Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bahan Khotbah Kristen Terbaik; Renungan Hari Ini Untuk 3 Hari

 Bahan Khotbah Kristen Terbaik; Renungan Hari Ini Untuk 3 Hari

Pendahuluan

Kita yang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat. Diselamatkan oleh karena kematian Yesus di kayu salib, bukan hanya itu. Kebangkitan-Nya merupakan harapan baru bagi kita yang ada di dunia yang sedang berjalan menuju kebinasaannya.

Saudara, saya bersyukur dapat menyelesaikan kumpulan renungan harian ini, di mana setiap renungan yang saya tulis selalu berpusat pada Injil. Allah yang telah mencari kita yang tersesat, mati dalam segala dosa kita dan hidup dalam perbudakan dosa.

Terimakasih untuk Anda yang telah berkunjung ke blog saya ini, saya berdoa kiranya setiap renungan membawa Anda pada pengenalan yang benar akan Allah. Menjadikan Anda pribadi-pribadi yang benar-benar mengasihi Yesus dan hidup bagi kemuliaan-Nya. Melayani Dia apa pun pekerjaan Anda di dalam dunia kita sekarang ini.

Selamat merenungkan 3 renungan untuk sepuluh hari dan teruslah bertumbuh ke arah Kristus.

1. Yesus berkuasa di bumi dan di sorga

Bacaan Alkitab Matius 28:18 (TB) Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.

Ayat ini merupakan pondasi yang kokoh dari pelayanan pemuridan pribadi ke pribadi. Inti dari semua kegiatan pelayanan. Sampai pada kabar yang sangat baik, pengakuan yang mengagumkan di tengah dunia yang tidak baik-baik saja. Dunia yang sedang ada di dalam penderitaan dan penjajahan, ada rasa takut dan berbagai pertanyaan di dalam hati para murid pada waktu itu.

Mereka berharap pemulihan, mereka berharap kehidupan yang seperti pada masa lalu, di mana Israel Berjaya. Mereka rindu itu terjadi, tetapi di sisi lain di dalam diri mereka ragu. Kabar baiknya setelah saat-saat menegangkan berlalu, rasa lelah dan takut, frustasi dan tidak ada yang dapat dilakukan. Selain kembali ke dalam kehidupan lama.

Yesus datang, Ia menampakkan diri-Nya kepada para murid, untuk memulihkan mereka dan menjelaskan kembali Injil kepada mereka. Saya sedang membayangkan sukacita itu, kasih itu dan kehangatan yang terjadi di antara mereka. Mereka adalah kelompok yang sederhana, orang-orang yang tidak jenius. Orang miskin yang tidak berpendidikan.

Harapan mereka hanyalah Sang Guru yang juga miskin yang bahkan tidak memiliki alas untuk membaringkan kepala-Nya. Sederhana tetapi penuh kuasa dan memberikan sorot wajah yang serius di sisi lain. Namun lemah lembut di sisi lain. Kristus telah datang, setelah kejadian, kematian-Nya yang mengerikan. Penderitaan yang tidak pernah para murid bayangkan selama mereka mengikuti Dia.

Mereka berharap, Yesus mengumpulkan pasukan untuk memimpin orang Israel melawan orang Romawi. Mustahil rasanya Ia akan kalah, jika dilihat dengan kata-kata yang berkuasa.  

Semua orang akan menjadi pengikut setia-Nya, dengan menyembuhkan orang-orang sakit, hal itu cukup menambah pasukan yang akan menggulingkan pemerintahan Romawi pada waktu itu yang sedang memimpin dunia. Tetapi semua harapan itu sirna, semua hanya imajinasi belaka. 

Ya mungkin saja kita memang hadir ke dalam dunia untuk menjadi pecundang dan berharap dengan penuh kekosongan. Setelah penderitaan itu, kematian yang mengalahkan Yesus, orang Romawi yang menyiksa Dia dan tertawa ketika melihat Ia menderita dan darahnya mengalir dan daging-Nya tercabik-cabik.

