Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Amsal 1:10 Menjauhkan Diri dan Membenci Dosa

Renungan Amsal 1:10 Menjauhkan Diri dan Membenci Dosa

Ayat Alkitab; Amsal 1:10

Judul Renungan: Menjauhkan Diri dan Membenci Dosa 

Amsal 1:10(TB) Hal anakku, jika orang berdosa hendak membujuk engkau, janganlah engkau menurut;

Keserakahan manusia begitu mengerikan, jika Anda berpikir bahwa Anda tidak serakah maka Anda salah. Ketika Amsal mengingatkan kita untuk tidak menuruti jalan orang berdosa, karena ia tahu bahwa kecenderungan hati manusia adalah berdosa, memberontak terhadap Allah sejati. Begitu gampang kita tidak memuji dan memuliakan Allah dalam tingkah laku kita, teguran ini sangat cocok bagi kita.

Amsal 1:15 (TB) “Hai anakku, janganlah engkau hidup menurut tingkah laku mereka, tahanlah kakimu  dari pada jalan  mereka,” Jalan kefasikan, baiklah kita yang ada di dalam Kristus, berdosa agar tidak berjalan di jalan orang fasik. Sebab kita diciptakan menjadi ciptaan baru untuk hidup melakukan pekerjaan baik.

Kita kembali pada ayat 8 dan 7 disana ada suatu teguran lain, hikmat yang lain yaitu menuruti didikan kedua orag tua kita. Budaya dunia hari-hari ini telah merasuki kita dan ingin selalu membuat kita jatuh, dan mengikuti apa yang ia tawarkan yaitu kenikmatan dan kebahagiaan dan semuanya itu palsu.

Amsal 1:8-9 (TB) Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu sebab karangan bunga yang indah itu bagi kepalamu, dan suatu kalung bagi lehermu.

Kedua hikmat teguran ini adalah inti dari kehidupan kita, segala sesuatu dimulai dari dalam rumah kita, maka adanya kedua orang tua yang mendidik. Ketika kita menuruti didikan mereka kita sudah dipastikan akan mendapatkan peringatan untuk tidak melakukan apa yang dilakukan para pendosa yang ada pada ayat 16-19.

Amsal 1:16-19 (TB) karena kaki mereka lari menuju kejahatan dan bergegas-gegas untuk menumpahkan darah. Sebab percumalah jaring dibentangkan di depan mata segala yang bersayap, padahal mereka menghadang darahnya sendiri dan mengintai nyawanya sendiri. Demikianlah pengalaman setiap orang yang loba akan keuntungan gelap, yang mengambil nyawa orang yang mempunyainya.

Ini adalah satu fakta dari kebenaran umum yang diungkapkan Amsal, setiap manusia memiliki kecenderungan yang benar-benar jahat. Memiliki keinginan untuk selalu diuntungkan meskipun orang lain tidak diuntungkan. Yang terpenting dari apa yang dosa kerjakan di dalam diri manusia adalah, segala hal yang diinginkan harus terwujud walaupun itu menghancurkan kehidupan orang lain.

Demikianlah fakta kehidupan, kita ada di dunia yang telah jatuh ke dalam dosa. saya orang berdosa, anda orang berdosa. Dan setiap orang berdosa pada dasarnya ada di bawah murka kekal Allah yang sangat membenci dosa, di mana dosa selalu menghancurkan kehidupan lain, tidak adil dan memanipulasi.

Bagaimana kita dapat menuruti setiap peringatan orang tua atau didikan nasehat dan berhikmat sehingga kita tidak berjalan di jalan para penumpah darah? Ini pertanyaan yang harus dijawab dengan cara hati dan pikiran mengarah pada identitas kita yang baru di dalam Yesus (2 Korintus 5:17). Di mana hidup yang baru inilah memberikan kita hikmat sehingga kita memiliki hidup yang murni di hadapan Allah (Kisah Para Rasul 24:16), untuk belajar melalui Alkitab kita yaitu hikmat yang berpusat pada TUHAN.

Ketika Kristus menjadi pusat hidup kita maka kita dimampukan untuk hidup sesuai kebenaran-Nya. Kita diselamatkan untuk melakukan yang benar bukan yang cemar.

Kita di dalam Yesus merenungkan hikmat sejati, melalui Injil, kita melihat pada Yesus yang disalibkan, Yesus yang menerima dosa, kutuk hukuman dosa kita. Kita bertobat ketika kita merenungkan Kristus yang disalibkan itu. Dibenarkan di dalam Dia, untuk benar-benar menjadi seseorang yang melakukan kehendak-Nya, kesukaan kita adalah Kristus.

Maka Allah karena kasih karunia-Nya, Dia menuntun kita dengan Roh Kudus untuk hidup dalam kebenaran dan memuliakan Allah. Maka mari bertobat setiap hari dan mengkhotbahkan Injil diri kita setiap saat, di mana Yesus itulah Sang Hikmat yang ada di dalam kita dan kini menjadi milik kita dan kita dimiliki oleh-Nya untuk bersuka melakukan kehendak-Nya. Amin.

Posting Komentar untuk "Renungan Amsal 1:10 Menjauhkan Diri dan Membenci Dosa"