Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apakah Yesus Ciptaan Allah?

 apakah kemanusiaan Yesus diciptakan ?  Part 1

Apakah Kemanusiaan Yesus Diciptakan ? Part 1

Oleh Gilbeth Pramana Saputra

that of the two natures of Christ, the divine and the human, the proprieties of each of which are recognized as being preserved in Christ, that anyone in sound mind should declare there was but one operation? Since if there is one, let them say whether it be temporal or eternal, divine or human, uncreated or created: the same as that of the Father or different from that of the Father. If therefore it is one, that one and the same must be common to the divinity and to the humanity (which is absurd), therefore while the Son of God, who is both God and man, wrought human things on earth, likewise also the Father worked with him according to his nature (naturaliter, φυσικῶς); for what things the Father does these the Son also does likewise. But if (as is the truth) the human acts which Christ did are to be referred to his person alone as the Son, which is not the same as that of the Father; in one nature Christ worked one set of works, and in the other another, so that according to his divinity the Son does the same things that the Father does; and likewise according to his humanity, what things are proper to the manhood, those same, he as man, did because he is truly both God and man. For which reason we rightly believe that that same person, since he is one, has two natural operations, to wit, the divine and the human, one uncreated, and the other created, as true and perfect God and as true and perfect man, the one and the same, the mediator between God and men, the Lord Jesus Christ. Wherefore from the quality of the operations there is recognized a difference void of offense (ἀπρόσκοπος) of the natures which are joined in Christ through the hypostatic union. We now proceed to cite some passages from the execrable writings of the heretics hated of God, [The meaning of this passage is clear enough but the text is slightly corrupt.] whose words and sayings we equally abominate, for the demonstration of those things which our inventors of new dogma have followed teaching that in Christ there is but one will and one operation.

( bahwa dari dua kodrat dari Kristus , yang ilahi dan manusia , yang norma dari masing-masing diakui sebagai disimpan di dalam Kristus , bahwa siapa pun yang waras harus menyatakan hanya ada satu operasi? Karena jika ada, biarkan mereka mengatakan apakah itu duniawi atau kekal , ilahi atau manusiawi, tidak diciptakan atau diciptakan: sama dengan Bapa atau berbeda dari Bapa. Jika karena itu adalah satu, yang satu dan yang sama itu harus sama dengan keilahian dan dengan kemanusiaan (yang tidak masuk akal), oleh karena itu sementara Anak Tuhan , ,yang adalah Tuhan dan Manusia , mengerjakan hal-hal manusia di bumi, demikian juga dengan  Sang Bapa bekerja denganNya sesuai dengan naturNya (naturaliter, φυσικῶς ); karena hal-hal apa yang dilakukan Sang Bapa ini juga dilakukan oleh Sang Putra. Tetapi jika (sebagaimana kebenaran ) tindakan manusia yang dilakukan Kristus harus mengacu pada pribadi-Nya sendiri sebagai Anak, yang tidak sama dengan Bapa; dalam satu sifat Kristus mengerjakan satu jenis pekerjaan, dan yang lainnya, sehingga menurut keilahian-Nya Anak melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Bapa; dan juga menurut kemanusiaan-Nya, hal-hal apa yang tepat untuk keberanian, mereka sama, Ia sebagai manusia, apakah karena Dia benar-benar baik Allah dan manusia . Oleh karena itu kami dengan tepat percaya bahwa orang yang sama itu, karena Dia adalah satu, memiliki dua fungsi alamiah, yaitu, yang Ilahi dan manusia , yang satu tidak diciptakan, dan yang lainnya diciptakan, sebagai Tuhan yang benar dan sempurna dan sebagai manusia yang benar dan sempurna, yang satu dan sama, perantara antara Tuhan dan manusia, sangTuhan Yesus Kristus . Karenanya dari kualitas operasinya diketahui adanya perbedaan void of offense ( ἀπρόσκοπος ) dari kodrat yang disatukan dalam Kristus melalui persatuan hipostatis. Kita sekarang melanjutkan untuk mengutip beberapa bagian dari tulisan-tulisan keterlaluan dari bidah dibenci dari Allah , Yang kata-katanya dan ucapan kita sama-sama merasa jijik, untuk demonstrasi dari hal-hal yang para penemu dogma baru kita telah mengikuti pengajaran bahwa di dalam Kristus hanya ada satu kehendak dan satu operasi.) - konsili ekumenis VI di konstantinopel 681 Masehi

