Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Mazmur 127:1-2 Berpusat Pada TUHAN

Renungan Mazmur 127:1-2 Berpusat Pada TUHAN

Ayat Alkitab Mazmur 127:1-2

Judul Renungan; Berpusat Pada TUHAN

Mazmur 127:1-2 (TB) Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan Tuhan yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga. Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah – sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.

Mazmur ini berbicara tentang bagaimana kehidupan berkeluarga dan membangun keluarga yang tidak berpusat pada Tuhan, apa pun yang dibuatnya pasti akan sia-sia. Namun marilah kita melihat dan merenungkan mazmur ini dari sudut pandang kita sebagai pribadi, di mana kita berjuang, berusaha, dan hidup untuk membangun dan mengusahakan sesuatu.

Setiap kita memiliki rencana dan cita-cita, kita selalu ingin yang terbaik terjadi atas hidup kita. Namun semua itu sangat sia-sia, setiap perjuangan kerja keras dan susah payah kita. Ketika bukan Tuhan menjadi pusat dari setiap perjuangan kita.

Pemazmur dengan jelas, memberikan kepada kita pengertian tentang, jika bukan Tuhan yang menjadi pengawal kota. Ketika bukan Tuhan yang memberikan berkat, di dalam kehidupan pribadi kita, di dalam keluarga kita dan semua perjuangan yang dilakukan menghasilkan roti tetapi pemazmur mengatakan semua itu sia-sia. 

Kita dapat merenungkan Kesia-siaan ini lebih dalam lagi dengan melihat tujuan kehidupan kita, tujuan dari manusia diciptakan dan hidup. Dengan melihat realitas kehidupan yang telah jatuh di dalam dosa dibalik teks Alkitab yang memberitakan kepada kita, setiap usaha yang sia-sia tanpa hidupa yang berpusat pada kuasa TUHAN.

Kita adalah orang berdosa, yang berjuang menjaga kota kehidupan kita, dalam berbagai konteks. Di Mazmur ini diberikan gambaran kota, tetapi ketika orang Israel berbicara tentang kota, ini juga berbicara tentang kehidupan keluarga. Tanpa kehidupan yang benar-benar Tuhan menjadi tujuan dari setiap langkah kita, tanpa penyertaan Dia Sang penjaga kota maka semua sia-sia.

Ketika kita merenungkan ayat ini melalui lensa Injil, kita dapat mengerti bahwa dosa mendatangkan maut. Kita adalah orang berdosa yang binasa. Dengan kata lain, ini bukan hanya tentang tidak diberkati secara materi, ini juga berbicara tentang kebinasaan kekal. 

Kita berjuang bisa saja mendapatkan berkat fana. Tetapi samasekali tidak pernah mendapatkan kasih karunia yang menyelamatkan jiwa, karena kita tidak menginginkan itu, kita kira kita dapat menyelamatkan diri sendiri dengan kekuatan kita.

Pada akhirnya ini adalah panggilan kepada kita untuk bertobat dan kembali kepada Tuhan, untuk merenungkan Injil. Di mana Kristus disalibkan untuk menerima kutuk dosa dan dosa kita, Dia yang kudus menjadi tidak kudus. Ini adalah belas kasihan yang limpah, panggilan untuk percaya dan bertobat sehingga kita dibenarkan di dalam Kristus, untuk kehidupan yang tidak sia-sia. 

“Pengawal sejati jiwa yang hidup dalam kasih karunia adalah Yesus melalui Roh Kudus-Nya yang terus menginsapkan kita dari dosa dan membawa kita untuk selalu kembali mengerti Injil dan menikmati kasih karunia.”

Kehidupan yang ada di luar Kristus adalah kehidupan yang sia-sia, kehidupan yang tidak percaya kepada kebesaran kasih karunia yang melimpah. Merupakan hidup yang tidak mendapatkan berkat sejati, yaitu Kristus yang disalibkan. Baiklah kita beralih dari Kesia-siaan hidup dengan memandang pada Kristus yang telah memberikan diri-Nya, sebab hanya Dialah harapan kita, kebenaran kita, kekudusan kita dan keamanan jiwa hanya kita dapatkan ketika kita memiliki Kristus dan kita dimiliki oleh Kristus.

Di dalam Kristus, kita dicintai oleh TUHAN, sebab sama seperti apa yang Yohanes jelaskan. “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; (Yohanes 1:12)” TUHAN, memberkati orang-orang yang dikasihi pada waktu mereka tidur. Terpujilah TUHAN. Amin.

Posting Komentar untuk "Renungan Mazmur 127:1-2 Berpusat Pada TUHAN"