Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Betulkah Teologi Hanya Ilmu Teoritis Saja? Tidak Ada Hubungannya Dengan Kehidupan Manusia? Part 3

Betulkah Teologi Hanya Ilmu Teoritis Saja? Tidak Ada Hubungannya Dengan Kehidupan Manusia? Part 3 Oleh Gilbert Pramana Saputra

Selama perenungan dalam spiritual journey saya. Memang ada perbedaan yang mencolok teologi digunakan sebagai apa dalam penggunaannya. 

Teringat akan pernyataan St Maximos Sang Pengaku Iman yang sangat tegas mengatakan "pengetahuan tanpa praktik adalah teologi para setan". Pelajaran yang saya dapat adalah bahwa ada persamaan dan perbedaan Kristen dengan " Setan/Iblis". 

Persamaannya adalah mereka sama-sama percaya kalau Allah adalah satu (Yakobus 2:19), Allah itu ada, Yesus adalah Mesias (Markus 5:7-8), dan tahu akan kehendak dan firman Allah (Kejadian 3:1, Matius 4:1-11). 

Namun, hal yang sangat membedakan Kristen dengan "Setan/Iblis" adalah mereka, yaitu Setan/Iblis tidak tunduk kepada Allah dan tidak ada transformasi hidup untuk taat kepada Allah pasca kejatuhan dalam dosa. 

Disini saya menangkap apa yang dimaksud St Maximos diatas bahwa setiap orang Kristen yang telah menjadi umat kepunyaan Allah dituntut bukan saja ada transformasi secara akali namun ada perubahan tingkah laku dan praktik hidup yang mengarah sesuai akan kehendak Allah. 

Tidak mengherankan Kristus sangat menekankan bahwa setiap Kristen yang mengasihi Dia haruslah hidup akan ketaatan akan Dia (Yohanes 14:21). 

Dampak penebusan Kristus bukan saja memindahkan seseorang dipindahkan dari alam maut kedalam keselamatan kekal namun Roh Allah yang diam dalam setiap pribadi Kristen mengubah tingkah laku dan praktik hidup, taat melakukan kehendak Allah (Yehezkiel 36:26-27).

Mengutip dari Hamba Tuhan yang sama, yang menjadi pengingat bahwa teologi bukan sekedar objek penelitian ataupun bahan dialektika namun sebagai koridor melakukan kehendak Allah sebagai Kristen yang mengasihi Dia. Teologi yang benar menuntut ketaatan. 

[So long as the intellect continuously remembers God, it seeks the Lord through contemplation, not superficially

but in the fear of the Lord, that is, by practicing the commandments. For he who seeks Him through 

contemplation without practicing the commandments does not find Him: he has not sought Him in the fear of 

the Lord and so the Lord does not guide him to success. The Lord guides to success all who combine the 

practice of the virtues with spiritual knowledge: He teaches them the qualities of the commandments and 

reveals to them the true inner essences of created beings.Selama secara intelektual terus-menerus mengingat Tuhan, ia mencari Tuhan melalui kontemplasi, bukan secara dangkal tetapi didalam takut akan Tuhan yaitu dengan menjalankan perintah-perintahNya. Bagi dia yang mencari Tuhan melalui perenungan tanpa menjalankan perintahNya maka Ia tidak menemukanNya. dia tidak mencari Allah dalam ketakutan akan Dia. (St Maximos the Confessor. Philokalia, Various Texts on Theology, the Divine Economy, and Virtue and Vice - terjemahan bebas)].

Yakobus 2:19-20 (TB)  Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.

Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?

Posting Komentar untuk "Betulkah Teologi Hanya Ilmu Teoritis Saja? Tidak Ada Hubungannya Dengan Kehidupan Manusia? Part 3"