Didalam sejarah Gereja yang kudus dan Am/katolik sudah dengan suara bulat didalam sidang gereja universal di konstantinopel ke III tahun 680-681, dekrit konsili ini menjadi pagar iman kekristenan untuk melawan bidat-bidat yang ada baik itu monotelitisme yang mengajarkan Yesus hanya memiliki kehendak ilahi saja tanpa melihat dengan seimbang kalau Yesus sendiri mempunyai natur manusia yang penuh yang sama seperti kita (kecuali, hanya Dialah  adalah manusia yang suci tanpa cacat cela) dan dekrit ini sendiri menegaskan kesatuan(melawan bidat nestorianisme yang memisah-misahkan natur Yesus) dan kelengkapan(melawan bidat monophisit yang mengatakan kemanusiaanNya Yesus tenggelam didalam keilahianNya) natur Sang Logos, Yesus kristus, Dia yang secara kemanusiaan sama dan lengkap seperti kita dan Dia adalah secara keAllahan juga lengkap dan tanpa kekurangan apapun didalam esensi dan energiNya, jadi, mengatakan kemanusiaan Yesus itu tidak diciptakan itu mengurangi kelengkapan natur insani Yesus sendiri dan membuat Yesus sendiri menjadi cacat sekaligus mengulang kesesatan yang sudah yang pernah terjadi dimasa lampau!

note : bibit pandangan seperti ini sendiri ada didalam ajaran origenes yang sudah dikutuk sidang gereja Ekumenis V di konstantinopel 

bandingkan 

Kolose 2:8-9 - Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus. Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan, 

Ibrani 4:15 -  Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.

______________________________________________________________________


Apakah kemanusiaan Yesus diciptakan ? Part 2.

Oleh Gilbeth Pramana Saputra

12 pengakuan Iman Gregorius Thaumaturgos, poin 1 : 

_"If any one says that the body of Christ is uncreated, and refuses to acknowledge that He, being the uncreated Word of God, took the flesh of created humanity and appeared incarnate, even as it is written, let him be anathema."_

[Jika salah satu mengatakan bahwa tubuh Kristus tidak diciptakan, dan menolak untuk mengakui bahwa Dia, keberadaan Firman Allah yang tidak diciptakan, yang  mengambil daging manusia yang tercipta dan menyatakan diri dalam Inkarnasi, seperti yang tertulis, biarkan dia menjadi terkutuk]

Explain

_"How could the body be said to be uncreated? For the uncreated is the passionless, invulnerable, intangible. But Christ, on rising from the dead, showed His disciples the print of the nails and the wound made by the spear, and a body that could be handled, although He also had entered among them when the doors were shut, with the view of showing them at once the energy of the divinity and the reality of the body. Yet, while being God, He was recognised as man in a natural manner; and while subsisting truly as man, He was also manifested as God by His works."_

[Bagaimana mungkin tubuh dikatakan tidak diciptakan? Karena yang tidak tercipta adalah yang tanpa gairah/nafsu, tak dapat dilukai, yang tidak dapat diraba. Tetapi Kristus, pada saat bangkit dari antara orang mati, menunjukkan kepada murid-murid-Nya bekas paku dan luka yang dibuat oleh tombak, dan tubuh yang dapat dipegang, meskipun Dia juga telah masuk di antara mereka ketika pintu-pintu ditutup, dengan pemandangan yang menunjukkan kepada mereka energi keilahian dan realitas tubuh sekaligus. Namun, sementara itu dalam.keberadaan ke-Allahan, Dia diakui sebagai manusia secara alamiah; dan sementara benar-benar hidup sebagai manusia, Dia juga memanifestasikan sebagai Allah melalui karya-karya-Nya]

