inilah yang kita Imani. (Yohanes 1:1-5, Filipi 2)

Lalu pengertian hidup seperti apa yang akan dibahas? Kehidupan kita yang ada di dalam kematian. Inilah yang akan menjadi fokus poin ini, kehidupan yang telah jatuh dalam dosa dan mencintai dosa sebagai gaya hidup semua manusia di segala zaman.

Sekarang pun mereka terus berdosa, dan membuat baginya patung tuangan dari perak dan berhala-berhala sesuai dengan kecakapan mereka; semuanya itu buatan tukang-tukang. Persembahan korban kepadanya! Kata mereka. Baiklah manusia mencium anak-anak lembu! Hosea 13:2 (TB).

Ketika kita mempelajari Kitab Kejadian, Allah menciptakan semua yang di dunia ini, agar manusia dapat menguasai semuanya.  Tetapi ketika manusia lebih mempercayai firman dari ular dan meragukan integritas Allah, meragukan kalau-kalau Allah mendustai mereka, maka mereka makan buah tersebut. Ini awal mula penyembahan berhala, manusia mempercayai ciptaan (ular), terjadi sampai sekarang.

Iman Kristen mempercayai bahwa munusia, Anda dan saya. Kita haruslah secara jelas dan serius menanggapi bahwa kita pendosa besar, kita ada budak dosa yang selalu saja di bawa ke dalam gelapnya kehidupan dengan arah yang jelas, yaitu mencintai dunia dan isinya sehingga kita kembali ke penyembahan berhala.

Inilah kehidupan manusia, manusia adalah manusia berdosa, manusia yang mati, mereka pemberontak dan budak dosa. Allah murka terhadap dosa, upah dosa adalah maut. “Maka bangkitlah murka Allah terhadap mereka: Ia membubuh gembong-gembong mereka dan menewaskan teruna-teruna Israel. Sekalipun demikian mereka masih saja berbuat dosa dan tidak percaya kepada perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib.” Mazmur 78:31-32 (TB).

Bangsa Israel merupakan contah yang baik, untuk mengambarkan isi hati kita pada zama modern, pribadi lepas pribadi. Mereka adalah gambaran Kristen yang sangat baik, mereka keras kepala, begitu juga dengan Anda dan saya, mereka layak dibinasakan, begitu juga Anda dan saya.

Mereka melupakan semua karya Allah, semua yang Allah kerjakan untuk mereka. Bukankah kita begitu sering melakukan hal yang sama. Kita melupakan Allah, kita mencintai buah pikiran kita, kita mencintai tujuan-tujuan yang berpusat pada diri sendiri untuk kepentingan diri, bukan Injil. Sungguh gelapnya hati kita, sungguh kita tidak layak menerima anugerah.

Inilah poin yang pertama memberikan kepada kita pengertian akan hidup menurut iman Kristen. Kita adalah manusia berdosa, dikelilingi kehidupan yang dipenuhi dosa dan kita pun memiliki natur berdosa yang kapan saja siap membinasakan kita, ketika kita tidak berjaga-jaga. Tidak adanya harapan di dalam dosa, hanya ada kenikmatan fana, kita tidak diciptakan untuk itu, dan kita pasti menderita.

2. Hidup dalam Kristus mencerahkan pengertian akan hidup.

Saya selalu merenungkan dan menanamkan Injil di dalam hati saya, salah satu quote yang selalu akan saya serukan kepada diri saya, “kita tidak akan pernah menghargai karya salib, kita tidak akan pernah mengerti betapa besarnya kasih Allah. Jika kita tidak mengerti bahwa kita adalah pendosa besar, tidak peduli kita orang baik ataupun seorang kriminal.” Inilah tujuan saya selalu membukakan dosa-dosa kita, selalu menyerukan dosa kepada Anda melalui artikel-artikel yang saya tulis.

Agar Anda sadar, bahwa kietika kita di kandung dalam dosa, kita tidak berharga samasekali. Allah tidak ada alasan ataupun hak untuk menebus kita, Allah seharusnya membinasakan manusia. Inilah arti dari (Yohanas 3:16), ayat ini terlalu terbiasa kita dengar, tanpa kita tahu realita mengerikan di balik ayat ini, realita kebinasaan manusia, manusia mati di dalam dosa.

Mari kita renungkan INJIL, Allah yang menganugerahkan kepada kita kehidupan kekal, memberikan kepada kita Yesus Kristus sebagai Kebenaran itu, kebenaran yang hidup di dalam kita yang percaya kepada-Nya. “Penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah. Filipi 1:11 (TB).

Pencerahan akan kehidupan yang ada di dalam Kristus, merupakan pengharapan untuk menikmati kemuliaan kristus di kekekalan. Ini merupakan harapan yang diberikan oleh Injil. Itu mengapa hal utama yang Yesus kerjakan ketika Ia mulai melayani adalah mengabarkan Injil. Karena ini sangatlah pernting, karena melalui Injil Roh Kudus bekerja menghidupkan manusia yang mati secara rohani.

