Renungan Mazmur 119:105-106 Firman TUHAN Adalah Pelita
Ayat Alkitab Mazmur 119:105-106
Judul Renungan; Firman TUHAN Adalah Pelita
Mazmur 119:105-106 (TB) Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Aku telah bersumpah dan aku akan menepatinya, untuk berpegang pada hukum-hukum-Mu yang adil.
Setiap hari kita ada di dalam kegelapan dunia yang membawa kita pada kebingungan yang mendalam. Beberapa orang di dunia bahkan tidak mengenal diri sendiri, beberapa orang bertanya untuk apa dia dilahirkan dan ketika menemukan jawaban, itu pun bukanlah jawaban dari tujuan hidup ini. Kita sedang ada di dunia yang dipenuhi kefasikan, akar dari kefasikan di dunia adalah hati manusia, pikiran manusia yang telah berdosa, memberontak terhadap Allah.
Kegelapan hati manusia adalah kematian kekal, kehidupan fana yang terpisah dari cahaya kemuliaan dan keindahan. Manusia tersesat dengan cara menyembah ciptaan di dunia ini yang jauh lebih rendah dari dirinya. Oleh karena kegelapan hati ini juga manusia saling merendahkan, meninggikan diri di hadapan Tuhan dan hidup menjadi Tuhan atas dirinya sendiri.
Kita membutuhkan cahaya dari kekudusan dan kebenaran Allah yang menciptakan kita, pelita firman Tuhan merupakan kebutuhan hati dan pikiran yang mengembara. Untuk kembali diarahkan kepada Sang Pencipta, yaitu TUHAN. Maka dari itu, kita bukan hanya akan merenungkan Firman adalah pelita bagi setiap jalan kita, kita akan merenungkan kebenaran ini dari terang Injil yang membawa kita pada kehidupan yang baru, untuk terus berkomitmen memegang hukum-hukum yang adil.
Firman itu telah menjadi manusia, Dia adalah terang bagi dunia ini, Dialah pelita yang menerangi jalan kehidupan kita yang ada di dalam Dia. Kristus telah menjadi cahaya kemuliaan, dengan menjalani kehidupan yang sempurna untuk taat kepada Allah, Dialah yang secara sempurna seperti yang tertulis di Mazmur 119:106 “Aku telah bersumpah dan aku akan menepatinya, untuk berpegang pada hukum-hukum-Mu yang adil.”
Yesus menerima pengandilan Allah, ini adalah murka kekal terhadap dosa, Yesus menerima dosa dan hukuman dosa. Yesus dipisahkan dari Allah, relasi yang indah dan intim, di mana hanya Yesus yang berharap pada Allah, justru Dia dibuang karena pelanggaran kita. Salib merupakan tempat di mana kita dapat merenungkan, di mana Kristus berbelas kasih kepada kita ditimpakan kepada-Nya keadilan yang mengerikan.
Dia dihancurkan, tubuhnya dikoyak, dan kini tidak ada harapan yang ada di dalam Yesus, selain kematian, kegelapan dan penderitaan. Tetapi pada saat yang sama kini salib itu adalah cahaya kemuliaan yang menjadi pusat pertobatan kita, firman yang ada di Alkitab pada akhirnya membawa kita pada Kristus yang disalibkan, untuk kita dapat mengerti betapa kita berdosa lebih dari yang bisa kita bayangkan. Dan pada saat yang sama kita adalah kekasih Allah, dikasihi di dalam Kristus.
Hari-hari menjadi indah, kebahagiaan sejati menghampiri jiwa kita ketika pusat hidup kita adalah Kristus. Ketika Kristus, memberikan cahaya terang, membukakan pikiran kita, ketika kita diubahkan untuk mengasihi Allah dan hidup untuk Dia. kita menyangkal diri kita, bahwa kita bodoh dan tidak berhikmat. Tetapi ketika firman memenuhi hati dan pikiran kita, kita menerima hikmat yang dari Tuhan.
Saudaraku, untuk mengerti firman bukanlah perkara yang mudah. Ini perlu kesengajaan, kita harus dengan sengaja membaca Alkitab kita setiap hari dan merenungkan. Kita harus mendoakan hati dan pikiran kita untuk mau terbuka dikoreksi oleh firman. Kita harus bertobat dari kemalasan kita yang suka untuk tidak membaca dan merenungkan firman.
Kita tidak akan melihat terang cahaya Injil Yesus Kristus, jika Alkitab kita tidak menjadi kesukaan kita, jika kita tidak memberikan diri kita untuk membaca Alkitab kita. Marilah sekarang, di dalam Kristus, kita merenungkan Injil setiap waktu, merenungkan kehidupan Yesus, kematian Yesus, kebangkitan Yesus dan semua sifat Allah yang kaya.
Baiklah kita menjadi bodoh, untuk dengan rasa haus untuk selalu dekat dengan TUHAN, melalui pembacaan Alkitab dan doa-doa yang beralaskan Alkitab kita. Inilah firman yang adalah pelita, Injil Yesus Kristus, mengarahkan kita pada diri-Nya, kemuliaan-Nya untuk melayani Dia di sisa-sisa hidup kita yang sangat pendek sekarang ini. Ini adalah panggilan untuk mematikan keinginan daging, dan hidup berkomitmen menikmati firman yang ada di Alkitab kita setiap hari. Roh Kudus memampukan kita. Amin.
Posting Komentar untuk "Renungan Mazmur 119:105-106 Firman TUHAN Adalah Pelita"
Silahkan Berkomentar