Pengakuan iman gereja mengimani Sang Firman Allah berinkarnasi ke dalam dunia sebagai manusia yang hadir disejarah umat manusia. Alkitab bersaksi bahwa kodrat kemanusiaan Yesus sama seperti manusia pada umumnya baik secara implicit (dengan deskripsi Yesus yang didokumentasikan Alkitab seperti Dia bisa turut bersedih, lapar, haus, marah, haus, mengekspresikan kasih dan lain sebagainya) dan secara explicit yang tercatat dalam Ibrani 4:15 bahwa Yesus adalah Sang Imam Besar yang sama sekali sama dengan manusia, bisa turut merasakan kelemahan-kelemahan, namun yang membedakan kodrat kemanusiaan Yesus dengan manusia lainnya adalah Yesus tidak jatuh ke dalam dosa melainkan taat sampai mati-Nya di salib(Roma 5:19).

Js John Crysostomos memberikan tafsiran dalam homily nya tentang kesamaan kodrat kemanusiaan Yesus sekaligus ada prinsip yang membedakan juga kodrat kemanusiaan Yesus dengan manusia lainnya, ia mengatakan : 

Tapi dalam segala hal dicobai seperti apa adanya, namun tanpa berdosa. Amati bagaimana di atas dia menggunakan kata tersebut dengan cara yang serupa, dan di sini setelah kemiripan. Ibrani 2:14 Artinya, Dia dianiaya, diludahi, dituduh, diejek, diinformasikan secara tidak benar, diusir, akhirnya disalibkan. Jadi ketika Dia mengatakan juga dalam rupa daging Roma 8: 3, yang dia maksudkan, Dia bukan hanya mengambil ke atas-Nya [hanya] rupa daging, tetapi daging.

 Mengatakan kemanusiaan Yesus diciptakan adalah sebagai salah satu unsur yang tidak dapat dipisahkan kalau kodrat kemanusiaanNya sama dengan manusia pada umumnya. Jika mengatakan kodrat kemanusiaan Yesus tidak diciptakan akan berkosekuensi jatuh kedalam kesalahan bidat dokentisme yang hanya menganggap kemanusiaan Yesus hanya memiliki kodrat kemanusiaan yang samar-samar dan tidak sungguh-sungguh memiliki daging, pandangan seperti ini sudah dikutuk Rasul Yohanes di 2Yohanes 1:7.

Kesimpulannya, Yesus yang adalah Firman Allah yang mengambil kodrat manusia yang sempurna masuk ke dalam dunia, turut merasakan kesesakan, kelemahan, dan berjuang taat sempurna kepada Allah Bapa sampai matinya di salib.  Itulah yang menjadi pokok keselamatan orang percaya, bagi yang percaya kepadaNya pasti dibenarkan dihadapan Allah karena ketaatan Kristus.

Soli Deo Gloria.

______________________________________________________________


Apakah kemanusiaan Yesus diciptakan

Apakah kemanusiaan Yesus diciptakan?  Part 3

Oleh Gilbeth Pramana Saputra

Surat Paus Leo kepada Flavianus, uskup Konstantinopel, tentang Eutyches : Eutyches should have looked up the further development in the apostolic preaching. When he read in the letter to the Romans, Paul, the servant of Christ Jesus, called to be an apostle, set apart for God’s gospel, which he had formerly promised through his prophets in the holy writings which refer to his Son, who was made for him of David’s seed according to the flesh, he should have paid deep and devout attention to the prophetic texts........ the Word was made flesh and dwelt amongst us: that is, in that flesh which he derived from human kind and which he animated with the spirit of a rational life.......... So the proper character of both natures was maintained and came together in a single person. Lowliness was taken up by majesty, weakness by strength, mortality by eternity........... It is just as wicked to say that the only-begotten Son of God was of two natures before the incarnation as it is abominable to claim that there was a single nature in him after the Word was made flesh.

