Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Efesus 1:1-2 Penyertaan Tuhan Yesus, Membuahkan Damai Sejahtera

Renungan  Efesus 1:1-2 Penyertaan Tuhan Yesus, Membuahkan Damai Sejahtera

Ayat Alkitab Efesus 1:1-2

Judul Renungan; Penyertaan Tuhan Yesus, Membuahkan Damai Sejahtera

Efesus 1:1-2 (TB) Dari Paulus, Rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah, kepada orang-orang kudus di Efesus, orang-orang percaya dalam Kristus Yesus. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.

Efesus 1:1-2 (TSI) Kepada umat Allah di kota Efesus, yaitu kalian yang sudah disucikan Allah karena percaya penuh kepada Kristus Yesus. Salam sejahtera dari saya, Paulus, yang menjadi rasul Kristus Yesus karena kehendak Allah.Kiranya kamu semua senantiasa hidup tenang dan menikmati kebaikan dari Allah Bapa dan Kristus Yesus Penguasa kita.

Efesus 1:1 (FAYH) Sahabat-sahabat di Efesus, yang saya kasihi dan yang selalu setia kepada Kristus: Inilah surat dari saya, Paulus, yang dipilih Allah untuk menjadi utusan Yesus Kristus.Semoga Saudara sekalian diberi berkat serta damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan Yesus Kristus, Tuhan kita.

Kehidupan Kristen sejati, bukan tentang kita berbuat segala hal yang dunia ini pandang baik. Kehidupan Kristen bukan tentang kemampuan kita, bukan tentang betapa berhasilnya diri kita. Segala sesuatu diciptakan dalam Dia, oleh Dia dan untuk Dia. Kita diciptakan untuk Allah, persekutuan yang intim dan kudus itulah kerinduan hati kita. Persekutuan yang demikian hanya ada dalam Yesus Sang kepala Gereja.

Hal yang begitu sulit kita percayai adalah, Yesus tetap mengasihi kita meskipun Ia tahu bahwa kita berdosa, dan selalu gagal melakukan apa yang Allah mau. Ada kabar baik bagi Anda, Yesus sangat mengasihi Anda. Ia rindu Anda hanya beriman dan mempercayakan hidup Anda pada-Nya. Sehingga Anda dapat menikmati kehidupan yang berkelimpahan, bersukacita karena persekutaan bersama Allah.

Kali ini kita akan belajar dari kitab Efesus, tentang Kristus yang kudus dan mulia mengasihi kita. Rasul Paulus menegaskan hal ini. Ada dua poin dalam bacaan kita kali ini, bersama kita akan renungkan.

1. Penyertaan Yesus bagi orang kudus

Pada bagian salam surat Paulus, memiliki arti yang sangat dalam jika kita renungkan pada ayat ini. Salam ini begitu menghidupkan jiwa yang sekarat, kita diperkuat oleh karena harapan yang terkandung dalam Kristus. Penyertaan-Nya dan damai sejahtera dalam-Nya. Salam ini menunjukan persekutuan yang dalam antara Paulus dan Yesus. Hal inilah harusnya ada dalam diri kita.

Yesus selalu menyertai kita, Ia mengasihi kita. Bahkan kehendak-Nya, adalah persekutuan intim antara kita dan diri-Nya. Paulus menuliskan kepada jemaat yang di Efesus dan kemungkinan juga kepada jemaat yang ada disekitarnya, jemaat yang Paulus dirikan sendiri. 

Kita akan belajar bahwa penyertaan khusus, penyertaan yang hanya ada bagi orang-orang kudus. Kudus bukan berarti jemaat pada waktu itu adalah orang-orang tanpa dosa. Justru mereka adalah orang berdosa yang telah dikuduskan. Mereka telah menerima Yesus, mereka hasil dari buah pelayanan pekabaran Injil. Yesus yang kudus ada dalam mereka

Penyertaan bagi kita yang memiliki indentitas baru

Indentitas dalam Yesus adalah hal utama yang harus kita sadari, Paulus menulis suratnya dengan bahasa yang tulus dan halus penuh pengharapan. Hal ini bertujuan untuk mengingatkan kepada jemaat Efesus dan juga kita yang hari ini dapat menikmati kebenaran injil. Bahwa kita adalah anak Allah. Hidup kita tersembunyi dalam Dia. Allah memiliki kehendak bagi kita orang yang Ia pilih sebagai pekerja untuk menjadi pekabar Injil.

