Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Mazmur 97:11-12 Orang Benar yang Bersukacita

Renungan Mazmur 97:11-12 Orang Benar yang Bersukacita

Ayat Alkitab Mazmur 97:11-12

Judul Renungan: Orang Benar yang Bersukacita

Mazmur 97:11-12 (TB) Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena TUHAN, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.

“Fakta bahwa kehendak Tuhan tidak dapat ditolak dan tidak dapat diubah membuat saya takut, tetapi begitu saya menyadari bahwa Tuhan hanya menginginkan apa yang baik, hati saya dibuat untuk bersukacita.” ~ A. W. Pink

“Alkitab mengajarkan bahwa sukacita sejati terbentuk di tengah masa-masa sulit kehidupan.” ~ Francis Chan

Kita tidak dapat berbohong pada diri sendiri tentang kehidupan, bahwa semuanya akan baik-baik saja. Pada akhirnya semakin kita mengenal kehidupan dan mempelajari Alkitab dengan benar, dengan cara pandang yang benar dan utuh tentang hidup yang telah jatuh ke dalam dosa. Kita akan mengerti bahwa seberapa pun hal baik yang bisa kita lakukan, kita tidak memiliki kendali untuk menghasilkan sesuatu yang baik seperti keinginan kita.

Keberdosaan manusia, pemberontakan kita terhadap kehendak Allah dan kehidupan yang melahirkan penderitaan yang mengerikan. Jiwa yang kosong, hati yang kesepian, pikiran yang kebingungan. Semua ini adalah fakta dari apa yang dihasilkan oleh dosa di dalam hidup kita sekarang ini. Kita bisa saja terlihat bersukacita, namun dengan kebinasaan yang masih memukul keras kepala kita, menjadikan kita yang benar-benar berpikir di dalam kesendirian kita.

Kegelapan yang terjadi karena dosa, merupakan kematian kekal di mana kita terpisah dari kemuliaan Allah. Kengerian ini ketika direnungkan seharusnya membuat kita benar-benar takut. karena penderitaan di dunia ini, hanyalah bentuk kecil dari penderitaan kekal di mana manusia pada akhirnya di luar Kristus akan benar-benar tidak menerima cahaya kemuliaan Allah, di mana neraka adalah keterpisahan dari Allah selama-lamanya.

Karena pada dasarnya, sukacita sejati, di dalam dunia yang sudah jatuh. Selalu saja diawali dengan fakta bahwa penderitaan benar-benar nyata adanya. Kita harus dihempaskan hingga tidak berdaya dan menyadari betapa kesepiannya kita, betapa kita tidak dapat lagi mengharapkan apa-apa di dunia ini dan tidak ada yang dapat diharapkan untuk hidup, bersukacita, kebahagiaan yang dikejar dan untuk jiwa yang dipuaskan dan berkecukupan dalam kemuliaan. Semua kosong, tanpa harapan yang ada hanyalah hati yang benar-benar merana.

Penderitaan membawa kita untuk menyadari, bahwa kita adalah orang berdosa, penyembah berhala dan benar-benar miskin di dalam semua itu. Namun di sinilah Injil, ketika kita disadarkan akan keberdosaan diri. Bahwa pemberontakan kita yang menghadirkan penderitaan yang sia-sia adalah musuh kita yang memisahkan kita dari Allah, ini membawa kita untuk berada di jalan untuk kembali kepada Allah.

Alkitab tentang Allah yang berkasih karunia, ada belas kasihan yang sangat sempurna, besar dan tidak terkira yang dapat kita renungkan di Alkitab. Bahwa Dia adalah Allah yang memanggil kita, Dialah yang mengundang kita untuk datang kepada-Nya. Di mana cahaya Injil sangat terang, menyinari setiap sudut hati yang berdosa sehingga membawa kita pada pertobatan dan hidup dalam cahaya itu dengan sukacita dan kebenaran Kristus yang diberikan kepada kita melalui kuasa Roh Kudus-Nya.

Saudaraku yang kekasih, salib Kristus adalah penderitaan yang mengawali sukacita ini, penderitaan yang di mana tidak ada kesalahan di sana. Kekudusan yang ditimpakan dosa, lalu menerima kutuk dosa dan diremukkan. Inilah berita Injil Yesus dihancurkan untuk membawa kita kepada diri-Nya. Untuk melihat cahaya kebenaran itu, untuk bersukacita di dalam Dia dan melakukan kehendak-Nya. Sebab itu di dalam kehidupan yang baru selalu ada pertobatan dan kehidupan yang benar-benar diubahkan oleh Roh Kudus untuk semakin serupa dengan Kristus.

Di dalam Yesus, ada undangan untuk bersukacita dan kekudusan dan kehidupan yang tulus hati untuk mengasihi Allah dan sesama. Ada sukacita ketika memandang salib Kristus, ada sukacita dalam penderitaan karena kita tahu kita di jalan yang Kristus telah tempuh. Yaitu jalan salib, kita tahu bahwa kehidupan sekarang di dalam Yesus adalah hidup yang benar-benar melihat dan berada di terang yang terbit. Meskipun dunia di mana kita berada bisa saja membawa kita dalam penderitaan, namun kemuliaan Allah memuaskan kita untuk hidup dalam sukacita dan mengucapkan syukur dalam segala hal. Soli Deo Gloria.

Posting Komentar untuk "Renungan Mazmur 97:11-12 Orang Benar yang Bersukacita"