Kepada orang yang telah mati disalibkan, mati dengan mengerikan, tidak ada perlawanan. Bahkan Ia tidak lebih dari seorang hina. Yang kini jika kita mengaku kita kawan-Nya, murid-Nya. Masyarakat akan mengucilkan kita, para tua-tua ingin juga membunuh kita. Demikianlah kira-kira yang dipikirkan para murid pada waktu itu.

Ini adalah harapan seketika runtuh, iman yang seperti tembok kokoh yang telah didirikan selama tiga tahun. Sepertinya iman ini sangat kuat. Harapan ini tidak akan goyah oleh apa pun. Jika seperti yang sekarang di depan mata, mereka melihat Yesus sangat indah, berkuasa, dan banyak yang mau mengkuti Dia untuk mendapatkan bukan hanya pengajaran namun juga roti.

Dia pemimpin yang sangat ideal bagi orang Israel. Dialah Mesias yang dijanjikan untuk membebaskan orang Israei. Kerajaan yang Ia pimpin akan membawa kita keseluruh dunia untuk menduduki bangsa-bangsa. Dan orang-orang Romawi akan tunduk di bawah kaki kita, ketika Yesus menjadi raja orang Yahudi. Tetapi pada dasarnya, iman mereka, didirikan di atas yesus yang lain, yesus yang mereka ciptakan sendiri berdasarkan keinginan mereka. Yesus ini, bukanlah pribadi Yesus yang sejati.

Kita harus mengerti, bahwa apa yang ada di dalam hati dan pikiran para murid dan orang Israel pada umunya sampai sekarang. Merupakan gambaran nyata dari hati kita yang berharap Yesus yang lain. Yesus yang sesuai dengan keinginan kita, Dia yang tidak menderita dan membawa kita pada penderitaan pada waktu-waktu yang singkat seperti sekarang ini.

Kita harus bertobat dari kesalahan kita mengerti Injil, Injil bukanlah kabar baik yang sesuai seperti apa yang kita pikirkan. Ini kabar baik yang jauh lebih besar, jauh lebih indah, jauh lebih mulian dan jauh lebih hebat dari apa yang dapat kita pikirkan.

Injil melepaskan kita dari kutuk dosa, kita yang selayaknya binasa. Dibebaskan dari itu, tetapi kita lebih suka dibebaskan dari keadaan yang buruk dengan rasa cinta pada dosa yang sama. Kita suka keadaan yang baik sesuai dengan keinginan kita, namun tetap diperbudak oleh dosa. 

Kita harus sadar, bahwa dosa adalah musuh terbesar kita dan baiklah kita menyadari hal ini dan berbalik hanya kepada Kristus yang telah disalibkan dan di akhir kitab Matius. Ia menyatakan diri-Nya. Inilah yang akan kita benar-benar renungkan. Tentang kuasa di sorga dan di bumi.

Setalah kepada Yesus, ditimpakan hukuman dosa kita, Dia menjadi dosa dan disalibkan dan bangkit. Dia menyatakan diri-Nya dan sebelum Ia kembali ke sorga kepada para murid. Dia menyatakan, bahwa kepada-Nyalah segala kuasa di sorga dan di bumi diberikan. Maka itu, pergilah ke seluruh dunia, jadikan bangsa-bangsa (suku) murid-Nya. Dia akan selalu ada menyertai mereka.

Ini melebihi dari apa yang kita pikirkan, semenjak saat itu, mereka menantikan Roh Kudu dan setelah Roh Kudus turun ke atas mereka dunia menjadi tempat di mana Kristus menyatakan kuasa-Nya. Melalui orang-orang yang lemah, bodoh, tidak berdaya, penakut, pendosa, miskin dan manusia yang sama seperti Anda dan saya. menggoncang dunia, sampai hari ini, nama Yesus tetap dipuji.

Oleh karena nama Yesus, saya sampai hari ini terus menulis artikel. Menulis renungan-renungan yang mengundang pembaca saya untuk kembali ke Alkitab dan belajar, bergumul dan berdoa untuk mengenal Yesus. Kuasa yang ada pada Yesus benar-benar nyata.