Penyertaan Tuhan karena kita adalah milik-Nya

Suatu sukacita jika kita menyadari hal terbaik, bahwa kita milik Yesus. Sang pencipta mau menjadikan kita milik-Nya, mungkin Anda bertanya apa untungnya menjadi milik Yesus? Jika Anda sadar bahwa kebutuhan jiwa Anda dan saya, hal ini haruslah Anda sadari. Kebutuhannya bukan makanan, bukan relasi bersama orang sekitar, bukan harta kekayaan, dan bukan hal-hal yang indah Allah ciptakan. Meskipun hal-hal itu penting.

Kebutuhan kita adalah Yesus, tanpa Yesus tidak heran jika kita melihat kehidupan orang-orang yang memiliki semua jenis harta dunia ini, dapat frustasi dan tidak ada kepuasan. Itu karena kita diciptakan untuk hal-hal yang lebih besar dan mulia. Dan yang terbesar, mulia itu hanya ada dalam Yesus. Sebab dikuduskan di dalam Yesus merupakan panggilan kita untuk semakin serupa dengan Yesus, inilah kepuasan itu.

Kita adalah milik Yesus, mengantarkan kita pada poin berikutnya yaitu; ketika kita mempunyai kehidupan dalam Yesus kita mendapatkan penyertaannya karena identitas kita baru, dan kita adalah milik-Nya. Semua ini membuahkan sukacita yang Paulus maksud dalam ayat 2, “Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.” damai sejahtera yang bagaimana? Kita akan memahami lebih dalam pada ayat-ayat berikutnya dan pasal-pasal berikutnya.

Saya sarankan Anda untuk baca secara pribadi Alkitab Anda terutama, surat kepada jemaat Efesus. 

Jadi jika Anda ingin poin berikutnya lebih dalam teruslah baca artikel-artikel berikutnya, yang beberapa bulan kedepan berfokus mengupas dan mempelajari kita Efesus. Dari pasal 1-4, karena pasal 5 sudah saya jabarkan.

 2. Damai sejahtera oleh karena kasih karunia

Kehidupan dalam Yesus, akan selalu menyatakan kelemahan kita, tetapi pada saat yang sama akan Ia nyatakan kasih-Nya. Kasih Yesus sangatlah serius, hal ini haruslah kita sadari. Karena bila kita tidak menyadari bahwa Allah mengasihi kita, kita akan selalu terjebak pada perjuangan mengandalkan diri sendiri, pasti berujung pada pembenaran diri. 

Kasih karunia Yesus adalah kasih yang menyelamatkan Anda dan saya dari perbudakan dosa. Semua hukuman, Ia menanggungnya. Maka ada undangan untuk hidup dalam sukacita Kristus, sukacita yang lepas dari segala keadaan dunia, dunia yang hari ke hari pasti akan binasa. Undangan untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, undangan untuk bertobat dan mempercayai bahwa Yesus sungguh-sungguh mengasihi Anda. 

Keindahan Yesus, kemuliaan Yesus adalah kerinduan terdalam jiwa kita, kita diciptakan untuk hidup bersekutu dalam Allah Trinitas, sehingga sukacita sejati itu kita rasakan. Mungkin Anda akan bosan, dan selalu tergoda untuk kembali kepada kehidupan lama, tetapi kehidupan dalam Yesus. Bukan tentang seberapa mampu kita mengasihi Allah, karena semuanya tentang berpusat pada kebesaran kasih Allah pada kita. Roh Kudus yang akan selalu menuntun kita, memberi kita sukacita, dan kehidupan yang merindukan Allah. 

Kehidupan yang terpisah dari Allah, itulah penderitaan sejati, kehampaan sejati, kekosongan sejati tidak peduli seberapa hebat dan kayanya diri Anda. Tanpa Yesus pasti akan menderita, jiwa tidak akan pernah merasa puas. Dosa-dosa yang tersisa dalam diri kita akan selalu menuntun kita untuk tidak bersukacita dalam Yesus, ia akan selalu menawarkan kehidupan yang bebas terlepas dari segala aturan Allah. Seolah-olah aturan itu menekan dan tidak memberi kebebasan. 

Aturan Allah adalah benteng pelindung kita agar kita dibawa kepada sukacita yang sejati, bukan sukacita dalam dosa yang berujung pada kehampaan, kekosongan dan kebinasaan kekal. Kehidupan dalam Yesus akan selalu membawa kita kepada kehidupan yang puas. Kehidupan yang bebas dan penuh rasa syukur. Yesus yang telah disalibkan, ditimpakan kepada-Nya semua dosa kita dan hukuman dosa kita, itulah harapan kita, berlarilah pada salib Kristus dan terimalah damai sejahtera sejati dari sana.

Mari bersama masuki ruang kudus, dan berbincang bersama Yesus. Allah yang mulia, kudus itu, yang selalu rindu bersekutu dengan kita. Biarlah sukacita, damai sejahtera, dan kehidupan yang selalu menikmati Yesus terjadi atas hidup Anda. AMIN