(Eutyches seharusnya melihat perkembangan lebih lanjut dalam khotbah para rasul. Ketika ia membaca dalam surat kepada jemaat di Roma, Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil untuk menjadi rasul, dikhususkan untuk Injil Allah, yang sebelumnya telah ia janjikan melalui para nabinya dalam tulisan suci yang mengacu pada Putranya, yang adalah dibuat untuknya dari keturunan Daud menurut daging, dia seharusnya memberikan perhatian yang dalam dan sungguh-sungguh pada teks-teks nubuatan itu....... Firman menjadi daging dan berdiam di antara kita: yaitu, dalam daging yang berasal dari jenis manusia dan yang dijiwai dengan semangat kehidupan yang rasional...... Jadi karakter yang tepat dari kedua kodrat itu tetap terjaga dan menyatu dalam satu pribadi . Kerendahan hati diambil oleh keagungan, kelemahan oleh kekuatan, kefanaan oleh kekekalan.. ........... Sama jahatnya dengan mengatakan bahwa Anak Allah yang tunggal memiliki dua kodrat sebelum inkarnasi, seperti juga menjijikkannya untuk mengklaim bahwa ada satu kodrat di dalam dirinya setelah Firman menjadi daging.) 

Berdasarkan kutipan diatas, tujuan Yesus datang ke dalam dunia untuk menggenapi nubuat-nubuat para Hamba Tuhan yang tercatat dalam perjanjian lama (Lukas 24:44).

Kehadiran Mesias dalam Mikha 5:1-5 tergambarkan kalau Ia hadir berasal dari Yehuda yang menggembalakan seluruh umat manusia dengan kekuatan Allah kepada damai sejahtera sejati. Mesias juga dijelaskan bahwa Ia pun berasal dari keturunan raja termasyur pada jamannya, yaitu Daud. 

Inkarnasi merupakan penggenapan janji Allah kepada umatNya bahwa keselamatan manusia ada di dalam satu orang yang berasal dari keturunan Daud(Yeremia 23:5-8, Lukas 1:68-69) dan wujud inkarnasi Firman Allah kedalam dunia ialah mengenakanNya kodrat insani yang memiliki hubungan darah dengan Daud (Roma 1:3) yang dikerjakan oleh Roh Kudus dalam rahim perawan Maria. Silsilah Yesus dapat ditemukan dalam Injil Matius dan Lukas, sebagai bukti kalau Ia sungguh manusia. Tidaklah dapat dikatakan Firman Allah telah berinkarnasi jika kodrat kemanusiaan Yesus tidak tercipta, karna kodrat tersebut sudah ada bersama dengan kodrat keilahianNya sebelum kedatangannya dinubuatkan. 

Daud adalah manusia yang diciptakan. Orang Yehuda pun demikian. Alkitab memberi keterangan kalau Mesias berasal dari keturunan Daud dan Yehuda. 

Jadi, mengenakannya kodrat kemanusiaan Yesus Kristus yang tercipta adalah penggenapan janji Allah kepada manusia yang sudah jauh direncanakan Allah bagi keselamatan manusia. 

Mengutip rumusan St Athanasius dari Aleksandria di Statement of Faith, poin ke-4 : For the Lord's Humanity was created as 'a beginning of ways,' and He manifested it to us for our salvation. For by it we have our access to the Father. For He is the way (John 14:6) which leads us back to the Father. (Karena Kemanusiaan Tuhan diciptakan sebagai 'permulaan jalan,' dan Dia memanifestasikanNya kepada kita untuk keselamatan kita. Karena dengannya kita memiliki jalan kepada Sang Bapa. Karena Dialah jalanNya ( Yohanes 14:6) yang membawa kita kembali kepada Sang Bapa.) 

Sungguh Mesias yang membebaskan kita dari dosa berasal dari keturunan Daud, keturunan Abraham yang terberkati.

Laus Deo.