Sampai hari ini, ada jutaan buku yang ditulis untuk memberitakan Dia, baik itu yang memuji Dia dan yang menghujat Dia. Sampai hari ini, banyak orang-orang yang menyerahkan diri siap untuk mati. Dikuasai oleh kuasa dari tempat yang Mahatinggi untuk pergi melayani bangsa-bangsa dengan kasih yang sejati, kasih yang diawali dengan kematian di atas salib masing-masing dari mereka yang melayani Yesus.

Oleh karena kuasa inilah, Anda hari ini membaca tulisan ini dan saya mengundang Anda untuk datang pada Yesus, mintalah rahmat-Nya untuk semakin mengenal Dia. Kita bisa saja ragu, tetapi kuasa Tuhan di dalam Yesus, ketika direnungkan, digumulkan. Itu menguatkan dan memberikan keyakinan untuk terus hidup dalam Dia dan melayani-Nya.

Datanglah dalam kesendirian, renungkanlah Yesus dan apa yang Ia janjikan dan katakan. Beristirahatlah dalam Dia dan nikmatilah firman-Nya. Kita adalah orang-orang yang telah menerima kasih karunia yang besar, maka selama di dunia ini, kita mendapatkan tujuan baru, yaitu Kristus dan melakukan apa yang Dia lakukan. Untuk membawa cahaya Injil kepada bangsa-bangsa melalui pribadi-pribadi yang dipercayakan saat ini bergaul dengan kita.

TUHAN. Segala kemuliaan dan hormat hanya bagi-Mu, mampukan kami untuk percaya dan terus belajar untuk percaya pada kuasa yang ada pada-Mu. Sehingga hidup kami melayani-Mu, memuliakan-Mu dan terus berjalan menikmati persekutuan dengan-Mu setiap hari. Ya hatiku dan pikiranku, bawalah aku pada kekaguman yang nyata, engkau yang telah dikuduskan oleh darah Yesus, datanglah dan nikmatilah kuasa dari sorga yang telah berjanji menyertai ketika kita benar-benar taat pada-Nya dan melakukan apa yang Ia perintahkan. Di dalam nama Yesus. Amin.

2. Dunia sedang lenyap

Bacaan Alkitab 1 Yohanes 2:17 (TB) Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

Ketika pertama kali saya kehilangan orang yang paling dekat dengan saya, yaitu ibu saya. Ketika saya masih remaja, saya mengerti satu hal. Bahwa kematian itu nyata, bukan mitos dan akan benar-benar terjadi pada kehidupan saya dan orang-orang yang saya kasihi. 

Ia datang untuk memisahkan kita dari orang yang tidak kita pedulikan, tidak kita kenal bahkan orang yang paling dekat dengan kita, seperti ibu, ayah, saudara kandung, dan sahabat dekat.

Ketika orang terdekat meninggalkan kita, pada saat inilah kita berpikir lebih keras, kita mulai mempertahankan banyak hal di dalam dunia. Karena orang yang benar-benar bersama kita setiap saat, kini tidak lagi dapat kita jumpai di dalam dunia sekarang ini. Itulah kematian.

Ini realita yang mengerikan, menakutkan dan membuat kita bodoh saya terlebih khusus. Ketika ia datang ke pintu rumah kita, entah siapa yang akan ia jemput. Kematian tetaplah mengerikan. Meskipun bukan kita yang ia jemput. 

Kasih kepada orang terdekat dan itu memberikan kenyamanan. Menjadikan kita, lupa pada kematian, ini baik dan dapat juga berdampak sangat buruk. Mari kita renungkan lebih lagi bagian ini. 

Kita hidup di dalam dunia yang telah dikutuk karena manusia berdosa, jahat, tidak taat pada Tuhan, memberontak, dan upah dosa adalah maut. Yang lebih mengerikan lagi, dosa membawa kita pada jiwa yang dingin pada sesama. 

Karena dosa inilah kematian menjadi sangat mengerikan, karena kematian akibat paling nyata dari dosa. yang seharusnya Anda dan saya sadari setiap hari bahkan setiap saat.

Kita bisa saja merasa mengasihi sesama kita, tetapi pada saat yang sama sebenarnya kita mengasihi diri sendiri. saya mengasihi ibu saya, karena ia memberi lebih bagi saya, apa yang saya inginkan tentang kasih, nasehat, perhatian, cinta, dan hidup yang benar-benar sempurna saya rasa. 