Ketika manusia itu mau percaya kepada Yesus. “Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan telah menjadi hamba kebenaran.” Roma 6:18 (TB). "Sengat maut ialah dosa, kuasa dosa ialah hukum Taurat." 1 Korintus 15:56 (TB). Namun kehidupan di dalam Yesus kita dengan berani berteriak bahwa sengat dosa telah hilang, sengat dosa tidak berkusa atas hidup kita, kita membenci dosa.

“Sebab di dalam Dia (Yesus) dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya,” Efesus 1:7 (TB). “Supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus." Efesus 2:7 (TB)

Inilah kehidupan menurut Kristen, yaitu kehidupan yang telah telah ditebus dengan darah yang mahal. Kita yang dulunya hamba dosa, kini telah menjadi hamba Yesus, hidup di dalam Yesus dan melayani Yesus, taat kepada Yesus dan menikmati setiap keindahan yang Yesus anugerahkan kepada kita setiap saat.

3. Pengharapan hidup kekal sukacita dalam hidup.

Jika ingin menjadi pengikut Yesus, sangkal diri, pikul salib, dan ikut Yesus, perintah Yesus yang jelas. Yesus mati di kayu Salib, bukan agar kita terhindari dari penderitaan lalu kita bersukacita karena tidak adanya penderitaan. Ini bukan iman Kristen, ini kepalsuan dari pengajaran, pengajaran kacau. 

Menyangkal diri, artinya menyerahkan diri kepada Kristus dan meninggalkan semua cita-cita kita, mematikan berhala-berhala yang membuat kita tidak melayani Yesus. memikul Salib adalah penderitaan, kehidupan yang pasti akan dibenci ketika, kita secara radikal menjadi pengikut Yesus.

Pengharapan kekal di dalam Yesus, merupakan perjuangan kita untuk mengakui ketidakmampuan kita di hadapan Yesus, tekun untuk berjuang mematikan dosa dan hidup hanya untuk menikmati Yesus dan kemuliaannya. Menikmati kemuliaan Yesus, merupakan anugerah yang pasti akan membawa kita pada sukacita yang bukan berdasarkan kondisi dunia, tetapi berdasarkan Yesus baik.

"Marilah kita melakukannya dengan tekun, dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kit aitu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikil salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan tahta Allah." Ibrani 12:2 (TB).

Yesus telah menerima semua hukuman dosa kita, sehingga di kehidupan yang akan datang. Kita menerima kebenaran Yesus yang membawa kita pada sukacita sorga, inilah pengharapan kita, inilah kekuatan kita ketika kita menderita. Roh Kudus penghibur dan penolong akan selalu ada bersama-sama dengan kita, anak Allah yang dikuduskan di dalam Yesus, Injil sangat memuaskan kita.

Kehidupan menurut iman Kristen, merupakan kehidupan yang tetap bersukacita di dalam penderitaan. Kehidupan yang menikmati Yesus dan mengabarkan Injil. Marilah kita terus menikmati dan memperjuangkan sukacita. Terus meminta Roh Kudus mencerahkan mata hati kita sehingga kita dapat mengerti kekayaan anugerah Allah yang ada di dalam Yesus.

4. Mendapatkan arti hidup menurut Kekristenan sejati

Injil adalah seruan pertobatan, jika tidak ada seruan pertobatan, bagi saya itu adalah injil buatan manusia untuk menyenangkan manusia. Dengan harapan tetap percaya Yesus tanpa perjuangan untuk menderita dalam hal mematikan dosa-dosa dalam diri.

"Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat du dahapan-Nya." Efesus 1:4 (TB), inilah arti hidup Kristen, kita dipanggil untuk menjadi serupa dengan Yesus. 

Kita hidup taat sampai mati sama seprti Yesus taat dalam kekudusan, hidup untuk menjadi seorang hamba yang melaksanakan kehendak Allah. Demikianlah arti hidup menurut Kristen, yaitu kehidupan yang mengejar kekudusan di dalam Yesus, untuk menjadi serupa dengan Yesus, taat pada kehendak Yesus sampai napas tidak berhembus.

Kekudusan Yesus yang di dalam kita, memampukan kita untuk mematikan setiap dosa yang merupakan kebiasaan kita, kelahiran baru menjadikan kita manusia baru yang membenci dosa kita, lalu mengasihi Kristus dan yang Kristus kasihi. “Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semua, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu menjadi yang sulung di antara banyak saudara.” Roma 8:29 (TB).

"Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya." 1 Tesalonika 3:13 (TB). Kiranya Roh Kudus memberikan kepada kita kekuatan untuk terus mematikan dosa, damai sejahtera dari sorga melimpah atas hidup kita, sehingga arti hidup kita sebagai orang Kristen hanya bermakna ketika Yesus dikabarka melalui hidup kita sampai selama-lamanya. AMIN

Posting Komentar untuk "Renungan Arti Sebuah Kehidupan Dalam Firman TUHAN"