Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Mazmur 119:71 Berlari Pada Ketetapan TUHAN

Renungan Mazmur 119:71 Berlari Pada Ketetapan TUHAN

Ayat  Alkitab Mazmur 119:71 

Judul Renungan; Berlari Pada Ketetapan TUHAN

Mazmur 119:71 (TB) Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu.

Pernahkah kita memikirkan bahwa penderitaan, kebingungan, kesukaran, sakit penyakit, dan berbagai kesedihan yang menyelimuti hati dan pikiran. Merupakan kasih karunia yang mengarahkan kita pada jalan yang benar, jalan yang kudus dan jalan kekekalan yang memberikan kehidupan baru. Di mana semua ini Allah pakai untuk kita mengenal Dia dan menikmati memuji kemuliaan-Nya.

Saya pada masa SMK tahun 2012, bertemu Tuhan di masa frustasi ketika mama saya meninggal. Di masa-masa gelap di mana yang saya pikirkan bagaimana saya bisa mati dan bertemu mama saya. Di mana beberapa minggu saya menghabiskan waktu saya untuk tertidur dan meminum minuman beralkohol yang dibawa teman saya. Di mana saya rasa semua hal di dunia ini tidak ada gunanya tanpa kehadiran mama saya.

Bagaimana saya bertemu Tuhan, tentunya pada masa saya benar-benar tertindas oleh sebuah fakta bahwa mama yang sangat saya cintai. Tidak akan saya temui lagi selama saya masih hidup di dunia ini. Tetapi pada waktu-waktu itu saya tersadar dan berdoa berdasarkan Yohanes 14:26.

Pada waktu itu saya membutuhkan bukti bahwa saya harus mendapatkan damai sejahtera agar saya dapat melanjutkan hidup jika tidak mungkin saya tidak akan menulis renungan ini. Dan di sinilah saya menulis tulisan yang berpusat pada Injil dengan berbagai fakta hidup yang menekan saya secara pribadi tetapi ada sukacita yang melimpah di dalam diri saya oleh karena Roh Kudus.

Ini buka cerita saya atau karena saya orang baik dan iman saya besar. Bahkan ketika waktu itu saya berseru kepada Tuhan, tidak didasarkan pada kepercayaan, saya berseru dengan hati yang berkata. “Siapa tahu Tuhan benar-benar ada.”

Inilah kehidupan, di mana Tuhan yang berkasih karunia itu, menjadikan fase hidup yang berat, menekan dan tidak menyenangkan. Sebagai tempat di mana Ia menyatakan kebesaran diri-Nya, kuasa-Nya dan Dia benar-benar ada, TUHAN mengasihi kita lebih dari yang dapat kita pikirkan.

Saya tidak tahu sekarang, hal berat apa yang menekan Anda, saya tidak tahu kesusahan apa yang membawa Anda sampai akhirnya Anda menemukan renungan ini. Tetapi yang saya percaya dan ketahui bahwa hidup Anda pada dasarnya adalah sejarah indah tentang karya Tuhan, di mana Ia pasti menyatakan diri-Nya kepada Anda, entah Anda percaya atau tidak inilah kebenarannya. Tetapi pertanyaan saya, maukah Anda menerima bahwa hidup saudara bukan lagi tentang Anda tetapi tentang karya Tuhan.

Hidup saya, tulisan saya, pendidikan saya, hubungan saya, pelayanan saya, dan semua hal yang hari ini saya lihat dan nikmati. Adalah tentang karya TUHAN yang sangat indah, di mana saya percaya Dia terus membawa saya pada ketetapan-Nya untuk semakin mengenal Dia dan pada akhirnya hidup saya, hidup Anda menjadi serupa dengan Kristus.

Kita masuk pada perenungan Injil, di mana Injil adalah ketetapan Allah yang mengarahkan kita pada diri kita yang sebenarnya untuk Dia. Di mana Injil dengan jujur menyatakan bahwa di dalam semua penderitaan dan tekanan. Jika kita tidak bertobat, tidak berharap pada kasih karunia, tidak berlari pada salib Kristus bahwa hanya Salib itulah satu-satunya harapan kita dan kita harus mati disalibkan bersama Yesus.

"TUHAN, melalui Injil menghendaki kita hidup disalibkan bersama Yesus sehingga kita hidup bagi TUHAN dan kita setiap hari mati atas dosa."

Di dalam Yesus, setiap penderitaan, tekanan dan kesusahan di setiap fase kehidupan. Merupakan perjalanan untuk mengenal Allah, untuk berlari pada ketetapan-Nya, untuk hidup berdasarkan firman-Nya untuk hidup semakin percaya pada kasih karunia-Nya. Hidup bertobat dari kehidupan yang mengandalkan diri sendiri, dari diri yang mengandalkan diri sendiri menjadi seseorang yang dapat diandalkan oleh karya kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus.

Pada akhirnya, hidup kita adalah milik Yesus, rumah kita adalah kaki salib di mana tempat kita dapat bersujud meminta pengampunan yang menghasilkan murid sejati petobat sejati. Penderitaan itu baik adanya untuk menyadarkan kita bahwa betapa hidup di dunia ini sangatlah sementara. Hanya ketika kita berlari kepada Kristus saja Dialah harapan kita, hanya Dia, maka kita menemukan keindahan dari ketetapan Allah yang menyegarkan jiwa dan bermakna bagi hidup yang sementara tetapi bernilai kekal, amin.