Tetapi ketika itu diambil dari saya, saya merasakan apa itu ketakutan. Saya menemukan diri saya ada di titik paling menyedihkan, tanpa cinta, tanpa perhatian dan tidak mendapatkan apa yang saya inginkan. Ini berakar dari rasa cinta saya pada diri sendiri, bukan pada ibu saya. inilah yang saya sadar ketika Injil telah menyerap pada diri saya.

Sekarang bagaimana dengan Anda, sekarang apa yang benar-benar membuat Anda nyaman. Di mana hal itu seolah-olah sumber kehidupan Anda, memuaskan Anda di mana rasa cinta pada diri sendiri Anda dipuaskan oleh hal itu. Tetapi saya ingin mengingatkan Anda, bersiaplah bahwa hal itu akan waktu ambil dari kehidupan Anda.

Kita orang berdosa, dosa inilah yang menjadikan kita berkecenderungan mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Melebihi kasih kita kepada Allah, kasih ini adalah penyembahan berhala. Dan Yohanes mengingatkan kita, mengapa kita tidak boleh mengasihi apa yang ada di dalam dunia ini sebagai sesuatu yang utama.

Kita harus mengerti bahwa kita diciptakan bukan untuk mengasihi ciptaan dan dipuaskan oleh ciptaan. Kita diciptakan untuk mengasihi TUHAN, untuk dipuaskan oleh Tuhan dan kita dengan benar dapat relasi dengan sesama kita didasari pada kasih Tuhan kepada kita dan kasih kita kepada Tuhan. Tetapi karena dosa semua ini telah diputarbalikan.

Kita juga harus sadar, akibat dosa, kehidupan kita sekarang sangatlah fana. Maka dari itu, dunia sekarang ini sedang menuju kebinasaannya. Dengan segala keinginannya, keserakahannya, keangkuhannya, dan pemberontakkannya kepada Allah.

Semuanya sementara, sangat fana, kita harus sadar pada kebenaran ini. Sehingga sekarang, marilah hati dan pikiran kita, kita arahkan kepada Kristus. Sebab siapa yang ada di dalam Dia, percaya kepada Dia dan mengasihi Dia karena sadar dan diubahkan oleh kasih-Nya. Beroleh hidup yang kekal.

Bukan hidup kekal tujuan utamanya, tujuan kita adalah Kristus, Pribadi yang untuk Dialah kita diciptakan. Marilah kasih kita didasari pada kasih Kristus yang telah disalibkan. Dia yang telah menanggung semua hukuman dosa kita, kita yang seharusnya binasa.

Tetapi karena kasih karunia, kita melihat Yesus yang menerima semua dosa, semua kutuk, dan semua penderitaan kekal jiwa kita. 

Di dalam Dia kita dihidupkan, dalam kehidupan yang baru. Kita disadarkan akan kefanaan hidup, dan memiliki persekutuan dengan Dia dikuatkan dan dituguhkan untuk melakukan kehendak Kristus bagi hidup kita, sebab kita dikuduskan, dipanggil untuk taat dan tidak ada pilihan lain. 

Terimakasih Tuhan, telah menebus kami dengan memberikan diri-Mu sendiri sebagai pengganti, menerima hukuman dosa kami. Hanya di dalam-Mu saja kami dapat hidup dalam sukacita dan pengharapan, mampukan kami untuk selalu melakukan kehendak-Mu. Melayani-Mu sampai akhir hidup kami. Di dalam nama Yesus. Amin.


3. Lihatlah esensi!

Bacaan Alkitab Yesaya 5:12 (TB) Kecapi dan gambus, rebana dan suling, serta anggur terdapat dalam perjamuan mereka, tetapi perbuatan TUHAN tidak dipandangnya dan pekerjaan TUHAN tidak dilihatnya.

“Kesibukkan alkitabiah yang baik adalah pertahanan yang kuat terhadap keraguan yang melemahkan. Semakin Anda terlibat dalam  hal-hal devosional, pemuridan, dan misi, di mana Allah memanggil anak-anak-Nya, semakin Anda akan diingatkan akan berkat luar biasa dan tujuan kekal dari menjadi seorang anak Allah dan bagian dari misi penebusan Allah yang tidak terhentikan” ~ Pual David Tripp “Penderitaan” 101.

Kehidupan Kristen kita haruslah melihat hal-hal yang menjadi dasar iman. Melakukan pelayanan yang benar-benar penting dan meninggalkan segala hal yang merintangi kita dan melihat hanya kepada Kristus yang disalibkan. Dia yang memberikan diri-Nya, sehingga kita dapat hidup berkenan di hadapan Allah, merasakan kehidupan yang diperbaharui dan kehidupan yang benar-benar menikmati Allah dan segala perbuatan-Nya.

Kita harus peka pada pelayanan yang tidak penting, pelayanan yang hanya menguras tenaga. Tetapi tidak berfokus pada apa yang Allah kerjakan, tidak memuliakan Allah dengan cara-Nya Dia dan tidak mengutamakan Dia. 

Saudaraku, semua hal yang lahir dari hati dan pikiran kita yang secara alami, tidak serta merta memuliakan Allah, jika itu tidak Ia kehendaki. Kita harus secara serius bergumul, kita harus secara serius menayakan Allah, apa yang ingin Ia kerjakan melalui diri kita, untuk jangka panjang. Baik itu dalam pekerjaan dan pelayanan. Bacalah Alkitab, berdoalah senantiasa untuk menikmati keindahan dan kebenaran-Nya.

Tentunya bukan tentang kita dan kemuliaan kita dan semua yang kita rindukan. Tetapi sesuai dengan apa yang Allah rindukan dan inginkan. Baiklah kehendak kita, kita samakan dengan apa yang Allah inginkan. Tunduk dan taat kepada-Nya. Dengan mata melihat kepada salib Kristus yang mendatangkan kekuatan, sukacita, kelegaan karena dosa telah diampuni.

Kristus Injil adalah esensi Kekristenan, pusat dari iman, di mana haruslah kita percaya kepada Dia, menaruh kehidupan kita yang fana kepada-Nya. Dan melaksanakan semua perintahnya di dalam kehidupan yang baru bersama Dia.

Hanya ketika Roh Kudus tinggal di dalam kita maka kita mampu melihat esensi Kekristenan, Yesus yang disalibkan, merasakan semua hukuman dosa, merasakan semua cara pandang yang baru. Berdoalah untuk secara serius meminta belas kasihan Allah, berdoalah untuk esensi ini, yaitu berdoa untuk hati yang terus-menerus diubahkan di dalam Kristus, hati yang diperbaharui oleh Roh Kudus dan pikiran yang penuh dengan kebenaran Firman Tuhan.

Tidak ada yang lebih penting dari Injil, kehidupan yang dibawa untuk berserah kepada Kristus, Kristus yang adalah kepala dari kehidupan Kristen. Di mana kita yang mengaku percaya, diajak untuk hidup kudus, hidup melihat kepada karya keselamatan, mengenal sifat-sifat Allah, kagum kepada Allah dan menyembah Dia dalam Roh dan kebenaran. 

Kagum berarti mengenal yang dikagumi, Dia bukan hanya membuat kita kagum, Kristus mau kita bersama-sama dengan Dia dan Dia bersama kita, setiap langkah kita bersama Dia, beserta Dia, karena kita adalah milik kesayangan Allah, maka Yesus akan sangat keras untuk melepaskan kita dari dosa kita.

Memang saya aku itu sakit, bahkan terkadang saya sendiri ingin pergi dari hadirat Yesus, tetapi didikan Kristus, membawa kepada hidup, untuk tetap bersuka ketika Kristus benar-benar indah dalam kehidupan dan kita dapat menemukan bahwa Kristus semakin nyata dalam hari-hari yang dilalui.

Bawa terus diriku kepada Kristus yang adalah dasar dari semua yang hidup. Dan kehidupan ku. Menemukan keindahan dan Dia di dalam lubuk hati. Merasakan bagaimana Allah bekerja untuk mendatangkan kebaikan. Untuk memuji kemuliaan-Nya dan merasakan kehidupan yang bersukacita dalam pelayanan yang dipercayakan. Amin.